Pengaruh Trombositopenia Terhadap Mortalitas Anak Dengan Sepsis (original) (raw)
Related papers
Kehamilan dengan Trombositopenia
Trombositopenia merupakan abnormalitas hematologi tersering kedua setelah anemia yang terjadi pada kehamilan. Trombositopenia terjadi pada 8-10% dari semua persalinan. Trombositopenia gestasional memiliki proporsi sebesar 75% dari semua kasus kehamilan dengan trombositopenia. Kehamilan dengan trombositopenia biasanya didasari oleh trombositopenia gestasional, immune thrombocytopenic purpura (ITP) dan hemolysis, elevated liver enzyme and low platelet counts (HELLP syndrome). Trombositopenia menyebabkan ibu dan janin berada dalam risiko yang lebih besar untuk mengalami perdarahan, terutama apabila kadar trombosit kurang dari 20.000/µL. Antibodi IgG antitrombosit yang beredar di dalam sirkulasi darah memiliki kemampuan untuk melewati sawar darah plasenta dan menyebabkan trombositopenia pada fetus, yang kemudian akan bermanifestasi seperti purpura, ekimosis, melena, maupun terjadi perdarahan intrakranial pada masa neonatus. Penatalaksanaan yang diberikan tergantung kepada penyakit yang mendasari timbulnya trombositopenia. Pada kasus trombositopenia gestasional hanya perlu observasi dan menyingkirkan penyebab patologi. Wanita ITP tanpa manifestasi perdarahan dan nilai trombosit >30.000/µL tidak membutuhkan tindakan hingga usia kehamilan 36 minggu. Jika nilai trombosit <30.000/µL atau secara klinis timbul perdarahan yang relevan, terapi lini pertama adalah kortikosteroid oral atau imunoglobulin intravena (IVIg). Sedangkan wanita dengan HELLP syndrome harus dilakukan terminasi.
Rasio Trombosit Terhadap Limfosit (RTL) Sebagai Prediktor Kematian Pada Penderita Sepsis
2021
Produk holtikultura dalam negeri semakin diminati pasar mancanegara.Salah satunya adalah kedelai jepang atau biasa disebut dengan edamame.Permintaan edamame terus meningkat tidak hanya diluar negeri tapi juga lokal.Diperkirakan kebutuhan edamame di dunia mencapai 100.000 ton per tahun.Sebanyak 70% permintaan berasal dari jepang dan sisanya terbagi ke wilayah Amerika, Eropa, dan Timur Tengah.Standar edamame yang di ekspor dari hasil panen edamame dari petani biasanya sekitar 50-60% merupakan kualitas super dan sisanya kualitas di bawahnya. Ciri edamame berkualitas super adalah jumlah polong per 500 gram maksimal 170 polong, warna hijau relatif seragam, besar polong seragam, kadar gula maksimal 8%, tidak terdapat polong patah dan tidak terdapat ulat pada polong. Produk yang tidak lolos standar ekspor tersebut yang di gunakan untuk pembuatan foodbar. Tujuan penelitian ini menentukan formulasi foodbar yang disukai oleh konsumen Penelitian ini menggunakan Uji organoleptik dianalisa dengan dianalisa dengan uji Hedonic.Penentuan perlakuan terbaik mengunakan metode Indeks Efektivitas.Berdasarkan hasil penelitian gula : edamame dengan proporsi glycerin terdapat perbedaan seiring bertambahnya kadar gula, edamame dan glycerin terhadap sifat fisik dan kimia makanan padat (foodbar). Perlakuan terbaik dipilih dari penilaian berdasarkan parameter organoleptik yaitu diperoleh dari perlakuan rasio gula : edamame (30 : 40) dengan proporsi glycerin sebesar 6%. Karalteristik sifat fisik dan kimia makanan padat perlakuan terbaik yaitu kadar air 9,34% , daya patah 0,24Kgf.cm, tekstur 11,2Kgf. Nilai kesukaan panelis terhadap makanan padat (foodbar) meliputi rasa 3.1 (netral), warna 3,7 (netral), aroma 3.45 (netral), dan tekstur 3.4 (netral). Kata kunci : makanan padat (foodbar), proporsi Glycerin, Edamame dan Gula.
