Investigating Mathematics Achievement: An Analysis of Effect Self-Efficacy Regarding Difference Gender of Cut Scores (original) (raw)
Related papers
2019
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan self efficacy mahasiswa tingkat I dan tingkat IV calon guru matematika pada salah satu universitas swasta di Kota Cirebon. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek pada penelitian ini diambil secara acak dengan mahasiswa tingkat I dan tingkat IV masing-masing sebanyak 20 mahasiswa. Untuk memperoleh data penelitian digunakan instrumen berupa angket self efficacy yang terdiri dari 20 pernyataan. Analisis penelitian ini menggunakan t-Test: Two-Sample Assuming Equal Variances. Hasil penelitian menunjukkan bahwa self efficacy yang dimiliki mahasiswa calon guru matematika baik tingkat I maupun tingkat IV masuk dalam kategori tinggi dan hasil penelitian juga menunjukkan bahwa self efficacy mahasiswa tingkat IV lebih baik daripada mahasiswa tingkat I, hal ini dibuktikan dengan tingkat rata-rata yang diperoleh mahasiswa tingkat I sebesar 73.5% dan mahasiswa tingkat IV sebesar 74.7%.
Hubungan antara Self-Efficacy dengan Prestasi Belajar Siswa di SMA X
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan
Online learning has an impact on students learning process, one of which is mathematics achievement. Mathematics is identical to a difficult subject because the many formulas, calculation, and requires good logical thinking. Some studies mention the impact of academic achievement during pandemic has decreased, but several other studies have also shown an increase in academic achievement during pandemic. The existence of inconsistencies in previous studies, make researcher want to examine more deeply related to academic achievement in terms of students' self-efficacy during pandemic, The purpose of the study was to determine the relationship between selfefficacy and student achievement in SMA X. The research subjects used were the entire population of class XI students at SMA X with totaling 158 students. The method used is a correlational quantitative method. The measuring instrument used in this study use an adaptation of Gaumer and Noonan (2018) self-efficacy scale, namely the the Self-Efficacy Formative Questionnaire, while the academic achievement variable is measured using the student's math score index of class XI students in the even semester of 2020/21 school year. The data analysis technique used in this study used pearson correlation SPSS 25.0 for windows with a correlation result of 0.342 (r>0.05) and a significance value of 0.000 (p<0.05). The result of this study indicate that there is a positive and significant relationship between self-efficacy and academic achievement with a weak degree of relationship. Self-efficacy also has an important role as a variable that can increase academic achievement, especially during the pandemic by using online learning methods.
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa pada Operasi Aljabar Ditinjau dari Self-Efficacy
Jurnal Pengembangan Pembelajaran Matematika
Zaman yang terus maju memunculkan berbagai permasalahan yang juga beragam sehingga keberadaan kemampuan pemecahan masalah menjadi penting. Dalam pembelajaran matematika pemecahan masalah adalah salah satu kemampuan yang dilatih. Lebih lanjut dalam pembelajaran matematika self-efficacy juga merupakan hal penting untuk diperhatikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada operasi aljabar ditinjau dari self-efficacy. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan peneliti sebagai instrumen utama dan lembar kuesioner, lembar tes, serta pedoman wawancara sebagai instrumen pendukung. Pengumpulan data pada peneliitian ini dilakukan dengan memberikan kuesioner dan tes serta melakukan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa apabila ditinjau dari self-efficacy.
2019
Tujuan penelitian ini adalah menentukan jenis kesulitan siswa, faktor-faktor kesulitan dan self-efficacy siswa SMP di Kabupaten Bantul dalam menyelesaikan soal Aljabar. Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Subjek penelitian ini terdiri dari 335 siswa kelas VIII SMP di Kabupaten Bantul yang berasal dari 12 sekolah dengan kategori strata tinggi, sedang dan rendah. Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan stratified proporsional random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes, angket self-efficacy siswa dan dilengkapi dengan wawancara terhadap subjek untuk melacak jenis kesulitan, yaitu kesulitan fakta, konsep, prinsip dan keterampilan serta faktor penyebabnya. Instrumen tes yang digunakan sebanyak 6 soal. Angket self efficacy siswa terdiri dari 30 item. Instrumen yang digunakan telah divalidasi oleh dua ahli. Analisis data dilakukan dengan menghitung banyak kesulitan dari jawaban siswa yang didukung hasil tes,...
