Pengenalan Sains Untuk Anak TK Dengan Pendekatan “open Inquiry” (original) (raw)

Pengenalan Sains Sejak Dini Melalui Pendekatan Open Inquiry DI Paud Ska-Pkpa Kelurahan Lalang Kecamatan Medan Sunggal Kota Medan

Indonesian Journal of Community Engagement, 2021

Sains merupakan suatu cara untuk mempelajari berbagai aspek-aspek tertentu dari alam secara terorganisir, sistematik & melalui berbagai metode saintifik yang terbakukan. Sains bisa tidak ada gunanya bagi seseorang jika dipelajari dengan cara yang salah; Menghafal rumus tanpa mengerti konsep, menghafal berbagai metode untuk mengerjakan soal, dan sebagainya adalah salah satu contoh bentuk kesalahan dalam mempelajari Sains. Salah satu pendekatan yang banyak digunakan dalam pengenalan sains untuk anak usia dini adalah pendekatan Open Inquiry. Pendekatan ini tidak betujuan mengajarkan suatu konsep sains kepada anak, tetapi lebih mengajak anak melakukan eksplorasi terhadap fenomena alam melalui interaksi langsung dengan obyek. Anak berlatih melakukan observasi, memanipulasi obyek, mengukur,mengklasifikasi obyek, melakukan percobaan sederhana, dan dilanjutkan dengan mengkonstruksi pengetahuan sesuai dengan pola pikirnya yang masih sinkretik. Oleh sebab itu, pengabdian melalui pengenalan ini dilaksanakan pada PAUD SKA-PKPA Kelurahan Lalang,kecamatan Medan Sunggal Kota Medan sebagai salah satu penerapan Tri Dharma STKIP Al-Maksum bagi masyarakat.

Pembelajaran Sains Inquiry pada Anak Usia Dini

Tinta Emas: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis Pembelajaran Sains Inquiry pada Anak Usia Dini. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan Library Research. Hasil PISA (Programme for International Student Assesment) pada tahun 2015, menunjukan bahwa kemampuan anak Indonesia pada usia 15 tahun di bidang matematika, science, dan membaca masih tergolong rendah dibandingkan dengan anak – anak lain di dunia. Hal ini dapat diartikan bahwa banyak proses pembelajaran yang kurang mendorong kemampuan berpikir tingkat tinggi. Maka dari itu, diperlukan peran guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan sejak usia dini. Pembelajaran Sains Inquiry merupakan sebuah proses pembelajaran yang harus melibatkan anak di dalamnya. Anak-anak diajarkan untuk menemukan pertanyaan-pertanyaan esensi, menyelidiki secara mendalam, membangun pemahaman, makna dan pengetahuan baru. Peran guru dalam pembelajaran science inquiry adalah memberi rangsangan agar anak akti...

Pengenalan Konsep Sains Pada Pendidikan Anak Usia Dini Menggunakan Experimental Method (Studi Kasus Pada TK Negeri Pembina Sumenep)

2020

Pengabdian kepada masyarakat telah dilaksanakan di TK Negeri Pembina Sumenep dengan judul”Pengenalan Konsep Sains pada Pendidikan Anak Usia Dini menggunakan Experimental Method (Studi Kasuspada TK Negeri Pembina Sumenep). Hasil observasi dari kondisi sekolah menunjukkan bahwa TK ini strategisuntuk pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat karena merupakan TK rujukan dari semua TK seKabupaten Sumenep.. Hasil evaluasi dari 10 kegiatan pengenalan konsep sains sederhana pada PAUDmenunjukkan bahwa 56,7% siswa mengenal dengan baik nama alat peraga, 15,7% siswa mengenal peristiwasains sebelum kegiatan dimulai, 78,2% siswa berani mencoba setiap kegiatan, 75,2% dapat menemukankonsep sains sendiri, dan 62,4% dapat mengkomunikasikan temuannya.

Pengenalan Sains Anak Melalui Permainan Berbasis Keterampilan Proses Sains Dasar

2020

Artikel ini membahas tentang permainan berbasis keterampilan proses sains dasar dalam memperkenalkan sains pada anak. Adapaun yang menjadi komponen utama pada keterampilan proses sains dasar adalah mengamati, membandingkan, mengklasifikasi, megukur dan mengkomunikasikan. Serangkain kegiatan tersebut dipadukan dalam permainan penyelidikan tentang objek dan fenomena alam. Ada beberapa permainan berlandaskan keterampilan proses sains yang dapat diterapkan pada pengenalan sains anak diantaranya permainan detektif menuntuk kegiatan penyelidikan secara teliti menggunakan seluruh alat indera. Permainan ilmuan menjadikan anak sebagai seorang ilmuan yang sedang melakukan percobaan-percobaan untuk mengungkap fenomena alam dan menemukan suatu pengetahuan yang baru. Proses pembelajaran akan berlangsung lebih menarik, menyenangkan, interaktif sehingga anak akan telibat secara total dan antusias.

Pengenalan Sains Pada Anak Usia Dini DI Paud Terpadu Shabwa Amanah Landasan Ulin Utara Kec. Liang Anggang Kota Banjarbaru

Jurnal Warna : Pendidikan dan Pembelajaran Anak Usia Dini, 2020

Subjek dalam penelitian ini adalah 1 guru pengantar sains dan anak kelompok A terdiri dari 12 anak. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Milles dan Huberman yang dilakukan secara interaktif menggunakan data yang terdiri dari reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan (coding). Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengenalan sains pada anak usia dini di TK Shabwa Amanah Ulin, Liang Anggang, Banjarbaru dengan memperkenalkan konsep sains berupa pencampuran air dengan sabun menjadi gelembung kecil, tenggelam dan mengambang, berwarna perubahan dan penyerapan air menggunakan 1) Metode demonstrasi, metode eksperimental, metode percakapan (tanya jawab), metode penugasan, metode bermain, dan metode bernyanyi. 2.) media yang digunakan adalah media visual dalam bentuk media realia dan media audiovisual menggunakan laptop dan speaker 3.) Penilaian yang diberikan adalah dalam bentuk menugaskan permainan kepada anak-anak, mengamati penilaian, mengevaluasi melalui percakapan, serta produk anak-anak.

