Media Sosial Sebagai Saluran Komunikasi Digital Kewargaan: Studi Etnografi Digital (original) (raw)

Media Sosial Sebagai Media Promosi Kewargaan: Studi Etnografi Digital

Journal of Humanity Studies , 2022

This article aims to elaborate on the role of social media as a media for promoting citizenship in Pandeglang Regency, Banten Province. The expansion of the role of social media ultimately affects various civic activities up to the public sector. In the era of the digital economy, the role of social media can be the most important media promotion for the activities of citizens, business entities and the public. Various activities and activities in the realm of business, private and public can be disseminated through social media. This study uses an explanatory qualitative approach with in-depth interview techniques with millennials in Pandeglang Regency and is supported by field observations according to the research topic. The results of the study found that social media can be a promotional medium for citizenship both for individuals, business entities and public organizations. However, various patterns of strengthening digital citizenship literacy are needed so that social media can be maximized as a promotional medium in the digital economy era.

Media Sosial dan Program “Jogo Tonggo” Pada Masa Pandemi COVID-19: Studi Etnografi Digital

Jurnal Dialogika Manajemen dan Administrasi, 2022

Penelitian ini bertujuan untuk mengelaborasi peran media sosial dalam memperkuat program "Jogo Tonggo" pada masa pandemi COVID-19 di Jawa Tengah. Kebermanfaatan media sosial telah menjadikan sebagai saluran utama komunikasi dan informasi kewargaan pada masa pandemi COVID-19. Hal itu membuat media sosial digunakan sebagai saluran utama untuk mendapatkan informasi kesehatan tentang pencegahan dan penanganan wabah COVID-19. Berbagai informasi ini sangat penting bagi kewargaan untuk dapat membangun semangat sukarelawan dan gotong royong digital pada masa pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnografi digital dengan teknik wawancara mendalam (In-depth interview) dan observasi partisipatif secara digital kepada para pengguna media sosial di Jawa Tengah. Para informan merupakan warga masyarakat perdesaan yang terkena wabah COVID-19 tetapi aktif mempergunakan media sosial. Hasil penelitian menemukan bahwa media sosial sangat berkontribusi dalam mensukseskan program "Jogo Tonggo" sebagai saluran informasi digital dan komunikasi digital kewargaan. Penelitian ini juga menemukan bahwa platform media sosial Whatsapp telah menjadi saluran utama komunikasi digital dalam program "Jogo Tonggo" pada masa pandemi COVID-19.

Analisis Kerangka Kewarganegaran Digital: Kiprah Jaringan Gusdurian di Media Sosial

Jurnal Moral Kemasyarakatan, 2019

Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan kiprah Jaringan Gusdurian di Media sosial. Pendekatan e-research digunakan untuk menelusuri dan menganalisisnya dengan kerangka kewarganegaraan digital "3S", yakni safety, savvy, dan social. Dari hasil observasi, wawancara dan expert opinion, penelitian ini mengungkapkan bahwa Jaringan Gusdurian masih memiliki fokus pada isu savvy dan social, sementara itu isu safety masih belum eksplisit mendapatkan perhatian. Fenomena tersebut terjadi bisa dijelaskan melalui perspektif mobilisasi dan transformasi gerakan yang dipengaruhi perkembangan teknologi digital seperti media sosial. Jaringan Gusdurian sedari awal telah memegang 9 Nilai Utama Gus Dur yang memang lebih banyak bermuatan unsur social dan savvy. Penulis merekomendasikan agar komunitas sosial yang berkiprah di media sosial untuk rekognisi seluruh elemen kewarganegaraan digital agar kehidupan demokrasi bisa lebih semarak dan berkualitas.

Kesantunan Berbahasa Generasi Milenial pada Media Sosial di Era Digital

TEKSTUAL

Penelitian ini bertujuan memahami kesantunan berbahasa generasi milenial pada media sosial di era digital. Bahwa kesantunan, kesopanan, etika adalah tatacara, adat, atau kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat. Kesatunan merupakan aturan perilaku yang ditetapkan dan disepakati bersama oleh masyarakat tertentu sehingga kesantunan sekaligus menjadi prasyarat yang disepakati bersama oleh perilaku sosial. Hasil dari penelitian ini ada dua yaitu (1) Generasi milineal perlu perhatikan pentingnya kesantunan berbahasa di media sosial, (2) Generasi muda perlu menimbang dan memilih setiap ujaran atau tuturan yang disampaikan di media sosial. This research aims to understand the millennial generation's language politeness on social media in the digital era. It shows that politeness, courtesy, ethics are procedures, customs, or habits that apply in society. Unity is a rule of behavior that is determined and mutually agreed upon by certain communities which makes unity is at the same time a prerequisite that is mutually agreed by social behavior. The results of this research are: (1) The millennial generation needs to pay attention to the importance of politeness in language conveyed on social media. (2) The younger generation needs to consider and choose wisely on the utterance or speech delivered on social media.

