Optimation of Production Input in White Shrimp (Litopenaeus vannamei) Culture: A Case Study in UD. Jasa Hasil Diri at Desa Lamaran Tarung, Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu (original) (raw)
Related papers
PROZIMA (Productivity, Optimization and Manufacturing System Engineering), 2021
Raw material inventory control is used to place orders and ensure that shrimp raw materials arrive in a timely manner in accordance with consumer demand. This will expedite the course of the production process. This research was conducted at PT. Grahamakmur Ciptapratama Sidoarjo with the aim of knowing and analyzing the control of raw red ginger in frozen shrimp products. The method used is the Economic Order Quantity (EOQ) Method with the Lot For Lot (LFL) Technique. In addition, safety stock analysis, Maximum Inventory, warehouse capacity and Reorder Point analysis were carried out. The results of the study showed that inventory costs using the EOQ technique were lower than the company method or using the LFL technique. The EOQ technique produces an inventory cost of IDR 292,591.00 in 2017 with an order frequency of 105 times and in 2018 of IDR 289,750.00 with a booking frequency of 116 times. In the LFL technique inventory costs are more expensive, but the planning technique in t...
2015
Udang vanname (Litopenaeus vannamei) merupakan komoditas perikanan yang dikembangkan di Kabupaten Kendal, pengembangan budidaya udang vanname tersebut saat ini menggunakan cara pembudidayaan yang masih sederhana hingga teknologi intensif. Permasalahan dari penelitian ini adalah bahwa pengembangan yang sekarang dilakukan masih perlu penentuan strategi yang sesuai dengan potensi, daya dukung lingkungan dan kondisi wilayah pengembangan. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji profil budidaya dan menentukan strategi pengembangan budidaya tambak udang vanname di Kabupaten Kendal, kemudian menentukan prioritas strategi berdasarkan analisis Quantitative Strategies Planning Matrix (QSPM) serta implikasi manajemen. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dengan metode studi kasus (case study). Berdasarkan analisis SWOT kekuatan (S) yang paling besar pengaruhnya untuk pengembangan budidaya tambak udang vanname di Kabupaten Kendal adalah tata lingkungan budidaya (0,33), sedangkan kele...
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology
Budidaya udang vaname merupakan salah satu usaha bidang perikanan yang memiliki nilai ekonomis tinggi yang dikembangkan di pesisir Teluk cempi. Kegiatan budidaya udang vaname di Pesisir Teluk Cempi mengalami beberapa permasalahan yang harus diselesaikan sebagai upaya untuk menjaga keberlajutan usaha budidaya. Secara umum, masalah kegiatan usaha budidaya udang vaname di pesisir Teluk Cempi, yakni: alih fungsi lahan, pembiayaan dan tenaga kerja serta metode budidaya yang masih tardisional dan semi intensif. Secara umum, masalah budidaya udang vaname di Teluk Cempi dikelompokkan menjadi 5 faktor, yakni: faktor ekologi, sosial, ekonomi, kelembagaan dan teknologi. Maka, diperlukan analasis keberlanjutan usaha budidaya udang vaname untuk mendapatkan alternatif strategi keberlanjutan berdasarkan faktorfaktor tersebut. Faktor keberlanjutan terdiri dari beberapa variabel yang dikumpulkan melalui proses survey dan wawancara pada 30 orang responden yang terdiri dari Dinas Kelautan dan Perikanan, pembudidaya dan masyarakat local. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Analitycal Hierarcy Process (AHP) dan SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities and Treaths) untuk mendapatkan alternatif strategi keberlanjutan usaha dan nilai strategi keberlanjutan. Hasil penelitian didapatkan alternatif strategi keberlanjutan usaha budidaya udang vaname, yakni: (1) Menciptakan lapangan pekerjaan dengan memanfaakan sumberdaya ekologi, kualitas dan kuantitas air untuk kegiatan usaha budidaya udang vaname (1,229); (2) Meningkatkan soft skill dan pengetahuan terkait dengan penguasaan teknologi budidaya udang vaname intensif dan super intensif untuk meningkatkan pendapatan masyarakat (0,964); (3) Pemberdayaan masyarakat pesisir terkait dengan prospek budidaya udang vaname (0,766); (4) Peran serta dan partisipasi pemerintah Daerah dalam meningkatkan sumberdaya manusia melalui upaya penyuluhan dan pelatihan (0,366); (5) Demonstration of Pond yang berkelanjutan dengan manajemen produksi dan keuangan yang baik (0,272); (6) Menjadikan kegiatan budidaya udang vaname sebagai salah satu program prioritas Daerah yang ditunjang dengan ketersedian fasilitas seperti Balai Budidaya Air Payau dan lembaga finansial (0,272); dan (7) Penerapan Better Management practices (0,189). Kata kunci: Keberlanjutan usaha budidaya; Litopenaeus vannamei; Teluk Cempi ABSTRACT Vaname shrimp farming is one of the businesses in the field of fisheries that has high economic value developed on the coast of Cempi Bay. Vaname shrimp farming activities in Cempi Bay Coastal experience several problems that must be resolved as an effort to maintain the sustainability of the aquaculture business. In general, the problem of vaname shrimp farming activities on the coast of Cempi Bay, namely: land use change, funding and labor as well as traditional and semi-intensive cultivation methods. In general, the problem of vaname shrimp cultivation in Cempi Bay is grouped into 5 factors, namely: ecological, social, economic, institutional and technological factors. Thus, an analysis of the sustainability of vaname shrimp farming is needed to obtain an alternative sustainability strategy based on these factors. The sustainability factor consists of several variables collected through a survey and interview process of 30 respondents consisting of the Department of Maritime Affairs and Fisheries, farmers and local communities. The data obtained were analyzed using Analytical Hierarchy Process (AHP) and SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities and Treatments) to obtain alternative business sustainability strategies and the value of sustainability strategies. The results of the study obtained a lternatif strategy of sustainability effort cultivating grass sea , namely : (1) Creating a field work with leveraged resources ecology , quality and quantity of water for the activities of the business of aquaculture shrimp vannamei (1,229); (2) Improving soft skills and knowledge related to the mastery of intensive and super intensive vannamei shrimp cultivation technology to increase community income (0.964); (3) Empowerment of coastal communities related to the prospect of vannamei shrimp farming (0.766); (4) The role of sertadan participation of the government of Regions to increase the resources humans through the efforts of education and training (0.366); (5) Demonstration of Pond are continuing with the management of production and finance were good (0.272); (6) Make the activities of aquaculture shrimp vannamei as one of the program priority areas supported by the availability of facilities such as the Center for Aquaculture Water Brackish and institutions financially (0.272); and (7) Implementation of Better Management practices (0.189)..
