Kepolisemian Bahasa Daerah Tolaki DI Kabupaten Konawe Selatan (original) (raw)
Related papers
Sistem Sapaan Bahasa Tolaki DI Kecamatan Wawotobi Kabupaten Konawe Selatan
2021
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk sapaan dalam keluarga dan pola penggunaan sapaan dalam keluarga bahasa Tolaki di Kecamatan Wawotobi Kabupaten Konawe. Jenis penelitian ini tergolong penelitian lapangan. Metode yang dipakai dalam penelitian adalah metode deskriptif kualitatif. Data penelitian berupa deskripsi tuturan hasil wawancara yang berisikan tentang bentuk dan pola penggunaan sapaan bahasa daerah Tolaki di Kecamatan Wawotobi Kabepaten konawe. Teknik yang digunakan adalah teknik cakap semuka, wawancara terencana, simak, catat dan rekam. Pendekatan yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini mengacu pada pendekatan sosiolingguistik. Data yang telah ditemukan dalam penelitian, lalu dikumpulkan dan selanjutnya data tersebut diseleksi dengan cara mengklasifikasikan data. Semua data yang telah diseleksi selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan hasil menunjuka...
KABANTI: Jurnal Kerabat Antropologi, 2020
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan pengguanaan bahasa Culambacu di Desa Lamonae dan upaya apa saja yang dilakukan untuk mempertahankan bahasa Culambacu khususnya di Desa Lamonae. Penelitian ini menggunakan teori kebertahan bahasa oleh Fishman tentang penggunaan bahasa pada masyarakat suku Culambacu dengan menggunakan metode etnografi dan pendekatan kualitatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1). Penggunaan bahasa Culambacu masih tetap digunakan pada masyarakat Lamonae baik dalam ranah keluarga, ranah pendidikan, ranah agama, ranah ketetanggan serta dalam ranah pemerintahan. (2). Adapun upaya yang dilakukan oleh masyarakat serta pemerintah daerah dalam mepertahankan bahasa Culambacu yaitu pembuatan kamus bahasa daerah Culambacu, penggunaan bahasa Culambacu diberbagai ranah dalam interaksi masyarakat, seminar suku dan bahasa, pameran budaya, mejadikan bahasa daerah Culambacu sebagai salah satu mata pelajaran (muatan lokal) pada kurikulum sekolah. Keberta...
Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya, 2018
Penelitian ini mendeskripsikan tentang mosehe sebagai salah satu hukum adat orang Tolaki yang masih tetap dipatuhi dan dijalankan oleh orang Tolaki, terkhusus buat mereka yang tinggal di Kabaupaten Konawe. Tulisan ini bersifat deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melaui wawancara mendalam, studi pustaka, pengamatan, dan dokumentasi. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa mosehe merupakan sebuah ritual yang telah berlangsung secara turun-temurun hingga sekarang sebagai bentuk penghormatan terhadap Dewa (Sangia), agar Tuhan Yang Maha Kuasa (Ombu) berkenan menerima upacara tersebut. Bagi orang Tolaki, mosehe berfungsi untuk kepentingan keselamatan dan kemaslahatan orang banyak. Selain itu, eksistensi mosehe merupakan salah satu bentuk penyelesaian konflik/sengketa bagi masyarakat Tolaki, yang awalnya dilatarbelakangi oleh peristiwa di masa lampau dan terjadi secara turun temurun oleh generasi orang Tolaki hingga sekarang. Peristiwa-peristiwa tersebut dapat berupa perkataan...
Bahasa Daerah Dominan DI Kabupaten Malinau
2017
Tulisan ini memuat deskripsi bahasa daerah dominan di Kabupaten Malinau dengan wilayah penggunaan terluas yang datanya didasarkan pada dan merupakan bagian dari laporan penelitian Profil Bahasa Dareah di Kabupaten Malinau (Arifin, dkk, 2015). Desain penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan model pemerian deskriptif terhadap bahasa daerah yang hidup dan fungsional dalam interaksi dan komunikasi masyarakat di Kabupaten Malinau. Pengambilan data dilakukan dengan teknik pencatatan dan wawancara terhadap sejumlah informan. Analisis data dilakukan dengan terknik telusur jejak. Penetapan status suatu bahasa daerah sebagai bahasa dominan didasarkan pada variabel tingkat keterpakaian bahasa dengan kriteria bahwa bahasa tersebut digunakan dalam interaksi dan komunikasi sehari-hari oleh mayoritas masyarakat penduduk suatu desa/wilayah. Selanjutnya bahasa dengan jumlah penutur yang sedikit diberi status sebagai bahasa komplementer. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat dua puluh satu bahasa daerah dominan dan tujuh bahasa daerah komplementer di Kabupaten Malinau. Tiga dari dua puluh satu bahasa daerah dominan tersebut menempati peringkat tertinggi dalam hal jumlah desa/ wilayah penggunaan, yaitu Bahasa Punan 30 dari total 106 desa (28,30%), disusul Bahasa Lundayeh 24 desa (22,64%) dan Bahasa Lepuk Tau 8 desa (7,54%).
