Pengelolaan Rantai Pasok Ayam dengan Metode House of Risks (original) (raw)
Related papers
Pengelolaan Risiko Rantai Pasok Ikan DI Tengah Pandemic COVID-19 Menggunakan Metode House of Risk
i tabaos
Risiko merupakan faktor-faktor yang menghambat operasional pada rantai pasok makanan yang tidak dapat dihindari tetapi dapat diminimalisir dengan melakukan penanganan risiko yang tepat. Penanganan risiko dalam rantai pasok sangat diperlukan agar dapat meminimalkan biaya, waktu, dan kinerja dalam aktifitas rantai pasok. Kajian ini bertujuan untuk memitigasi risiko aktivitas rantai pasok pada produk tuna selama masa pandemi Covid-19. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode House of Risk dengan mengidentifikasi setiap aktivitas proses bisnis berdasarkan model Supply Chain Operation Reference. House of Risk menawarkan kerangka kerja untuk mengendalikan risiko secara efektif dalam mengelola risiko dari agen risiko. Aggregate Potential Risk digunakan untuk menentukan prioritas sumber risiko yang perlu dilakukan dalam merancang strategi mitigasi. Hasil penelitian mengidentifikasi 31 kejadian risiko dan 46 agen risiko. House of Risk fase I menunjukkan bahwa 10 Risk Agent a...
Manajemen Rantai Pasok Komoditas Telur Ayam Kampung
Jurnal Manajemen Agribisnis, 2014
The studied aimed to formulate an integrated policy of supply chain management development of native chicken eggs. In detail, the research objectives were: 1) to describe the actors of supply chain of native chicken eggs, 2) to analyze the Institutions of supply chain management of native chicken eggs, and 3) to analyze the value chain of native chicken eggs. The data were obtained from interviewed with breeder of native chicken and group discussion with actors of supply chain in the province of West Java, East Java and South Kalimantan. Quantitative data were analyzed using analysis of R/C ratio, marketing margin system and value chain analysis, while qualitative information with a descriptive analysis was focus on institutions of supply chain management. The results showed that: 1) The eight main actors in supply chain of native chicken eggs commodity were: government, breeding industry, breeders, farmers groups, associations of farmers groups, traders at the centers of production, traders at the centers of consumption, and industrial of cake/bread; 2) most strategic institutional in the whole of supply chain of native chicken eggs was the institutionalization of distribution and marketing, and 3) cake/ bread industrial received the largest of value-added per unit of output, while the large traders in the center of production and consumption received the greatest value in the aggregate. The overall study of policy recommendations of `the development of agribusiness of native chicken eggs was the integration of all factors connected in supply chain.
Analisis Dan Perbaikan Manajemen Risiko Rantai Pasok Batik Krakatoa Dengan Pendekatan House of Risk
Journal Industrial Servicess, 2017
- , ABSTRAK Pada proses rantai pasok ditemui berbagai risiko yang dapat mempengaruhi alur rantai pasok tidak dapat berjalan lancar. Untuk mengurangi dan mengatasi berbagai risiko yang terjadi tersebut diperlukan upaya perbaikan kinerja rantai pasok secara bertahap dan dilakukan terus-menerus (berkelanjutan), dengan mengatasi dan mencegah berbagai risiko yang berpotensi terjadi.Tujuan penelitian ini adalah memitigasi risiko dalam kegiatan rantai pasok Batik Krakatoa. Dalam penelitian ini diidentifikasi berbagai kemungkinan risiko yang berpotensi timbul dalam rantai pasok Batik Krakatoa. Metode yang digunakan dalam identifikasi dan evaluasi merupakan pengembangan metode Failure Modes and Effect Analysis (FMEA) dan Quality Function Deployment (QFD), sedangkan penentuan kriteria dalam bisnis prosesnya menggunakan dimensi Supply Chain Operation Reference (SCOR). Dari metode penelitian tersebut dikembangkan formulasi nilai potensi risiko untuk menentukan prioritas agen risiko yang akan dimitigasi dengan pendekatan House of Risk. Hasil output dari HOR 1 merupakan input pada HOR 2 yaitu framework aksi mitigasi untuk sumber risiko (risk agent). Dari HOR 2 diperoleh 10 aksi mitigasi yang diprioritaskan untuk direalisasikan berdasarkan prioritas yaitu training personal bagian pemolaan, briefing setiap hari, koordinasi dengan pihak transportasi, update peralatan, koordinasi dengan industri sejenis untuk bekerja, memiliki ruangan khusus pengeringan, meningkatkan koordinasi antar bagian, koordinasi dengan pihak yang bersangkutan, perencanaan stock produksi dan training personal bagian penerimaan bahan baku.