SAINTEK PERIKANAN : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology
Limbah cair tambak udang vaname (L. vannamei) merupakan hasil buangan dari proses budidaya yang umumnya langsung dibuang ke perairan umum. Limbah tersebut masih mengandung sejumlah unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan organisme pada tingkatan trofik dibawahnya, salah satunya adalah mikroalga Chlorella sp. Namun, pada limbah tersebut masih ditemukan sejumlah organisme yang mengganggu pertumbuhan Chlorella sp. sehingga limbah harus disterilkan terlebih dahulu sebelum digunakan untuk menumbuhkan mikroalga tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dosis limbah cair tambak udang vaname steril dalam produksi Chlorella sp. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan 4 perlakuan, yaitu A (dosis limbah 25%), B (dosis limbah 50%), C (dosis limbah 75%), dan D (dosis limbah 100%); masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menyatakan bahwa perlakuan D memberikan produksi Chlorella sp. tertinggi yang dapat dilihat dari kepadatan sel da...
2016
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan cara budidaya ikan yang baik (CBIB) serta faktor yang mempengaruhinya pada kegiatan pembesaran udang vaname ( Litopenaeus vannamei ) di pesisir Daerah Istimewa Yogyakarta. Disamping itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui teknologi budidaya udang yang diterapkan oleh petambak di pesisir Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan instrumen penelitian berupa kuesioner. Penelitian deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu masyarakat, suatu kelompok orang tertentu atau gambaran tentang suatu gejala. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi berstruktur untuk memperoleh gambaran lebih detail mengenai suatu gejala atau fenomena. Lokasi penelitian ditentukan secara sampling purposive , yaitu dengan fokus di wilayah Dusun Sidorejo, Desa Banaran, Kecamatan Galur, Kabupaten Kulon Progo, serta Dusun Kuwaru dan Dusun Ngen...
2021
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha, tingkat produktivitas, pertumbuhan, Survival Rate dan Feed Convertion Ratio udang Vaname ( Litopenaeus vannamei ) tambak intensif Farm Mahyuddin Desa Deah Raya Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan menetapkan Farm Mahyuddin sebagai sampel dari populasi. Dari hasil penelitian menunjukan nilai R/C ratio sebesar 1.26, dengan demikian usaha layak untuk dijalankan. Hasil analisis pengukuran produktivitas didapati nilai 19.743 kg/ha dengan tingkat SR sebesar 85%, FCR 1.2, berat 27.0 g/ekor, laju pertumbuhan 0.28 g/hari dengan masa budidaya selama 120 hari pada siklus ke-4. Pada siklus ke-5, produktivitas sebesar 18.329 kg/ha, SR 74%, FCR 1.5, berat 26.8 g/ekor, laju pertumbuhan 0.28 g/hari dengan masa budidaya selama 120 hari. Produktivitas sebesar 17.982 kg/ha pada siklus ke-6, SR 80%, FCR 1.1, berat 22.3 g/ekor, laju pertumbuhan 0.28 g/hari dengan masa budidaya selama ...
Financial analysis of pond area extension in Pacific white shrimp culture at Cantigi Indramayu
Jurnal Akuakultur Indonesia, 2010
Pacific white shrimp is one of the primadona of fishery commodities. This shrimp is superior as it resists to diseases and also high productivity. Jati Hasil Diri (JHD) located in Cantigi Indramayu is one of the pacific white shrimp culture company. In order to develop the business, this company planned to extent their pond area from 26 to 42 Ha. This plan was therefore needed to be financially analyzed to confirm its feasibility. There were two different scenarios of area extension, first scenario was to extent pond area without any technical improvement, and the second scenario was to extent pond area with technical improvement. The result of the study shows that the pond area extension was feasible with NPV of Rp7.221.427.150,00 and Rp29.867.006.067,00, the net B/C of 2,62 and 7,7 and also the IRR of 47,84% and 146,55% for the first and second scenario, respectively. Sensitivity analysis indicated that the business is still feasible to be operated at a maximal of feed price the increase of 38,84% for the first scenario and 119,36% for the second scenario or if the shrimp price decrease with a maximum decrease of 18,81% and 41,12% at first and second scenario, respectively. The first business scenario is more sensitive as compare to the second scenario.