GERAKAN SOSIAL KEWIRAUSAHAAN BERBASIS KOMUNITAS DESA OLEH IBEKA (original) (raw)

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA SOKO KABUPATEN

Soko village is a village located 8 km south of the town of Purworejo and in the District Bagelen. Geographically, the village of Soko is a hilly region that consists of 5 Hamlet is Krajan, Mojosongo, Sukolegok, Kebonkuning 1 and Kebonkuning 2.Permasalahan difficulty of clean water when dry and rainy seasons causing these areas clean water crisis. During the dry season the water receded and no resources at all. And when the rainy season the water became dirty due to poor drainage and yard waste from residents who go to the source of clean water. The purpose of the implementation of KKN PPM in the village Soko Bagelen districts are: 1) The creation of a favorable environment infrastructure (water, drainage, and sewage), 2) availability of clean water for 4 hamlets, and the creation of alternative water sources through self mapping. The target to be achieved is the creation of the role of NGOs would be willing to clean water for four hamlets (160kk), the creation of environmentally sustainable infrastructure, 3) The creation of an alternative water source. While the methods to be used in achieving that goal is to provide guidance to communities, training, and implimentasi. This activity is supported by the Agency for Family Planning and Community empowerment purworejo district. ABSTRAK Desa Soko merupakan desa yang yang terletak 8 km sebelah selatan kota Purworejo dan berada di Kecamatan Bagelen. Secara geografis, wilayah Desa Soko merupakan wilayah perbukitan yang terdiri dari 5 Dusun yaitu Krajan, Mojosongo, Sukolegok, Kebonkuning 1 dan Kebonkuning 2.Permasalahan sulitnya air bersih disaat musim kemarau dan hujan menyebabkan daerah ini mengalami krisis air bersih. Saat musim kemarau air sumber surut dan tidak ada sama sekali. Dan disaat musim penghujan air menjadi kotor dikarenakan buruknya drainase dan limbah dari pekarangan penduduk yang masuk ke sumber air bersih. Tujuan dari pelaksanaan KKN PPM di Desa Soko kecamatan bagelen adalah 1)Terciptanya insfrastruktur lingkungan yang baik (Air bersih, drainase, dan limbah), 2)Tersedianya air bersih untuk 4 pedukuhan,dan Terciptanya sumber mata air alternatif melalui pemetaan swadaya. Target yang ingin dicapai adalah terciptanya peran swadaya masyarakat akan kesediaan air bersih untuk 4 pedukuhan (160kk), terciptanya insfrastruktur yang berwawasan lingkungan, 3) Terciptanya sumber mata air alternatif.

GERAKAN MAHASISWA SEBAGAI GERAKAN SOSIAL

Gerakan Mahasiswa , 2017

SUHARDI. S. Mahasiswa adalah sebuah struktur unik dalam tatanan kemasyarakatan, politik, maupun budaya. Unik karena mahasiswa adalah masyarakat itu sendiri yang dibedakan oleh sebuah kurun waktu yang lamanya kurang lebih 4 sampai 5 tahun (masa dimana sebuah komponen anggota masyarakat menjadi mahasiswa). Unik karena kebebasan berpikir, berpendapat, dan membentuk perbedaan tidak akan pernah dirasakan oleh siapapun juga yang tidak menyandang status ini, apalagi di sebuah negara yang senang membuat skenario dimana kekuasaan adalah sutradaranya

PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

In the structure of governance in Indonesia, villages are the lowest form of government territory. Based on the study of history, the village is the oldest Autonomous Region. It was established before the birth area greater coordination and before the birth of Countries (royal) therefore he has the right to full autonomy. Understanding the village have been described in Law No. 32 of 2004.The village head has the duty and responsibility is very heavy in carrying out its duties and obligations in organizing governance and development that exist in villages, in addition to the village chief is expected to provide guidance for the community and the village. the role of the village chief can be interpreted less well. Because the public welfare faster when representational roles and technical roles work well. And for the next head of the village is expected to increase human resources Trucuk rural communities, as well as transportation infrastructure is an inhibiting factor in the empowerment, so that in implementing empowerment can be more easily and achieve the goal of empowerment itself.

