Karakteristik Dan Kompetensi Perawat Kesehatan Jiwa Puskesmas DI Kota Makassar (original) (raw)

Analisis Tingkat Kompetensi Spiritual Perawat DI Kota Makassar

2022

Perawat merupakan tenaga kesehatan profesional yang setiap saat berinteraksi dengan pasien dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif, sehingga dituntut untuk memandang pasien secara biologis, psikologis, sosiokultural dan spiritual. Perawatan spiritual merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan spiritual pasien. Tujuan studi ini untuk mengetahui kompetensi keperawatan spiritual yang dimiliki perawat. Jenis penelitian ini adalah desain kuantitatif digunakan untuk mengetahui tingkat kompetensi spiritual perawat dengan menggunakan kuesioner Spiritual Care Competence Scale (SCCS), teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan consecutive sampling dalam pengambilan sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Hasil penelitian di dapatkan kompetensi spiritual perawat dari 200 responden yang mengisi kuisioner dan di uji secara deskriptif kepada responden di dapatkan hasil gambaran kompetensi spiritual perawat yang memiliki tingkat kompetensi Tinggi sebanyak 150 responden (75%), 43 responden (21,5%) termasuk dalam kategori sedang dan 7 responden (3,5%) pada kategori Rendah. Dari hasil diatas kompetensi spiritual perawat di kota Makassar mayoritas memiliki kompetensi kategori tinggi sebanyak 150 responden (75%) dari 200 responden. Kesimpulan berdasarkan hasil penelitian di dapatkan bahwa kategori kompetensi keperawatan spiritual pada perawat mayoritas memiliki kategori kompetensi tinggi. Diharapkan kompetensi pemenuhan kebutuhan spiritual pasien oleh perawat di rumah sakit dapat di implementasikan agar kebutuhan dasar pasien yang holistik sebagai makhluk biopsikososial dan spiritual yang berespon terhadap perubahan kesehatannya.

Kompetensi Perawat Puskesmas dan Tingkat Keterlaksanaan Kegiatan Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)

Jurnal Keperawatan Indonesia, 2012

Perkesmas merupakan upaya program pengembangan puskesmas yang kegiatannya terintegrasi dalam upaya kesehatan wajibdan upaya kesehatan pengembangan lainnya. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan kompetensi perawat puskesmasdan tingkat keterlaksanaan kegiatan perkesmas di Kota Pontianak. Desain penelitian adalah analitik korelasi secara crosssectional dengan sampel 118 perawat. Analisis data dengan Chi-Square, uji t independen, dan regresi logistik. Hasil analisismenunjukkan adanya hubungan antara kompetensi perawat puskesmas dan tingkat keterlaksanaan kegiatan perkesmas (p=0,000; α= 0,05). Lebih lanjut diketahui bahwa terdapat interaksi antara kompetensi dan pelatihan. Penelitian ini merekomendasikanpeningkatan kompetensi perawat guna keoptimalan pelaksanaan perkesmas melalui pelatihan, pembinaan melalui tim yangditugasi, ataupun kerja sama dengan teman sejawat serta memberikan dukungan berupa kebijakan untuk penghargaan dansanksi seperti jenjang karir perawat.

Kualitas Dan Kuantitas Tenaga Kesehatan Puskesmas

citeulike.org

Background: Health Development represents the integral part and the most importantof national development. Health center is the underwriter of health effort organizerfor the first level and represent tip of lance in health service. The service was mostinfluenced by settlement and human ...

Gambaran Pengetahuan Perawat Puskesmas Dengan Tingkat Keterlaksanaan Kegiatan Perkesmas DI Kecamatan Rappocini Kota Makassar

2017

Community health care activities (Perkesmas) is a clinic program which is integrated activities in computsory health efforts as well as health development efforts. This study aims to find out the description of the knowledge of clinic nurse with level implementation of communityhealth care activities in Rappocini district Makassar city. The research design use is descriptive research type with cross sectional approach with number of samples 30 respondents using non probability sampling technique. Data collection use questioner. Data analysis using chi-square test. The result show that the respondents who have good knowledge of 73,3% and respondents who have the level of implementation optimal perkesmas activities by 80%. The result of chi-square test stowed that there was a correlation between the clinic nurse knowladge with the level implementation of community health care activity (p= 0,013). This research recommends to clinic nurse in order to take an active role in participating...