Klitik Bahasa Sumba Dialek Wewewa DI Kabupaten Sumba Barat Daya
Jurnal Edukasi Sumba (JES)
Klitik merupakan bentuk yang tidak pernah berdiri sendiri karena terikat dengan bentuk bebas, jelas kategorinya dan mempunyai padanan dengan bentuk yang bebas. Berdasarkan kategori atau kelas kata bentuk utuh sebagai bentuk asal, klitik bahasa Wewewa terdiri atas dua jenis bentuk klitik, yaitu bentuk klitik dari pronomina persona dan bentuk klitik dari kata tugas. Berdasarkan apakah klitik bahasa Wewewa berasal dari bentuk asalnya sendiri atau tidak ditemukan bahwa ada yang berasal dari bentuk asalnya sendiri (klitik sederhana) dan ada yang bukan berasal dari bentuk asalnya sendiri (klitik khusus). Berdasarkan jenis dan posisi kemunculannya, bentuk klitik bahasa Wewewa dibedakan atas proklitik, enklitik dan mesoklitik. Dalam pemakaiannya bentuk-bentuk klitik bahasa Wewewa memiliki kaidah pemakaian, yaitu klitik selalu berubahubah berdasarkan kategori kata yang melekati dan dilekati, jenis fonem awal dan akhir dari kata yang melekati dan dilekati serta dipengaruhi juga oleh makna kal...
JURNAL ILMU BUDAYA, 2018
This research is a qualitative descriptive study, Research location in Kolaka District, The data source is the meaning of the Kalo Sara symbol obtained from the Mekongga Mosehe Wonua custom ritual in Kolaka District, either words, phrases, or sentences. Duration of study, ie June 2015 to end of April 2016. The results of this study indicate that the first meaning of Tolea speech in every stage of the speech Tolaki Society in Mekongga Southeast Sulawesi make the speech disclosed Tolea at the beginning or opening speech is a symbol. The meaning In the opening speech is a symbol of respect. In the core speech is a symbol of obedience in ritual. In the closing speech of Tolea is a symbol of appreciation. The two functions of Tolea's utterance in the Mosehe Wonua ritual in Kolaka District, which contains a prominent religious significance in the Mosehe Wanua ritual ceremony of the Tolaki community in Mekongga Southeast Sulawesi is a form of public confidence in the influence of ances...
Sentana Rajeg Dan Nilai Anak Laki-Laki Bagi Komunitas Bali Diaspora DI Kabupaten Konawe
Harmoni, 2019
The issue of gender inequality experienced by women is not something new. Women have long been treated unfairly and discriminatively in relation to their roles and positions. Similarly, in terms of duties and responsibilities as a wife who is required to bear children. This study aims to find out how the condition of Balinese women who are in overseas in the face of demands for childbearing sons. The method used is qualitative research with in-depth interviews (indepth interview) using the research question guide. The results show that women in the overseas (Konawe District) still face discrimination and are required to have offspring (sons). In the context of the Balinese society which prioritizes male domination, the failure to have offspring is seen as the fault of the women. Therefore, the participation of religious and community leaders in eroding the gender injustice practices is needed.
Pangadereng : Jurnal Hasil Penelitian Ilmu Sosial dan Humaniora, 2019
This written work aims to describe the benefits of medicinal plants utilized by the Tolaki people in treating various illnesses. Local medicinal plant knowledge is experience-based and is passed down from generation to generation. This research takes a qualitative approach, employing the data gathering methods of interviews, observation, and documentation. The results of the research indicate that a subset of the Tolaki population, especially that of the Abelisawah township, continue to make use of concoctions made from medicinal plants in the treatment of both physical and non-physical ailments. The medicinal plants are naturally abundant in the immediate environment, and some are planted around people's houses to serve as family medicine plants. The treatment and administration of the medical plant concoctions are typically performed by a medicine man (mbu' owai), who recites a mantra according to the type of illness ailing the patient. The medicinal plants used by the people of Abelisawa are administered to patients ranging from young children to adults. There are a few factors that cause the people to continue using the medicine men and the traditional medicine for the treatment of various illnesses, namely their economic state, limited access to medical and social services, the belief in the medicine men's power to heal, the understanding of medicinal plants as safe and free from side effects, a lack of knowledge regarding modern medicine, and convenience in terms of time needed for treatment.
Aspek-Aspek Bahasa Daerah di Sulawesi Bagian Selatan, 2012
Abstrak: Salah satu indikator masih digunakannya sebuah bahasa ialah kegiatan bercerita atau mendongeng. Kegiatan ini dapat dilakukan dalam lingkup keluarga ataupun kelompok sosial yang lebih luas seperti lingkungan desa atau komunitas yang lebih besar lainnya. Sebagaimana dalam keluarga pada suku lain, dalam keluarga suku Tolaki pun biasa dilakukan kegiatan mendongeng. Biasanya orang-orang tua suku Tolaki memiliki waktu-waktu tertentu untuk mendongengi anaknya. Pada kenyataannya, terdapat pergeseran penggunaan bahasa dalam kegiatan mendongeng pada keluarga suku Tolaki. Pergeseran terjadi dari generasi ke generasi, dan terletak pada penerapan kaidah stratifikasi tuturan ketika bercerita dan bahasa yang digunakan secara umum. Kata-kata kunci: pergeseran, bahasa Tolaki, kegiatan mendongeng. PENDAHULUAN Suku Tolaki ialah suku asli yang mendiami wilayah daratan Sulawesi Tenggara. B a h a s a To l a k i a d a l a h b a h a s a y a n g m a s i h b e r f u n g s i s e b a g a i a l a t u n t u k b e r k o m u n i k a s i d i a n t a r a p a r a p e n u t u r n y a. S e k i t a r 9 2. 6 % p e n d u d u k K o t a m a d y a K e n d a r i , K a b u p a t e n K o n a w e , K o n a w e S e l a t a n d a n K o n a w e U t a r a m e n g g u n a k a n n y a s e b a g a i s a r a n a k o m u n i k a s i l i s a n d e n g a n t u j u a n m e n y a t a k a n r a s a i n t i m d a n r a s a h o r m a t , m e m b i c a r a k a n h a l y a n g b e r s i f a t l o k a l