Modal Sosial Dalam Dinamika Perkembangan Sentra Industri Logam Waru Sidoarjo (original) (raw)
Related papers
Sentra Industri Pengolahan Logam Waru Sidoarjo Tahun 1978-2017
2021
The purpose of this research is to analyze the background of the emergence of metal processing industrial centers in Waru District, to analyze developments in the metal processing industry centers from 1978 to 2017, to analyze the influence of metal processing industrial centers on the socio-economic life of the people in Waru District 1978-2017. The sources used are primary and secondary sources. Sources such as archives and document data were obtained from the metal cooperative office of Waru Buana Putra. The author also conducted an interview with Ibnu Husein Marsuki as the manager of the Waru Buana Putra cooperative. Sources of books and journals to support writing related to research. The use of contemporary sources of newspapers and magazines related to the research is obtained in the Sidoarjo regional library and via online. The results showed that the background for the emergence of metal processing industrial centers originated from the activities of the iron house industry...
Perubahan Status Sosial Terhadap Wilayah Perindustrian DI Kota Sidoarjo
Jurnal Pendidikan Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan, 2023
Manusia merupakan mahluk sosial yang bersifat dinamis. Sebagai mahluk sosial, terdapat elemen-elemen yang membentuk struktur seperti yang ada dalam teori structural konflik dari Ralp Dahrendorf. Elemen yang ada dalam motif setiap kelompok masyarakat tentu memiliki maksud, kepentingan, juga tujuan yang berbeda, sehingga mereka melakukan mobilitas sosial dalam teori Giddens. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi terjadinya mobilitas sosial penduduk tani terhadap wilayah perindustrian di Kecamatan Sedati, Sidoarjo. Data dikumpulkan dengan metode kuantitatif menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan teknik analisis skoring dengan menggunakan skala guttman dan analisis deskriptif. Hasil analisa menunjukan bahwa structural konflik yang terjadi kepada penduduk petani di Kecamatan Sedati terjadi karena adanya perubahan kondisi fisik kawasan dan struktur masyarakat yang berubah.
Menggali Potensi Sentra Industri Kreatif Sidoarjo, Jawa Timur
2015
Ekonomi kreatif berkembang berdasarkan ketrampilan kewirausahaan dan upaya mandiri masyarakat kreatif di Jawa Timur pada umumnya, dan Sidoarjo pada khususnya sebagai studi kasus bahan kajian. Sidoarjo memiliki potensi sumber daya alam dan sumber kekayaan budaya yang berkembang kearah industri kreatif. Budaya lokal menjadi kekuatan karena memiliki kearifan budaya tradisi. Kearifan tradisi itu menjadi modal dasar keahlian kreatif yang menjadi ketrampilan khusus dan diturunkan dari generasi ke generasi. Tradisi sebagai modal dasar yang dimiliki pelaku kreatif, memberikan energi untuk mempertahankan diri, memecahkan berbagai masalah termasuk teknologi, dan menjadi sumber ide untuk kegiatan kreatif berorientasi ekonomi. Dengan metode deskriptif, tulisan ini memberikan contoh aplikasi kearifan lokal yang kreatif pada sentra industri logam dan batik Jetis Sidoarjo.
2013
Sektor industri kecil sebagai salah satu alternatif penciptaan lapangan kerja yang banyak menyerap tenaga kerja yang sangat dibutuhkan seperti industri sandal sepatu di Kecamatan Waru. Jumlah pengrajin yang ada di Kecamatan Waru diharapkan mampu banyak menyerap tenaga kerja bagi penduduk di sekitar lokasi industri sehingga mampu membantu mengurangi jumlah pengangguran. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui karakteristik pengrajin industri sandal sepatu di Kecamatan Waru, (2) mengetahui peranan industri sandal sepatu terhadap penyerapan tenaga kerja di Kecamatan Waru, (3) mengetahui pemasaran dari industri sandal sepatu di Kecamatan Waru. Jenis penelitian ini termasuk penelitian survey. Subyek penelitian ini adalah semua pengrajin industri sandal sepatu yang ada di Kecamatan Waru sebanyak 58 pengrajin. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner dengan metode wawancara, pengamatan, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif dengan prosentase. Hasil penelitian menyatakan bahwa karakteristik pengrajin industri sandal sepatu di Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo memiliki umur paling banyak yaitu 45-49 tahun, jenis kelaminnya dari 58 orang pengrajin terdapat enam orang perempuan, tingkat pendidikan pengrajin 74,2% adalah SMA, status kawin, pendapatan, banyaknya jam kerja, jumlah tanggungan keluarga, dan jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan tidak lebih dari 19 orang. Peranan industri sandal sepatu dari 6 desa ini mampu menyerap tenaga kerja sebesar 2,54% (593 orang) dari jumlah keseluruhan tenaga kerja yang bekerja di sektor industri. Asal wilayah sebaran tenaga kerja pada industri ini yang masih dalam satu desa dimana industri itu berdiri ada 80,6% tenaga kerja, dalam satu Kecamatan Waru lain desa ada 14,7%, luar Kabupaten Sidoarjo 2,9% tenaga kerja. Pemasaran hasil produksi dari industri sandal sepatu di Kecamatan Waru hampir ke kota-kota besar di seluruh Indonesia. Jumlah produk yang dipasarkan sebanyak 11.401 kodi per bulan dengan nilai produk sebesar Rp. 4.743.085.000,-dan dipasarkan ke 9 kota di luar Pulau Jawa dan 18 kota yang ada di Pulau Jawa.
