Potensi Tepung Biji Durian (Durio zibenthinus Murr) dan Tepung Biji Nangka (Artocarpus heterophyllus) Sebagai Prebiotik (original) (raw)

2022, Teknotan: Jurnal Industri Teknologi

Biji nangka dan biji durian merupakan limbah organik yang belum dimanfaatkan secara optimal. Biji durian mempunyai kandungan serat sebesar 22,48 % sedangkan biji nangka 7,46 %, yang dapat dimanfaatkan sebagai pangan fungsional. Senyawa oligosakarida yang terdapat dalam kedua biji tersebut dapat dijadikan sebagai sumber prebiotik pada bakteri asam laktat (BAL). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas tepung biji nangka dan durian sebagai media pertumbuhan bakteri Lactobacillus casei. Pengujian hasil fermentasi tepung dilakukan pada jam ke 0, 24, 48, dan 72 dengan dilakukan analisis jumlah bakteri, pH, total asam, dan gula reduksi. Fermentasi 48 jam merupakan waktu puncak untuk pertumbuhan Lactobacillus casei. Jumlah bakteri pada tepung biji nangka sebanyak 3,24×10 10 sel/ml, sedangkan pada tepung biji durian 3,04 × 10 10 sel/ml. Nilai pH dari tepung biji nangka yaitu pH 3,8, sedangkan tepung biji durian 4,3. Total asam pada substrat tepung biji nangka yaitu 0,357 % dan 0,354 % pada tepung biji durian. Kadar gula reduksi pada tepung biji nangka 2,4658 mg/ml, sedangkan tepung biji durian 2,4925 mg/ml. Dengan membandingkan jumlah bakteri, nilai pH dan total asam diketahui bahwa tepung biji nangka lebih efektif sebagai prebiotik bagi bakteri L. casei daripada tepung biji durian.