Intervensi Perubahan Perilaku Kesehatan Orang Dengan Hiv/Aids (Studi Kasus Pada Kelompok Dukungan Sebaya Solo Plus DI Surakarta) (original) (raw)
Related papers
Memodifikasi Perilaku Orang Yang Rentan Terhadap Hiv/Aids
GUIDENA: Jurnal Ilmu Pendidikan, Psikologi, Bimbingan dan Konseling, 2013
Pergaulan bebas dan penggunaan narkoba yang marak di Indonesia, menyebabkan semakin pesatnya penyebaran Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Indonesia. Pad a tahun 2000 jumlah pengidap AIDS naik menjadi 3 kali lipat dan parahnya, trend ini terus berlangsung hingga saat ini. Intervensi yang tepat untuk merubah perilaku rentan penyebab menyebamya HIV amat dibutuhkan. Intervensi perlakuan dibuat dengan mentargetkan perilaku yang rentan terhadap penyebaran HIV. Perilaku yang menjadi targen dan akan di rubah dalam tulisan ini adalah; a) Perilaku mengkuti tes HIV b) Mengurangi perilaku beresiko penyebab penyebaran HIV c) Mengembangkan pola hidup sehat pada pengidap HIV.Kata Kunci: lntervensi, HIV
Persepsi Orang Dengan Hiv Dan Aids Terhadap Peran Kelompok Dukungan Sebaya
Jurnal Kesehatan Masyarakat, 2010
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persepsi orang dengan HIV AIDS (ODHA) terhadap peran kelompok dukungan sebaya (KDS) dan implikasi dari persepsi tersebut pada pelaksanaan terapi Antiretroviral (ARV). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus kepada ODHA anggota KDS Semarang Plus. Subyek ditentukan secara purposif dan didapatkan 15 buah (4 ibu rumah tangga, 1 waria, 1 anak, dan 9 pecandu yang telah atau pernah menjalani terapi ARV). Data dikumpulkan melalui wawancara. Hasil penelitian menunjukkan semua subyek memiliki persepsi positif terhadap peran KDS, dan KDS memiliki peranan bagi mereka untuk patuh melaksanakan terapi ARV. Sebagian besar subyek menyatakan bahwa keyakinan diri mereka, dan kerentanan atas penyakit menjadi faktor lain yang menentukan pelaksanaan terapi ARV. Implikasi dari persepsi subyek terhadap status terapi ARV adalah 13 subyek patuh melaksanakan terapi ARV dan 2 subyek yang telah putus terapi ARV, memiliki keinginan memulai lagi terapi ARV dan memiliki keyakinan untuk patuh melaksanakannya.
Dinamika Dukungan Sosial Bagi Orang Dengan Hiv/Aids
Jurnal Penelitian Humaniora
Penelitian ini bertujuan mengetahui makna dan bentuk peran dukungan sosial yang diperlukan oleh orang dengan HIV/AIDS. Penelitian ini melibatkan tiga subjek primer dan tiga signi icant others. Subjek primer dari penelitian ini adalah orang dengan HIV/AIDS (ODHA) Waria dengan sumber terinfeksi hubungan seksual yang tidak aman, dan berganti-ganti pasangan. Subjek berikutnya ialah ODHA dengan sumber terinfeksi penyalahgunaan jarum suntik, serta satu subjek seorang ibu rumah tangga yang tertular virus HIV dari suaminya yang gemar membuat tatto di tubuhnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif Interpretative Phenomenological Analysis. Dari penelitian ini ditemukan bahwa dukungan sosial dimaknai sebagai motivasi, pendorong untuk terus semangat menjalani hidup. Dukungan sosial yang diterima membuat subjek lebih optimis dalam menjalani hidup, dan tahu kemana harus meminta pertolongan saat membutuhkan. Dukungan yang paling dibutuhkan adalah seseorang yang mau mendenga...
