Jenis Fiber Optik Berdasarkan Jumlah Mode dan Indeks Bias: Tinjauan dan Perbandingan (original) (raw)
Related papers
Mengukur Indeks Bias Berbagai Jenis Kaca Dengan Menggunakan Prinsip Pembiasan
IJIS Edu : Indonesian Journal of Integrated Science Education, 2019
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indeks bias berbagai jenis kaca dengan menggunakan prinsip pembiasan cahaya. Prinsip pembiasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah prinsip Pembiasan cahaya menurut Huygens. Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu 14 hari yang bertempat di Laboratorium Pendidikan Fisika Prodi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah kaca flinta dan kaca korona. Penelitian ini menggunakan konsep pembiasan cahaya yang terjadi pada kaca planparalel, dengan teknik pengambilan data secara perulangan. Analisis data yang di gunakan dalam penelitaan ini adalah hukum pembiasan yang dirumuskan oleh Snellius tetang pembiasan. hasil penelitian menunjukkan bahwa kaca Korona mempunyai indeks bias 1,418 sedangkan kaca Flinta mempunyai indeks bias 1,6203, sedangkan menurut referensi kaca Korona mempunyai indeks bias 1,52 dan Flinta 1,62. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ...
2015
Dalam sistem telekomunikasi modern saat ini ,dengan adanya media serat optik terutama Plastic Optical Fiber merupakan media transmisi dimana instalasi dan terminasi Plastic optical fiber ini tidak memerlukan peralatan yang mahal dan efisien. Terutama dalam lingkup penggunaan fiber optic di dalam rumah. Namun dalam implementasinya terdapat beberapa gangguan yang tentunya tidak dapat diabaikan.Salah satu pemasalahan yang perlu diperhatikan yaitu ketahanan serat optik pada efek tekanan. Tekanan terbagi menjadi dua, yaitu tekanan beban diam dan beban bergerak. Tekanan juga dikaitkan dengan adanya Microbending, Microbending loss menyebabkan perubahan lintasan pada penjalaran cahaya di dalam serat optik. Perubahan tersebut akan memberikan dampak terhadap kinerja sistem komunikasi serat optik. Pada penelitian ini dilakukan kajian secara eksperimen tentang pengaruh rugi-rugi variasi tekanan beban diam terhadap Bit Error Rate (BER) dan eye pattern pada POF jenis step index multimode. Besar r...
Pengaruh Jenis Matrik Terhadap Sifat Tarik Pada Natural Fiber Komposit
Seminar Nasional Teknologi Terapan (MESIN), 2017
Seiring berkembangnya teknologi dibutuhkan material yang ringan, kuat, tahan terhadap korosi dan ramah lingkungan. Biokomposit merupakan salah satu inovasi dalam menciptakan rekayasa teknologi material terbarukan dimana memiliki banyak kelebihan antara lain ramah lingkungan karena menggunakan penguat berbahan alami. Pada penelitian ini material biokomposit dibuat dengan serat kulit pohon waru (Hibiscus Tiliaceus) yang telah dilakukan alkali treatment menggunakan larutan konsentrasi 6% NaOH dengan waktu 120 menit dan dikeringkan pada temperatur ruangan. Biokomposit dibuat susunan unidirectional menggunakan metode vaccum infussion dengan berbagai variasi jenis matrik epoxy, polyester, bisphenol dan ripoxy. Sifat tarik diamati menggunakan uji tarik dan foto makro patahan yang mengacu pada standard ASTM D638-03. Hasil uji tarik menunjukkan matrik polyester mempunyai kekuatan tertinggi dengan jenis patahan splitting in multiple area sedangkan matrik epoxy mempunyai kekuatan terendah dengan patahan tunggal.
Aplikasi Multimode Fiber Coupler Sebagai Sensor Pergeseran Menggunakan Led Sebagai Sumber Cahaya
2010
Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan multimode fiber coupler sebagai sensor pergeseran menggunakan LED (Light Emitting Diode) sebagai sumber cahaya dan menentukan nilai parameter sensor pergeseran menggunakan multimode fiber coupler sebagai sensor dan LED (Light Emitting Diode) sebagai sumber cahaya. Eksperimen menggunakan tiga buah LED (Light Emitting Diode) warna merah, kuning, dan biru. Detektor OPT 101 (Burr Brown) digunakan untuk mendeteksi perubahan daya optis akibat pergeseran obyek (cermin front silver) yang dilakukan menggunakan mikrometer posisi serta mikrovoltmeter (Leybold) untuk membaca tegangan keluaran detektor. Pergeseran obyek dilakukan dengan resolusi 10 μm. Hasil eksperimen menunjukkan parameter sensor untuk masing masing LED diantaranya jangkauan, daerah linier, dan sensitivitas untuk LED warna merah yaitu 6170 μm, 0-920 μm, dan 0,0021 V/ μm, untuk LED warna kuning yaitu 5570 μm, 0-920 μm, dan 0,0021 V/ μm, dan untuk LED warna biru yaitu 4270 μm, 210-1140 ...
