PONDASI TIANG PANCANG (PILE FOUNDATION) PONDASI TIANG PANCANG (PILE FOUNDATION (original) (raw)

PONDASI TIANG PANCANG (PILE FOUNDATION

Pondasi tiang pancang (pile foundation) adalah bagian dari struktur yang digunakan untuk menerima dan mentransfer (menyalurkan) beban dari struktur atas ke tanah penunjang yang terletak pada kedalaman tertentu. Tiang pancang bentuknya panjang dan langsing yang menyalurkan beban ke tanah yang lebih dalam. Bahan utama dari tiang adalah kayu, baja (steel), dan beton. Tiang pancang yang terbuat dari bahan ini adalah dipukul, dibor atau di dongkrak ke dalam tanah dan dihubungkan dengan pile cap (poer). Tergantung juga pada tipe tanah, material dan karakteristik penyebaran beban tiang pancnag diklasifikasikan berbedabeda.

PONDASI TIANG

Pondasi tiang digunakan untuk mendukung bangunan bila lapisan tanah kuat terletak sangat dalam, mendukung bangunan yang menahan gaya angkat ke atas, dan bangunan dermaga.-Pondasi tiang digunakan untuk beberapa maksud, antara lain: 1. Untuk meneruskan beban bangunan yang terletak di atas air atau tanah lunak ke tanah pendukung yang kuat. 2. Untuk meneruskan beban ke tanah yang relatif lunak sampai kedalaman tertentu sehingga pondasi bangunan mampu memberikan dukungan yang cukup untuk mendukung beban tersebut oleh gesekan dinding tiang dengan tanah sekitarnya. 3. Untuk mengangker bangunan yang dipengaruhi oleh gaya angkat ke atas akibat tekanan hidrostatis atau momen penggulingan. 4. Untuk menahan gaya-gaya horizontal dan gaya-gaya yang arahnya miring. 5. Untuk memadatkan tanah pasir sehingga kapasitas tanah tersebut bertambah. 6. Untuk mendukung pondasi bangunan yang permukaan tanahnya mudah tergerus air dll. Menurut standard Inggris pondasi tiang dapat dibagi menjadi 3 kategori: 1. Tiang perpindahan besar (Large displacement pile), yaitu tiang pejal atau berlubang dengan ujung tertutup yang dipancang ke dalam tanah sehingga terjadi perpindahan volume yang relaitf besar. Seperti: tiang kayu, tiang beton pejal atau berlubang, tiang beton prategang, tiang baja bulat (tertutup pada ujungnya). 2. Tiang perpindahan kecil (Small displacement pile), sama seperti kategori pertama hanya volume tanah yang dipindahkan relative kecil. Seperti : tiang beton berlubang dengan ujung terbuka, tiang baja H, tiang baja bulat, tiang ulir. 3. Tiang tanpa perpindahan (Non displacement pile), yaitu tiang yang dipasang di dalam tanah dengan cara menggali atau mengebor tanah. Seperti: tiang beton yang dicor kedalam lubang hasil pengeboran tanah, tabung dipasang dalam lubang dan dicor beton, tabung baja dibor ke dalam tanah. KAPASITAS DUKUNG TIANG Hitungan kapasitas tiang dapat dilakukan dengan cara pendekatan statis dan dinamis. Secara statis berarti dilakukan menurut teori Mekanika Tanah, yaitu dengan memplajari sifat-sifat teknis tanah. Sedangkan secara dinamis dilakukan dengan menganalisis kapasitas ultimit dengan data yang diperoleh dari data pemancangan tiang. KAPASITAS ULTIMIT CARA STATIS Kapasitas Ultimit netto tiang tunggal (Qu) : Qu = Q b + Q s-W p Dengan : Q b = tahanan ujung tiang ultimit Q s = tahanan gesek tiang ultimit W p = berat sendiri tiang

PONDASI TIANG PANCANG

Pondasi tiang pancang (pile foundation) adalah bagian dari struktur yang digunakan untuk menerima dan mentransfer (menyalurkan) beban dari struktur atas ke tanah penunjang yang terletak pada kedalaman tertentu. Tiang pancang bentuknya panjang dan langsing yang menyalurkan beban ke tanah yang lebih dalam. Bahan utama dari tiang adalah kayu, baja (steel), dan beton. Tiang pancang yang terbuat dari bahan ini adalah dipukul, dibor atau di dongkrak ke dalam tanah dan dihubungkan dengan pile cap (poer). Tergantung juga pada tipe tanah, material dan karakteristik penyebaran beban tiang pancnag diklasifikasikan berbeda-beda. Pondasi tiang sudah digunakan sebagai penerima beban dan sistem transfer beban bertahun-tahun. Pada awal peradaban, dari komunikasi, pertahanan, dan hal-hal yang strategik dari desa dan kota yang terletak dekat sungai dan danau. Oleh sebab itu perlu memperkuat tanah penunjang dengan beberapa tiang. Tiang yang terbuat dari kayu (timber pile) dipasang dengan dipukul ke dalam tanah dengan tanah atau lubang yang digali dan diisi dengan pasir dan batu. Pada tahun 1740, Christoffoer Polhem menemukan peralatan pile driving yang mana menyerupai mekanisme Pile driving saat ini. Tiang baja (steel pile) sudah digunakan selama 1800 dan tiang beton (concrete pile) sejak 1900. Revolusi industri membawa perubahan yang penting pada sistem pile driving melalui penemuan mesin uap dan mesin diesel. Lebih lagi baru-baru ini, meningkatnya permintaan akan rumah dan konstruksi memaksa para pengembang memanfaatkan tanah-tanah yang mempunyai karakteristik yang kurang bagus. Hal ini membuat pengembangan dan peningkatan sistem pile driving. Saat ini banyak teknik-teknik instalansi tiang pancang bermunculan.