PROSIDING SEMINAR NASIONAL 2018 “ PERAN DAN TANGGUNG JAWAB TENAGA KESEHATAN DALAM MENDUKUNG PROGRAM KESEHATAN NASIONAL”, 2019
The stigma and discrimination of people with HIV / AIDS in living their lives in the community makes their life spirit less so that they have an impact on their lives. Peer support groups of PLWHA are people who suffer from HIV / AIDS based on their life experience to care about PLWHA and always accompany their survival. Reaching groups or companions of PLWHA are needed for their existence. Forms of support provided can be in the form of ARV access, simple counseling of opportunistic diseases that attack PLWHA, in addition to the spirit of PLHIV survival by maintaining a balance of physical and spiritual health and living life in the community. Research objective: this is to get an idea of the meaning and meaning of members of peer support groups people living with HIV / AIDS live in the area of Kulon Progo Regency. Research method: a type of qualitative research with Indeep interviews with 8 members of the companion group. Analysis of the data used using the steps of Colaizzi. Data analysis in this study with Collaizi technique and produce 15 themes. The results of the study: The results of Indeepth Interview with 8 Participants who became supporters or mentions of PLWHA obtained 15 themes, namely background, length of time being a companion, number of mentors, support, constraints, mandaat support, attitude, companion feelings, activities, needs of PLHIV companions, principles / pillar of assistance, mentoring activities, work time, place of assistance and hope for health workers. Conclusion: a group of PLWHA has an important role in the life of PLWHA to receive their illness, undergo treatment, become friends to share, be empowered or independent again like before they are sick. Suggestion: companion group members continue to be passionate about being a mentor of PLHAs and motivating with the five main pillars of HIV / AIDS prevention.
2013
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah proses terbentuknya kelompok dukungan sebaya (KDS), bagaimanakah strategi dan pendekatan yang digunakan KDS dan bagaimanakah program-program dukungan sosial yang diberikan oleh KDS untuk mengatasi ketidakberdayaan ODHA. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe penelitian studi kasus. Untuk mendapatkan subyek penelitian dilakukan dengan cara snowballing sampling, sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, Focus Group Discussion (FGD) dan indepth interview. Hasil penelitian menunjukan bahwa KDS, merupakan kelompok yang tumbuh dari dan oleh ODHA yang bertujuan untuk menyediakan tempat untuk berbagai informasi, saling memberi dukungan dan motivasi. Sementara itu, strategi yang digunakan untuk memberi dukungan sosial meliputi strategi rekrutmen, strategi penjangkauan, menciptakan rasa aman dan aman, strategi pendanaan, strategi membangun jaringan kerjasama, dan strategi pendekatan baik melalui media ...
Jurnal Kesehatan Mesencephalon
PLWHA (People Living with HIV / AIDS) have a feeling of being afraid of being stigmatized and discriminatory treatment related to their illness so that they tend to hide their status from others (non self disclosure), and trigger mental emotional disorders. Factors that are very influential on Self Disclosure of PLWHA are social support, then Group Supportive Therapy can be applied as a solution to this problem. The purpose of this study was to analyze the effect of Supportive Group Therapy on PLWHA self disclosure in area of Turen Health Center in Malang Regency. The design of this study was Quasi experimental a pretest-posttest approach with control group. Involving 24 PLWHA in Turen District Malang Regency as a treatment group and PLWHA in Kepanjen District as a control group. The treatment group was given supportive therapy covering 4 sessions. Measurement of self-disclosure PLWHA by using the instrument Revised Self Disclosure Scale (RSDS). The results of this study showed that...
Pengalaman Hidup Orang Dengan Hiv/Aids (Odha) DI Kelompok Dukungan Sebaya Kosala Bali
2020
Pendahuluan : AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) suatu penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia menjadi lemah akibat virus HIV . Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengalaman hidup orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di KDS Kosala Bali. Metode: Jenis penelitian ini adalah menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang dilaksanakan di Kelompok Dukungan Sebaya Kosala Bali, Desa Kaliasem. Pengumpulan data ini menggunakan teknik wawancara mendalam (In-depth Interview) dengan jumlah partisipan 6 orang. Hasil : Dari penelitian didapatkan 6 tema dalam penelitian ini, diantaranya (1) Kesedihan serta perasaan takut meninggal yang dirasakan saat mengetahui penyakit yang dialami, (2) Bentuk deskriminasi dan pengucilan dari keluarga serta lingkungan masyarakat, (3) Penerimaan dan dukungan dari masyarakat terhadap penyakit yang dialami, (4) Perasaan putus asa dalam menjalani terapi, serta efek samping yang ditimbulkan dari obat A...