Kajian Sosial Ekonomi Masyarakat Nelayan Desa Lalowaru Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan (original) (raw)
Related papers
Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan, 2022
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari program bantuan kapal penangkapan ikan terhadap pendapatan nelayan di DesaToolawawo Kecamatan Lalonggasumeeto Kabupaten Konawe. Salah satu program bantuan fasilitas penangkapan ikan adalah kapal 3 GT yang digunakan untuk mengumpulkan data sejak bulan Januari-Mei 2020, yang diberikan kepada 4 orang nelayan sebagai responden. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling. Data diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan metode kuantitatif menggunakan rumus pendapatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan nelayan sebelum menerima bantuan kapal sebesar Rp1.067.750/trip atau Rp3.203.250/bulan dan setelah menerima bantuan pendapatan meningkat sebesar Rp2.611.550/trip atau Rp7.834.650/bulan. Artinya program bantuan kapal 3 GT mampu meningkatkan pendapatan nelayan sebesar 40,9%. Kata Kunci : Nelayan, Program Bantuan Kapal, Pendapatan
AKULTURASI (Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan), 2019
The aims of this research to explain and compared the socioeconomic condition of fishermen group and independently in Tateli Weru Village, Mandolang District.This research to add the information and knowledge about socio economic as well as the issue of fisheries developing.Method to be usedis survey method by using questioner sampling uses is purposive sampling namely fisheries group and independently.Fishermen in Tateli Weru Village were 105 because all of them lived and activities in coastal closed to mooring boat and fishing equipment. If the fisherman not makes activity, they usually do such as farming, repairing a boat or helpinghis wife. The comparison of two groups were the fisheries group do not go fishing togetheraccordance who needs of each member because the equipment are given by the government but the independly group they fishing depended on climate.Keywords: Socioeconomic, fishermen group, independently group AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan mem...
AKULTURASI (Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan), 2014
The study was conducted aim to analyze the socio-economic condition of soma giop fishermen who’s Living in Leleoto fishing community, South Tobelo District, North Halmahera Regency, North Moluccas Province. Data was collected based in census method that is gathering data from all 5 owners of soma giop fishing gear. The result of study indicated that averagely the ages of fishermen are 31 years old with 35 to 40 years experiences working on this kind of livelihood. The study also found still there are mutual works among community members however, there are also bad custom to drink alcoholic beverages. The reset of study also found the maximum catch are 7,403.33 kg while minimum catch is 33.33 kg. The distribution system of catch is 50% for owners and 50% for vessel crews. Keywords: socio-economic, soma giop, fishermen, livelihood, distribution system of catch Abstrak Penelitian ini mengkaji tentang keadaan sosial ekonomi nelayan pemilik alat tangkap soma giop di desa leleoto, Kecam...
Sosial Ekonomi Nelayan Pesisir Pantai Desa Swarangan Kecamatan Jorong Kabupaten Tanah Laut
Ecoplan
Sosial Ekonomi Nelayan Pesisir Pantai Desa Swarangan Kecamatan Jorong Kabupaten Tanah Laut Abstrak - Kegiatan ekonomi masyarakat di Pesisir Pantai identik dengan Nelayan. Sebagian besar kegiatan ekonomi adalah penangkapan ikan alut dan olahannya (pasca panen hasil laut). Kondisi alam merupakan salah satu faktor tingginya risiko nelayan di laut dan selalu berada dalam ketidakpastian ekonomi, sehingga berdampak terhadap tingkat pendapatan nelayan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sosial ekonomi masyarakat Nelayan di desa Swarangan, rata-rata pendapatan, dan membandingkan rata-rata pendapatan per kapita dengan Garis Kemiskinan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif deskriptif dengan sebanyak 62 nelayan sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) karakteristik Nelayan adalah masih usia produktif, berpendidikan rata-rata SLTP, dan mempunyai pekerjaan sampingan. 2).rata-rata pendapatan dari hasil Melaut (sebagai Nelayan) ...
2020
Komunitas nelayan adalah kelompok masyarakat yang hidup di daerah pesisir. Streotipe yang melekat pada mereka adalah kelompok yang minim dalam peningaktan Sumber Daya Manusia (SDM). Pada konteks penghasilan, komunitas nelayan memiliki pendapatan yang dapat digolongkan dalam kelompok masyarakat sejahtera. Namun, kurangnya SDM membuat kelompok ini tidak mampu mengelola keuangan secara baik. Olehnya itu, dipandang perlu melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan mengusung konsep pemberdayaan komunitas nelayan melalui pemanfaatan Lembaga Ekonomi Kerakyatan. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pemahaman komunitas nelayan dalam pengeloaan keuangan dan pentingnya lembaga ekonomi kerakyatan dalam peningkatan kesejahteraan. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Bajo Indah, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe. Dalam upaya pemecahan masalah komunitas nelayan, maka digunakan metode Focus Goup Discussion (FGD) atau diskusi kelompok ter...