Jurnal Ilmiah Teknik Industri
Every company must have a good supply chain flow to support the company's development. A series of complex supply chain processes makes business processes unavoidable from risks that have a negative impact. Some risk events that are often found include the inability of suppliers to fulfill orders on the specified date, problems experienced by machines, and others. To overcome the risks that arise, it is necessary to manage supply chain risk management using the House of Risk (HOR) approach. The HOR method consists of 2 phases, HOR phase 1 focuses on risk events and priority handling of risk sources (risk agents) that will be subject to risk mitigation assistance measures to deal with negative pathways from these risks. While HOR phase 2 focuses on designing mitigation actions that will be applied to companies to deal with the negative impacts of risks and prevent risks from happening again. The results of the study showed that there were 47 risk events and 48 risk agents with 2 ...
KAIZEN : Management Systems & Industrial Engineering Journal, 2020
Jaya makmur abadi merupakan salah satu usaha yang bergerak dalam bidang penangkaran gelondongan udang vannamei dan nener (bibit bandeng) yang berdiri pada tahun 2006. Penelitian ini difokuskan pada risiko rantai pasok penangkaran gelondongan udang vannamei, karena belum teridentifikasi dengan jelas rantai pasok yang digunakan. Tujuan penelitian ini 1) mengidentifikasi kejadian risiko dan sumber risiko dalam aktivitas rantai pasok penangkaran gelondongan udang vannamei 2) penanganan mitigasi risiko dalam aktivitas rantai pasok penangkaran gelondongan udang vannamei. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Supply Chain Operations Reference (SCOR) untuk mengetahui aktivitas rantai pasok, kejaidan risiko, dan sumber risiko. Cause and Effect Diagram digunakan untuk mengetahui akar penyebeb risiko dan akibatnya dan House of Risk (HOR) digunakan untuk mencegah kejadian risiko dan memitigasi sumber risiko. Hasil penelitian ini didapatkan 24 kejadian risiko dan 22 sumber ris...
Rantai Pasokan Dalam Meningkatkan Pendapatan Peternak Ayam Potong
2019
Artikel ini diarahkan untuk mengetahui rantai pasokan dalam meningkatkan pendapatan peternak ayam potong. Studi Penelitian ini dilakukan pada PT Alam Raya Merta Utama Unit Usaha Alam Raya PS Desa Jagabaya Kecamatan Panawangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik wawancara, penelitian pustaka, penelitian lapangan, penelusuran literature dan trianggulasi. Untuk menganalisis data yang diperoleh digunakan analisis reduksi data, penyajian data (display data), dan menarik kesimpulan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukan bahwa menerapkan rantai pasokan mulai dari pembelian bibit anak ayam, produksi ayam potong hingga pendistribusian produk dari perusahaan hingga sampai pada konsumen, dengan menggunakan metode metode upstream supply chain, internal supply chain dan downstream supply chain terbukti dapat meningkatkan penapatan peternak ayam potong PT Alam Raya Merta Utama Unit Usaha Alam Raya PS dari tahun 2016 hing...
Analisis Dan Perbaikan Manajemen Risiko Rantai Pasok Gula Rafinasi Dengan Pendekatan House of Risk
Journal of Agroindustrial Technology, 2016
In supply chain (SC) process, there are many risks which may influence the smoothness of the flow SC. To reduce and solve those risks, efforts to gradually and continuously improve the performance of SC by solving and preventing potential risks are required. The purpose of this study was to mitigate risks in the SC of refined sugar. This study identified various possible risks which potentially occurred in the SC of refined sugar. The methods used in identification and evaluation were Failure Modes and Effect Analysis (FMEA) and Quality Function Deployment (QFD) methods, while the determination of criteria in the business process used SC Operation Reference dimension. The research methods developed the formulation of potential risk value to determine the priority of risk agents which be mitigated by House of Risk approach. Risk mitigations which were prioritized to be realized were planning and performing routine maintenance, annual shutdown/maintenance, contracts with customers in one year period, socialising the phone number of PIC transporters, preparing buffer stock, training on maintenance, improving coordination among sections, planning production stock, coordination with related parties, coordination with transporters, daily briefing, routine and scheduled briefing, coordination among sections before production, coordination with surrounding environment, using chemical materials as necessary, routine briefing before routine activities, coordination with power plan section, training personnel from material acceptance, saving contact numbers of PIC delivery, improving the operational contour of processes, coordination with users to always follow specs, and updating equipment models.