Gambaran Faktor Psikososial Terhadap Kinerja Pada Petugas Kesehatan di Puskesmas Kassi-Kassi Kota Makassar

2017

Faktor psikososial telah menjadi perhatian utama dalam kesehatan kerja. Perubahan yang terjadi di dalam pasar tenaga kerja yaitu globalisasi meningkat, kompetisi, fleksibilitas, dan bentuk baru organisasi kerja. Faktor psikososial memilki urgensi tersendiri untuk memperoleh perhatian khusus berkaitan dengan produktifitas dan kinerja petugas kesehatan yang bertugasdi puskesmas.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran faktor psikososial terhadap kinerja pada petugas kesehatan di Puskesmas Kassi-Kassi Kota Makassar.Metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif bersifatdeskriptif dengan populasi seluruh petugas kesehatan di Puskesmas Kassi-Kassi Kota Makassar sebanyak 55 orang dengan menggunakan pengambilan sampel secara Total Sampling. Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara univariat, dan bivariat.Hasil analisa data, menunjukkan bahwa mayoritas petugas kesehatan Puskesmas Kassi-Kassi Kota Makassar mengalami stres berat sebanyak 50.9%, beban berat sebanyak 65.5%...

Analisis Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Perawat Puskesmas di Kabupaten XYZ Sumatera Barat

2019

The nurse's performance in providing nursing care has not been implemented well. This study aims to analyze and identify the influence of competency on the performance of nurses in the health center in Dharmasraya District. This type of research is descriptive correlation with cross sectional approach. The population of this study was all nurses at the health center in Dharmasraya District, with a sample of 165 nurses, using proportional random sampling. The data analysis method used was SEM with the help of Smart-PLS. Based on the results of testing the hypotheses obtained three variables that have a significant positive influence on the performance of the health center nurses, namely helping role competency, therapeutic interventions and work roles on the performance of the health center nurses. For the teaching-coaching variable there is no positive but significant influence on the performance of the health center nurse. In the diagnostic function competency, managing situati...

Kompetensi Perawat Dalam Merawat Pasien Gangguan Jiwa

Jurnal NERS, 2016

Competences of the nurse can be a good ability when supported with a positive perception of nurses about the competence itself. This study describe the nurse competencies in taking care patients with mental disorders and barriers in the implementation of these competencies.This study design used qualitative descriptive phenomenology. Population was nurse who worked at the Mental Hospital. Participants were 17 nurses from two Mental Hospital in East Java which obtained by purposive sampling. Data was collected by indepth interview and focus group discussion (FGD). Equipment tools used media player, FGD guidelines and field notes. The data were analyzed by thematically analysis based Colaizzi . The results produce eight themes. The nurse's perception of competence in caring for patients with mental disorders are implementing nursing care, Standard Procedures Operational (SPO) and nursing modality therapy. While nurses encounter obstacles when applying competence in the...

