Silat Pauh-Pewarisan Budaya adat Minangkabau (original) (raw)
Related papers
Hingga kini, Pencak silat semakin disebarkan luas di dunia. Di pelompaan Seagames sudah dimasuki pencak silat. Akan tetapi, orang-orang cuma mengetahuan pencak silat seperti semacam olahraga berasal dari Indonesia, Malaysia. Pencak silat, disumberkan dari silat Minangkabau terutama silat Pauh dan pencak silat dari Sunda, Jawa, Bali. Semua macam bela diri adalah salah satu peninggalan dari budaya. Silat juga. Saya mau meperkenalkan peninggalan yang khusus ini dengan kemauan gerenasi muda memahami budaya Indonesia. Di dalam buku "Minangkanau di mata anak muda-Ronidin" menulis : " Anak gerenasi sekarang tidak mengetahuan tentang budayanya, budaya ketinggalan dengan masa modern". Hampir semua orang berlajar silat cuma teknik seperti olahraga Taekwondo, Karate, Judo, Aikido, Wushu.. apaligi belum ada buku menulis khusus tentang silat seperti kebudayaan kecuali dasar-dasar teknik saja. Ahli bela diri di dunia seperti manjalah Black belt atau Nasional georyfis di Amerika juga mengenal Pencak Silat Indonesia dan BerSilat Malaysia sebagai beladiri tradisional. Jadi, dunia mengenal Pencak Silat seperti sejenis beladiri seluruh Indonesia. Sebenarnya, silat sangat kekayaan macam-macam dengan sejarah, budaya,adat… Di samping itu, saya tertarik sama Silat Pauh di darerah Sumatra Barat karena sejarah perangnya dan fisafat kehidupan sangat tinggi. Perbatasan peneliti merupakan sejarah perang antara negeri Pauh dan Belanda, sejarah perang antara adat dan agama. Setelah konflik, adat, agama dan tradisi bersilat mempersatukan seperti perwarisan budaya Minangkabau. Kita harus mempertahan perwarisan budaya khusus ini seperti tanda budaya,sejarah.
Kesenian Bernuansa Islam Suku Melayu Minangkabau
Jurnal Melayu, 2010
Makalah ini menyelami dasar kesenian bernuansa Islam dan perkembangannya dalam suku Melayu Minangkabau di Sumatera Barat. Tumpuan diberikan terhadap berzanji, dikia rabano, salawat dulang, dan indang kerana merupakan genre-genre identiti kesenian Islam dalam masyarakat tersebut. Data analisis diperoleh daripada tinjauan lapangan dan temubual intensif dengan para seniman dan masyarakat pendokong genre-genre kesenian ini di beberapa buah negeri (kampung) dalam Provinsi Sumatra Barat, Indonesia, selama kira-kira dua minggu, dari 3 Jun hingga 19 Jun 2010. Kajian ini mendapati genre-genre kesenian Islami itu pada mulanya berkembang di surau malah identitinya adalah sinonim dengan surau. Jantung hati kesenian ini adalah Syattariyah yang merupakan amalan masyarakat Minang amnya. Kesenian ini turut mengalami perkembangan, seiringan dengan perkembangan sosiobudaya masyarakat umumnya. Sejak awal akhir abad ke-19, seiringan dengan pengukuhan doktrin "adat bersendi syarak, syarak bersendi kitabullah," muncul versi kesenian Islami dalam bentuk budaya-rakyat (folk-culture). Kemudian, seiringan dengan kepesatan modenisasi dalam bidang ekonomi, politik, pendidikan dan sosiobudaya yang berkebetulan berlaku pada era pengenalan Orde Baru (1960an dan 1970-an) maka muncul pula versi kesenian Islami berbentuk budayapopular. Sementara versi asalnya yang identitas dengan surau masih utuh, muncul dua versi baru iaitu bernuansa Islam yang mempunyai unsur-unsur/ pengaruh budaya-rakyat dan budaya-popular. Oleh itu, walaupun berlaku perubahan namun kesemua versi kesenian Islami itu masih kuat mempertahankan unsur-unsur konservatif dan Islam. Unsur-unsur inilah menjadi teras dinamika kesenian Islami di Sumatera Barat.