2020
Pencapaian geometri siswa mendapat poin rendah pada hasil survey dan penilaian dari tahun ke tahun berdampak pada peningkatan kemampuan pemecahan masalah geometri (PMG) dan self-efficacy matematis (SEM). Kemampuan PMG adalah kemampuan siswa memecahkan masalah jarak pada bangun ruang yang dirancang menurut level van Hiele. SEM adalah derajat keyakinan siswa terhadap kemampuan dirinya untuk benar memecahkan suatu masalah geometri. Kemampuan PMG dan SEM dapat didorong melalui kegiatan yang melibatkan proses investigasi. Proses investigasi melibatkan tahap entry, attack, review, dan extension. Penelitian ini mengkaji peningkatan kemampuan PMG dan SEM melalui pembelajaran investigasi pada siswa kelas XII-IPS tahun pelajaran 2018/2019 di satu SMA Tanjungpandan, Bangka Belitung. Penelitian ini menerapkan kuasi eksperimen dengan desain pretes-postes kelompok kontrol. Data dianalisis berdasarkan perbedaan pembelajaran, gender, dan tingkat kemampuan dasar geometri (KDG). Hasil analisis menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan PMG siswa signifikan berdasarkan gender dan tingkat KDG, namun tidak berdasarkan pembelajaran. Sedangkan pencapaian SEM siswa, hanya berbeda signifikan berdasarkan tingkat KDG tetapi tidak berdasarkan pembelajaran maupun gender. Pengaruh interaksi pembelajaran dan gender adalah signifikan terhadap kemampuan PMG, tetapi tidak pada pengaruh interaksi pembelajaran dan tingkat KDG. Sementara terhadap SEM siswa, hanya signifikan pada pengaruh interaksi pembelajaran dan tingkat KDG. Secara bersama-sama bahwa KDG dan kedua model SEM, yaitu mathematics test-taking dan mathematics skill, berpengaruh terhadap kemampuan PMG siswa, baik dimoderasi pembelajaran maupun gender. Kata kunci: geometri, investigasi, pemecahan masalah, self-efficacy.
Investigating the coorelationship between level of self-efficacy and gender
2013
Self-efficacy defined as people's belief about their capabilities to produce designated level of performance that exercise influences over events that affect their lives (Bandura 1977). Self-efficacy plays a vital role in students' lives and future. The reduction and improvement of self-efficacy will contribute towards their achievement in life. This present study was designed to investigate three main objectives. First, it examines the level of self-efficacy among secondary students. Second, it explores whether there is a statistically significant difference in the level of self-efficacy between male and female school students. Third, is they any correlationship between self-efficacy and gender. A total of 122 students sampled from two school in Muar participated in the survey, employing a 22-item questionnaire measuring General Self-efficacy (GSE) and Fertment Self-efficacy Scale.
Kontribusi Academic Self-Efficacy dan Iklim Sekolah terhadap Kepuasan Hidup Siswa SMA
Siswa remaja yang sebelumnya terbiasa bergantung kepada orang dewasa, diharapkan dapat beralih menjadi mandiri dan mulai memikirkan masa depannya. Jika mereka tidak memiliki kesiapan mental yang cukup untuk menghadapi tuntutan dari lingkungannya, dikhawatirkan dapat menimbulkan emosi-emosi negatif yang dapat berakibat pada munculnya masalah perilaku, seperti depresi dan kenakalan. Masalah perilaku tersebut jika tidak segera ditangani, akan beresiko pada buruknya perkembangan diri siswa. Siswa dikhawatirkan akan gagal menguasai kemampuan positif yang seharusnya dimiliki oleh orang dewasa, seperti kemampuan mengontrol emosi dan berperilaku secara bertanggung jawab. Mempertimbangkan bahwa siswa menghabiskan hampir seluruh waktunya di sekolah, maka sudah seharusnya lingkungan fisik dan lingkungan sosial di sekolah memiliki peran dalam membantu diri siswa untuk dapat melalui usia remaja dengan perkembangan diri yang positif. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba menyelidiki seberapa besar kontribusi dari faktor-faktor yang berkaitan dengan hal akademis, yaitu academic self-efficacy dan iklim sekolah terhadap kepuasan hidup siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan kuesioner academic self-efficacy, iklim sekolah, dan kepuasan hidup siswa. Responden akhir yang diperoleh berjumlah 211 siswa kelas XII yang berasal dari SMAN 5, SMAN 6, dan SMAN 7 Depok. Data yang diperoleh dianalisa dengan uji regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa academic self-efficacy dan iklim sekolah memiliki kontribusi yang signifikan terhadap kepuasan hidup siswa, baik secara simultan dan parsial. Tidak ada perbedaan signifikan yang ditemukan dalam pengukuran kepuasan hidup antara responden perempuan dan laki-laki.