DAKWAH DI MEDIA SOSIAL (Etnografi Virtual Pada

Oleh: RIZKI HAKIKI NIM: 1112051000001 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2016 M 1 ABSTRAK Rizki Hakiki (1112051000001) Dakwah di Media Sosial; Etnografi Virtual pada Fanpage Facebook KH.Abdullah Gymnastiar Pada Tahun 2011 Aa Gym mendirikan SMS Tauhiid sebagai media untuk mendistribusikan dakwahnya melalui teknologi, salah satu media yang dikelolanya adalah fanpage Facebook KH. Abdulllah Gymnastiar. Dakwah di media sosial melalui fanpage Facebook menjadi sebuah fenomena baru yang terjadi di kalangan da"i. Aa Gym memanfaatkan kehadiran teknologi seperti fanpage Facebook sebagai media dakwah. Hal inilah yang menjadikan peneliti ingin mengetahui bagaimana fenomena dakwah di media sosial yang terjadi dalam fanpage Facebook KH. Abdullah Gymnastiar. Berdasarkan latar belakang tersebut, munculah beberapa pertanyaan dalam penelitian ini: Bagaimana ruang media dalam fanpage Facebook KH. Abdullah Gymnastiar? Bagaimana dokumen media dalam fanpage Facebook KH. Abdullah Gymnastiar? Bagaimana objek media dalam fanpage Facebook KH. Abdullah Gymnastiar? Dan bagaimana pengalaman media dalam fanpage Facebook KH. Abdullah Gymnastiar? Media sosial adalah platfrom media yang memfokuskan pada eksistensi pengguna yang memfasilitasi mereka dalam beraktivitas maupun berkolaborasi. Karena itu, media sosial dapat dilihat sebagai medium (fasilitator) online yang menguatkan hubungan antarpengguna sekaligus sebagai sebuah ikatan sosial. Berdakwah di media tradisional dengan berdakwah di media internet sangatlah berbeda. Ketika Aa Gym berdakwah dengan melalui media tradisional maka komunikasi yang terjadi hanya bersifat satu arah, dan mad'unya hanya sebagai konsumen. Berbeda ketika Aa Gym berdakwah melalui media internet seperti di fanpage Facebook, dimana mad'u tidak hanya sebagai konsumen, tapi juga sebagai produsen, dan bisa saling berinteraksi dengan mad'u lainnya. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitain ini ialah pendekatan kualitatif deskriptif, dengan metodologi etnografi virtual. Etnografi virtual adalah metode etnografi yang dilakukan untuk melihat fenomena sosial ataupun kultur yang ada di ruang siber. Bell mengatakan, bahwa metode etnografi ini merupakan metode utama dan penting untuk melihat fenomena budaya siber yang ada di internet. Fenomena dakwah Aa Gym dalam fanpage Facebook KH. Abdullah Gymnastiar bisa dilihat dari empat level, yakni dalam ruang media, fanpage Facebook yang dipakai oleh Aa Gym adalah fanpage Facebook komunitas yang digunakan sebagai media dakwah. Dalam dokumen media, konten dakwah Aa Gym dalam fanpage Facebook berupa tulisan, foto, audio, video. Dalam objek media, mad'u Aa Gym di fanpage Facebook bisa berinteraksi dengan mad'u lainnya. Dalam level ruang media, Aa Gym menggunakan fanpage Facebook sebagai media dakwah guna memperluas jangkauan dakwahnya, Kata kunci : Dakwah, Media Sosial, Facebook, Fanpage, Aa Gym. 2

INTERAKSI SOSIAL KOMUNITAS VIRTUAL MEME COMIC INDONESIA(Studi Etnografi Virtual Pada Pengguna Media Sosial Facebook)

