Liturgi yang Profetis: Hubungan Kenabian dan Kultus (original) (raw)
Related papers
Dokumen Gereja: Liturgi dan kesalehan populis
Dokumen Gereja yang diterjemahkan dari CONGREGAZIONE PER IL CULTO DIVINO E LA DISCIPLINA DEI SACRAMENTI, Direttorio su pietà popolare e liturgia: principi e orientamenti, Libreria editrice Vaticana, Città del Vaticano 2002.
Liturgi Sebagai Ekspresi Religius
Dalam hampir setiap diskusi di dalam kelas Pembangunan Jemaat sebagai Teologi Praktis yang saya ampu, biasanya selalu muncul kegelisahan tentang ketegangan antara kelompok anggota jemaat yang pro pada liturgi bergaya klasik dengan kelompok anggota jemaat yang pro pada liturgi bergaya kontemporer atau mungkin lebih tepat populer. Hal ini saya asumsikan dapat kita sadari pula dalam kehidupan bergereja kita sebagai jemaat pada umumnya. Para mahasiswa peserta diskusi biasanya sadar bahwa ketegangan ini pada akhirnya bukan hanya sekedar persoalan penggunaan alat musik atau tata cara dalam liturgi tersebut tetapi jauh lebih dalam pada masalah berekspresi. Karena itu diskusi mengenai hal ini juga berkaitan dengan sejauh mana nilai-nilai dan norma keagamaan pada masa kini diresapi melalui ekspresi liturgi tersebut. Nah, sampai di sini maka kita kemudian menjadi sadar bahwa dalam banyak perubahan-perubahan yang terjadi di tengah masyarakat, maka mau tidak mau gereja dengan nilai religius yang dipercayainya saat ini berinteraksi dengan cara berekspresi masyarakat modern dengan segala nilai dan norma yang ada.
2020
The essay deals with the relationship between liturgy und integrity of creation. It aims at providing a liturgical and theological explanation to the question: whether the Christian liturgy can contribute to the global movement regarding the integrity of creation. This study analyses theologically some selected eucharistic prayer texts in which the praise of God the Creator and of his works of creation occur. This study shows us that the theme of creation was an integral part of ancient Christian eucharistic prayers, and it remains the important element of the eucharistic prayers in the new time. The introduction of the theme of creation into the new eucharistic prayers in Roman Missal 1970 was one of the visible fruits of the eucharistic prayer reform after the second Vatican council. On the one hand, it expresses the new awareness of the richness of ancient liturgical tradition. On the other hand, the motif of creation has a close relevance to the hope and concern of our times. It...
Studi Tafsir Maudhu'i Tentang Risalah Kenabian
Fazat Nadhifatul Maulida, Fina Rahmawati, Laila Masdjidah, 2023
Islam diturunkan dengan tujuan sebagai rahmatan lil ‘alamin. Untuk memperkenalkan Islam, Allah mengutus Rasulullah SAW. Dengan tujuan utamanya adalah memperbaiki manusia agar kembali kepada Allah SWT. Oleh karena itu selama kurang lebih 23 tahun Rasulullah SAW membina dan memperbaiki manusia melalui pendidikan. Pendidikanlah yang mengantarkan manusia pada derajat yang tinggi, yaitu orang-orang yang berilmu. Ilmu yang didasari dengan keimanan inilah yang mampu melanjutkan warisan berharga berupa ketaqwaan kepada Allah SWT. Sejak diutusnya Nabi Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul, sejak itulah kenabian dan kerasulan berakhir. Kenabian dan kerasulan memang telah berakhir, akan tetapi risalah yang dibawa Nabi Muhammad SAW adalah risalah sepanjang zaman hingga datangnya Hari Kiamat nanti. Rasulullah SAW menjelaskan bahwa risalahnya adalah penyempurna bagi risalah-risalah sebelumnya. Dalam pembahasan kali ini akan menggunakan pendekatan maudhui dengan mengambil penafsiran ayat dari kitab Lubaabut Tafsiir Min Ibni Katsiir atau yang lebih dikenal dengan tafsir Ibnu Katsir .