" Kebudayaan Minangkabau dan Perantauan " Disusun Oleh
Disusun Oleh: AFIF FUTAQI 0606096585 SAVIARA 0606096843 2008 Suku Minangkabau Suku Minangkabau atau Minang atau seringkali disebut Orang Padang adalah suku yang berasal dari provinsi Sumatera Barat. Suku ini terutama terkenal karena adatnya yang matrilineal walau orang-orang Minang sangat kuat memeluk agama Islam. Suku Minang terutama menonjol dalam bidang perdagangan dan pemerintahan. Kurang lebih dua pertiga dari jumlah keseluruhan anggota suku ini berada dalam perantauan. Minang perantauan pada umumnya bermukim di kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Pekanbaru, Medan, Palembang, dan Surabaya. Untuk di luar wilayah Indonesia, suku Minang banyak terdapat di Malaysia (terutama Negeri Sembilan) dan Singapura. Di seluruh Indonesia dan bahkan di mancanegara, masakan khas suku ini, populer dengan sebutan,masakan Padang sangat terkenal. Suku Minang pada masa kolonial Belanda juga terkenal sebagai suku yang terpelajar. Oleh sebab itu pula mereka menyebar di seluruh Hindia-Belanda sebagai pengajar, ulama dan menjadi pegawai pemerintah. Di samping itu, mereka juga aktif dalam mengembangkan sastra Indonesia modern, dimana hal ini tampak dari banyaknya sastrawan Indonesia di pada masa 1920 -1960 yang berasal dari suku Minang. Pada masa kolonial, kebanyakan dari mereka yang terpelajar ini datang dari suatu tempat bernama Koto Gadang, suatu nagari yang dipisahkan dari kota Bukittinggi oleh lembah yang bernama Ngarai Sianok. Sampai sekarang mayoritas suku Minang menyukai pendidikan, disamping tentunya perdagangan.
Program Dinas Kebudayaan Sumatera Barat dalam Melestarikan Budaya Minangkabau
Journal of Civic Education, 2021
Penelitian ini bertujuan untuk mendesksripsikan program Dinas Kebudayaan Sumatera Barat dalam melestarikan nilai-nilai budaya Minangkabau. Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Setelah data diperoleh maka di analisis melalui 4 tahap yakni mengumpulkan data, reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program Dinas Kebudayaan Sumatera Barat dalam melestarikan nilai-nilai budaya Minangkabau. Pertama, program pemberdayaan dan penguatan eksistensi lembaga-lembaga adat seni dan budaya meliputi: a) penguatan adat nagari, b) penerapan nilai-nilai adat minangkabau bagi masyarakat dan generasi muda c) peningkatan wawasan adat bagi pengurus KAN dan Bundo Kanduang. Kedua, program pembinaan dan pengembangan pendidikan budaya meliputi: a) pelestarian dan aktualisasi nilai-nilai Matrilinial, b) Sosialisasi pedoman pengamalan Adat Basandi Syarak Sya...
Budaya Cina Dalam Ragam Hiasan DI Pelaminan Khas Minangkabau
Panggung
The aisle is a form of traditional ceremonial equipment used in the wedding ceremony. For the Minangkabau people, decoration is created as an expression of taste related to the natural surroundings. In its creation, Minangkabau ornaments are also inseparable from the influence of outside cultures that come into contact with Indonesian culture. One of the cultures that come into contact with Indonesia is Chinese culture through commercial media and so on. This study aims to identify Chinese culture that influences the visual aspects of the Minangkabau cultural aisle. The method used is descriptive qualitative and the parameters used are aesthetic theory studies and cultural transformation studies. The analysis process is carried out in two stages, namely by grouping and visual analysis. The findings of this study explain that as far as this research is concerned, Chinese culture has a major influence on the visual aspects of Minangkabau wedding decorations.
Kearifan Lokal Budaya Minangkabau Dalam Seni Pertunjukkan Tradisional Randai
JENTERA: Jurnal Kajian Sastra, 2018
Seni pertunjukan tradisional memuat beragam unsur kearifan lokal masing-masing etnisnya. Demikian juga dengan seni pertunjukan tradisional randai dari Minangkabau. Falsafah adat dan agama yang dianut masyarakat Minangkabau terhimpun dalam randai. Namun, sampai saat ini kajian terhadap randai Minangkabau masih dominan pada aspek etika dan estetika sebagai seni tari dan seni pertunjukan teater. Kajian kearifan lokal budaya Minangkabau dalam randai masih sedikit dieksplorasi. Dilatarbelakangi hal tersebut, penelitian ini bertujuan menggali dan menganalisis unsur-unsur kearifan lokal budaya Minangkabau yang terdapat dalam seni pertunjukan tradisional randai. Proses penelusuran literatur dan penelaahan kembali berbagai hasil kajian randai, baik dari aspek estetika gerak dan tari, musik, gerak silat, lakon, dan naskah cerita menghasilkan simpulan bahwa randai Minangkabau memuat ragam unsur kearifan lokal yang bersumber dari ajaran agama, adat, serta falsafah alam. Temuan ini membuktikan bahwa masyarakat Minangkabau adalah masyarakat yang kaya akan seni tradisi dan berkehidupan dilandasi oleh ajaran agama, adat, serta kepedulian terhadap alam semesta.
