Sistem sapaan bahasa tolaki (original) (raw)
Related papers
Sistem Sapaan Bahasa Melayu Bangka
Sirok Bastra
Bahasa memiliki peranan penting sebagai alat komunikasi di seluruh penjuru dunia dan kata sapaan menjadi salahsatu unsur utama guna mengawali proses komunikasi. Tulisan ini mengkaji penggunaan kata-kata sapaan yangsecara umum digunakan dalam bahasa Melayu Bangka. Pengkajian yang dilakukan berkaitan dengan sistemsapaan dalam situasi kekerabatan masyarakat Melayu Bangka, pola hubungan sistem kekerabatan masyarakatMelayu Bangka, dan penggunaan sapaan dalam masyarakat Melayu Bangka. Pengumpulan data menggunakanteknik wawancara, sedangkan analisis data menggunakan metode deskriptif. Dari hasil analisis, diketahui bahwapenggunaan kata sapaan bahasa Melayu Bangka memiliki kaitan dengan faktor kekerabatan, umur, keakraban,jabatan, status sosial, situasi, dan tujuan pembicaraan.Kata Kunci: bahasa, sapaan, sosiolinguistik, deskriptifLanguage has the important role as communication tool in all over the world, and greeting becomes one of mainelements to begin the communication process itself. T...
SISTEM FONOLOGI BAHASA TORAJA DIALEK MAKALE
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sistem fonologi bahasa Toraja dialek Makale. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan data lisan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak dan metode cakap. Teknik yang dipakai dalam pengumpulan data adalah teknik sadap, teknik pancing, dan teknik catat. Metode yang digunakan dalam menganalisis data adalah metode padan dengan teknik pilah unsur penentu dengan daya pilih sebagai pembeda organ wicara. Daftar pertanyaan yang digunakan terdiri atas 215 kosakata yang kebanyakan diambil dari 200 kosakata dasar Swadesh. Informan penelitian terdiri atas satu orang yang merupakan penutur asli bahasa Toraja dialek Makale. Hasil penelitian ini menemukan bahwa bahasa Toraja dialek Makale memiliki 12 bunyi vokalik yaitu [a], [a
SISTEM NAMA PANGGILAN DALAM ETNIS SASAK
Metalingua Vol 19 No 1, 2021
Sasak ethnic community have a unique addressingcalling system. It does not only consist of a name given by parents. They also have a new name after getting married and another name as a nick name given by others in the society. The nick name was given based on subjective assessments by others. It has to fully understand Sasak ethnic social context to compose a nick name. Some of the personal addressing system have linguistic patterns but some other are arbitrary. This paper uses descriptive qualitative method. Data were collected via interviews and recordings in different locations based on Sasak dialectal spread. The names are slightly different from its original form through phonological change called paragog, prothesis, epenthesis, mixing, and arbitrary.