LITURGI DAN TRADISI KULTURAL RELIGIUS
Albertus Purnomo Pengantar. Problem yang sering muncul berkaitan dengan aplikasi liturgi dengan kultur masyarakat setempat adalah munculnya bentuk ekspresi religius yang baru. Ekspresi religius ini tidak lain adalah perpaduan antara model-model ekspresi religius populer dengan liturgi itu sendiri.
Falsafah Kenabian dalam Al Quran Sebuah Tafsir Tematik
Pendahuluan Pada agama samawi, terdapat tiga pondasi penting yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, yaitu: tauhid, kenabian dan maad. M.T. Mishbah Yazdi dalam buku Amuzaesye Aqayidyang oleh penerbit al-Huda diterjemahkan menjadi Iman Semesta-menyatakan, setidaknya menurut pemahaman penulis, bahwa kita tidak dapat mengimani al-Qur'an, sebelum kita dapat membuktikan kenabian dengan dalil-dalil aqli (rasional). Bagi penulis, pantang untuk memisahkan ilmu-ilmu agama karena menurut penulis ilmu agama itu saling berkaitan dan saling mendukung.
Inkulturasi Liturgi Gereja Bethel Indonesia
THRONOS: Jurnal Teologi Kristen
Liturgical and cultural inculturation is an important part of worship in the context of the church in Indonesia. This interest arises because the church is entering a post-modern era where local culture has not experienced inculturation, but post-modern culture has entered to change the church's thinking. Until now, the Bethel Indonesia church has not comprehensively carried out the process of inculturation of the liturgy and culture. From this fact, it is necessary to develop and put forward a comprehensive inculturation process by the church today so as not to be trapped by the syncretism of Indonesian local culture and the rise of post-modern culture. The purpose of this study is to find out the importance of the process, how the process and the impact of inculturation are truly in accordance with the Indonesian context. In revealing the liturgical and cultural inculturation in the church today, the author uses a qualitative descriptive research method. The results of the stu...
2019
Kita sering melihat dan mendengar umat yang dengan ekspresi takut-takut berkata kepada Romo: "Nanti dalam Ekaristi, kami ikut Romo saja baiknya bagaimana,'. Di kesempatan lain, kita juga sering mendengar cerita tentang Romo yang marahmarah saat perayaan Ekaristi. Bukan hanya marah-marah, bahkan Romo menghentikan Ekaristi karena tidak berkenan dengan jemaat atau kelompok koor yang dianggap bernyanyi dengan tidak liturgis. Kita perlu bertanya, mengapa di dalam liturgi semuanya seolah-olah ada di bawah kekuasaan Romo?
Fenomena Nabi Dan Kenabian Dalam Perspektif Alquran
Al-Bayan: Jurnal Studi Ilmu Al- Qur'an dan Tafsir, 2017
Bahasan kenabian dalam Islam adalah jantung bagi pemahaman ajaran agama Islam lainnya. Wacana tentang kenabian biasanya menjadi pembahasan pada kajian filsafat. Padahal wacana ini juga bisa didekati dengan dengan kajian ayat ayat Alquran dan hadis. Jika filsafat kenabian membahas masalah ini dengan sangat kritis dari sisi epistemologisnya, maka dalam Alquran pembahasan tentang kenabian lebih pada persoalan istilah yang digunakan juga misi kenabian yang dibawa oleh masing-masing nabi dan rasul tersebut. Kenabian dalam Alquran menggunakan istilah nabi dan Rasul. Istilah Nabi berkaitan dengan kata naba’ yang maknanya berita, kabar, warta atau cerita. Sedangkan Rasul, secara harfiah berarti pesuruh atau diutus. Kata jamaknya adalah rusul. Alquran sering pula menyebut para rasul itu dengan istilah al-mursalin, yaitu mereka yang diutus.perdebatan para ulama ada pada seputar pembahasan nabi dan rasul, jumlah mereka dan persamaan atau keunggulan para nabi