Evaluasi Kelahiran Pedet Sapi Perah di Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak Baturraden (original) (raw)

Calving Evaluation of Dairy Cattle in Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak Baturraden

ABSTRAK Tujuan penelitian untuk mengevaluasi kelahiran pedet sapi perah dengan indikator jumlah kelahiran jantan dan betina, lama kebuntingan dan bobot lahir sapi yang dipelihara oleh Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul Hijauan Pakan Ternak (BBPTU HPT) Baturraden, Purwokerto. Penelitian dilaksanakan bulan April 2015. Materi penelitian adalah data rekording kelahiran sapi perah mulai dari tahun 2010 hingga April 2015. Data rekording memuat informasi nomor identitas pedet, tanggal IB (Inseminasi Buatan), tanggal kelahiran, bobot lahir dan jenis kelamin pedet. Parameter yang diamati adalah jumlah kelahiran dan kegagalan lahir, bobot lahir dan jenis kelamin. Sedangkan lama kebuntingan dihitung mulai dari tanggal IB terakhir sampai tanggal lahir pedet. Analisis data kelahiran pedet dilakukan dengan deskriptif. Data bobot lahir dan lama kebuntingan dilakukan uji normalitas Shapiro-Wilk menggunakan software SPSS 16.0 kemudian dilanjutkan dengan uji T-Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah kelahiran dari tahun 2010 sampai April 2015 sebanyak 822 ekor, yang terdiri dari pedet jantan sebanyak 424 ekor (51,58 %) dan betina 398 ekor (48,42 %). Peristiwa kegagalan lahir sebanyak 112 ekor karena abortus, freemartin, distokia dan stillbirth. Bobot lahir pedet jantan dan betina relatif sama (P>0,05) yaitu rata-rata 43,34 kg (jantan) dan 40,39 kg (betina). Lama kebuntingan relatif sama (P>0,05), rata-rata lama kebuntingan yaitu 277 hari (jantan) dan 278 hari (betina). Kesimpulannya adalah; kelahiran pedet betina perlu ditingkatkan melalui penurunan angka kematian atau kegagalan lahir. ABSTRACT The aim of this research was to evaluate the birth of dairy cattle using reproduction recording in Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul Hijauan Pakan Ternak (BBPTU HPT) Baturraden, Purwokerto. The research was conducted in April 2015. The research was conducted in April 2015 using breeding records from 2010 until April 2015. The recording data contained the date of partum, calves ear tag, the date of artificial insemination (AI) delivery, birth weight and sex of the calves. Observed parameters consisted of both total of normal and failure of birth, weight of birth and sexes. The length of gestation was calculated from the last AI delivery date to partum. The number of calves were analyzed using descriptive approaceh. However, the birth weight of calves and gestation length were analyzed by using Shapiro-Wilk normality test and T-Test with SPSS 16.0 software support. The results showed that the total of normal birth from 2010 until April 2015were 822 head of calves, consisting of 424 male calves (51.58%) and 398 female calves (48.42%). There were 112 cases of prenatal and postnatal mortality due to abortus, freemartin, distochiia and stillbirth. Mean of birth weight of male calves (43.34 kg) and female calves (40.39 kg) was relatively similar (P>0.05). Moreover, the length of gestation was also similar (P>0.05) where gestation periode for male calves 277 days and female calves 278 days. Therefore, BBPTU HPT Baturraden should increase the number of female calves by decreasing the reproductive problems.

Analisis Tingkat Kesejahteraan Peternak Sapi Perah di Provinsi Jawa Tengah

2013

Pendapatan petani sangat erat kaitannya dengan tingkat kesejahteraan. Nilai tukar pendapatan rumah tangga pedesaan (NTPRP) merupakan indikator untuk menunjukkan tingkat kesejahteraan petani. Beberapa penelitian terdahulu, menggunakan NTPRP untuk mengetahui tingkat kesejahteraan petani dengan komoditas pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan. P enelitian ini untuk mengetahui: Bagaimana tingkat kesejahteraan peternak sapi perah di Propinsi Jawa Tengah tahun 2012. Bagaimana pengaruh jumlah kepemilikan ternak, tingkat pendidikan peternak, pekerjaan peternak, jumlah keluarga, dan sasaran pemasaran produk terhadap tingkat kesejahteraan. Berdasarkan hasil dan analisis data penelitian, diperoleh kesimpulan sebagia berikut : Sebanyak 65,98% peternak sapi perah di Propinsi Jawa Tengah tahun 2012 berada dalam kategori tidak sejahtera dengan Nilai Tukar Pendapatan Rumahtangga Peternak (NTPRP) rata-rata 0.90. Jumlah kepemilikan ternak, tingkat pendidikan peternak, pekerjaan peternak, j...

