Pengkajian Adaptasi Varietas Bawang Merah Toleran Hama Penyakit Pada Lahan Kering di Kalimantan Barat (original) (raw)
Pengkajian bertujuan untuk mendapatkan varietas bawang merah yang adaptip di agroekosistem dataran rendah lahan kering. Lokasi pengkajian di KP. Monterado kabupaten Bengkayang Kalbar dan dilaksanakan pada bulan Mei-September tahun 2010. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Acak kelompok, sebagai perlakuannya 6 macam varietas bawang merah yang diuji adaptasikan: 1) Bauji, 2) Super Philip, 3) Moujung, 4) Bali Karet, 5) Sumenep dan 6) Thailand. Ulangan 3 kali, setiap unit percobaan /ulangan menggunakan 2 petak, setiap petak berukuran 1 x 14 m2 dengan rata-rata jumlah populasi per petak 240 tanaman. Hasil menunjukan: varietas bawang merah terdapat perbedaan yang nyata terhadap daya tumbuh, keragaan agronomis dan komponen hasil. Varietas Thailand, daya tumbuhnya lebih baik dan lebih cepat dibandingkan varietas yang lain (91,44%). Varietas Moujung dan Sumenep tinggi tanamannya lebih tinggi (25,99-26,65 cm), sedangkan varietas Super Philip, Bauji, Thailand,Moujung dan Sumenep menghasilkan jumlah anakan dan jumlah daun lebih banyak serta ada perbedaan dengan Bali Karet. Produksi varietas Moujung dan Sumenep hasilnya tinggi serta ada beda dengan varietas yang lain (6,34-8,02 ton/ha). Jumlah umbi per rumpun varietas Moujung paling banyak (8,87) dan berbeda dengan Bali Karet (4,53) tetapi tidak berbeda dengan Bauji,Super Philip,Sumenep dan Thailand. Diameter umbi paling besar adalah varietas Sumenep (28,30 mm), bobot per umbi Varietas Moujung ,Bali Karet dan Sumenep lebih berat dan ada beda dengan Bauji,Super Philip dan Thailand. Varietas yang toleran terhadap layu Fusarium adalah Moujung, Bali Karet dan Sumenep sedangkan yang toleran terhadap Alternaria adalah Moujung dan Sumenep.