Hubungan Trombositopenia dengan Manifestasi Klinis Perdarahan pada Pasien Demam Berdarah Dengue Anak
Prosiding Pendidikan Dokter, 2015
Denguehemorrhagic fever disease is the dangerous contagious disease and become theen demicproblemin more than110countries.According to the WHO's criteria, Denguehemorrhagic fever have 4 criterias, there are fever or recent history off everlasting 2-7days, anyhemorrhagic manifestatios, thrombocytopenia(platelet count of <100,000/mm 3), and evidenced of increased vascular permeability.This study has a purpose to know association between declining platelet count with clinical manifestation of bleeding of DHF's patients. This study was descriptive analitical study with cross sectional approachedand assessedby chi square test. This study populationswere DHF's hospitalizedpatientsin pediatricward Al-Islam hospital total of 80 samples,the datahad been takenon March to June 2015 in medicalrecords division of Al-Islam hospital. This study used the data from medical records. Results of this study,themostplateletcountinrange50,000-99,999/µLwas40(50%) of samples and the most clinical manifestationof bleedingwas epistaxis total 40 (50%) of samples. The results of chi square test were p value for platelet count in range 100,000-150,000/µLwas p=0.136,platelet count inrange50,000-99,999/µLwasp=0,116,plateletcountinrange20,000-49,999/µLwas p=0.359, and platelet count was p=0.367. The conclusion of this study is no associationbetweenplatelet count with clinical manifestationof bleedingsof DHF'shospitalizedpatientsin pediatric ward.
Hubungan Kadar Hormon Tiroid dan Skor Pediatrik Index of Mortality dengan Luaran Sepsis pada Anak
Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine, 2014
Latar belakang : Hormon tiroid mempunyai peranan penting dalam penyesuaian fungsi metabolik. Selama sepsis terjadi eutyroid sick syndrome melalui mekanisme disfungsineuroendokrin pada aksis hypothalamus-pituitary-thyroid yang ditandai dengan kadar T3 rendah. Penilaian derajat berat sakit berdasarkan variabel fisiologis saat terjadi perubahan hemotasis yang dapat menggambarkan luaran sepsis pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kadar hormon tiroid dan skor PIM pada kondisi anak sepsis
Coping: Community of Publishing in Nursing, 2022
Sepsis has a 25% incidence rate of patients in PICU. This study aims to determine the relationship between the incidence of sepsis based on the Pediatric Sequential Organ Failure Assessment (PSOFA) score with mortality in pediatric patients treated in the PICU. The research design is a retrospective study with purposive sampling technique. The sample was 89 respondents with inclusion criteria, age 1 month-17 years, PICU length of stay >24 hours, complete laboratory results, exclusion criteria were patients with chronic disease with malignancy, hematological disorders, heart, lung, congenital kidney and data were not legible. The analysis used bivariate analysis chi-square. The majority of respondents are male 57 respondents (64%), infant age (0-11 months) 33 respondents (37.1%), length of stay ? 3 days 64 respondents (71.9%) and medical diagnosis postsurgical recovery 37 respondents (41.6%), sepsis 45 respondents (50.6%) and leaving the PICU with living conditions 74 respondents ...
Perbandingan Profil Hematologi dan Trombopoietin sebagai Petanda Sepsis Neonatorum Awitan Dini
Sari Pediatri, 2017
Latar belakang. Sepsis neonatorum memiliki gejala klinis yang tidak spesifik dan diagnosis dengan pemeriksaan kultur memerlukan waktu yang lama. Telah dilaporkan beratnya derajat sepsis bertambah seiring peningkatan kadar trombopoietin (TPO) sehingga TPO dapat dijadikan salah satu petanda derajat sepsis.Tujuan. Membandingkan profil hematologi dengan TPO sebagai petanda sepsis neonatorum awitan dini (SNAD).Metode. Studi potong lintang, dilakukan di Sub Bagian Neonatologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSUP.Prof.Dr.R.D.Kandou, bulan November 2012 sampai April 2014. Didapatkan 103 neonatus tersangka SNAD. Diperbandingkan kadar profil hematologi (jumlah leukosit, jumlah trombosit dan IT rasio) dengan TPO. Hasil. Hasil uji diagnostik TPO dengan cut-off point 259 pg/mL pada SNAD diperoleh nilai sensitivitas 76,8% dan spesifisitas 24,4%; jumlah trombosit (T) sensitivitas 42,9% dan spesifisitas 87,2%; jumlah leukosit (L) sensitivitas 30,4% dan spesifisitas 87,3%; IT-rasio (IT) sensitivitas 67,3...