2016

Manusia adalah makhluk sosial yang memiliki kebutuhan untuk selalu berinteraksi dengan manusia lainnya, hadirnya internet khususnya media sosial mengubah gaya berinteraksi yang awalnya secara tatap muka kini bisa dilakukan secara maya, bahkan manusia bisa membentuk kelompok tertentu tanpa harus bertemu secara langsung satu sama lain melalui media sosial. Facebook merupakan salah satu media sosial yang banyak digunakan di Indonesia dan membentuk sebuah komunitas virtual.Dalam penelitian ini, peneliti tertarik untuk meneliti interaksi sosial komunitas virtual di media sosial facebook.Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan paradigma konstruktivis.Sedangkan metode pendekatan dalam penelitian ini yaitu etnografi virtual.Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara secara online dan offline dan observasi secara online pada komunitas MCI.Pembahasan melalui hasil wawancara, adapun tiga informan kunci penelitian ini adalah pengguna media sosial facebook yang aktif di MCI dan satu informan pendukung yaitu Koordinator Admin.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada empat motif yang melatarbelakangi pengguna facebook turut bergabung dan aktif di komunitas MCI yaitu motif ingin tahu, motif menghibur, motif ekspresi dan motif harga diri.Selain itu, varietas bahasa yang dibangun pengguna facebook dalam interaksi di MCI, peneliti menemukan tiga poin, yaitu istilah sapaan, ungkapan khas, dan penggunaan hashtag. Sehingga dapat dikatakan bahwa interaksi sosial di sebuah komunitas virtual juga memiliki budaya atau cara berinteraksi layaknya komunitas biasa namun bermediakan internet.

MEDIA SOSIAL SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI DI ERA DIGITAL

Sabila Adhara, 2022

Living in the era of society 5.0 makes Indonesian people must be able to face all challenges with technological advances that are growing rapidly. As a result of technological developments, communication systems are now shifting from conventional to digital and completely modern. This is indicated by the widespread use of digital media as a means of communication used by the public so they can adapt to technological changes. The growth of active social media users from 2014 to 2022 recorded 191 million active users in Indonesia. Whatsapp is the most popular social media site with 88% of all visits, followed by Instagram, Tiktok, Facebook, and Pinterest. Each social media platform has different functions, advantages, disadvantages, and features so that users can access anything through social media. Advances in modern information and communication technology have changed the way people use technology. As a result, people began to use two-way communication and processes and other methods to find information. Technological advantages bring convenience to human civilization, including in the process of communication. The presence of technology allows humans to have more connections without space and time limitations. Coupled with the presence of social media, which offers more and more features, so that at this time human life can be said to be very easy. However, with this versatility, of course, there are things that can harm social media users such as cybercrime which is increasingly widespread. We as humans who live in the 5.0 era must be able to adapt to technology, so we are not left behind. But there are ethics that must be considered when using social media. As a smart user, use social media wisely to avoid negative impacts when communicating.

Navigasi Pergaulan Milenial di Era Digital

The millennial generation is a generation born between the 1980s and now. This generation is very familiar with the world of digital-based technology. This generation, which grew up with the development of the internet and social media, is experiencing a profound transformation in the way they interact, build relationships, and participate in social life. Using gadgets is part of their lifestyle. The instant use of technology has made various activities easier for this millennial generation. The use of media, especially social media among the millennial generation, often attracts attention and attention from various groups ranging from the executive, legislative, judiciary, as well as a number of elements of society such as teachers, lecturers, education observers and of course parents. The number of social media users among millennials is quite large, reaching 93%, therefore it is necessary to pay close attention to how to use it so that it can lead to positive things, including optimizing the resources of the millennial generation in efforts to improve the nation's economy by optimizing various online-based creative industries. Navigating relationships in the digital era requires a comprehensive understanding of the impact of technology, as well as appropriate development strategies to exploit the positive potential of technology while minimizing its negative impact on the welfare of the millennial generation.

Media dan Hibrid Identitas Keagamaan di Era Digital

Jurnal Dakwah dan Komunikasi

Digital Era is an era where a shift process come up from industrial based to an information technology using computer or other technology devices as medium or communication. It gives benefit to preacher which various Islamic Ideologies background. The internet has a significant influence to millennial generation and Z generation. The increasing number of Islamic identities that are spread in online media can have an effect on forming religious hybridity among Y and Z generations. This study aims to answer whether online media has an effect on forming religious hybridity among Y and Z generations. The research method used is literature review, data obtained from previous research, research keywords become references to find data. This study found that online media has a major influence in shaping religious hybridity among millennial and Z generation. This can be seen from the high use of online media among millennial and Z generation and they often look for religious issues through ...

PERAN MEDIA SOSIAL TERHADAP KOMUNIKASI DIGITAL

Sheikha Vitriani, 2021

Around 63 million Indonesians are currently active as internet users and 95% of Indonesians who use the internet to access social networks. This new age of media makes social media like a virtue for building social interactions indirectly or digitally. So that social media has an important role in the continuity of communication carried out digitally. The purpose of this study is to find out some of the important roles of social media in the sustainability of communication activities carried out digitally. The role of social media in digital communication can include politics, learning methods, promotion of buying and selling, and religious activities.