God on Earth: Emperor Domitian. The re-invention of Rome at the end of the 1st century AD (original) (raw)
Related papers
Larry W. Hurtado. Destroyer of the Gods: Early Christian Distinctiveness in the Roman World
Studies in World Christianity, 2018
Untuk mendukung upaya pemerintah dalam memajukan kesejahteraan rakyat dan menjadikan bangsa terpelajar, dan juga menjadikan salah satu misi STT-PLN untuk meningkatkan pendidikan, penelitian, dan kegiatan pengabdian masyarakat, tim P2M memiliki perjanjian untuk meningkatkan layanan pendidikan di MAN 12 Jakarta. Sebagai kelanjutan P2M sebelumnya, tim berfokus pada pelatihan administrator laporan online berbasis web. Aplikasi ini dibangun oleh tim dan disebut SIROMADU, singkatan dari Sistem Informasi Rapor Online Terpadu. Tujuan dari P2M adalah untuk membantu MAN 12 Jakarta untuk beradaptasi dan memanfaatkan pengembangan teknologi informasi untuk memudahkan beberapa proses yang dilakukan secara manual sebelumnya, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas layanan MAN 12 Jakarta. Targetnya adalah membuat MAN 12 Jakarta untuk dapat menerapkan dan memiliki kemampuan untuk mengoperasikan dan mengelola program aplikasi SIROMADU. Ini juga akan melatih administrator departemen teknologi informasi di MAN 12 Jakarta.
Dalam beberapa hal, agama Romawi sangat mirip dengan agama Yunani, namun dalam hal lain, keduanya juga cukup berbeda. Seperti orang Yunani, bangsa Romawi juga mempercayai banyak dewa, dan masing-masing dewa mengendalikan berbagai unsur dunia dan kehidupan, misalnya badai, samudra, pernikahan, pandai besi, dll. Namun bangsa Romawi lebih tertarik pada konsep kontrak, dibandingkan bangsa Yunani yang lebih menyukai konsep keseimbangan. Salah satu konsep agama Romawi adalah "do ut des" (aku beri maka kau akan balas memberi). Orang-orang memberi persembahan pada para dewa sehingga para dewa akan memberi mereka pertolongan sebagai balasannya.
Kehancuran Dunia Klasik Romawi & Yunani
Academia Book Review, 2023
Buku tulisan Nixey ini hanya ingin memaparkan satu pandangan sahaja iaitu kehancuran dunia klasik Yunani dan Romawi adalah disebabkan oleh kemunculan agama Kristian. Bagaimana Kristian yang pada asalnya merupakan pecahan kepada agama Yahudi dapat menjadi agama yang begitu dominan pada ketika itu serta menghancurkan dunia klasik? Soalan ini adalah soalan yang penting kerana ia adalah inti utama pengkajian sejarah. Pengkajian sejarah adalah sebuah kajian yang ingin mengkaji sebab musabab berlakunya sesebuah peristiwa. Oleh itu, penentuan sebab kehancuran dunia klasik ini adalah satu subjek pengkajian yang penting dari sudut pandang sejarah.
Kekaisaran Romawi (bahasa Latin: Imperium Romanum) adalah periode pasca-Republik dari peradaban Romawi kuno, dicirikan dengan pemerintahan yang dipimpin oleh kaisar, dan kepemilikan wilayah kekuasaan yang luas di sekitar Laut Tengah di Eropa, Afrika, dan Asia. Republik berusia 500 tahun yang mendahuluinya telah melemah dan tidak stabil akibat serangkaian perang saudara dan konflik politik, ketika Julius Caesar dinobatkan sebagai diktator seumur hidup dan kemudian dibunuh pada tahun 44 SM. Perang saudara dan pengeksekusian terus berlangsung, yang berpuncak pada kemenangan Oktavianus, putra angkat Caesar, atas Mark Antony dan Kleopatra dalam Pertempuran Actium serta ditaklukkannya Mesir. Setelah peristiwa-peristiwa di atas, kekuasaan Oktavianus menjadi tak tergoyahkan dan pada tahun 27 SM, Senat Romawi secara resmi memberinya kekuasaan penuh dan gelar baru Augustus, yang secara efektif menandai berakhirnya Republik Romawi. Pemerintahan Kekaisaran Romawi bertahan selama kira-kira 500 tahun. Dua abad pertama kekaisaran ditandai dengan periode kemakmuran dan kestabilan politik yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang dikenal dengan Pax Romana atau "Perdamaian Romawi". Setelah kemenangan Oktavianus, luas Kekaisaran meningkat secara drastis. Setelah pembunuhan Caligula pada tahun 41, Senat dianggap berkeinginan untuk memulihkan kekuasaan Republik, tetapi Garda