PENGELOLAAN KAWASAN EKOWISATA BERBASIS MASYARAKAT SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP KETAHANAN MASYARAKAT DESA SUKARARA

Masyarakat di Desa Sukarare Lombok Timur Nusa Tenggara Barat berperan aktif dalam mengembangkan potensi desa Sukarare yakni mengembangkan kekayaan kearifan local berupa adat istiadat dan seni budaya. Pengembangan yang mereka lakukan adalah menjaga segala bentuk orisinalitas bangunan fisik rumah adat, upacara-upacara adat serta menjaga tradisi yang dilestarikan turun menurun seperti kewajiban menenun bagi kaum wanita sebelum bernajak dewasa. Masyarakat desa Sukarare juga berperan aktif berpartisipasi dalam semua kegiatan di Desa Sukarare seperti partisipasi tenaga, partisipasi harta benda, partisipasi ketrampilan, partisipasi kemahiran, serta partisipasi social. Partisipasi itu diberikan dalam rangka kontribusi yang masyarakat berikan dalam mengelola Kawasan Ekowisata Desa Sukarare Lombok Timur Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini dilakukan guna mengetahui bagaimana partisipasi masyarakat dalam mengelola kawasan Ekowisata Desa Sukarare serta implikasinya terhadap ketahanan masyarakat desa khususnya Desa Sukarare Lombok Timur. Penelitian ini dilakukan dengan metode wawancara dan observasi lapangan dan dianalisa dengan metode deskriptif kualitatif. Pengembangan Ekowisata ini pada akhirnya mampu meningkatkan ketahanan masyarakat desa, social kemasyarakatan, pelestarian alam, pelestarian adat istiadat serta budaya.

PERMASALAHAN SOSIAL REMAJA BELIA USAHA MENANGANINYA MELALUI PENDEKATAN KERJA KOMUNITI.doc

Permasalahan sosial, khususnya dalam kalangan remaja belia, menarik perhatian pelbagai pihak. Permasalahan sosial yang meliputi simptom dan penyakit sosial seperti ketagihan dadah, merempit, ponteng sekolah, buli, vandalisme, seks bebas, gangsterisme, dan jenayah ini malah kini dianggap sebagai musuh utama negara. Walaupun pihak kerajaan, sektor sukarela formal, dan masyarakat umumnya digambarkan mencuba menangani isu dan permasalahan ini dengan berbagai-bagai cara, usaha-usaha tersebut setakat ini belum memperlihatkan suatu perkembangan yang memuaskan. Pembentangan ini meninjau potensi dan kesesuaian kerja komuniti (community work / community organizing) digunakan dalam menangani permasalahan sosial remaja belia. Pembentangan ini menekankan bahawa kerja komuniti sebagai suatu pendekatan dan kaedah bekerja dengan komuniti dan masyarakat untuk pembangunan dan kesejahteraan perlu diterokai seoptimumnya bagi menangani isu dan permasalahan sosial ini.

SOSIAL EKONOMI KOMUNITAS PENGUSAHA BARANG BEKAS Program Studi Pendidikan Sosiologi FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar

