Tari Topeng Menak Jingga (original) (raw)
Related papers
Tari Tapa Malenggang DI Kabupaten Batang Hari
2021
Tari Tapa Malenggang merupakan seni warisan leluhur yang digunakan untuk dipertahankan dan ditunjukkan serta di lestarikan kepada generasi muda khususnya di daerah setempat agar dapat selalu tersalurkan kepada setiap masyarakat daerah. Tapa Malenggang dilambangkan dengan logo tugu ikan yang dijadikan ikon Kabupaten Batanghari bertepatan di kecamatan Muara Bulian. Tujuan penelitian ini untuk membantu genarasi muda lebih mengetahui latar belakang terciptanya Tapa Malenggang serta berkeinginan untuk dapat mempelajari tarian ini dan agar dapat perhatian dari masyarakat untuk melestarikan serta mengembangkan kesenian-kesenian yang ada di daerah Kabupaten Batang Hari. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, metode deskriptif, teknik pengumpulan data yaitu studi literatur, wawancara, observasi, dan dokumentasi di kabupaten Batang Hari dengan partisipan ketua adat di Kecamatan Muara Tembesi , koreografer, dan penata musik. Temuan hasil penelitian menunjukan bahwa cerita Tapa Malen...
Masyarakat Melayu pada zaman dahulu terkenal dengan kekayaan keseniannya yang diperturunkan dari zaman ke zaman. Antara kesenian Melayu yang diperturunkan pada zaman dahulu dan masih diamalkan oleh masyarakat Melayu sehingga hari ini adalah seni tari Melayu. Menurut Kamus Dewan Bahasa dan Pustaka(2007), tarian ialah gerakan badan serta tangan dan kaki berirama mengikut rentak muzik. Manusia awal menggunakan tarian untuk alat berkomunikasi dengan roh nenek moyang yang dipercayai oleh mereka apa yang dirujuk pada hari ini sebagai fanomena semula jadi, seperti ribut petir, gempa bumi, letupan gunung berapi, kemarau dan seumpamanya. Penduduk awal kawasan ini mengadakan aktiviti ritual untuk memberi makna pada kehidupan mereka dalam lingkungan persekitaran fizikal dan rohani mereka. Mereka mengamalkan animisme, mempercayai kewujudan semangat dalam persekitaran semula jadi,misalnya sungai, gunung, laut dan hutan. Oleh itu, mereka mencipta ritual-ritual yang yang lengkap serta mengandungi pergerakan berbentuk gerak tari (Mohd. Ghouse Nasuruddin 1994:1). Salah satu contoh seni tari masyarakat Melayu yang telah dianggap ritual adalan tarian ulek mayang. Tarian ulik mayang merupakan tarian yang mengandungi unsur. pemujaan. Ulek mayang ialah tarian keasyikan keagamaan pra Islam diiringi oleh nyanyian dan muzik di Terengganu, berasal dari sebuah pulau berdekatan tidak dikenali di mana orkestra Melayu, mengandungi gendang, gong, biola dan accordion dan sebagainya. Ulit atau ulek merujuk kepada berdondang atau mengulit-ngulit yang membawa makna menyeru-nyeru dengan nama memujuk-mujuk supaya kembali semula dan datang semula merujuk kepada makhluk halus. Biasanya persembahan ini berlansung pada waktu malam apabila tiba musim puja pantai. Selain itu, Ulik Mayang turut ditarikan oleh 10 hingga 15 orang penari. Namun begitu, pada zaman sekarang ulek Mayang dijadikan sebagai seni persembahan Melayu yang boleh dianggap seni teater muzika kerana di dalamnya terdapat perbagai seni persembahan seperti pantun yang dilagukan, tarian mengikut lagu dan irama, serta dilakonkan oleh watak-watak tujuh orang puteri, watak pawang atau bomoh dan pesakit (Zaiful:2010). Segala unsur-unsur mantera di dalam lirik lagu ulik mayang juga turut diubah setelah kedatangan Islam.
