Perbandingan Antara Metode Kauny Quantum Memory (KQM) Dengan Metode Integrated, Listening, Hand, Attention, Matching (Ilham) Sebagai Solusi Mengatasi Kesulitan Menghafal Alqur’An (original) (raw)

Abstract

This study aims to determine management supervisor and head of the madrasa as an administrator to increase the performance of teachers in Government Elementary School District Pengging, Banyudono, Boyolali, include the management of head madrassa, madrassa chief supervision role, the role of administrative head of the madrassa, and teacher performance. This study uses qualitative research methods with the approach used is descriptive approach. This means that the procedures or ways pemecahkan research issues by describing the object under study as the actual facts that occurred / took place in the present. The subject of this research is the head teacher at the madrassa and Pengging MIN. Methods of data collection in this research is a method of observation or non-participant observation, interviews and documentation methods. Data analysis process begins by reviewing all the data from interviews, observation and dukomentasi results related to the implementation of management supervisor and head of the madrasa as an administrator, followed by performing data reduction and verification for making conclusions. Technical examination of the validity of the data with the technique of triangulation is obtained observation data combined with interview data or data documentation. Results obtained from this study indicate that the head of the madrassa management has been running effectively. Head of the madrasa, although still new, but his experience as head of the madrassa at another madrasa is a lot. Supervision is done regularly, although not comprehensive in all classes and all teachers because of the large existing classes and teachers. Likewise, the administration also has been implemented from the beginning of the year and done well. The performance of teachers has also increased. This was evidenced by an increase in teacher discipline in work and making an orderly administration. Activities to support the upgrading of teachers, such as teachers working group (KKG), meeting coordination, participants worshop delivery, training, and other training has been implemented. Likewise, the award for teachers who excel.

Loading...

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

References (96)

  1. Ada dua hal pokok yang diatur dalam Permendiknas No. 13 tahun 2007 ini, yaitu kualifikasi dan kompetensi kepala sekolah/ madrasah yang berlaku secara nasional. Terdiri atas kualifikasi umum dan kualifikasi khusus. Kualifikasi umum kepala sekolah secara ringkas sebagai berikut:
  2. Memiliki kualifikasi akademik Sarjana (S1) atau D-IV kependidikan
  3. Memiliki pengalaman mengajar 5 tahun pada jenjang sekolah masing- masing, kecuali RA/ TK cukup 3 tahun
  4. Bagi PNS berpangkat serendah-rendahnya IIIc, dan bagi non-PNS disetarakan dengan ketentuan yaysan/ lembaga.
  5. Kualifikasi Khusus Kepala sekolah pada intinya sebagai berikut:
  6. Berstatus sebagai guru pada jenjang sekolahnya masing-masing
  7. Memiliki sertifikasi pendidik sebagai guru pada jenjang sekolah masing- masing
  8. Memiliki sertifikat kepala sekolah sesuai dengan jenjang sekolah masing- masing yang dikeluarkan oleh lembaga yang ditetapkan oleh pemerintah. Ada lima dimensi kompetensi kepala sekolah/madrasah yang diatur dalam Permendiknas tersebut, yaitu kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi dan sosial (Permendiknas No. 13/2007). Secara lengkapnya adalah sebagai berikut:
  9. Dimensi Kompetensi Kepribadian a). Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlak mulia, menjadi teladan alkhlak
  10. Menyiapkan staf pengajaran
  11. Menyiapkan fasilitas belajar
  12. Menyiapkan bahan-bahan pelajaran
  13. Menyelenggarakanpenataran-penataran guru
  14. Memberikan konsultasi membina anggota staf pengajar
  15. Mengkoordinasi pelayanan terhadap siswa
  16. Mengembangkan hubungan dengan masyarakat
  17. Supervisi hendaknya bersifat konstruktif dan kreatif, yaitu pada yang dibimbing dan diawasi harus dapat menimbulkan dorongan untuk bekerja.