ABSTRAK Perkembangan zaman menuntut keefisienan dan keefektifan dalam semua bidang. Keberadaan modernisasi tentu dipahami juga akibat desakan kekuatan kapitalis modern mendorong berdirinya pasar modern di tengah – tengah masyarakat Indonesia. Penelitian ini bertujuan (i)Menganalisis interaksi sosial pengusaha barang bekas dengan pengusaha lain di Kecamatan Majauleng Kabupaten Wajo (ii) Menganalisis faktor pendukung interaksi Sosial komunitas Pengusaha Barang Bekas di Kecamatan Majauleng Kabupaten Wajo (iii)Menganalisis jaringan sosial ekonomi komunitas pengusaha barang bekas di Kecamatan Majauleng Kabupaten Wajo. Penelitian mengunakan metode kualitatif deskriptif, sasaran penelitian, Pengusaha Barang Bekas di Kecamatan Majauleng Kabupaten Wajo 5 orang informan ditentukan dengan teknik Purposive Sampling, instrumen utama peneliti sendiri. Pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dokumentasi. Menganalisis data dengan pengumpulan data,reduksi data, penyajian data pengambilan kesimpulan yang didapatkan dianggap bisa memberikan informasi. Keabsahan data dengan teknik triangulasi waktu, sumber dan teknik. Hasil penelitian bahwa, (i) dalam komunitas banyak hal yang terjadi termaksud dari interaksi antar anggota dan pengusaha lain yang mana sangat mempengaruhi keadaan perekonomian dalam interaksi sosial (ii) faktor interaksi yang terjadi pada situasi jual beli yang mana interaksi langsung ataupun tidak langsung antara pembeli dan penjual. (iii) Sehubungan dengan itu maka interaksi akan selalu di gunakan dalam meningkatkan hasil ekonomi para pengusaha barang bekas dengan membentuk suatu jaringan sosial ekonomi. Kata Kunci : Sosial. Ekonomi. Komunitas PENDAHULUAN Perkembangan zaman menuntut keefisienan dan keefektifan dalam semua bidang. Keberadaan modernisasi yang tentu dipahami juga akibat desakan kekuatan kapitalis modern mendorong berdirinya pasar modern di tengah – tengah masyarakat Indonesia. Dalam jangka waktu singkat, para pelaku usaha ritel modern dengan kemampuan kapital yang luar biasa memanjakan konsumen dengan berbagai hal positif terkait kenyamanan saat berbelanja, keamanan, kemudahan, variasi produk yang kian beragam, kualitas produk yang makin meningkat, dan harga yang makin murah karena adanya persaingan. Banyak kasus yang terjadi bukan hanya di kota-kota besar, tetapi hampir seluruh wilayah di Indonesia pasar tradisional dan pasar modern mengalami hal serupa. Hingga

KEHIDUPAN SOSIAL SUKU KAJANG YANG MENJADI EKSISTENSI DARI KEMAJUAN KABUPATEN BULUKUMBA

Abstrak Suku kajang merupakan salah satu suku tradisional, yang terletak di kabupaten Bulukumba, Sulawesi selatan, tepatnya sekita 200km arah timur dari kota makassar. Daerah kajang terbagi dari 8 desa, dan 6 dusun. Namun perlu diketahui, kajang dibagi dua secara geografis, yaitu suku kajang dalam (suku kajang, mereka yang disebut " tau kajang") dan kajang luar (orang-orang yang berdiam di sekitar kajang yang relative hidup modern atau sudah mengikuti zaman). Untuk itu saya membuat makalah ini agar kiranya lebih dalam seputar suku kajang seperti: 1) sejarah dari lahirnya suku kajang, 2)Penerapan hidup kamase-masea masyarakat adat Ammatoa kajang serta, 3) Filosofi dan kepercayaan yang di anut oleh suku Kajang serta tradisi dan kearifan lokalnya. Subjek dari makalah ini adalah warga atau masyarakat yang tinggal pedalaman suku kajang, sserta data dikumpulan melalui hasil observasi dan beberapa referensi dari jurnal. Kata kunci: kesederhanaan masyarakat, kepercayaan, serta kearifan. PENDAHULUAN Suku Kajang merupakan salah satu suku tradisional, yang terletak di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, tepatnya sekitar 200 km arah timur Kota Makassar. Daerah kajang terbagi dalam 8 desa, dan 6 dusun. Namun perlu diketahui, kajang di bagi dua secara geografis, yaitu kajang dalam (suku kajang, mereka disebut "tau kajang") dan kajang luar (orang-orang yang berdiam di sekitar suku kajang yang relative modern, mereka disebut "orang-orang yang berdiam di sekitar suku kajang yang relative modern, mereka disebut "tau lembang"). Daerah kajang luar adalah daerah yang sudah bisa menerima peradaban teknologi seperti listrik, berbeda halnya dengan kajang dalam yang tidak dapat menerima peradaban, itulah sebabnya di daerah kajang dalam tidak ada listrik bukan hanya itu apabila kita ingin masuk ke daerah kawasan ammatoa (kajang dalam) kita tidak boleh memakai sandal hal ini dikarenakan oleh sandal yang dibuat dari teknologi. Bukan hanya itu bentuk rumah kajang dalam dan kajang luar sangat berbeda. Di kajang luar dapur dan tempat buang airnya terletak di bagian belakang rumah sama halnya dengan rumah-rumah pada umumnya, tidak seperti dengan kajang dalam (kawasan ammatoa) yang menempatkan dapur dan tempat buang airnya didepan.