Memahami Format Demokrasi Model Khawarij di Indonesia (original) (raw)

Demokrasi Pesantren : Menebar Format Politik Yang Damai

2016

Dalam bahasa KH Abdurrahman Wahid, Pesantren merupakan sebuah sub kultur budaya masyarakat Indonesia. Kyai sebagai pengasuh Pesantren menjadi tokoh sentral tidak saja sebagai pengeloa Pesantren tetapi Kyai juga sebagai tokoh dan panutan masyarakat Pesantren. Bahkan ada yang menyatakan bahwa Kyai di Pesantren bagaikan Raja-raja kecil yang mempunyai kekuasaan penuh atas masyarakat yang memberikan mandat kepadanya.Namun dalam dunia politik ketokohan Kyai tidak bisa disamakan dalam posisinya sebagai tokoh Pesantren. Hal ini bukan karena Kyai tidak layak untuk menjadi panutan dalam berpolitik, tetapi dalam dunia politik, Pesantren menggunakan perspektif sunni, di mana kekuasaan adalah kewajiban kelompok (fardu kifayah), sehingga politik dijadikan sebagai wasilah/media bukan ghoyah/tujuan dalam rangka mencapai kemashlahatan ummat. Banyaknya praktek politik yang mengatasnamakan politik Islam seperti khilafah Islamiyah di timur tengah semacam al-Qaedah, ISIS dan sejenisnya, menjadikan kesa...

Model Negara Menurut Perspektif Hizbut Tahrir Indonesia dan Syiah Imamiyah di Indonesia

Global and Policy Journal of International Relations, 2015

Setelah reformasi tahun 1998 dampak liberalisasi politik dan ideology di Indonesia sangat terasa. Kelompok His but-Tahrir Indonesia dan Syiah Imami tumbuh amat pesat di Indonesia. Kedua kelompok memiliki kontroversi pada masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan karena faktor teologis. Artikel ini mengeksplorasi metode pencapaian kedua kelompok atas citacitanya. His but-Tahrir memiliki idealism untuk mengganti system negara-bangsa dan mendirikan khilafah dengan tanpa kekerasan. Sementara Syiah Imami memiliki idealism model negara Wilayatul Faqih.

Memahami Kabar Sejarah Dan Periode Demokrasi DI Indonesia

Dauliyah Journal of Islamic and International Affairs, 2017

"Democracy is; when the majority vote more mainstream, and more important than truth of the word of God ". Democracy is a political process that not only promote or rely on what was a policy, the policy is not only supporting the political process in a democracy, but the policy could be a boomerang on democracy. Not necessarily people know, nor understand what democracy is, and also after the process was whether the majority of the people agree with democracy, although the notion of democracy is government by and for the people. Or most people are forced to accept democracy. Indeed, the idea of democracy that was born of the human mind, which at the time was not satisfied with the system at the time imperliasme theotracy western, democratic system that all countries are proud of the fact that the system has only transferred power from the hands of the church into the hands of the capitalist, not to the people. And very reasonable at all in fact when democracy remain state hands, not in the hands of the people, because we presume, are the state church, church is the master, and this process is not widely known by the public (us) as citizens. And in the 15th century also the creed of secularism was born.

PARADIGMA DEMOKRASI DI INDONESIA

UNIVRAB, 2023

Demokrasi Pancasila adalah konsep demokrasi berdasarkan filosofi dan kepribadian masyarakat Indonesia. Implementasinya akan ditentukan dengan dibukanya UUD 1945. Dasar demokrasi di Pancasila adalah kedaulatan rakyat, yang disebutkan dalam Pasal 1 (2) UUD 1945. Kedaulatan ada di tangan rakyat orang dan sepenuhnya dilaksanakan oleh MPR. Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara untuk mencapai kedaulatan rakyat (kekuasaan rakyat) atas negara yang akan diperintah oleh pemerintah negara tersebut. Demokrasi di Indonesia, yaitu demokrasi berbasis Pancasila, masih dalam tahap pengembangan dan terdapat interpretasi dan pandangan berbeda mengenai karakteristik dan karakteristik. Namun, yang tidak dapat disangkal adalah bahwa beberapa nilai dasar demokrasi konstitusional jelas terkandung dalam UUD 1945.