Identifikasi Risiko Rantai Pasok dengan Metode House of Risk (HOR)
Performa: Media Ilmiah Teknik Industri
Zaman modern yang selalu berkembang berdampak pada industri manufaktur. Berkaitan dengan teknologi untuk mengubah barang mentah menjadi barang jadi. Melihat persaingan yang ketat dan kompetitif antar perusahaan yang dituntut untuk memenuhi permintaan pelanggan. PT XYZ merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang tekstil. Permintaan kain yang selalu dinamis menimbulkan dampak inventory yang melimpah dan waktu tunggu pengiriman bahan baku yang tidak pasti membuat perusahaan sulit memenuhi semua permintaan. Identifikasi risiko dilakukan dengan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), menilai pentingnya keefektifitasan proses bisnis dalam implikasi risiko yang terjadi. Kemudian, pendekatan House of Risk (HOR) dapat dilakukan analisis terhadap potensi risiko pada perusahaan saat melakukan produksi dan melihat tingkat probabilitas risiko serta dampak yang terjadi dan berdampak pada pengambilan keputusan agar tidak merugikan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 5 risk event dan 28 risk agent yang menjadi risiko rantai pasok serta rekomendasi guna menanggulangi pada agen risiko prioritas.. Kata kunci: FMEA, house of risk, manajemen rantai pasok, manajemen risiko, SCOR
2021
Kegiatan pengabdian masyarakat ini bermitra dengan PT Ciomass Adisatwa berupa penyelenggaraan pelatihan manajemen resiko menggunakan metode House of Risk untuk pekerja produksi di Rumah Potong Ayam yang berlokasi di Pabelan Kab Semarang.Selain penjelasan tentang materi para pekerja juga langsung melakukan praktek dengan melakukan penilaian pada proses produksi yang terjadi di RPA mulai dari receiving, handling, storage dan distribution. Para pekerja melakukan penilaian dan merencanakan mitigasi sesuai dengan hasil penilaian dari house of risk tahap 1 dan tahap 2. Tahap 1 berfokus pada penilaian resiko yang significant dan identifikasi risk agent sedangkan tahap 2 berfokus pada penyusunan rencana mitigasi dan penilaian rencana mitigasi. Manfaat yang diperoleh dari pelatihan ini adalah: (i) identifikasi dan penilaian resiko pada RPA; (ii) memahami dan dapat melaksanakan rangkaian metode penilaian risiko dengan HoR; dan (iii) Menyusun rekomendasi yang aplikatif untuk diterapkan di RPA ...
Journal Industrial Servicess, 2019
IKM Tahu Bandung Sutra merupakan industri kecil menengah yang memproduksi tahu. Semakin berkembangnya industri pangan di Indonesia, perusahaan dituntut untuk dapat mempertahankan kualitas produk yang dihasilkan. Terlebih lagi Indonesia merupakan Negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Dengan populasi sebanyak itu seharusnya Indonesia bisa menyediakan produk pangan yang terjamin kehalalannya. Aktivitas bisnis untuk menghasilkan produk halal tersebut tentunya dapat memungkinkan terjadinya suatu risiko. Untuk itu perlu suatu manajemen risiko yaitu dengan mengidentifikasi risiko yang berpotensi muncul pada rantai pasok menggunakan model SCOR untuk pemetaan aktivitasnya. Pemetaan aktivitas memudahkan dalam mengidentifikasi kejadian risiko dan agen risiko. Kejadian risiko dan agen risiko yang berhasil diidentifikasi kemudian dinilai tingkat dampak, tingkat frekuensi serta korelasinya dengan menggunakan metode House of Risk. Metode House of Risk memiliki dua fase. HOR fase 1 untuk mengetahui prioritas agen risiko dan HOR fase 2 untuk menentukan prioritas aksi mitigasi. Terdapat 21 kejadian risiko, 20 agen risiko dan 8 aksi mitigasi yang berhasil diidentifikasi.