Penentuan Indeks Bias Kaca dengan Pola Interferensi Pola Terhambur dan Prinsip Pembiasan
JURNAL SAINS DAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Penulisan artikel ini bertujuan adalah untuk mengetahui perbedaan hasil penentuan indeks bias menggunakan dua metode yang berbeda. Nilai indeks bias kaca dapat ditentukan dengan menggunakan berbagai metode, salah satunya adalah prinsip interferensi dan prinsip pembiasan Huygens. Pada penentuan indeks bias kaca dengan prinsip interferensi, metode yang digunakan adalah dengan menggunakan cahaya koheren yang terhambur di cermin datar berdebu untuk mendapatkan pola-pola interferensi, kemudian menggunakan laser pointer hijau dan merah dengan membuat variasi jarak layar dengan kaca cermin. Adapun hasil eksperimen yang telah dilakukan beberapa pengamat diperoleh nilai indeks bias kaca sebesar 1,62 ± 0,04 menggunakan laser pinter merah dan 1,74 ± 0,07 menggunakan laser pinter hijau. Sedangkan pada penentuan indeks bias kaca dengan prinsip pembiasan, digunakan dua jenis kaca yaitu kaca Korona dan kaca Flinta. Pengukuran dilakukan sesuai dengan prinsip pembiasan cahaya pada kaca plan paralel,...
Analisis Perhitungan Rugi-Rugi Pada Serat Optik
2011
Serat optik merupakan media transmisi yang banyak digunakan untuk jaringan lokal. Pada serat optik untuk media transmisi terdapat berbagai macam rugi-rugi, diantaranya : Rugi-rugi penyebaran Rayleigh, Rugi-rugi penggandengan, rugi-rugi penyambungan, rugi-rugi pembengkokan dan rugi-rugi redaman pada konektor. Pada tugas akhir ini dilakukan penelitian tentang rugi-rugi serat optik menggunakan alat OTDR (Optical Time Domain Reflectometer). Adapun yang diamati satu tipe serat optis single mode dan dua sumber cahaya yang panjang gelombang berbeda. Hasil yang diperoleh dari OTDR berupa tampilan grafis nilai rugi-rugi terhadap jarak kemudian dibandingkan dengan hasil perhitungan (berdasarkan teori). Secara keseluruhan berdasarkan hasil analisis rugi-rugi serat optik baik dari hasil percobaan penyebaran rayleigh, pengandengan, pembengkokan dan redaman pada konektor tidak jauh berbeda dengan hasil perhitungan. Hal ini disebabkan adanya factor-faktor yang mempengaruhi rugi-rugi serat optik seperti kondisi kabel yang tidak layak dipakai, perbedaan serat yang disambung, ketidakseimbangan diameter inti dan luas permukaan serat pada pemancar.. Analisis rugi-rugi serat optik dapat memperkirakan kemungkinan rugi-rugi yang terjadi pada serat optik.
2020
Kenaikan suhu pada fiber optik mengakibatkan kenaikan indeks bias dan Numerical Aperture, sehingga terjadinya rugi penyebaran dan penyerapan pada fiber optik. Maka dianggap perlu dilakukan penelitian yang membahas tentang pengaruh perubahan suhu terhadap panjang gelomboang pada media fiber optik berstruktur Singlemode-Multimode yang dihubungkan secara aksial. Fiber optik yang terhubung pada OSA dipanaskan mengunakan pemanas akan menunjukkan nilai panjang gelombang, nilai tersebut dikonversikan ke dalam warna. Kemudian mengkonversi ke dalam CCT sehingga menghasilkan nilai suhu dalam satuan kelvin. Pada penelitian ini menggunakan media fiber optik dengan struktur yang berbeda-beda yaitu singlemode, multimode, singlemode-multimode. Penyambungan pada tiap-tiap fiber optik menggunakan Fusion Splacer. Untuk sumber cahaya menggunakan Visual Fault Locator dengan panjang gelombang 660 nm dan 680 nm. Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi suhu yang diberikan, maka...
Analisis Redaman Fiber Optik dengan Menggunakan Pemodelan Software Optisystem
Jurnal Kolaboratif Sains
Fiber optik merupakan media transmisi dengan menggunakan cahaya. Fiber optik mampu menghasilkan redaman (atenuasi) kurang dari 20 dB/km dengan bandwith yang besar sehingga mampu untuk mentransmisikan data dalam kapasitas yang besar dan kecepatan yang tinggi. Pelemahan (redaman) adalah salah satu karakteristik dari serat optik, redaman ini mengakibatkan penurunan dari daya cahaya, penurunan bandwith dari sistem transmisi, dan kapasitas sistem.penelitian dilakukan secara simulasi dengan menggunakan Software Optisystem karena dapat merancang jaringan optik dengan mudah, dan efisien. Percobaan dilakukan untuk menentukan redaman sinyal optic apabila dilakukan dengan 2 variasi yaitu panjang fiber optik sebanyak 10 kali dan penambahan EDFA sebagai penguat optik. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa Semakin panjang fiber optik yang digunakan maka redaman daya yang dihasilkan juga akan semakin besar. Nilai atenuasi dapat bernilai negatif karena nilai daya saat di...