EduHumaniora | Jurnal Pendidikan Dasar Kampus Cibiru
The purpose of this study was to determine the relationship between self -efficacy and student achievement in mathematics class II at MI PGM Cirebon City. The approach used for research is quantitative and the research design uses a correlational research design. The population of this study were class II students of MI PGM Cirebon City. The sampling technique used a saturated sample with 48 students as respondents. The data collection instruments used were questionnaires and documentation. The research data were analyzed through normality tests, unilinearity tests, and hypothesis testing using SPSS version 16.0 for windows. The results showed that the self-efficacy of class II students at MI PGM Cirebon City was in the moderate category. It is known that as many as 48 respondents with a percentage of 60.4% have self-efficacy and as many as 1 respondent with a presentation of 2.1% have self- efficacy. Learning achievement in class II mathematics at MI PGM Cirebon City, it can be con...
Effect of Self-Efficacy, Gender and Locale on the Academic Achievement of Secondary School Students
This study intends to measure the effect of self-efficacy, gender and locale on the academic achievement of secondary school students. Students of secondary school (Class 9 th & 10 th) were taken into consideration for the study. 400 students including male (200) and female (200) were selected for the final sample of the study. However, simple random sampling technique was employed in the process of collecting data. Self-Efficacy Scale (SES) developed by Singh and Narain 1 was administered on the 400 students for taking their responses. CGPA score of immediate previous class was considered as the academic achievement score after getting converted into percentage. For the analysis purpose, Pearson's Coefficient of Correlation, Factorial ANOVA and t-test were performed on the date.The study resulted significant positive correlation (r=0.62)between the self-efficacy and academic achievement. Moreover, self-efficacyreported no significant (F=1.654)differential effect on the academic achievement. Gender was reported to have significant differential effect (F=22.921)on the self-efficacy.While, gender (F=10.557)and locale (F=7.871)were also found to have significant differential effect on the academic achievement of secondary school students.
Development of math efficacy scale for junior high school student in Indonesia
Jurnal Elemen
Indonesian students are indicated to have a low math efficacy. Currently, no psychology scale has been created to measure the math efficacy of Indonesian students, especially for junior high school level students. This study aims to develop a math efficacy scale for junior high school level students or equivalent based on Indonesian students' characteristics. The study used an exploratory sequential design with mixed methods. The results of qualitative analysis through focused group interviews on two small groups of eight students show that seven major themes were related to mathematics efficacy. Qualitative analysis as the basis for a scale development consisting of 33 items and is administered to 478 participants. The results of the quantitative analysis through validity test with Principal Component Analysis (PCA) shows that four dimensions appeared with total variance explained reaching 60.4%. The model was re-tested for compatibility with Confirmatory Factor Analysis (CFA) and obtained index values of p < 0.001 (χ2), 0.047 (SRMR), 0.907 (TLI), 0.918 (CFI), and 0.064 (RMSEA). The four dimensions have met the standard of a fit index with 23 items remaining. The validity test was also supported by Pearson's Product Moment correlation of 0.795 for convergent validity test with Math Attitude Scale (MAS) and divergent validity test of-0.331 with Mathematical Self-Efficacy and Anxiety Questionnaire (MSEAQ). The scale's reliability was very good, with Cronbach's alpha value of 0.918.