Resilient Application Model for PWD Entrepreneurs Towards Business Sustainability (original) (raw)

Developing HRB to ensure sustainable business growth

Success in achieving the organization's performance in many companies often happens because of the luck factor which is owned by the company on that team members have the ability that is in harmony with the other members, and they can work together to complement each other shortcomings of other team members. Problems will arise in the form of a continuous decline in performance from year to year, when two (2) or more members of the organization team is no longer a member of the organization team due to various reasons. Delays to realize that sustainable business growth will be achieved through the establishment, empowerment and the existence of the Human Resources Business Partner (HRBP) resulted in Top Level Management and shareholders should take policy measures, "whether to retain the business by using the maximum effort?" or "whether the business run better liquidated because of actions for performance improvement resulting in depletion assest of the company?"

KAJIAN AL QURAN MENGENAI KONSEP THREE DIMENSION SUSTAINABILITY PADA PERANCANGAN PONDOK PESANTREN ENTERPRENEUR

Architecture is something that is needed by people who live on the earth's surface. Similarly, the Quran, which implies also explains what can be done by humans to live on earth in balance. In designing an architecture , it is necessary a Muslim architect underlying idea of the design ideas and themes through the Koran. Boarding school with an entrepreneurial-based, is the idea that design is essentially a very obvious consideration has been contained in the Quran. The design object is something that is needed by people especially Muslims, which is already described in the Quran. Similarly, the theme of Sustainable Architecture sustainable development or that have been raised by various parties, well actually it is set in such a way in the Quran. Therefore, the assessment needs to be undertaken Quran verses that underlie the design and theme, so that can be felt the greatness and glory of God through the words of his.

Sustainable Entrepreneurial Orientation, Competitive Advantage Terhadap Business Performance Pada Umkm: Model Sem-PLS [Sustainable Entrepreneurial Orientation and Competitive Advantages on Performance Business: Study on Msmes in Batam City]

DeReMa (Development Research of Management): Jurnal Manajemen, 2020

The purpose of this study is to empirically testing the role of sustainable entrepreneurial orientation and competitive advantage on business performance of Micro Small Medium Entreprises. This study presents two independent variables (sustainable entrepreneurial orientation and competitive advantage) and one dependent variable (business performance of MSMEs). This research is using quantitative method. Respondents of this research are the owner of MSMEs which is choosen by using non probability sampling method with convenience sampling technique. The number of samples collected in this study are 100 owners of MSMEs. The data is analyze using Structural Equation Modeling with Partial Least Square approach (SEM PLS). The result of this research shows that SEO has no significant effect on business performance of MSMEs. SEO has significant effect on business performance of MSMEs if mediates by competitive advantage which have full mediation role. This research can be use as reference for the owner of MSMEs to maintain good business performance. Using the right strategy alone is not enough to maintain good business performance, but must be supported by offering unique products and services (differentiation products and services) and continue to innovate on products and services so it will create a new value.

Sustainable Strategy for Business of Productive Waqf

Sustainable Strategy for Business of Productive Waqf, 2022

Kekalahan dalam persaingan bisnis yang dimiliki oleh umat Islam, yang dijalankan dari pengelolaan harta wakaf dan juga ukm/umkm sebagian besar disebabkan karena tidak memiliki strategi bisnis yang berkelanjutan dan juga tidak memiliki dukuungan dari berbagai pihak.

PENERAPAN PRINSIP SUSTAINABLE DEVELOPMENT PADA PERANCANGAN PONDOK PESANTREN ENTERPRENEUR

Masjid sebagai tempat peribadatan umat Islam, menuntut agar memberikan kenyamanan semaksimal mungkin bagi jamaahnya hingga kenyamanan tersebut dapat menjadikan kita terasa lebih dekat dengan Allah. Salah satu faktor yang bisa mempengaruhi tingkat kenyamanan tersebut adalah kualitas pencahayaan. Namun tidak selamanya orang merasa nyaman ketika tubuhnya dikenai cahaya matahari. Perlu adanya batasan intensitas cahaya serta pengaturan arah dan waktu datangnya cahaya yang memberikan kenyamanan ketika diterima oleh manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pencahayaan alami dalam masjid serta menghubungkannya dengan standar kenyamanan dalam ruang. Sebagai sample, dalam penelitian ini dipilih 3 Masjid, pengukuran kualitas pencahayaan dilakukan dengan bantuan alat luxmeter pada beberapa titik di dalam masjid. Analisis dilakukan dengan menggunakan variable: ukuran bukaan, jenis kaca pada bukaan, serta waktu. Dari hasil pengamatan didapat nilai iluminasi di tiap titik yang telah diukur, yang kemudian dibandingkan dengan standar kenyamanan pencahayaan. Dari ketiga masjid yang diamati, masing-masing memiliki beberapa titik yang memenuhi persyaratan kenyamanan pencahayaan dan beberapa titik yang tidak memenuhi syarat. Perbedaan kondisi pencahayaan dalam masjid tersebut dipengaruhi oleh posisi masjid itu sendiri terhadap bangunan lain di daerah perkotaan padat penduduk. Kata-kunci : pencahayaan, masjid, kenyamanan, perkotaan, luxmeter