Faktor Risiko yang Berperan pada Mortalitas Sepsis
Sari Pediatri, 2016
Latar belakang. Sepsis merupakan penyebab utama kematian bayi dan anak. Status imun pejamu dan malnutrisi merupakan faktor penting yang menentukan luaran pada sepsis. Skor pediatric logistic organ dysfunction (PELOD) adalah sistem skoring disfungsi organ pada sakit kritis, untuk memprediksi mortalitas pasien sepsis.Tujuan. Mengetahui faktor risiko usia, status gizi, dan skor PELOD terhadap mortalitas sepsis.Metode. Retrospektif analitik berupa data rekam medis pasien berusia 1 bulan – 18 tahun di PICU RSCM bulan Apri1- Agustus 2011 dengan diagnosis sepsis menurut kriteria konsensus sepsis internasional.Hasil. Sembilanpuluh dua dari 209 pasien mengalami sepsis, 22 (23,9%) di antaranya meninggal. Median usia subjek 15 (rentang 2-192) bulan dengan sebaran terbanyak pada kelompok usia 1 bulan – 1 tahun (62%). Sebagian besar subjek (57,61%) memiliki status gizi kurang. Fokus infeksi tersering adalah infeksi saraf pusat dan gastrointestinal, masing-masing 32 (34,77%) subjek. Gizi buruk (p...
Pelaksanaan Trombositopenia Pada Anak e Dengan DHF DI Ruang Sa'Ad Rumah Sakit Islam Sunan Kudus
2014
Dengue Hemorrhagic Fever bisa mengakibatkan terjadinya penurunan trombosit karena pada pasien trombositopenia terjadi penurunan produksi trombosit diakibatkan oleh supresi sumsum tulang, sumsum tulang pada pasien DHF (Dengue Hemorrhagic Fever) sewaktu demam akut menunjukkan terjadi depresi sumsum tulang pada hari ke 3 dan 4. Hal ini sesuai dengan keadaan klinis pasien DHF (Dengue Hemorrhagic Fever) di mana jumlah trombosit mulai menurun pada hari ke 3 demam, dan mengalami trombositopenia pada hari ke 4 sampai 5 demam.pada penderita DHF (Dengue Hemorrhagic Fever), virus Dengue yang masuk kedalam tubuh, menimbulkan viremia yang ditandai dengan demam, sakit kepala, selain itu kelainan dapat terjadi pada sistem retikula endotetial, sehingga dapat meningkatan permeabilitas dinding kapiler dan mengakibatkan cairan keluar dari intraseluler ke ekstraseluler. Akibatnya terjadi agregasi trombosit menurun, apabila kelainan ini berlanjut akan menyebabkan kelainan fungsi trombosit sebagai akibat...
Prosiding Pendidikan Dokter, 2016
Awareness of early signs of shock in patients with DHF is very important because mortality in DSS tenfold higher than patients with DHF without shock. Patient with DHF whom high risk to become DSS affected by several risk factors such as platelet count and leukocyte count. The purpose of this study was to look the relationship of grade of thrombocytopenia, leukocyte count and dengue shock syndrome in children in RSUD Al-Ihsan. This research is using analytic with cross sectional design. The data was taken from medical record of DSS patient at RSUD Al-Ihsan in period 1 January 2014-31 May 2016. In this study was taken 104 patients which consist of dengue shock syndrome were 52 patients and 52 patient non DSS. The results showed grade of thrombocytopenia is dominated by 3 rd grade (25.000-≤50.000/mm 3), with percentase 90%, and 4 th grade only happened in DSS. Leukocyte count most showed is normal, 74,3%, and leukocytosis just happened in DSS. Statistical analysis using the fisher exact test showed result (p=<0,001), which showed there is significant relationship between grade of thrombocytopenia, leukocyte count and the dengue shock syndrome. The lower the grade of thrombocytopenia, higher risk of developing DSS, and higher leukocytes count, the higher risk of developing DSS. This caused by homestatic function that required to repair vascular damage, and was due to targets of infection dengue are monocytes and leukocytes, the major source of cytokines, which causes the increasing of vascular permeability.