Praetorian memproklamirkan Claudius sebagai kaisar. Di bawah pemerintahan Claudius, Kekaisaran melakukan perluasan besar-besaran pertamanya sejak Augustus. Setelah penerus Claudius, Nero, memutuskan bunuh diri pada tahun 68, Kekaisaran mengalami masa perang saudara singkat dan terjadinya pemberontakan besar di Yudea, ketika empat jenderal legiun berbeda menyatakan diri sebagai Kaisar. Vespasianus berhasil meraih kemenangan pada tahun 69 dan mendirikan Dinasti Flavianus, sebelum digantikan oleh putranya Titus, yang membuka Colosseum tak lama setelah meletusnya Gunung Vesuvius. Masa jabatannya yang singkat diteruskan oleh saudaranya Domitianus, yang memerintah selama 15 tahun sebelum akhirnya dibunuh pada tahun 96. Senat kemudian menunjuk kaisar pertama dari Lima Kaisar Baik. Kekaisaran Romawi mencapai masa kejayaannya di bawah pemerintahan Trajanus, kaisar kedua dari dinasti Nerva-Antonine. Periode peningkatan kekacauan dan kemerosotan dimulai pada masa pemerintahan Commodus. Terbunuhnya Commodus tahun 192 memicu terjadinya Perang Lima Kaisar, yang dimenangkan oleh Septimius Severus. Pembunuhan Alexander Severus pada tahun 235 memicu Krisis Abad Ketiga, saat 26 pria dinyatakan sebagai Kaisar oleh Senat Romawi selama lima puluh tahun. Kekaisaran berhasil distabilkan pada masa pemerintahan Diokletianus dengan diperkenalkannya Tetrarki, yang ditandai dengan empat Kaisar memerintah Romawi secara bersamaan. Kebijakan ini pada akhirnya gagal, menyebabkan pecahnya perang saudara yang kemudian
Tugas ini diselesaikan dengan jangka waktu satu Bulan. Tugas ini merupakan tugas yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana Kristologi menurut kitab 1 Timotius. Sumber yang menjadi literatur dalam penyelesaian tugas ini adalah internet dan beberapa buku-buku Teologi, seperti Konkordansi Alkitab, The Wycliffe Bible Commentary. Dari hasil tugas ini dapat diketahui bahwa Kristologi menurut kitab 1 Timotius adalah Kristus Yesus sebagai dasar pengharapan, sumber kasih karunia, rahmat, dan damai sejahtera, sumber kekuatan, penyelamat bagi orang berdosa, pribadi yang sabar, pengantara antara Allah dengan manusia, landasan untuk beriman, teladan dalam setiap pengajaran, tidak menghendaki perceraian, saksi dari setiap ajaran Paulus, menjadikan kita saudara seiman, tidak menghendaki perkataanperkataan yang sehat, dan hakim pada hari penghakiman. Jadi Kristologi yang dikandung dalam kitab 1 Timotius ini sangat beragam dan jika diambil dominannya adalah Kristus Yesus adalah sumber pengajaran yang sehat karena konteks dari 1 Timotius adalah adanya ajaran palsu yang menggoyahkan kekristenan atau gereja di Efesus. Sehingga Paulus menuliskan ajaran yang sehat yang berasal dari Kristus Yesus untuk mendorong Timotius tetap teguh dalam panggilannya sebagai pengajar sehingga dapat menolak dan menangkis semua ajaran palsu. 2 KRISTOLOGI MENURUT KITAB 1 TIMOTIUS
Paper Kuliah, 2021
Dengan mendasarkan pada refleksi biblis, konteks sejarah turut mengembangkan cakupan refleksi eskatologis dalam Tradisi Kristiani. Dalam Teologi Abad Pertengahan, pembahasan mengenai kebangkitan dan kebahagiaan surgawi dikaitkan dengan ajaran Eskatologi, terutama oleh Petrus Lombard († 1160). Tulisan dari Peter Lombard menyiapkan jalan bagi ajaran Eskatologi dari Thomas Aquinas. Meskipun Summa Theologiae berhenti sebelum diskursus tentang “hal-hal terakhir”, penekanan Aquinas tentang segala realitas ciptaan berasal dan memiliki finalitas pada Allah telah memberikan karakteristik eskatologis dan peran yang signifikan dalam keseluruhan teologinya. Pokok pembahasan yang khas dalam eskatologi Aquinas adalah rahmat Visio Beatifica yang dianugerahkan sebagai persekutuan abadi dengan Allah dan Kebangkitan Seluruh Tubuh Kristus. Dalam tulisan sederhana ini, penulis akan membahas terlebih dulu pendekatan Aquinas dalam merefleksikan eskatologi atau ajaran tentang realitas final. Lalu, pembahasan Kebangkitan Seluruh Tubuh Kristus dan Visio Beatifica sebagai pokok tulisan ini dipaparkan dalam kerangka doktrin Aquinas tentang Allah.