  18. Supervisi harus didasarkan atas keadaan dan kenyataan yang sebenar- benarnya.
  19. Supervisi harus sederhana dan informal dalam pelaksanaannya.
  20. Supervisi harus memberikan rasa aman pada guru-guru.
  21. Supervisi harus didasarkan atas hubungan profesional, bukan atas dasar hubungan pribadi.
  22. Supervisi harus selalu menghitungkan kesanggupan, sikap, dan mungkin prasangka guru-guru.
  23. Supervisi tidak boleh bersifat otoriter. dari bahan yang diajarkan itu; (b) kemampuan mengelola program belajar mengajar, (c) kemampuan mengelola kelas, (d) kemampuan mengelola, menggunakan media dan sumber belajar, dan (e) kemampuan menilai prestasi mengajar. Kemampuan pribadi dalam belajar mengajar, meliputi aspek- aspek: (a) kemantapan dan integritas pribadi; (b) peka terhadap perubahan dan pembaharuan; (c) berfikir alternatif; (d) adil, jujur, dan obyektif; (e) berdisiplin dalam melaksanakan tugas; (f) berusaha memperoleh hasil kerja yang sebaik-baiknya; (g) simpatik dan menarik, luwes, bijaksana, dan sederhana dalam bertindak; (h) kreatif; dan (i) berwibawa.
  24. Johnson (1974) bahwa kompetensi pendidik terdiri dari beberapa komponen yakni: (1) komponen kinerja, (2) komponen materi pembelajaran, (3) komponen profesional, (4) komponen proses, (5) komponen penyesuaian, dan (6) komponen sikap. Penjelasan dari masing-masing komponen di atas adalah sebagai berikut:
  25. Komponen kinerja
  26. Kepala madrasah di MIN pengging, administrasi bukan lagi menjadi beban melainkan sudah menjadi kebutuhan karena merupakan amanah yang harus diemban, sedang supervisi tidak lagi hal yang menakutkan melainkan menjadi hal yang menyenangkan.
  27. Kepada guru-guru di MIN Pengging, agar dengan pemahaman yang benar tentang peran administrator dan supervisor menjadikan acuan untuk lebih meningkatkan kinerja dalam kegiatan belajar mengajar tanpa melihat latar belakang, namun hanya semata karena menjalankan ibadah dan amanah.
  28. Kepada kepala madrasah di MI yang lain, agar dapat dipergunakan sebagai bahan masukan yang positif untuk kemajuan madrasah yang bersangkutan.
  29. Guru-guru di madrasah lain, dengan tambahnya pengetahuan dan pengalaman agar dapat memotifasi kerja mereka di madrasah mereka masing-masing.
  30. Kepada peneliti berikutnya untuk dapat mengembangkan penelitian ini dari obyek lain yang lebih mendalam guna kepentingan pengembangan pendidikan ke depan.
  31. Kepada siapa saja yang membaca karya penelitian ini, semoga dapat menambah khazanah pendidikan yang ada di MIN Pengging, Banyudono, Boyolali. DAFTAR PUSTAKA
  32. Achmad S (2002). Sistem Menejemen Kinerja ( Performance Management System) Panduan Praktis Untuk Merancang dan Meraih Kinerja Prima, Bandung: Gramedia Pustaka Utama.
  33. Arikunto. Suharsimi dan Lia Yuliana. (2008). Manajemen pendidikan. Yogyakarta, Adititya Media.Cet 4 Departemen Pendidikan Nasional Pusat Pendidikan dan Pelatihan, (2007), Manajemen sekolah, Depok.
  34. Antonio, Muhammad Syafii,( 2007). Muhammad SAW, The Super Leader Super Manager. Jakarta: Tazkia Multimedia & ProLM Centre. Prof.
  35. Daryanto.(2001). Administrasi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta.
  36. David.( 2002). Menejemen strategi Konsep, Jakarta: prenhelindo.
  37. Departemen Pendidikan Nasional Pusat Pendidikan dan Pelatihan, (2007), Manajemen sekolah, Depok, Depdiknas,(2006). stándar kompetensi kepala Sekolah Depdikbud.(2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: balai Pustaka Departemen Agama.(2000).Administrasi dan Supervisi pendidikan,, Jakarta. Departemen Agama RI.(1998). Alquran dan Terjemahnya, Jakarta
  38. Desslar, Gary,(1994). Manajemen Sumber Daya Manusia, Prehallindo, Jakarta.
  39. Faisal, Sanapiah, (1990), Penelitian Kualiatatif, Dasar dan Aplikasi. Malang, YA3.
  40. Gibson, (1995). Organisasi dan Manajemen, Perilaku, Struktur dan Proses. Jakarta : Erlangga.
  41. Handoko, Hany T,( 1999). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.Edisi kedua. Cetakan kesebelas. Yogyakarta.
