Pemanfaatan Serbuk Gergaji Kayu Sengon (Albizia falcataria) Dan Bekatul Sebagai Media Tanam Budidaya Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus ) Dengan Penambahan Serbuk Sabut Kelapa (Cocos nucifera) (original) (raw)

Pertumbuhan Dan Produktivitas Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Dengan Komposisi Media Tumbuh Serbuk Gergaji Kayu Sengon, Tandan Kosong Kelapa Sawit, Dan Ampas Tahu Yang Berbeda

2014

Jamur tiram putih merupakan salah satu jenis jamur kayu yang dapat dikonsumsi dan kandungan cukup tinggi karbohidrat, protein, lemak, serat kasar, Ca, Fe, thiamin, riboflavin. Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui pertumbuhan dan produktivitas Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) dengan komposisi media tumbuh serbuk gergaji kayu sengon, tandan kosong kelapa sawit, dan ampas tahu yang berbeda. Metode penelitian ini rancangan acak lengkap (RAL) dengan satu faktor serbuk gergaji kayu sengon, Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS), dan ampas tahu yaitu R0 (tanpa TKKS dan ampas tahu), R1 (TKKS 20 g dan ampas tahu 15 g), R2 (TKKS 20 g dan ampas tahu 25 g), R3 (TKKS 40 g dan ampas tahu 15 g), R4 (TKKS 40 g dan ampas tahu 25 g) dengan ulangan 3 kali. Analisis data pengujian menggunakan One Way Anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kecepatan pertumbuhan miselium jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) paling cepat selama 28,33 hari pada perlakuan R0, sedangkan paling lama selama 31,33 har...

Produktivitas Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) Pada Media Tambahan Serabut Kelapa (Cocos Nucifera)

2016

Jamur Tiram putih merupakan jenis jamur yang tidak dapat menyediakan makanan sendiri, sehingga membutuhkan nutrisi seperti selulosa, lignin, zat hara seperti N, P, K dan C. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui produktivitas jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada media tambahan serabut kelapa (Cocos nucifera). Penelitian ini menggunakan desain penelitian satu faktorial rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan dan tiga kali ulangan yaitu penambahan serabut kelapa ( 0 %, ( 22 %, ( ) 44 % dan ( 66 %/ baglog. Hasil penelitian menyatakan pengaruh paling nyata lama penyebaran miselium dengan rerata 16,30, jumlah badan buah panen pertama dengan rerata 14,73, jumlah badan buah panen kedua dengan rerata 11,30, berat basah panen pertama dengan rerata 118,92 dan berat basah panen kedua dengan rerata 33,33 pada perlakuan yaitu media standar 228 gram dengan penambahan media serabut kelapa 66%. Selanjutnya analisis data dalam penelitian ini menggunakan ANOVA satu jalur yang men...

Pemanfaatan Serbuk Gergaji Kayu Untuk Budidaya Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) DI Kelompok Masyarakat Desa Pasir Kidul

Diseminasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat

Pasir Kidul Village is one of the industrial villages in West Purwokerto District, Banyumas. Wood industrial waste (pencil factory), namely wood sawdust and wood chips accumulate and disturb the surrounding environment. One of the uses of this waste is the raw material for white mushroom baglog (Pleurotus ostreatus). This Community Partnership Program (PKM) aims to utilize wood sawdust for the cultivation of white oyster mushroom (Pleurotus ostreatus) in community groups in Pasir Kidul Village, West Purwokerto District, Banyumas Regency. This PKM is held for 5 months, from August to December 2018. There are 19 community groups in this community partnership program, with the target that after counseling, training and assistance in the application of "white oyster mushroom cultivation" technology can be applied to 80% of the program participants. The extension stages were training on how to make lemur and baglog for white oyster mushroom cultivatio...

Komparasi Agribisnis Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) Media Tanam Limbah Sabut Kelapa dan Serbuk Gergaji

Jurnal Agrinika : Jurnal Agroteknologi dan Agribisnis, 2021

The agribusiness of oyster mushrooms (Pleurotus ostreatus) is getting interested due to an increase in demand. It has almost complete nutrients, high protein content that can substitute animal protein for vegetarians. The growth medium for oyster mushrooms commonly uses sawdust. The cocopeat waste medium is an innovation. The research descriptively compares production cost, yield, revenue, income, and feasibility throughout both mediums. Findings that the total cost of sawdust medium was higher 750,000IDR than cocopeat waste. In terms of income, sawdust medium earned 140.72%, while cocopeat waste earned 133.29%. The feasibility of sawdust waste was 2.41 while cocopeat waste was 2.33 as well. Otherwise, the cocopeat waste medium was higher 99.21IDR than sawdust waste in cost/kg yield. Net income using cocopeat waste medium was 2,739,694.50IDR, and cocopeat waste was 2,511,769.50IDR on average. Both cocopeat waste and sawdust waste medium are very feasible to be an agribusiness. The c...