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Metode Discovery Learning Untuk Pemahaman Sains Pada Anak TK B

Journal of Primary Education, 2013

Pelaksanaan kegiatan pempelajaran sains di Kecamatan Rimbo Bujang belum optimal. Sebagian besar guru belum menyusun dan menggunakan perangkat pembelajaran dengan metode discovery learning. Tujuan penelitian ini, mengembangkan perangkat pembelajaran metode discovery learning untuk pemahaman sains pada anak yang valid dan efektif. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan mengacu pada model pengembangan Thiagarajan. Subyek uji coba penelitian ini adalah siswa Kelas TK B di Kecamatan Rimbo Bujang Kota Jambi tahun 2012/2013. Spesifikasi produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran metode discovery learning untuk pemahaman sains anak TK B berupa silabus, RKH, bahan ajar, LKA, dan penilain pembelajaran. Data penelitian diperoleh melalui: lembar validasi; lembar pengamatan; dan penilaian pembelajaran. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif, dan inferensial menggunakan desain Pre-test and Post-tes Group. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan perangkat pembelajaran tergolong valid. Keefektifan perangkat dilihat dari hasil belajar anak. Hasil belajar kognitif anak setelah diterapkan pembelajaran metode discovery learning untuk pemahaman sains anak mengalami peningkatan yang signifikan dibanding sebelum diterapkan pembelajaran metode discovery learning. Simpulan dari penelitian ini bahwa perangkat pembelajaran metode discovery learning untuk pemahaman sains anak TK B yang dikembangkan valid dan efektif.

Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Metode Discovery Pada Pembelajaran Sains DI Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Bustanul Athfal Mario

TEMATIK: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Pendidikan Anak Usia Dini, 2020

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kreativitas anak dalam pembelajaran sains menggunakan metode discovery di Taman Kanak-kanak Aisyiyah Bustanul Athfal Mario. Berdasarkan permasalahan dilihat ketika anak mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya seperti menyebutkan macam-macam warna, mewarnai gambar bulan, menghubungkan gambar dengan kata, anak terlihat takut memulai kegiatan tersebut, anak masih meniru apa yang dicontohkan oleh gurunya, anak cenderung meminta bantuan guru untuk mengerjakan tugasnya, ada anak yang tidak mau mengerjakan tugasnya, ketakuatan dan kurang tertarik. Jenis penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini 15 anak didik dan 1 guru. Teknik analisis data dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, pengambilan kesimpulan. Kesimpulan penelitian ini adalah kreativitas anak di kelompok B Taman Kanak-kanak Aisyiyah Bustanul Athfal Mario kecamatan Camba Kabupaten...

Penggunaan Metode Inquiry Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Sekolah Dasar

Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa kelas V SDN Sidomulyo 04 Ungaran Timur, Kabupaten Semarang.. Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan kelas (Action Research Classroom). Subjek penelitian adalah siswa kelas V di SDN Sidomulyo 04 Ungaran Timur. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data penelitian ini melalui observasi untuk mengukur keterempilan proses sains siswa.Analisis data menggunakan teknik statistik deskriptif untuk mendeskripsikan peningkatan hasil keterampilan proses sains siswa. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal sebesar 73%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode inquiry dapat meningkatkan hasil keterampilan proses sains siswa. Hasil tersebut ditunjukan dengan peningkatan keterampilan proses sains siswa pada setiap siklusnya. pada siklus pertama keterampilan mengamati sebesar 83%, keterampilan mengukur sebesar 76%, keterampilan mengklasifikasi sebesar 69%, keterampilan komunikasi sebesar 72%, keterampilan memprediksi sebesar 62%, dan keterampilan interferensi sebesar 69%. Pada siklus kedua, pencapaian hasil keterampilan proses sains siswa meningkat menjadi 93% untuk keterampilan observasi, keterampilan mengukur sebesar 90%, keterampilan mengklasifikasi sebesar 93%, keterampilan komunikasi sebesar 93%, keterampilan melakukan prediksi sebesar 83%, dan keterampilan inferensi sebesar 90%.

Scientific Literacy Skill Peserta Didik Dengan Model Pembelajaran Free Inquiry Pada Materi Keanekaragaman Hayati

2020

The purpose of this study was to determine the effect of the free inquiry learning model on students' scientific literacy skills on the material of biodiversity. This study was conducted from July to October 2019. The research method used true experimental with a population of all class X SMA Negeri 6 Tasikmalaya as many as 7 classes. with 248 students. The sample used is 2 classes taken by cluster random sampling, namely class X MIPA-5 as the control class and class X MIPA-6 as the experimental class. The research instrument in the form of a scientific literacy skill test in the form of multiple choices on biodiversity material, amounting to 48 questions. The data analysis technique used is the parametric statistical test (t test). Based on the results of the study, it can be concluded that there is an effect of the free inquiry learning model on students' scientific literacy skills on biodiversity material in class X SMA Negeri 6 Tasikmalaya in the 2019/2020 academic year.