Tepung Wortel (original) (raw)

Analisis Nilai Tambah pada Produk Tepung Wortel

2013

Umbi wortel memiliki umur simpan relatif pendek, sehingga perlu dilakukan pengolahan. Umbi wortel dapat diolah menjadi minuman sari umbi wortel, keripik wortel, manisan wortel, dan tepung wortel. Tepung wortel memiliki umur simpan 2 tahun, lebih lama dari umur simpan olahan umbi wortel lain, sehingga umbi wortel lebih baik diolah menjadi tepung wortel. Umbi wortel memiliki kadar air tinggi yang mempengaruhi umur simpan umbi wortel. Tepung wortel yang dihasilkan diharapkan memiliki kadar air lebih rendah, total karoten dan vitamin C tidak berbeda dari umbi wortel, warna menyerupai warna umbi wortel, dan memiliki rendemen tinggi. Nilai tambah umbi wortel tanpa melalui pengolahan umumnya masih rendah, yaitu Rp 3.000,00 per kg. Pengolahan umbi wortel menjadi tepung wortel diharapkan dapat memberikan nilai tambah yang tinggi, sehingga memberikan keuntungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kualitas umbi wortel setelah dilakukan pengolahan umbi wortel menjadi tepung w...

Inovasi Produk Tartlet Dengan Tepung Wortel Sebagai Healthy Food

2017

Penelitian ini dilakukan dengan membuat inovasi baru terhadap produk tartlet dengan tepung wortel sebagai healthy food dan mengukur respon konsumen terhadap produk tartlet yang telah diinovasi. Pengujian dilakukan dengan tiga perlakuan konsentrasi tepung wortel. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui formulasi resep terbaik, mengetahui harga pokok penjualan produk tartlet tepung wortel, dan mengetahui daya terima konsumen dengan menggunakan uji organoleptik dan hedonik. Metode yang digunakan adalah deskriptif eksperimental. Penelitian ini menggunakan 15 penelis terlatih dan 50 panelis konsumen dengan menggunakan uji ANOVA dan LSD untuk pengujian organoleptik dan hedonik. Hasil yang didapatkan diolah menggunakan SPSS statistik 22. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa konsentrasi 30% tepung wortel dan 70% tepung maizena atau TTW 2, disukai oleh panelis ahli dan konsumen dinilai dari lima karakteristik yaitu, aroma, tekstur, rasa, penampilan fisik, dan warna dengan respon...

Pengaruh Lama Blansing Uap Air Terhadap Karakteristik Tepung Daun Wortel

Jurnal Penelitian Pangan (Indonesian Journal of Food Research)

Tepung daun wortel diharapkan memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan bentuk segarnya, antara lain umur simpannya lebih lama, lebih praktis, dan meningkatkan nilai ekonomis daun wortel. Blansing merupakan perlakuan pendahuluan sebelum pengeringan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh lama blansing uap air terhadap karakteristik tepung daun wortel. Pada penelitian ini digunakan metode percobaan (experimental method) dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang diulang sebanyak tiga kali dengan empat perlakuan lama blansing uap air, yaitu A = 1 menit; B = 3 menit; C = 5 menit; dan D = 7 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama blansing uap air memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap rendemen, serat kasar, daya dispersi, kelarutan, kapasitas penyerapan air, tingkat kecerahan, kromasitas warna hijau, tetapi tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kadar air dan uji organoleptik. Lama blansing uap air 1 menit menghasilkan tepung daun wortel dengan karakteristik yang baik, yaitu rendemen 22,34%; tingkat kecerahan 41,21; kromasitas warna hijau-0,59; daya dispersi 19,14 detik; kelarutan 1,50%; kapasitas penyerapan air 3,32 g/g; kadar air 8,36%; serat kasar 23,50%; tingkat kesukaan terhadap warna, aroma, dan tekstur masing-masing 3,42; 3,32; dan 3,78.

Wortel bahan pangan

Wortel merupakan bahan pangan (sayuran) yang digemari dan dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Bahkan mengkonsumsi wortel sangat dianjurkan, terutama untuk menghadapi masalah kekurangan vitamin A. Dalam setiap 100 gram bahan mengandung 12.000 S.I vitamin A, serta kaya akan β-karoten, merupakan bahan pangan bergizi tinggi, harga murah dan mudah di dapat. Proses pengolahan wortel sangat menentukan kandungan gizi akhir dari wortel tersebut terutama kandungan β-karoten, dimana β-karoten merupakan senyawa kimia pembentuk vitamin A. Pengolahan yang baik akan menjaga kandungan βkaroten pada wortel. Salah satu proses pengolahan yang perlu diperhatikan adalah proses pengeringan, karena pada saat proses pengeringan akan terjadi memucatnya pigmen warna padawortel, padahal warna orange tua pada wortel menandakan kandungan β-karoten yang tinggi.