ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTERMIA PADA An. K DENGAN DEMAM THYPOID DI RUANG PARIKESIT RST WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO (original) (raw)

PENGELOLAAN NYERI AKUT PADA Tn.I DENGAN DEMAM THYPOID DI RUANG DAHLIA RSUD UNGARAN

2019

Gastroenteritis adalah suatu penyakit yang terjadi akibat adanya peradangan pada daerah lambung atau saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakteri yang menginfeksi, seperti virus, parasit yang patogen. Gastroenteritis menimbulkan tanda dan gejala seperti diare, muntah, dan dehidrasi. Gastroenteritis merupakan salah satu penyakit menular dan dapat menyebabkan kematian apabila penderita banyak kehilangan cairan didalam tubuh. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan kekurangan volume cairan pada pasien dengan gastroenteritis akut di RSUD Ungaran. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan penyelesaian kasus kekurangan volume cairan yang dilakukan selama 2 hari dengan teknik pengumpulan data pasien, melakukan wawancara terhadap keluarga pasien, dan melakukan observasi secara langsung kepada pasien maupun keluarga. Hasil pengkajian yang didapatkan yaitu pasien mengalami diare dengan frekuensi BAB meningkat, dehidrasi, dan muntah. Sehingga pasien tampak lemas karena kekurangan cairan didalam tubuh. Hasil pengelolaan dilakukan selama 2 hari. Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah kekurangan volume cairan adalah manajemen diare yaitu menentukan riwayat diare baik frekuensi BAB, konsistensi feses, serta mengajarkan orang tua pasien dalam menjaga kebersihan, terutama pada penggunaan botol susu formula, serta pemberian ASI ekslusif. Dan diberikan tindakan manajamen cairan, yaitu menentukan tingkat kebutuhan cairan tubuh pasien/bayi. Tindakan keperwatan yang diberikan selama 2 hari untuk mengatasi masalah kekurangan volume cairan dapat teratasi. Saran bagi keluarga terutama orang tua, diharapkan dapat menjaga kesehatan bayi, terutama dalam memenuhi cairan yang dibutuhkan oleh tubuh bayi, serta dapat menjaga kebersihan terutama dalam penyediaan susu formula maupun alat yang digunakan agar tidak tercemar oleh bakteri maupun virus.

PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PENCEGAHAN PENYAKIT HIPERTENSI DI RUANG CENDRAWASI RSU. ANUTAPURA PALU

muh rizal, 2019

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyebab meningkatnya resiko penyakit stroke, jantung dan ginjal. Hipertensi atau tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal. berdasarkan penyebab hipertensi dibagi menjadi dua golongan yaitu hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya dan hipertensi sekunder yang diketahui penyebabnya. Adapun beberapa faktor yang ikut berperan yaitu kurangnya pengetahuan pasien tentang pencegahan penyakit hipertensi. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengetahuan pasien tentang pencegahan penyakit hipertensi di ruang Cenderawsih RSU Anutapura Palu.

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES BAWANG MERAH TERHADAP PENURUNAN SUHU TUBUH PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. M DENGAN DIAGNOSA MEDIS FEBRIS TYPHOID DI RS WIJAYA KUSUMA PURWOKERTO - NUR ARIFIN

NASKAH PUBLIKASI - NUR ARIFIN, 2022

Typhoid fever is an infection that has a sudden or acute nature usually in the digestive tract, there are initial symptoms, namely digestive disturbances and consciousness, fever for more than one week (Maghfiroh & Siwiendrayanti, 2016). Infectious diseases occur due to the entry of microorganisms in the form of viruses, bacteria and fungi that can cause coughs, runny noses, sore throats, upper respiratory tract infections (ARI) and pneumonia. Infectious diseases are characterized by the occurrence of fever (Pratiwi et al., 2021). Fever is an increase in body temperature of 1oC or greater above the average value of normal temperature where normal body temperature ranges from 35.5 – 37.5 oC oral temperature, 34.7 – 37.3 oC axillary temperature and 36.6-37.9 oC rectal temperature (Potter & Perry, 2015). The United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF) estimates that approximately 12 million children die each year, one of which is caused by fever (Arifuddin, 2016). The incidence of fever in the world is estimated to reach 4-5% of the total population in the United States, South America, and Western Europe. The incidence of fever in Asia is higher, such as in Japan reporting the incidence of fever between 6-9% incidence of fever, in India it is 5-10% and in Guam is 14% (Francis et al., 2016). Based on the research of Pathak et al., (2020) it is known that the incidence of fever in children with infectious diseases in India is 47%. The number of fever sufferers in Indonesia is reported to have a higher incidence compared to other countries, namely around 80-90% of all reported fevers are simple fevers (Kemenkes RI, 2017).

GAMBARAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PERAWATAN HIPERTENSI DI WILYAH KERJA UPT PUSKESMAS BAGANSIAPIAPI

Hipertensi disebut silent killer, penderita hipertensi dianjurkan melakukan upaya pengendalian hipertensi guna menghindari komplikasi seperti stroke. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dukungan keluarga dalam perawatan hipertensi di wilayah kerja UPT Puskesmas Bagansiapiapi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 87 responden keluarga penderita hipertensi dengan menggunakan teknik accidental sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Analisa data yang digunakan adalah analisis univariat. Menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki dukungan keluarga yang baik sebanyak 47 (54,0%). Bentuk dukungan keluarga yang paling banyak diberikan adalah dukungan instrumental sebanyak 50 (57,5%). Kepada peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian dengan menggunakan variabel lain seperti dukungan ekonomi keluarga terhadap perawatan hipertensi, dengan menggunakan metode dan lokasi yang berbeda.