Analisis Perbandingan Mekanisme Pergantian Pemimpin Masa Khulafaurrasyidin dengn Pemerintahan Indonesia dalam Sistem Demokrasi

al-Rosyidun berasal dari kata Khulafa' dan ar-rasyidin. Kata Khulafa merupakan jamak dari kata khalifah yang berarti pengganti. Adapun kata arrasyidin berati mendapat petunjuk. Dengan demikian, khulafaurrasyidin memiliki arti para pengganti yang mendapat petunjuk. Khulafaurrasyidin adalah empat orang khalifah (pemimpin) pertama agama Islam, yang dipercaya oleh umat Islam sebagai pemimpin negara dan pemimpin masyarakat yang merupakan penerus kepemimpinan Nabi Muhammad setelah ia wafat. Keempat orang tersebut merupakan sahabat paling dekat dengan Nabi yang ikut membela dan memperjuangkan agama Islam yang dibawa Muhammad pada masa kerasulannya. Dan mereka merupakan orang-orang mulia dan memiliki peran yang cukup menonjol di Makkah dan Madinah. Model pemerintahan yang mereka pakai sama formatifnya dengan yang dilakukan oleh Rasulullah. Adapun empat khalifah yang termasuk dalam Khulafaur Rasyidin yaitu Abu Bakar Ash Siddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.

Makalah Ilmu Kalam : Khawarij

MAKALAH ILMU KALAM KHAWARIJ Makalah diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Kalam yang dibimbing oleh Muh. Arif Mustaqim, S.Sos. Oleh : INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER SEPTEMBER 2017 KATA PENGANTAR Puji Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya semata, kami dapat menyelesaikan Makalah dengan judul Khawarij. Salawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, para keluarga, sahabat-sahabat dan pengikut-pengikutnya sampai hari penghabisan. Atas bimbingan dari Dosen Ilmu Kalam dan saran dari teman-teman maka disusunlah Makalah ini, semoga dengan tersusunnya Makalah ini dapat berguna bagi kami semua dalam memenuhi tugas dari mata kuliah Ilmu Kalam dan semoga segala yang tertuang dalam Makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi para pembaca dalam rangka membangun khasanah keilmuan. Makalah ini disajikan khusus dengan tujuan untuk memberi arahan dan tuntunan agar yang membaca bias menciptakan hal-hal yang lebih bermakna. Ucapan terima kasih juga peneliti sampaikan kepada: 1. Dosen Pembimbing mata kuliah Ilmu Kalam, Bapak Muh. Arif Mustaqim, S.Sos. 2. Semua pihak yang telah membantu demi terbentuknya Makalah. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan belum sempurna. Untuk itu kami berharap akan kritik dan saran yang bersifat membangun kepada para pembaca guna perbaikan langkah-langkah selanjutnya. Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan semua, karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT semata.

PEMIKIRAN STRATEGI DAKWAH MUHAMMAD ANIS MATTA DALAM KONTEKS DEMOKRATISASI DI INDONESIA

akwah Islam dengan berbagai bentuknya telah mengantarkan Islam sebagai agama universal yang mudah diterima di berbagai belahan dunia. Secara makro, eksistensi dakwah Islam senantiasa bersentuhan dan bergelut dengan realitas yang mengitarinya. Selama ini dakwah dilakukan lebih banyak terkait dengan masalah hubungan dengan Allah, hingga sering mengabaikan aspek hablum minannas (hubungan dengan manusia), sebenarnya cakupan atau tema dakwah sangatlah luas. Masalah-masalah kepentingan umat seperti demokrasi, peningkatan sumber daya umat, peningkatan ekonomi, etos kerja, dan lain-lain jarang di singgung dalam dakwah sehingga dakwah tidak membumi. Pemikiran strategi dakwah yang digagas Muhammad Anis Matta dalam konteks demokratisasi di Indonesia sangat dipengaruhi oleh kondisi sosial politik yang dialami bangsa Indonesia era Reformasi. Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam dakwah dalam konteks demokratisasi, Muhammad Anis Matta memandang perlunya pendekatan holistik yang mengintegrasikan antara dakwah kultural dan struktural. Mobilisasi horisontal dilakukan dengan; membangun basis sosial umat untuk menghadapi demokratisasi dan mencetak kepemimpinan umat. Adapun gerak vertikal dalam rangka mensukseskan dakwah melalui politik ditempuh dengan; memenangkan wacana publik, melakukan legislasi, menjamin terlaksananya hasil legislasi itu. Dan sampai saat ini masih sejalan lurus antara pemikiran startegi dakwah Anis Matta dengan kendaaran baru di dunia politik yaitu Partai Gelora.