PENGERTIAN FONDASI TIANG

Mahasiswa dapat merancang fondasi tiang 1.1.2. Kompetensi Khusus 1) Mahasiswa mampu memahami penggunaan fondasi tiang 2) Mahasiswa mampu memahami jenis-jenis fondasi tiang 1.2. Pendahuluan Fungsi fondasi bangunan dalam suatu kontruksi sipil adalah untuk mendistribusikan beban yang bekerja pada bangunan tersebut, baik, hidup maupun beban sementara. Beban-beban tersebut diteruska n dan didistribusikan fondasi ke tanah dasar. Jika tegangan tanah akibat beban bekerja melebihi kapasitas ijin maka akan terjadi keruntuhan. Nilai keamanan (safety factor) perlu diberikan sehingga bangunan aman dari bahaya keruntuhan akibat kapasitas dukung terlampui. Namun demikian pemberian nilai keamanan yang teralu besar merupakan pemborosan dan ini harus dibayar. Desain yang baik akan menghasilkan nilai keamanan yang cukup untuk menjamin dari bahaya keruntuhan tanah namun masih tetap ekonomis. Penggunaan fondasi dangkal hanya memungkinkan untuk bangunan-bangunan dengan beban yang tidak terlalu besar. Disamping beban bangunan yang tidak terlalu besar, penggunaan fondasi dangkal hanya dimungkinkan jika tanah keras tidak terlalu dalam. Untuk kondisi tanah yang lapisan tanah kerasnya cukup Sumiyanto, Adhe & Arwan Dibiayai PHK A1 Teknik Sipil 2007

PEKERJAAN PONDASI TIANG PANCANG: CARA PEMANCANGAN, KENDALA DAN TEKNOLOGI TERBARU

The foundation work a building project is commonly done when students conducted Real Estate Internship which leads to inadequate knowledge of foundation work obtained during internship, especially the pile foundation work. Related to this condition it is necessary to study the technical specifications of a pile foundation commonly used on a project, how to pile, problems encountered at the field, and the latest technology to reduce obstacles at the field. The study is conducted with a descriptive approach towards building projects in Jakarta built in 2008, when the latest technology of pile foundation came to Indonesia. The results of the study provide knowledge that the pile foundation is made of hard wood, concrete and steel. The form of pile foundations is generally triangular or rectangular. Many building projects use concrete pile foundation with steel reinforcement and spiral reinforcement. The advantages of using concrete pile foundation are in order to be efficient, convenient and practical. Piling foundation uses a drop hammer or jacked piling system to the hard ground. Obstacles encountered in the field are the soft soil conditions, the former marsh or land fill. Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) or 'Press in Pile' is the latest method as a solution to pile the piling foundation in dense residential neighborhood. This technique can reduce or even eliminate the effects that interfere with the environment (vibration, air pollution and noise pollution) when piling the pile foundation. In general, the technology 'Press in Pile' reduces environmental problems as well as provides more convenient, faster and economical effects. ABSTRAK Pekerjaan lapangan pada proyek pembangunan gedung yang ditemui mahasiswa saat melakukan kegiatan Kerja Praktek Real Estat umumnya sudah melewati tahap pekerjaan pondasi. Kondisi demikian menyebabkan pengetahuan terkait pekerjaan pondasi masih terbatas, khususnya pekerjaan pondasi tiang pancang (pile). Terkait dengan hal tersebut, perlu studi untuk mengetahui spesifikasi teknis pondasi tiang pancang (pile) yang umum digunakan pada proyek, cara pemancangan pondasi tiang pancang (pile), kendala yang ditemui di lapangan, serta teknologi terbaru yang dapat mengurangi kendala di lapangan. Studi dilakukan dengan pendekatan deskriptif pada proyek-proyek pembangunan gedung di Jakarta yang dibangun pada tahun 2008, saat teknologi terbaru pemancangan tiang pancang masuk ke Indonesia. Hasil studi memberikan pengetahuan bahwa pondasi tiang pancang dapat terbuat dari kayu keras, beton dan baja. Penampang pondasi dapat berbentuk segitiga atau segiempat. Saat ini proyek-proyek pembangunan gedung lebih banyak menggunakan pondasi tiang pancang beton dengan baja tulangan serta tulangan spiral. Keuntungan menggunakan tiang pancang beton adalah pengerjaan pondasi menjadi efisien, mudah dan praktis. Cara pemancangan tiang pancang banyak yang menggunakan drop hammer atau sistem jacked piling sampai menyentuh tanah keras. Kendala yang ditemui di lapangan adalah kondisi tanah yang lembek, bekas rawa atau tanah urukan yang dapat mengganggu pemancangan pondasi. Teknologi Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) atau 'Press in Pile' adalah metode pemancangan terbaru sebagai solusi pemancangan pondasi tiang pancang pada lingkungan padat hunian. Teknik ini mengurangi bahkan dapat menghilangkan dampak yang mengganggu lingkungan (getaran, polusi udara dan polusi suara) saat pemancangan tiang pancang. Secara umum teknologi 'Press in Pile' mengurangi masalah lingkungan, lebih praktis, lebih cepat dan lebih ekonomis. Kata kunci: cara pemancangan, kendala, pondasi tiang pancang, teknologi terbaru.