  42. Hasibuan, Malayu S.P, (2000). Manajeman Sumber Daya manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
  43. Hariwung.(1989). Supervisi Pendidikan, Jakarta: Depdikbud.
  44. Hendiyat.(1988). Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan, Jakarta: Bina Aksara.
  45. Jennings, E Emerson et, al. (1992). Kepemimpinan. Semarang: Dahara Prize Kartono, Kartini, (1998). Pemimpin dan Kepemimpinan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
  46. Komnas Pendidikan.(2001). Pembaharuan Pendidikan Nasional dalam Rangka Otonomi Daerah, Jakarta.
  47. Kusnandar,(2007).Guru professional, Jakarta: PT Raja Grfindo Lexy J. Moleong.(2008). Metodologi Penelitian kualitatif, Bandung: Rosdakarya.
  48. Mangkunegara. 2002, Manajemen sumber Daya Manusia Perusahaan, PT. Remaja Rosdakarya, bandung.
  49. Miftah Toha,(2003). Kepemimpinan dan manajemen, Jakarta: PT Raja Grafindo Moerdjiono, Imam, 2002, Kepemimpinan & Keorganisasian,Jakarta: UII Press Muhammad Surya, (2004). Organisasi profesi, kode etik, dan dewan kehormatan guru, Jakarta: PT Raja grafindo
  50. Mulyasa,(2002). Menejemen Berbasis Sekolah ; Konsep, strategi, dan
  51. Implementasi, Bandung: Rosdakarya.
  52. Mulyasa,(2006). Menjadi kepala sekolah professional, Bandung: PT Remaja Rosdakarya
  53. Nanang Fatah.(2001). Landasan Menejemen Pendidikan, Bandung: Rosdakarya.
  54. Nawawi H.(2000). Menejemen Strategi, Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
  55. Ngalim Purwanto.(2003). Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: Rosdakarya.
  56. Ngalim Purwanto.(1986). Psikologi Pendidikan, Bandung: Remadja Karya.
  57. Noto Atmojo, 2003, Manajemen Sumber Daya manusia, Bumi Aksara, Jakarta. Nurkholis.(2003). Menejemen Berbasis Sekolah Teori Aplikasi, dan Aplikasi. Jakarta: Grasindo.
  58. Oteng Sutisna.(1985). Administrasi Pendidikan ( Guru dan Administrasi Sekolah) Bandung: Diktat Perkuliahan FKIP Undip.
  59. Permendiknas No 13 tahun 2007 tentang Standar kepala sekolah dan madrasah P. Robbins, Stepen, 2003, Perilaku Organisasi, Jakarta: Gramedia Rahman,(2006). Peran strategis kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan, Jatinangor: Alqaprint R.Terry George dan Leslie W.Rue (1992) Dasar-dasar Manajemen Terj G.A. Ticoalu.Jakarta: Bumi aksara
  60. Robblas S.P.(2002). Perilaku Organisasi, Jakarta: Prenhelindo.
  61. Siagian, Sondang.(1994). Menejemen Strategi, Jakarta: Bina aksara.
  62. Siagian, Sondang. P, (2001). Organisasi Kepemimpinan dan Perilaku Administrasi. Jakarta: Bumi Aksara.
  63. Soekarto I,(2006). Bagaimana memimpin sekolah yang efektif, Bogor: Ghalia Indo Sudarman Danim.(2002) Inovasi Pendidikan dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme tenaga Kependidikan, Bandung: Pustaka Setia.