Perbedaan Pengaruh Media Tanam Serbuk Gergaji dan Jerami Padi Terhadap Pertumbuhan Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus)

Biogenesis: Jurnal Ilmiah Biologi, 2015

This research is an experimental research that aims to identify differences effect of growing media sawdust and rice straw on mycelium development time, the number of fruiting bodies and wet weight of Pleurotus ostreatus grown in the media (baglog). This research conducted in the Botanical Laboratory, Biology department, UIN Alauddin Makassar. The method in this research is completely randomized design with two types of growing media treatment. Each treatment consists of five repetitions obtained 10 baglog in observation. The data obtained were analyzed using inferential statistics t test, confidence level 0.05 through software SPSS 16.0. The results showed that there was a significant differences between the growth of Pleurotus ostreatus grown on rice straw media and sawdust media.

Pengaruh Campuran Ampas Tebu dan Sabut Kelapa Sebagai Media Pertumbuhan Alternatif Terhadap Kandungan Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus)

2016

Pengaruh campuran ampas tebu dan sabut kelapa sebagai media pertumbuhan alternatif terhadap kandungan nutrisi jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) telah diteliti. Variasi komposisi sabut kelapa dan ampas tebu yang digunakan adalah 25:75 (F1), 50:50 (F2), 75:25 (F3), 100:0 (F4) dan 0:100 (F5). Jamur tiram yang dihasilkan dilakukan uji secara fisik dan kandungan nutrisi. Pada komposisi F1 menghasilkan jamur dengan diameter (13,9 cm), ketebalan (5,01 cm), dan panjang (13,8cm) terbaik, sedangkan untuk massa yang paling besar dihasilkan pada komposisi F5 yaitu 79,5 g, dan jumlah tudung paling banyak dimiliki oleh komposisi F3 sebanyak 16 buah. Dari hasil analisa nutrisi komposisi F1 memiliki kandungan nutrisi yang relatif baik. Pada komposisi F1 mempunyai kadar air (84,10%) yang rendah.

Limbah Serabut Kelapa Sawit Sebagai Media Tanam Alternatif Bagi Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus)

Jurnal Teknologi Agro-Industri, 2017

Usaha perkebunan kelapa sawit menghasilkan limbah yang perlu dilakukanpengelolaan agar tidak berdampak bagi lingkungan. Serabut (fiber) kelapa sawitmerupakan salah satu limbah yang masih sedikit pemanfaatannya. Kandungan haraserabut kelapa sawit meliputi N, P, K, Mg dan Ca dan 44,4 % selulosa berpotensiuntuk dimanfaatkan dalam bidang pertanian.Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus)merupakan jamur kayu yang memerlukan nutrisi seperti selulosa dan lignin untukpertumbuhannya. Penelitian ini bertujuan mengetahui potensi serabut (fiber) kelapasawit sebagai media tanam alternatif bagi jamur tiram putih. Parameter yang diamatimeliputi berat segar basah badan buah dan frekuensi panen. Hasil menunjukanbahwa jamur mampu tumbuh pada formulasi media Y2 (83% fiber, 15% dedak, 2%kapur) dan Y1 (41,5% fiber, 41,5% serbuk kayu, 15% dedak, 2% kapur) denganproduksi berat segar yang tidak berbeda signifikan dengan jamur pada media kontrol.Frekuensi panen pada media Y1 dan Y2 hanya sebanyak 3 kali diba...

Alih Teknologi Pemanfaatan Pelepah Kelapa Sawit sebagai Media Tanam Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) pada Masyarakat Perkebunan

Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (Indonesian Journal of Community Engagement), 2020

Pelatihan penerapan teknologi pemanfaatan limbah pelepah kelapa sawit sebagai media tanam jamur tiram pada masyarakat Desa Sampali merupakan salah satu metode transfer/alih teknologi tepat guna yang diterapkan oleh Universitas Medan Area. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah membantu masyarakat untuk meningkatkan pendapatan, meningkatkan gizi, memperbaiki lingkungan dengan mengurangi limbah organik, dan memberikan kesempatan kerja kepada pemuda setempat. Metode yang digunakan adalah pelatihan dan pendampingan teknis pada kelompok masyarakat Sampali dengan transfer teknologi berupa pembuatan kumbung (rumah jamur), pencincangan pelepah kelapa sawit menjadi serbuk berukuran 10 mes, pembuatan baglog, dan pembuatan demplot budi daya jamur tiram dengan media serbuk pelepah sawit. Hasil dari program pelatihan ini adalah (a) pemanfaatan pelepah sawit yang awalnya limbah menjadi media tanam alternatif untuk tanaman jamur tiram dan (b) bertambahnya pengetahuan masyarakat perihal budi d...