Indonesia adalah negara yang kaya akan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia. Jika dilihat dari masyarakatnya sendiri, indonesia juga terdiri dari aneka ragam suku yang dimana semuanya itu merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkan. Mulai dari sabang sampai merauke, setiap masyarakat mempunyai aneka ragam budaya dan adat istiadat yang berbeda-beda satu dengan yang lain. Hal itu juga didukung dengan daerah atau letak geografis indonesia yang terdiri dari negara kepulauan (archipelago state) dan posisinya terletak diantara dua benua sehingga negara indonesia memiliki berbagai macam budaya dan kebiasaan serta adat istiadat. Namun keanekaragaman itu merupakan suatu kebanggaan dan ciri khas dari bangsa indonesia sendiri, dimana hal tersebut dinyatakan dalam semboyan "Bhineka Tunggal Ika" yakni "Walaupun Berbeda-beda Tetapi satu Jua"
Muhammadiyah Dan Adat Tanah Ulayat Minangkabau
JURIS (Jurnal Ilmiah Syariah), 2016
Minangkaubaunese has believed the importance of land for centuries. Rules concerning with land within the life of Minangkabaunese traditionally can be said to be genuine community. Lands, as they believe, is basically a symbol of their own identity which is called ulayat. Furthermore, land is one of the institutional elements of matrilineal system which determines individual and communal integrity, and original and migrant residents to base any decision dealing with succeeding the right of particular region. According to rules, land are not to be sold or used for as a warranty the purpose of making loans. The influence of Muhammdiyah toward Minangkabau has colored the pattern and offered new model of the management of ulayat from succeeding communal to organizational communal by keeping the tradition concerning with the status of waqf and prohibition to be sold and diminished. All land assets, therefore, are in the control of business division of Muhammadiyah.
JURNAL DIMENSI
This research aim at explaining to the Malemang tradition is one of the local cultural heritage of the archipelago very unique living today is Malemang tradition is a traditional community unique in the Sungai Keruh district Musi Banyuasin South Sumatra, this tradition is characterized by burning lemang morning by every population in the Kertayu village. This tradition originated from local communities for resisting disaster when the Dutch colonial era outbreaks of a disease so the tradition of resisting disaster dimension mystic is done with a series of indigenous tradition that connects the tradition Malemang, thanksgiving after the harvest the tomb of Puyang Burung Jauh and the concept of salvation, as well as religious and cultural acculturation locally very strong value system of solidarity, social cohesion, harmony, peace, and social empathy which became part of the social system culture, norms, and religion. But the times entered into a cultural struggle modernization occurre...
Jalinan Adat dan Islam di Minangkabau
Oleh Nurul Firmansyah Syariah sebagai sumber nilai, hukum, prinsip kepercayaan agama islam sendiri adalah hukum islam yang lahir dari kepercayaan agama islam. Hukum islam dalam pengertian doktrinal ini dijelaskan dalam fiqh yang bersumber pada dalil-dalil (al-adillatusy syari'iyah), yaitu penentuan hukum bagi sesuatu dari dalil. Sedangkan dalil adalah pandangan yang benar dan tepat kepada hukum syariah yang amali, artinya menunjuk dan mengatur kepada bagaimana melaksanakan sesuatu amalan yang syariah dengan cara yang tepat dan benar, Sanusi . Dalil dapat berupa wahyu (Matluwwun), yaitu Al-Qur'an, dan bukan wahyu (Ghairu matluw) yaitu As-Sunah. Selain As-Sunah, dalil bukan wahyu juga berupa Ijma dan Qiyas. Kemudian, Fiqh menjelaskan bahwa tingkatan sumber-sumber hukum syariah yang berdiri sendiri sebagai sesuatu yang asli adalah Al-Qur'an dan As-Sunah, sedangkan yang menempati urutan berikutnya, yaitu; Ijma dan Qiyas. Ijma dan Qiyas sendiri adalah hasil dari penalaran fiqh yang disebut dengan Ijtihad,