MENGENAL PEKERJAAN PONDASI BORE PILE DAN STRAUSS PILE

• PONDASI BORE PILE Pondasi bore pile adalah tiang pondasi dalam yang berbentuk tabung, yaitu berfungsi meneruskan beban struktur bangunan diatasnya dari permukaan tanah sampai lapisan tanah keras di bawahnya. Pondasi bore pile atau bisa disebut juga dengan nama lain bor mesin mini memiliki fungsi yang sama dengan pondasi tiang pancang atau pondasi dalam lainnya. Perbedaan di antara keduanya adalah pada cara pelaksanaan pengerjaanya. Pelaksanaan Pondasi Bor pile dimulai dari pembuatan lubang di tanah dengan cara tanah di bor terlebih dahulu kemudian penginstalasan besi tulangan ke dalam lubang yang dilanjutkan dengan pengecoran bore pile. Apabila tanah mengandung air, maka dibutuhkan pipa besi atau yang biasa disebut dengan temporary casing untuk menahan dinding lubang agar tidak terjadi kelongsoran, dan pipa ini akan dikeluarkan pada waktu pengecoran beton. Pondasi/tiang bore pile merupakan salah satu pondasi yang dipergunakan untuk bangunan, apabila tanah dasarnya tidak mempunyai daya dukung tanah untuk memikul berat bangunan System pembuatan bore pile ada 2 macam, yaitu : 1. Bor kering (dry drilling). Pelaksananannya menggunakan mata bor biasa (spiral plat) diputar sambil dimasukkan kedalam tanah dengan menggunakkan alat bor mini crane, dengan menggunakan mesin diesel dan as mata diatur,

METODE JENIS PEMANCANGAN TIANG PONDASI DAN ALAT PANCANG JENIS TIANG PANCANG DAN ALAT PEMANCANG TIANG

kenal sudah sejak jaman lampau, hal ini dapat dilihat di Eropa pada jaman prasejarah di danau Dwellers dimana mereka membangun rumah dengan menggunakan tiang yang dipancang didasar danau yang mempunyai kondisi tanah yang jelek. Demikian juga orang orang Mesir jaman lampau membangun monumen terbuat dari tumbukan batu (Mats of Stone) yang bertumpu pada batu karang, dua belas ribuh tahun yang lalu kebiasaan bangsa Switzerland membangun rumah mereka diatas sungai. Perkembangan selanjutnya dari pondasi tiang pancang dengan adanya berita mengenai Tiang Pancang dan Pemancangannya (Piles and Pile Driving), yang diterbitkan oleh Wellington mengenai berita berita keteknikan (Engineering News) pada tahun 1893 dimana pada saat ini rumus rumus keteknikan mengenai tiang pancang mulai diperkenalkan. Sejak saat ini sampai sekarang perkembangan menyangkut teori teori baru yang didasarkan dari pengalaman pengalaman dilapangan mengenai pondasi tiang pancang telah banyak dipublikasikan dalam laporan laporan ilmiah, seminar dan lain lain khususnya dalam menganalisa kemampuan tiang pancang dalam memikul beban. F 0 7 6 Penggunaan Pondasi Tiang Pancang Pondasi tiang pancang biasanya digunakan pada bangunan bangunan Teknik Sipil seperti Gedung Bertingkat Tinggi (High Large Building), Menara menara (Towers), Jembatan (Bridge), Dermaga / Pelabuhan (Quaiwalls), Bangunan Lepas Pantai (Offshore Structures) dll. Pada umumnya tiang pancang dipancangkan tegak lurus ke dalam tanah, tetapi apabila diperlukan untuk dapat menahan gaya-gaya horizontal maka tiang pancang akan dipancangkan miring (batter pile). Menurut cara pemindahan beban tiang pancang dibagi menjadi 2, yakni : 1) Point Bearing Pile (End Bearing Pile) Tiang pancang dengan tahanan ujung : tiang ini meneruskan beban melalui tahanan ujung ke lapisan tanah keras. 2) Friction Pile Friction Pile pada tanah dengan butir-butir tanah kasar (coarce grained) dan sangat mudah meloloskan air (very permeable soil). Tiang ini meneruskan beban ke tanah geseran kulit (skin friction). Pada proses pemancangan tiang-tiang ini dalam satu group (kelompok) tiang yang mana