GAMBARAN KEPATUHAN PASIEN HIPERTENSI DALAM PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI DI RSUD dr. T.C. HILLERS, KABUPATEN SIKKA, NUSA TENGGARA TIMUR

Jurnal Medika Hutama, 2022

Hipertensi adalah masalah kesehatan yang sering ditemukan di masyarakat dan memiliki angka morbiditas yang paling tinggi di dunia. Saat ini hipertensi telah menjadi masalah global karena prevalensinya yang terus meningkat, yang menurut WHO terdapat sekitar 1,4 miliar orang didunia yang memiliki tekanan darah tinggi. Hipertensi dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit jantung, otak, ginjal dan sebagainya sehingga menjadikan hipertensi sebagai penyebab utama kematian prematur didunia dan diduga hanya ±14% yang terkontrol. Di Indonesia, prevalensi hipertensi ≥ 18 tahun mencapai 658.201, yang hanya sekitar 54.4% yang minum obat secara teratur. Tujuan penelitian ini adalah memberikan gambaran mengenai kepatuhan pasien hipertensi dalam menggunakan obat antihipertensi pada RSUD di Kabupaten Sikka. Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang dengan menggunakan wawancara beserta kuisioner Morisky Medication Adherence Scale (MMAS) yang dimodifikasi ke dalam Bahasa. Sampel penelitian ini adalah seluruh pasien hipertensi yang mendapatkan obat antihipertensi di poli penyakit dalam RSUD dr. T.C. Hillers. Kriteria eksklusi penelitian ini adalah ketidakbersediaan mengikuti penelitian. Variabel penelitian ini berupa perhitungan dari MMAS untuk masing-masing individu, lalu diklasifikasikan menjadi 3 kategori tingkat kepatuhan. Hasil penelitian ini didapatkan 126 responden yang memenuhi kriteria inklusi dengan pasien yang memiliki tingkat kepatuhan yang tinggi 42.1%, kepatuhan sedang 40 kepatuhan rendah 30. Kesimpulan penelitian ini berupa masih banyak pasien hipertensi yang tingkat kepatuhannya rendah. Hal ini harus menjadi perhatian dan perlu upaya perbaikan agar dapat mencegah berbagai penyakit komplikasi karena hipertensi.

RASIONALITAS PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT INAP DI RS DAERAH Dr. A. DADI TJOKRODIPO BANDAR LAMPUNG

2021

Hypertension is one of non contagious diseases marked by the increase of systolic blood pressure > 140 mmHg and diastolic blood pressure > 90 mmHg. Hypertension becomes the main risk factor of other cardiovascular diseases. The number of hypertension occurance with or without companion increases every year. The purpose of this research is to know the rationality of anti hypertension medicine usage on hypertension inpatients at RSUD of Dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung year of 2019 based on precise patient, precise indication, precise medicine, and precise dosage using reference standard of Guidelines JNCVIII. This research was a descriptive research with data collection of medical record retrospectively. The technique of sample selection used purposive sampling technique. The research results obtained from 82 samples based on the patients’ characteristics of genders such as 50 female patients (60,98%) and 42 male patients (39,02%). The patients’ characteristics based on ag...

GAMBARAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI ST. NILAWATI S.ST

Journal of Borneo Holistic Health, 2020

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran Kejadian Hiperemesis Gravidarum Berdasarkan Umur Ibu, Umur kehamilan Ibu, dan Gravida ibu di Bidan Praktek Mandiri ST. Nilawati S.ST. Penelitian ini adalah jenis penelitian survey dengan metode pendekatan deskriptif yang bermaksud memberikan gambaran tentang kejadian Hiperemesis Gravidarum pada ibu hamil. Pengambilan sampel dengan cara Non Random Sampel (Purposive Sampling) Adalah metode dengan menggunakan kriteria yang telah dipilih oleh peneliti dalam memilih. Kriteria yang ditentukan oleh peneliti yaitu ibu hamil dengan muntah yang terus menerus, nafsu makan yang berkurang, berat badan menurun. Data yang dikumpulkan berupa data sekunder yang diperoleh dengan mempelajari catatan atau laporan dan buku register di Bidan Praktek Mandiri ST.Nilawati S.ST. Data dianalisis dengan Analisis data yang dilakukan adalah analisis deskriptif dengan rumus dan Pengolahan data dilakukan secara manual dalam bentuk tabel frekuensi dan presentasi dengan penjelasan tabel dalam naskah atau narasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adi kesimpulannya terdapat 51 (68%) kasus dengan kejadian hiperemesis gravidarum, yang berisiko tinggi berdasarkan umur ibu yaitu umur < 20->35 tahun, lebih banyak terjadi pada gravida 1 dan > 3, dan terjadi pada umur kehamilan < 16 minggu.