Karakteristik Sosial Ekonomi Nelayan DI Kali Maro Kabupaten Merauke, Papua
Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 2020
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Maro membutuhkan data komprehensif mengenai aktivitas pemanfaatan sungai tersebut. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi karakteristik sosial ekonomi nelayan yang menangkap ikan di Kali Maro. Metode penelitian ini deskriptif analitis dengan pengambilan data nelayan menggunakan FGD (Focus Group Discussion). Kriteria responden adalah nelayan (pemilik dan anak buah kapal) yang mengambil ikan di muara dan Kali Maro. Jumlah responden sebanyak delapan belas orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik nelayan di Kali Maro merupakan nelayan kecil dengan kepemilikan perahu kecil (semang) rata-rata 1 unit dengan kapasitas maksimum 2 ton. Jenis ikan yang diperoleh antara lain ikan kakap, ikan kuru, ikan kaca, ikan bandeng, ikan gulama, ikan duri, dan ikan herkules. Kalender musim menurut nelayan terbagi menjadi dua, yaitu musim ikan melimpah (Oktober - Februari) dan musim ombak yang menandakan sedikitnya tangkapan ikan (Maret - September). Sistem p...
AKULTURASI (Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan)
The purpose of this study was to reveal and assess the socio-economic conditions of fishing communities in Tateli Dua Village, Mandolang District.The method used in this study is descriptive method, sampling using random sampling technique. There were 20 respondents who worked as fishermen.The social conditions of the fishermen of Tateli Dua Village in terms of education are mostly elementary school education, there are 2 respondent religions, namely Islam and Protestant Christianity, the age of fishermen is in the productive age range of 7 people, most respondents have experienced pain with medical treatment and use traditional medicine family dependents ranged between 2-7 and from housing owned by most (50%) respondents had semi-permanent housing types.The economic conditions of the fishermen in Tateli Dua Village are from business capital, almost all (95%) of respondents use their own capital. Most of the marketing places for the catch are in the market with the highest income of...
Jurnal sosial ekonomi perikanan, 2022
Daerah pesisir Kabupaten Konawe merupakan wilayah di Sulawesi Tenggara yang penduduknya sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan termasuk nelayan rajungan. Salah satu daerah penghasil rajungan dan memiliki potensi untuk dikembangkan terdapat di Kecamatan Soropia khususnya di Desa Mekar dan Desa Leppe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi nelayan rajungan pengguna alat tangkap bubu di Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai Maret 2020. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh nelayan rajungan yang menggunakan bubu di kedua desa tersebut sebanyak 7 responden. Data diperoleh dengan menggunakan teknik observasi dan wawancara. Jenis data yang digunakan yaitu data primer yang meliputi luas rumah tinggal, jenis lantai dasar rumah tinggal, jenis dinding rumah tinggal, kamar mandi, sumber penerangan, sumber air minum, bahan bakar, konsumsi, pakaian, kesehatan, pendapatan, tingkat pendidikan, tabungan keluarga, jumlah tabungan keluarga, umur, pengalaman kerja, jumlah alat tangkap, jumlah hasil tangkapan sedangkan data sekunder seperti luas desa dan jumlah penduduk. Analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis deskriptif kualitatif menggunakan 14 kriteria masyarakat miskin menurut BPS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nelayan tangkap rajungan di Kecamatan Soropia tergolong dalam kategori miskin dan dapat dikatakan buruk. Dari 14 kriteria tersebut hanya terdapat 9 kriteria yang terpenuhi. Sedangkan 5 kriteria masyarakat miskin yang tidak terpenuhi seperti luas rumah tinggal berukruan 5x7 m dan ukuran 6 x 8 m, sumber penerangan rumah tangga bukan listrik, hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun, kesehatan seperti gatal-gatal, demam dan batuk, pendapatan tertinggi sebesar Rp2.100.000-2.520.000, pendapatan sedang Rp1.260.000-1.470.000, dan terendah sebesar Rp650.000. Oleh karena itu kebijakan pengembangan penangkapan rajungan harus memperhatikan bukan hanya keberlanjutan sumberdaya tetapi juga kondisi sosial ekonomi nelayan.
2021
The group of fishermen Tahi Peotoroa is a group that manages fishing and aquaculture fisheries. The fishermen's catch has sold directly only in fresh form by the mothers of fishermen to the people in Puasana village. This is due to a lack of knowledge in processing fishery products, especially from fish. The aim of this community service activity was to improve the knowledge and skills of members group of fishermen Tahi Peotoroa in processing products of fish meatballs and fish nuggets to optimize the utilization of fish catches in the village of Puasana North Moramo District, South Konawe Regency, Southeast-Sulawesi Province. The target of this community service activity was enriching knowledge and skills for the group of fishermen puasana village in processing fish into processed fish meatballs and fish nuggets. The method was delivered by lecturing and training to make fish meatballs and fish nuggets. The result was that all participants were able to make fish meatballs and f...