Bentuk Penyajian Karya Tari Mbangun Kayangan
2016
Salah satu kelebihan dari cerita pewayangan adalah masih relevan dalam konteks kekinian. Lakon “Semar Mbangun Kayangan” bisa saja dijadikan sebagai sarana untuk mengingatkan bagaimana seharusnya pemimpin menjalankan pemerintahannya. Cerita ini syarat dengan makna yang bersifat konstruktif. Mungkin para pemimpin perlu sesekali mendengar, belajar dan meneladani cerita ini. Membangun kayangan dapat dimaknai sebagai membangun negara yang aman, damai, makmur dan sejahtera diawali dari membangun kepribadian pemimpinannya. Untuk itu diperlukan pribadi pemimpin yang berpegang teguh pada ajaran agama, undang-undang, dan peraturan yang berlaku.Pada proses kekaryaan dan penulisan karya tari Mbangun Kayangan , koreografer menggunakan buku teori Sal Murgiyanto (Koreografi) sebagai literatur . Ide garap karya ini, koreografer dapatkan dari rangsang gagasan (idesional). Gagasan didapatkan berdasarkan pengamatan koreografer terhadap kehidupan nyata, yaitu masih adanya pemerintah yang berlaku sewe...
Nilai Kearifan Tari Topeng Malang
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai Tari Topeng Malang, dari sejarah, arti profil-profil bentuk topeng beserta nilai-nilai yang terkandung dalam tari topeng tersebut, terlebih pada nilai-nilai kearifan yang ada dalam tari topeng. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Karakteristik subyek penelitian adalah bapak Handoyo, seorang pengrajin topeng sekaligus penari tari topeng Malang yang mempunyai sanggar belajar tari topeng pada salah satu daerah di kota Malang. Teknik pengumpulan data dengan wawancara sebagai metode utama dan observasi sebagai metode pendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan, dalam setiap profil yang ada pada topeng, sampai gerak yang ditampilkan dalam tariannya menyimpan nilai-nilai tersendiri yang berkaitan dengan kepribadian manusia, yang ditunjukkan dengan karakter topeng-topeng yang mengartikan bahwa tabiat manusia ada yang baik ataupun buruk. Di samping itu, dalam penelitian ini juga menguak bahwa setiap pagelaran topeng harus disertai dengan upacara sebagai ritual wajib, yang dipercayai ketika diadakan upacara, maka jalannya pagelaran akan berhasil, penari akan lebih menjiwai karakter, dan sebagai simbol pernyataan terimakasih kepada leluhur dengan adanya sesajen yang disajikan pada saat ritual upacara tersebut. Kata kunci : tari topeng, nilai-nilai, kearifan
Catharsis Journal of Arts Education, 2013
Eksistensi Tari Topeng Ireng ditunjukkan dengan seringnya tampil pentas, sehingga dapat memberikan hiburan masyarakat dari pertunjukan yang indah, bahkan berdampak sebagai pencitraan bagi si penanggap. Tujuan penlitian ini adalah (1) menjelaskan nilai-nilai estetik yang terkandung dalam Tari Topeng Ireng di Pandesari Parakan Temanggung, (2) menjelaskan eksistensi Tari Topeng Ireng sebagai pemenuhan kebutuhan estetik masyarakat Pandesari Parakan Temanggung. Penelitian ini mengunakan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan perekaman. Analisis data menggunakan analisis data Miles dan Huberman meliputi penyajian data, reduksi data dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan (1) Nilai estetik Tari Topeng Ireng terdapat gerak, pola lantai, iringan, tata rias dan kostum. Gerak yang ditunjukkan dengan bersifat energik, dinamis, ekspresif dan atraktif. Pola lantai terlihat dinamis karena variasi arah hadap, level dan perpindahan penari. Iringannya ritmis, menghentak, lagu-lagunya lebih variatif. Alat musiknya sudah menggunakan ornamen hiasan yang lebih indah. (2) Eksistensi Tari Topeng Ireng ditunjukkan dari dampak pemenuhan kebutuhan estetik yaitu pencitraan, penyaluran hobi.
Selain limpahan objek wisata alam, Sumatera Barat juga memiliki banyak corak seni yang akan membuat Anda terkesima. Salah satunya adalah seni tari daerah yang diberi nama Tari Piring. Beberapa tahun terakhir, pemerintah Sumatera Barat menobatkan Tari Piring menjadi salah satu aset untuk menarik perhatian wisatawan.
Tradisi Togak Tonggol di Langgam, Pelalawan
2017
Togak Tonggol sebagai sebuah tradisi yang hidup dalam masyarakat Langgam, Pelalawan, pun mengalami serangkaian adaptasi, meski tetap mempertahankan substansinya sebagai sebuah tradisi yang menyatukan pebatinan. salah satu bentuk adaptasinya yaitu pelaksanaannya yang tidak lagi menjadi sebuah peristiwa komunitas pebatinan dalam lingkup terbatas, melainkan menjadi sebuah peristiwa yang melibatkan tidak hanya pebatinan-pebatinan lain, melainkan juga berbagai unsur kepemimpinan lokal tradisional (sultan) dan kepemimpinan administratif modern (bupati)