Paradigma Entrepreneur Islam

2019

Kata "entrepreneur" berasal dari bahasa Inggris. Dalam tinjauan kamus Webster, entrepreneur adalah "seseorang yang mengorganisir, mengelola, dan memperhitungkan risiko sebuah usaha bisnis". Berarti kata entrepreneur atau kewirausahaan selalu dikaitkan dengan aktivitas perekonomian dan bisnis. Menurut McClelland (1961) "Agar sebuah negara atau daerah menjadi makmur setidaknya harus memiliki entrepreneur sebanyak 2 % dari jumlah penduduknya". Entrepreneur berbeda dengan pedagang. Seorang entrepreneur memiliki impian membesarkan usaha, meskipun berawal dari usaha yang kecil. Dan untuk menjadi besar , ia harus berani menjadi seorang inovator dan pengembang (developer) dengan memaksimalkan peluang usaha dan menerima resiko kegagalannya. Adapun ciri pembeda seorang entrepreneur adalah pencipta peluang, inovator, dan pengambil resiko. Entrepreneur bukan hanya sebatas untuk dunia bisnis saja. Tetapi ada beberapa macam entrepreneur yaitu: Business Entrepreneur, Government Entrepreneur, Academic Entrepreneur. Social Entrepreneur, Technology Entrepreneur dan lainnya. Sebab itu, sebagai seorang muslim, kita harus mampu mengembangkan kerangka usaha bisnis berbasis nilai Islam dalam berbagai bidang entrepreneur. Paradigma Entrepreneur Paradigma adalah kumpulan tata nilai yang membentuk pola pikir seseorang sebagai titik tolak pandangannya. Untuk mengubah paradigma, maka kenalilah terlebih dahulu paradigma. Secara harfiah, paradigma adalah visi terhadap realita untuk mendatangkan kondisi lebih baik

Adversity Quotient Dengan Minat Entrepreneurship

2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan adversity quotient dengan minat enterpreneurship. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif non eksperimen dengan mengambil responden 100 siswa-siswa SMA melalui metode accidental sampling. Instrument pengambilan data menggunakan kuesioner dalam bentuk skala likert. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan positif yang signifikan antara adversity quotient dengan minat entrepreneurship dengan nilai koefisien korelasi(R) sebesar 0,225 dan nilai signifikansi (p) 0,024. Hal ini berarti semakin tinggi adversity quotient maka semakin tinggi pula minat entrepreneurship, begitu pula sebaliknya, dengan sumbangan efektif sebesar 5%. Kata kunci : Adversity Quotient, Minat Entrepreneurship This research aimed to know correlation between adversity quotient and enterpreneurship interest. This study is non-experimental quantitative research with 100 students from high school participated as respondents.The study used accidental sampling method. The...

Faktor Pembeda Implementasi Bisnis Berkelanjutan (Sustainable Business) Pada Wirausaha Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura

Agriekonomika, 2017

Dunia wirausaha belum menjadi alternatif yang dipandang menarik bagi kebanyakan mahasiswa Indonesia sebagai pilihan karirnya untuk jangka panjang. Saat ini di Indonesia jumlah wirausaha hanya berkisar 0,18% atau 400.000 jiwa saja. Pemerintah mencanangkan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) sejak tahun 2009 untuk dapat mengubah pola pikir (Mindset) dari pencari kerja (Job Seeker) menjadi pencipta lapangan kerja. Program pendorong wirausaha ini didukung oleh perguruan tinggi di Indonesia, salah satunya Universitas Trunojoyo Madura. Namun demikian, keberlanjutan bisnis wirausaha mahasiswa ini belum memberikan hasil yang maksimal karena membangun bisnis tidak sebatas mendirikan bisnis. Hal tersebut juga erat kaitannya dengan orientasi terhadap bisnis berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembeda implementasi bisnis berkelanjutan yang dilakukan oleh wirausaha Mahasiswa di lingkungan Universitas Trunojoyo Madura. Metode yang digunakan yakni analisis diskriminan menggunakan data kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang membedakan implementasi bisnis berkelanjutan pada wirausaha mahasiswa adalah profit jangka panjang dan permintaan pelanggan.

PENGARUH SUSTAINABILITY REPORTING TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

This study is aimed to determine the effect of Sustainability Reporting on Firm Value with Investment Opportunity Set as moderating variable. The sample used in this research was companies listed in Indonesia Stock Exchange and publish sustainability reports in 2011-2013 which were 18 companies using purposive sampling method. The independent variable was the Sustainability Reporting measured by index value with reference from the sustainability report guidelines of Global Reporting Initiative (GRI). The dependent variable was the Firm Value as measured by the ratio of Tobin's Q. While moderating variables, Investment Opportunity Set was proxied by the market to book value ratio. The results show that the Sustainability Reporting has no significant effect on Firm Value. While the test resulted from Moderated Regression Analysis (MRA) method showed that the Investment Opportunity Set is able to increase the influence positively in relation between Sustainability Reporting and Firm Value.