Sistem Pemikiran Bahasa Ngapak
Oleh: Farah Nurul Chaini (15/382239/FI/04094) " Sebagai tugas ujian tengah semester mata kuliah Kearifan Lokal yang diampu oleh Dr. Septiana Dwiputri Maharani. " INTISARI Artikel ini merupakan penjelasan tentang kearifan lokal (local wisdom) yang erat berhubungan dengan bahasa. Dikaji dari pemikiran bahasa Koentjaraningrat dan Rafael Rangga Maran. membahas sistem pemikiran bahasa ngapak. Kata kunci: Kebudayaan, Kearifan lokal, Bahasa. Kebudayaan Indonesia adalah semua budaya yang hidup dan berkembang di Indonesia, mulai dari Sabang di ujung barat, hingga Merauke di ujung timur. Koentjaraningrat, mengemukakan bahwa setiap kebudayaan memiliki tujuh unsur, yaitu: sistem religi, sistem organisasi masyarakat, bahasa, kesenian, mata pencaharian, sistem tekhnologi, dan sistem pengetahuan. Setiap kebudayaan yang ada di Indonesia, memiliki local wisdom atau kearifan lokalnya masing-masing salah satu unsur yang sangat lekat dan kental adalah bahasa. Selain sebagai penyambung atau alat komunikasi, bahasa juga dapat menunjukan (ciri) bagaimana keadaan kebudayaan dan kearifan lokal yang ada dalam daerah tersebut. Kearifan lokal (local wisdom) biasanya diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi melalui cerita dari mulut ke mulut. Kearifan lokal ada di dalam cerita rakyat, peribahasa, lagu, dan permainan rakyat. Kearifan lokal sebagai suatu pengetahuan yang ditemukan oleh masyarakat lokal tertentu melalui kumpulan pengalaman dalam mencoba dan diintegrasikan dengan pemahaman terhadap budaya dan keadaan alam suatu tempat. Koentjaraningrat, memandang bahwa bahasa sebagai sistem lambang bagi manusia, baik secara lisan maupun tertulis untuk berkomunikasi antarindividu (Alfan,2013:99). Sedangkan Rafael Ranga Maran, berpendapat bahwa bahasa bukan sekedar sarana komunikasi atau sarana mengekspresikan sesuatu. Manusia, dengan bahasa menciptakan
Sistem Sapaan Bahasa Tolaki DI Kecamatan Wawotobi Kabupaten Konawe Selatan
2021
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk sapaan dalam keluarga dan pola penggunaan sapaan dalam keluarga bahasa Tolaki di Kecamatan Wawotobi Kabupaten Konawe. Jenis penelitian ini tergolong penelitian lapangan. Metode yang dipakai dalam penelitian adalah metode deskriptif kualitatif. Data penelitian berupa deskripsi tuturan hasil wawancara yang berisikan tentang bentuk dan pola penggunaan sapaan bahasa daerah Tolaki di Kecamatan Wawotobi Kabepaten konawe. Teknik yang digunakan adalah teknik cakap semuka, wawancara terencana, simak, catat dan rekam. Pendekatan yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini mengacu pada pendekatan sosiolingguistik. Data yang telah ditemukan dalam penelitian, lalu dikumpulkan dan selanjutnya data tersebut diseleksi dengan cara mengklasifikasikan data. Semua data yang telah diseleksi selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan hasil menunjuka...
2018
The objective of this research is to analyze about Verbs Affixation of Kutainese Language. Affixation on the verb is analyzed based on the procces. The data obtained through verbal and artificial data. The data in the form of a written language and folklate were also used as supporting data. The method used in this research was descriptive qualitative method. The data was described by emphasise on data qualities (characteristics of the natural data) in accordance with understanding and naturalness descriptive data obstained in the field. The finding showed that in Kutainese language all types of affixs may establish verbs, except the suffix {-an}. Affixation of Kutainese language can be distiguished on the prefix, sufix, infix, confix, simulfix (affix cambination). Key words: verbs, affixation, Kutainese languagePenelitian ini bertujuan untuk menganalisis afiksasi pada verba bahasa Kutai. Afiksasi pada verba dianalisis berdasarkan prosesnya. Data diperoleh me...
1984
Proyek Penelitian Pusat) beserta staf, tim peneliti, serta semua pihak yang memungkinkan terbitnya buku ini, kami ucapkan terima kasih yang tak terhingga. Mudah-mudahan buku ini bermanfaat bagi pembinaan dan pengembangan bahasa dan sastra di Indonesia.
Sistem Fonologi dalam Bahasa Nedebang
Jurnal Lingko : Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan
Penyusunan sistem fonologi dalam bahasa Nedebang bertujuan untuk melindungi bahasa Nedebang denga cara dokumentasi. Lokasi penelitian di Desa Nedebang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan dan diolah menggunakan metode trianggulasi. Hasilnya, Bahasa Nedebang memiliki delapan belas bunyi konsonan, delapan bunyi vokal, sembilan bunyi diftong, dan lima belas konsonan rangkap. Bahasa Nedebang juga memiliki tujuh pola suku kata yang tersusun dalam satuan-satuan kata sari yang sederhana hingga kompleks.