Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Wisatawan ke Kota Sabang (original) (raw)
Related papers
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Wisatawan DI Wana Wisata Kopeng
Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 2012
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi banyaknya kunjungan wisatawan di wana wisata Kopeng. Metode pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner terhadap 100 orang pengunjung wana wisata Kopeng dengan teknik secara. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kunjungan wisatawan ke wisata alam Kopeng digunakan analisis statistik dengan metode regresi berganda. Pengolahan data dilakukan menggunakan program komputer Eviews 3.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor biaya kunjungan dan pendapatan berpengaruh secara signifikan terhadap banyaknya kunjungan Wana wisata Kopeng, jumlah kunjungan, biaya perjalanan, pendapatan D 2 .
Persepsi Risiko dan Dukungan Pariwisata Penduduk Kota Sabang
E-Mabis: Jurnal Ekonomi Manajemen dan Bisnis
Penelitian ini dilakukan dari sudut pandang penduduk lokal atas kesenjangan penelitian, yaitu bagaimana persepsi risiko mempengaruhi kerangka konsep dari Social Exchange Theory (SET) (persepsi manfaat, persepsi biaya, dan dukungan penduduk lokal terhadap pariwisata). Pulau Sabang atau Kota Sabang Provinsi Aceh dipilih sebagai lokasi penelitian. 300 orang sampel diambil dengan pendekatan accidental sampling Metode analisis data menggunakan pendekatan teknik PLS (SEM). Hasil dari penelitian ini menunjukkan secara langsung persepsi risiko dari penduduk lokal berpengaruh negatif dan signifikan terhadap dukungan pariwisata dan persepsi manfaat, sementara terhadap persepsi biaya berpengaruh positif signifikan. Persepsi manfaat berpengaruh positif dan signifikan terhadap dukungan pariwisata. Sementara persepsi biaya secara negative tidak signifikan dalam mempengaruhi dukungan pariwisata. Dilihat dari peran mediasi, persepsi manfaat signifikan dalam memediasi pengaruh persepsi risiko dari p...
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Wisatawan Ke Objek Wisata Syariah DI Sumatera Barat
Penelitian ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan wisatawan ke objek wisata syariah di Sumatera Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptifdengan teknik purposive sampling. Sampel yang digunakan adalah 100 responden, instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner/angket. Dari uji t yang dilakukan didapatkan dua variabel berpengaruh signifikan terhadap kunjungan wisatawan pada objek wisata syariah Sumatera Barat yaitu variabel pelayanan (X2), kepuasan (X3) dan terdapat satu variabel yang tidak berpengaruh signifikan terhadap kunjungan wisatawan ke objek wisata syariah Sumatera Barat yaitu promosi (X1). Dari hasil uji F terbukti bahwa variabel promosi (X1), pelayanan (X2), dan kepuasan (X3) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kunjungan wisatawan ke objek wisata syariah Sumatera Barat.Hasil koefisien determinasi didapatkan 65,1%, sedangkan sisanya 34,9% dipengaruhi oleh v...
2020
Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah penerimaan dari pungutan pajak daerah, pungutan jasa layanan, iuran dari penerimaan lain dinas, laba dari perusahaan daerah dan penerimaan pembangunan yang digali atau dihasilkan oleh daerah yang bersangkutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas penerimaan sektor pariwisata di Kota Sabang Tahun 2014-2018 serta mengetahui tingkat kontribusi penerimaan sektor pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kota Sabang Tahun 2014-2018. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan 2 rasio, yaitu rasio efektivitas dan rasio kontribusi. Penelitian ini menghasilkan rasio efektivitas pendapatan pariwisata Kota Sabang periode 2014-2018 rata-rata 135,8%, dan rasio kontribusi sektor pariwisata Kota Sabang terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2014-2018 senilai 3,71%.
Jurnal Dinamika Hukum, 2008
At Nanggroe Aceh Darussalam Province, regional domination pattern of sea still very strong grow in fisherman society. Therefore, in their society still functioned Panglima Laot that have the function to : defence and observe the sea for regional exploiting. In this case, the authoritative of Panglima Laot, first, maintaining the sea environment as cooperative ownership ( common heritage). Second, arrange the resource management of the sea. Third, give the sanction to the people that collision to rule of the customary law of the sea. In Implementated their function, Panglima Laot have a lot of constraint, such as : the factor of fishing in sea, institution factor, the earningsinstitute factor, regional boundary factor, human resource factor, factor of the weakness management system in effort fishery, and also factor of supply of the traditional arrest. Kata Kunci : Panglima Laot dan Pengelolaan SDA Laut
2018
AbstrakKabupaten Tuban memilki dua obyek wisata pemandian air panas yaitu Prataan dan Nganget. Berdasarkan data pengelolaan pemandian Prataan, dan pengelolaan pemandian Nganget, serta dinas perekonomian dan pariwisata Kabupaten Tuban menunjukkan bahwa jumlah pengunjung wisata pemandian air panas yang mempunyai jumlah pengunjung terbanyak yaitu pemandian air panas Pratan dibandingkan jumlah pengunjung wisata pemandian air panas Nganget. Hal ini terbukti karena sudah dikelola oleh pemerintah Kabupaten Tuban sehingga terdapat fasilitas penunjang wisata seperti kolam renang, arena outbond, flaying fox, dll. Berbeda dengan obyek wisata pemandian air panas prataan, obyek wisata pemandian air panas Nganget tidak dikelola oleh pemerintah daerah, melainkan dikembangkan oleh dinas sosial Propinsi Jawa Timur khususnya untuk rehabilitasi penderita penyakit kusta. Penelitian ini bertujuan: 1) untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi perbedan jumlah pengunjung di objek wisata air panas ...
Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Memilih “Pasar Maling” Surabaya
Kajian Moral Dan Kewarganegaraan, 2014
Pasar Maling merupakan pasar yang sebagian besar barang dagangannya tidak memiliki ijin untuk diperdagangkan serta tempat berdagang yang ditempati bukan tempat yang selayaknya digunakan untuk berdagang karena merupakan tempat peristirahatan angkutan kota. Hal itu berarti keberadaan Pasar Maling sebenarnya mengganggu dan meresahkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan konsumen lebih memilih Pasar Maling Surabaya sebagai tempat pemenuhan kebutuhan mereka, serta untuk mengetahui pendapat konsumen terhadap kualitas barang-barang yang ada di Pasar Maling. Analisis penelitian dilakukan dengan menggunakan teori perilaku konsumen serta menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penyajian data dalam penelitian ini dengan menggunakan angka dan presentase, kemudian dideskripsikan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Pasar Maling menjadi pilihan konsumen sebagai tempat pemenuhan kebutuhan mereka. Konsumen memilih Pasar Maling sangat dipengaruhi oleh faktor harga barang yang dijual. Simpulan dari penelitian dapat diketahui bahwa konsumen yang memilih Pasar Maling dipengaruhi oleh faktor harga sebesar 93%, faktor kualitas sebesar 75.3%, faktor promosi mempengaruhi konsumen dari lingkungan keluarga sebesar 16%, dari teman sebesar 62% dan mengetahui sendiri sebesar 22%, faktor pelayanan mempengaruhi konsumen sebesar 52%. Konsumen yang datang ke Pasar Maling berstatus masyarakat yang memiliki pendidikan rendah sampai masyarakat yang memiliki pendidikan tinggi. Pendapat konsumen mengenai barang yang diperjual belikan di Pasar Maling memiliki penilaian barang yang memiliki kualitas yang baik.
JPEKBM (Jurnal Pendidikan Ekonomi, Kewirausahaan, Bisnis dan Manajemen), 2022
Pandemi Covid-19 berdampak besar pada destinasi wisata. Jumlah kunjungan wisatawan menurun setelah wabah ini menyebar. Peraturan pemerintah mewajibkan untuk mematuhi protokol kesehatan dan menghindari keramaian. Pandemi COVID-19 sudah berlangsung lebih dari satu tahun. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah variabel protokol kesehatan dan harga mempengaruhi keputusan berkunjung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yang artinya penggunaannya untuk menggambarkan atau menjelaskan suatu fenomena dengan menggunakan data kuantitatif. Teknik yang digunakan dalam penelitian sampel ini menggunakan non-probability, tepatnya menggunakan purposive sampling yang diambil dari pengunjung yang datang pada rentang waktu pandemi Covid-19. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Protokol Kesehatan mempengaruhi keputusan berkunjung ke destinasi wisata. Variabel Harga mempengaruhi Keputusan Berkunjung, faktor pendukung harga meliputi penetapan harga, cara pembayaran dan potongan harga
JURNAL SANGKAREANG MATARAM, 2021
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pengembangan destinasi pariwisata gili nanggu di sekotong Lombok Barat. Metode penelitan yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan jumlah responden pada penelitian ini berjumlah 112 orang. Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kebijakan pemerintah, fasilitas wisata, sumber daya manusia, serta sarana dan prasarana berpengaruh positif terhadap pengembangan destinasi pariwisata gili nanggu di sekotong Lombok barat. Adapun hasil penelitian berdasarkan nilai prosentase dari keseluruhan variabel yang mempengaruhi destinasi pariwisata gili nanggu, diperoleh sebesar 80% yang termasuk dalam kategori sedang. Kata kunci: SDM Pariwisata, Objek wisata Gili Nanggu, dan pengembangan pariwisata.
Faktor Motivasi Kunjungan Wisatawan Labuan Bajo Pada Masa Pandemi Covid-19
Altasia Jurnal Pariwisata Indonesia
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui motivasi wisatawan dalam memutuskan untuk berkunjung ke objek wisata Labuan Bajo selama masa pandemi Covid-19. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik analisis data yang digunakan dengan analisis faktor, dengan menganalisis faktor penarik (pull factor) dan faktor pendorong (push factor). Penelitian dilakukan pada 135 responden yang pernah berkunjung ke Labuan Bajo selama masa pandemi Covid-19. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tuju faktor motivasi wisatawan dalam berkunjung ke Labuan Bajo pada masa pandemi Covid-19, yaitu financial security (cuaca iklim destinasi, transportasi, amenities, kelembagaan, kawasan wisata, yang alami dan buatan), relaxation, escape, play, attraction, prestige dan strengthening, leisure time, self-fulfillment, wish fulfillment, dan social interaction. Manfaat penelitian ini diharapkan mampu memberikan saran bagi para stakeholder...