Kualitas Kehidupan Kerja Perawat di Puskesmas Pangandaran

2022

jkp.fkep.unpad.ac.id Pengalaman perawat dalam pelaksanaan sistem pemberian pelayanan keperawatan profesional di RSUD Cibabat: studi fenomenologi Oyoh Oyoh, Irman Somantri, Nanan Sekarwana Jurnal Keperawatan Padjadjaran 5 (3), 2017 Pelayanan kesehatan bermutu merupakan salah satu wujud dari tuntutan masyarakat di era globalisasi saat ini. Implementasi Sistem Pemberian Pelayanan Keperawatan Profesional (SP2KP) sebagai salah satu upaya dalam peningkatan mutu pelayanan di Rumah Sakit. Penerapan SP2KP yang tidak sesuai standar akan berpengaruh terhadap kualitas pelayanan kesehatan. Penelitian yang mengkaji tentang pengalaman perawat dalam melaksanakan SP2KP masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman perawat dalam pelaksanaan SP2KP. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara indepth interview. Partisipan adalah perawat yang terlibat dalam pelaksanaan SP2KP di ruang penyakit dalam yang berjumlah 7 partisipan. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive. Analisis dilakukan dengan metode Colaizzi. Dari hasil penelitian teridentifikasi 5 tema, yaitu: 1) Ketidaksamaan persepsi tentang SP2KP. 2) Hambatan melaksanakan SP2KP dengan baik. 3) Tanggung jawab dan tuntutan organisasi, 4) Hambatan menyeimbangkan tanggung jawab dan tuntutan organisasi. 5) Perlu peningkatan keterampilan profesional dan reward. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan SP2KP belum berjalan optimal karena beberapa kendala diantaranya: kurangnya komitmen dan dukungan dari berbagai pihak, perspektif antar perawat yang masih beragam dan unik. Untuk itu hendaknya pihak menejemen rumah sakit meningkatkan dukungan terhadap perawat SP2KP, melakukan penyelelarasan perspektif antar perawat, melakukan supervisi dan pengawasan dalam pelaksanaan SP2KP di ruangan, melengkapi fasilitas sesuai kebutuhan pasien dan merekrut perawat agar jumlah tenaga perawat sesuai dengan jumlah pasien, sehingga pelaksanaan SP2KP bisa berjalan optimal dan mutu pelayanan rumah sakit lebih meningkat. Lihat di jkp.fkep.unpad.ac.id [PDF] unpad.ac.id Dirujuk 13 kali Artikel terkait 3 versi neliti.com Kualitas Kehidupan Kerja Perawat di Puskesmas Pangandaran Oyoh Oyoh, Irman Somantri, Kurniawan Yudianto Padjadjaran Nursing Journal 5 (3), 223177, 2017 Pelayanan berkualitas merupakan tujuan utama dari sistem pelayanan kesehatan, dimana tujuan kualitas pelayanan adalah untuk memastikan bahwa jasa atau produk pelayanan keperawatan yang dihasilkan sesuai dengan standar/keinginan pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya Mutu Pelayanan Keperawatan di Puskesmas Pangandaran dalam konteks kepuasan kerja perawat di Puskesmas. Penelitian ini menggunakan desain korelatif yang menghubungkan karakteristik dengan kualitas kehidupan kerja perawat. Sampel penelitian merupakan petugas kesehatan di Puskesmas sebanyak 48 orang perawat dengan menggunakan total sampling. Instrumen menggunakan Brooks' Wuality of Nursing Worklife Questionaire yang dimodifikasi oleh Sirin yang terdiri dari 5 indikator dan diukur menggunakan skala likert 1–5. Data dianalisis secara univariate untuk melihat sebaran responden dan bivariate untuk melihat korelasi antara karakteristik responden dengan kualitas kehidupan kerja perawat. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini didapatkan bahwa kualitas kehidupan kerja perawat masih rendah, kecuali pada aspek support service, sedangkan untuk uji korelasi didapatkan bahwa pendidikan, jumlah yang terlibat dalam tim serta penghasilan dalam satu bulan memberikan efek terhadap kualitas kehidupan kerja perawat. Diharapkan pimpinan di tempat penelitian untuk dapat mengefektifkan jumlah tim dalam asuhan yang dapat meningkatkan kinerja dan dirasakan dapat memberikan kesejahteraan bagi perawat dan juga dapat mencari sumber lain yang dapat meningkatkan take home pay sehingga dirasakan memadai oleh petugas.

Analisis Kompetensi Respon Bencana Pada Perawat DI Puskesmas Kabupaten Bireuen, Aceh

Jurnal Ilmu Keperawatan Medikal Bedah, 2021

Indonesia, geologically has vulnerable and high risk for earthquakes, tsunamis, volcanic eruptions and landslides. This condition requires effective disaster response capabilities from health service providers including nurses. Puskesmas as a community primary health center must be able to provide emergency services during a disaster. Nurses as front-liners care providers must have adequate competencies in responding to disasters, including services for the community, individuals and families, psychological disorders, and for vulnerable groups. The aims of study to assess the nurses' competencies of disaster response at the health center. The study was a descriptive exploratory with a cross sectional design. The population of the study were all nurses at two health centers in Bireuen District, Aceh. The total sampling method was carried out on 42 respondents. The data collection used a questionnaire in dichotomous scale consisting of 43 items, and passed the validity and reliability testing. The results of the study generally showed that the nurses' competencies of disaster response at the two health centers is good level (92.86%), consisting of the community services in the moderate level (42.86), individuals and families services in the good level (80.95%), psychological problems services in good level (97.62%), and vulnerable groups services in good level (61.90%). It is recommended to policy makers at the Puskesmas to improve disaster response competencies for nurses, especially services for vulnerable groups such as physical and mental disabilities, the elderly, pregnant women, and children, through planning and preparing disaster training programs for handling specific problems in these groups.

Gambaran Diagnosa Keperawatan Jiwa DI Wilayah Kerja Puskesmas Kepung

Journals of Ners Community

Derajat kesehatan jiwa masyarakat dapat ditinjau dari angka gangguan jiwa yang terjadi. Menurut WHO pada tahun 2017 perkiraan jumlah penderita gangguan jiwa termasuk skizofrenia mencapai 450 juta jiwa. Diagnosa keperawatan jiwa merupakan dasar pengambilan keputusan perawat dalam memilih intervensi untuk pasien jiwa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran diagnosis keperawatan jiwa di Puskesmas Kepung Kabupaten Kediri Jawa Timur. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode analitik deskriptif. Populasi penelitian ini adalah pasien gangguan jiwa yang melakukan perawatan di Puskesmas Kepung berjumlah 51 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling artinya keseluruhan populasi dijadikan responden sebanyak 51 orang. Data diagnosis keperawatan jiwa didapatkan secara sekunder dari laporan rekam medis pasien di Puskesmas Kepung. Analisis data dilakukan secara univariat yang menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase setiap diagnosis kep...