  64. Sufyarma.(2003). Ensiklopedi Menejemen Pendidikan, Bandung: Alfabeta.
  65. Arikunto, Suharsini.(1998). Prosedur Penelitian; Suatu pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta.
  66. Sugiyono. (2008), Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R& D, Bandung, Alfa Beta Cet 4.
  67. Suyanto.(2001). Wajah dan Dinamika Anak Bangsa, Yogyakarta: Adicita.
  68. Syaiful S,(2002). Administrasi pendidikan kontemporer, Bandung: Alfabeta CV Terry, 1984, Menuju Keberhasilan Manager dan Kepemimpinan, Bandung: CV. Remaja Rosdakarya
  69. Tilaar, H.A.R, (1992), Manajemen pendidikan nasional. Cet pertama, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya.
  70. Timpe.(1999). Seri Menejemen Sumber Daya Manusia; Kinerja, Jakarta: Alex Media Komputindo.
  71. UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS, Bandung : Citra Umbara.
  72. Wahjosumidjo, 2002, Kepemimpinan Kepala Sekolah, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
  73. Wexly dan Yuki.(1992). Perilaku Organisasi dan Psikologi, Jakarta: Bina Aksara.
  74. ----------------------------: Metodologi Research, Jilid 3, Yogyakarta : Fakultas Psikologi UGM.
  75. Winarno Surakmad.(1972). Dasar dan Teknik Research, Bandung: Tarsito.
  76. Wilson Robet E.(1996). Educational Administration, Charles E, Merril Books Inc, Colombus. PANDUAN WAWANCARA
  77. A. Kepala Madrasah 1. Bagaimana administrasi kepala madrasah?
  78. Bagaimana supervisi dilaksanakan?
  79. Bagaimana manajemen kepala madrasah sebagai administrator?
  80. Bagaimana manajemen kepala madrasah sebagai supervisor? 5. Kapan administrasi kepala dibuat?
  81. Kapan supervisi dilaksanakan? 7. Bagaimana kinerja guru sebelum disupervisi? 8. Bagaimana kinerja guru setelah disupervisi?
  82. Bagaimana kedisiplinan guru? 10. Bagaimana peran manajemen kepala madrasah terhadap kinerja guru? B. Guru
  83. Bagaimana anda menyusun administrasi? 2. Kapan administrasi anda buat?
  84. Bagaimana kinerja anda sebagai guru?
  85. Kapan anda disupervisi? 5. Bagaimana administrasi kepala madrasah menurut anda? 6. Apa tindak lanjut kepala madrasah setelah mensupervisi? 7. Bagaimana manajemen kepala madrasah menurut anda? 8. Bagaimana kinerja guru setelah disupervisi?
  86. Apa tindak lanjut guru setelah memeriksa administrasi? 10. Apa upaya kepala medrasah untuk meningkatkan kinerja guru? C. Tata Usaha 1. Bagaimana administrasi anda?
  87. Apakah anda bekerja setelah diperintah kepala Madarasah? 3. Bagaimana administrasi kepala madrasah anda?
  88. Bagaimana kepala madrasah mengadakan pembinaan administrasi? 5. Bagaimana kinerja guru setelah diadakan pembinaan? PANDUAN OBSERVASI
  89. Mengamati Lingkungan MIN Pengging
  90. Mengamati Sarana dan prasarana (fasilitas kerja)
  91. Mengamati Interaksi antar, inter dan antara pimpinan dengan bawahan 5. Mengamati Kegiatan-kegiatan para pegawai
  92. Mencermati Administrasi kepala Madrasah dan Tata usaha Tabel 4.1.
  93. Data Kepala Madrasah Ibtidaiyah Pengging Banyudono Boyolali NO NAMA TAHUN DASAR ANGKAT Sofyan 1939 -1958 Tokoh Masyarakat Muhtadi 1958 -1971 Tokoh Masyarakat Muhdi 1972 -1987
  94. Dari Pemerintah Ngatimin 1987 -1994
  95. Dari Pemerintah Ahmadi , A.Md 1994 -2008
  96. Dari Pemerintah Muh Rosyid , M.Pd 2008 -2009 Sebagai PLT Dwi Rahayu , S.Ag 2009 -Sekarang Dari Pemerintah Beberapa piala hasil lomba yang diraih MIN Pengging Wawancara dengan Bapak Ngatima, salah seorang guru di MIN Pengging Wawancara dengan Ibu Jumiyatiningsih, salah seorang guru MIN Pengging Wawancara dengan Bapak Sri Hatmoko, Waka Kurikulum MIN Pengging