2016
Salah satu lembaga perekonomian informal yang ada di Desa Bulungcangkring adalah mindring. Kredit mindring tetap eksis di kalangan buruh pabrik rokok di Desa Bulungcangkring meskipun bunga yang harus dibayar relatif tinggi. Kredit mindring berbeda dengan lembaga perekonomian formal . Mindring tidak membebankan jaminan barang berharga sebagai syarat, para pelaku mindring hanya mengandalkan rasa saling percaya antar keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk membahas mengapa praktek perekonomian mindring terjadi di kalangan buruh pabrik rokok di Desa Bulungcangkring serta menjelaskan peran modal sosial dalam aktivitas perekonomian mindring di kalangan buruh pabrik rokok di desa Bulungcangkring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para buruh pabrik rokok melakukan mindring disebabkan oleh sistem gaji borongan yang diberikan secara harian sehingga tidak mampu mencukupi kebutuhan rumah tangga dan didorong oleh kemudahan pelayanan yang diberikan oleh tukang mindring. Hasil kedua adalah modal...
2014
The potential of swam di Indonesia is high leading to government intensively develope swam program within 3 years. Sumber Mulyo Village at Muara Telang district of Sumatera province has been chosen as one of swam development area. This research is aimed to find community social capital index Sumber Mulyo village which was transmigran from jawa island that is able to survive up to know. This research dealing the issue of lacking social capital consideration when developing swam. The method used is a qualitative descriptive approach supported by questionnaire instruments for data collection. This research shows that Sumber Mulyo village has a good social bounded. However, there is unexpected buyer that is strongly influencing post harvesting leading to minal sosial bridging dan linking. The process need to improve to keep the development of swam sustainable.
Pengantar Peranan modal sosial pada dasarnya selalu berubah-ubah sesuai dengan perkembangan jaman. Demikian pula, Peranan modal sosial pada klaster cor logam di Kabupaten Klaten juga berubah-ubah sesuai dengan perkembangan klaster itu sendiri. Perubahan modal sosial dipengaruhi antara lain oleh budaya, adat istiadat, teknologi, politik dan dukungan Pemerintah. Untuk mengetahui peranan modal sosial pada klaster cor logam secara keseluruhan dapat diamati melalui 3 (tiga) tahapan perkembangan klaster, yaitu: Peranan modal sosial pada klaster awal pertumbuhan / embrio, tahun 1918-1970, Peranan modal sosial pada tahap tumbuh dan dewasa tahun
Studi Modal Sosial Pada Penambang Emas Tradisonal DI Kelurahan Muara Bakanon
Multikultural: Jurnal Ilmu Sosial
The background of this research is related to the existence of traditional gold mining activities carried out by the people of Muara Bakanon village on the Barito river, by looking at the Social Capital they use during mining activities. This study aims to find out how Social Capital is used by miners in carrying out traditional gold mining activities in Muara Bakanon Village. The method used in this research is descriptive-qualitative to provide a detailed description based on the facts found. The results of the findings in the field found that Social Capital in the form of values, norms, beliefs and social networks plays an important role in supporting relationships and relationships between miners during mining activities. If the Social Capital was not used during mining activities, perhaps this traditional gold mining would not survive until now and the relations and solidarity of the miners would not be formed in it.
DAMPAK SOSIAL EKONOMI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KAWASAN INDUSTRI MODERN CIKANDE KABUPATEN SERANG
Prosiding 2nd BCPA Untidar Magelang , 2017
Kabupaten Serang memiliki 2 zona industri besar yaitu Zona Industri Serang Barat dan Zona Industri Serang Timur sesuai dengan Perda No 2 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Serang 2009-2029 pasal 11 Ayat 2 butir yaitu mengembangkan kawasan industri, agro industri, industri peternakan dan industri kecil/kerajinan rakyat. Zona industri Serang Timur meliputi wilayah Kecamatan Cikande, Kibin, Kragilan dan Jawilan. Kawasan Industri Modern Cikande merupakan salah satu zona industri di Kabupaten Serang dengan jenis industri/perusahaan didominasi bidang manufacturing. Kawasan industry ini memiliki area seluas 3175 hektar. Terdapat 35 perusahaan aktif yang berada di wilayah Desa Barengkok dan didominasi oleh industri pengolahan baja. Analisis dampak social ekonomi kebijakan pembangunan kawasan industry modern Cikande di Desa Barengkok dikaji menurut Suratmo (2004:116) dengan 9 komponen. Metode penelitian adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan phenomenologis. Informan penelitian terbagi 3 yaitu pihak pemerintah daerah, masyarakat dan pihak swasta (perusahaan). Hasil penelitian menunjukan berkurangnya tingkat pengangguran masyarakat Desa Barengkok serta munculnya berbagai aktivitas baru yang membuat perekonomian desa menjadi lebih maju dan aktif. Di sisi lain, terjadi distribusi dan kepadatan penduduk yang tidak merata karena arus urbanisasi dari daerah lain, berkurangnya lahan pertanian karena perubahan fungsi lahan, timbulnya berbagai penyakit seperti ISPA karena polusi udara dan berkurangnya sumber daya air tanah bagi masyarakat desa. Program CSR sudah dilakukan oleh beberapa perusahaan sebagai bentuk tanggungjawab social dan lingkungan dimana perusahaan beroperasi. Saran penelitian ini adalah memperketat ijin investasi dengan syarat amdal harus dipenuhi oleh perusahaan, BLHD Kabupaten Serang harus lebih meningkatkan pengawasan dengan pada perusahaan serta memberikan sanksi pada perusahaan yang membuang limbah ke sungai, dan menertibkan administrasi kependudukan di tingkat Desa Barengkok.