Hubungan Kerja Antara Juragan Dan Anak Bagan Dalam Kehidupan Nelayan (original) (raw)
2020, JURNAL SOSIAL HUMANIORA
Secara kasat mata, profesi nelayan dianggap sebagai kualifikasi masyarakat miskin, karena didera keterbatasan dibidang kualitas sumber daya manusia, akses, penguasaan teknologi, pasar dan modal. Ternyata, tidak semua nelayan dikategorikan dengan kehidupan terbelakang. Juragan sebagai pemodal bertindak sebagai induk semang hidup berkecukupan dibandingkan dengan masyarakat lainnya. Penulisan ini menggunakan metode penulisan sejarah yang bertujuan untuk mengungkapkan sisi lain dari kehidupan nelayan, terutama nelayan buruh yang hanya bermodalkan tenaga beserta alat pancing sederhana, hanya menggantungkan penghidupannya pada seorang juragan selaku pemilik bagan. Maka, terjadilah relasi patron-klien antara juragan dan anak bagan. Sisi lain mengungkapkan bahwa hubungan antara juragan dan anak bagan mengandung unsur eksploitasi dan dominasi. Tetapi, pola hubungan patron-klien lebih halus dan tak terlihat. Klien (anak bagan) tidak merasa adanya eksploitasi tersebut, karena pemberian bantuan...