Body Condition Score Induk, Bobot Lahir Pedet, Dan Bobot Sapih Pedet Sapi Brahman Cross Pada Peternakan Rakyat DI Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Lampung Selatan

Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals)

This study aimed to evaluate Brahman Cross cow from Indonesia Australia Commercial Cattle Breeding (IACCB) program through the cow Body Condition Score (BCS), calf birth weight, and weaning weight of the Brahman Cross at people farm of “Koperasi Produksi Ternak (KPT) Maju Sejahtera” in Tanjungsari District, South Lampung Regency. This study was conducted in March 2020 using survey method with census data collection of which all the 5 years old Brahman Cross cow at the study location were used in this study. The data consisted of primary and secondary data which was analyzed by descriptive analysis. The results of this research showed that the average score of cow BCS, calf birth weight, and weaning weight were 2,92 ± 0,71, 30,04 ± 3,44 kg, 85,63 ± 11,74 kg, respectively. The conclusion of this research was that the cow BCS, calf birth weight, and weaning weight of Brahman Cross from IACCB program in Tanjungsari District is good enough. Keywords: Birth weight, Body Condition Score (B...

Evaluasi Kecukupan Nutrisi Sapi Bali Jantan Muda di BPT-HMT Serading Kabupaten Sumbawa

Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Indonesia (JITPI), Indonesian Journal of Animal Science and Technology

Studi dengan tujuan mengevaluasi kecukupan nutrisi sapi jantan muda Bali dilakukan selama 3 bulan sejak Juni hingga September 2020 di BPT-HMT Serading, Kabupaten Sumbawa. Pengamatan dilakukan terhadap sepuluh ekor sapi bali jantan muda dengan berat badan awal rata-rata 114 kg. Variabel yang diamati termasuk jenis, kualitas dan konsumsi pakan, dan kenaikan berat badan harian. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BPT-HMT Serading menerapkan sistem pemeliharaan semi intensif pada sapi jantan muda Bali dengan memberi mereka makan rumput raja, lamtoro, sedotan jagung, dan gamal. Selain ditulis, ternak juga dilepaskan di padang rumput bintang. Konsumsi BK adalah 2,56, PK adalah 0,253 dan TDN adalah 1,53 kg/ kepala / hari, sedangkan kebutuhan BK adalah 3,19, PK adalah 0,331 dan TDN adalah 1,92 kg / kepala / hari. Kenaikan berat badan harian 0,08 kg / kepala / hari. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa jum...

Pemberian Ransum Berenergi Tinggi Memperbaiki Performans Induk dan Menambah Bobot Lahir Pedet Sapi Bali (PROVISION HIGHER LEVEL OF ENERGY RATION IMPROVE CATTLE PERFORMANCE AND CALVES BIRTH WEIGHT)

Jurnal Veteriner

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh level energi ransum pada sapi bali bunting tujuh bulan terhadap bobot lahir pedet. Penelitian dilakukan di Stasiun Penelitian Sobangan, Mengwi, Badung, Bali pada 12 ekor induk bunting fase pre-calving (dua bulan menjelang kelahiran) dengan bobot badan induk sekitar 300 kg/ekor. Perlakuan yang diberikan adalah empat jenis ransum iso protein 10% dengan level energi berbeda (2000, 2100, 2200, dan 2300 kkal ME/kg) sebagai perlakuan A, B, C dan D. Peubah yang diamati: pertambahan bobot badan, konsumsi bahan kering (BK), bahan organik (BO), konsumsi energi, protein kasar (PK), serat kasar (SK), dan bobot lahir pedet. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok.. Hasil penelitian menunjukkan konsumsi BK bervariasi dari 5175,80-5366,80 g/h. Konsumsi BO mulai dari 4438,54-4610,44 g/e/h. Bobot lahir pedet juga tertinggi pada induk dengan perlakuan D yaitu 18 kg/e. Semua perbedaan ini secara statistika tidak nyata (P>0,05). Konsumsi energi nyata (P<0,05) tertinggi pada perlakuan D yaitu 19,320,65 kkal GE/h. Simpulan dari hasil penelitian ini adalah pemberian energi ransum dari 2000-2300 kkal ME/kg meningkatkan konsumsi energi, memprbaiki performans sapi bali bunting tujuh bulan dan menambah bobott lahir pedet sehingga menjadi 18 kg.

Kesehatan Reproduksi Ternak dan IB Pada Kelompok Peternak Sapi Potong Putra Nusa Pangandaran

2020

Sapi Potong merupakan sapi lokal berkembang di sepanjang wilayah Priangan utara Jawa Barat. Karakter sapi potong merupakan representasi dari bos sondaicus dimana warna tubuh merah bata atau merah melahonais, pada beberapa pejantan terjadi perubahan warna menjadi hitam legam. Sapi Potong di daerah Pangandaran dan Ciamis dikenal sebagai Sapi Pasundan. Hasil penelitian Indrijani dkk (2012) bahwa secara arkheologis sapi Pasundan merupakan hasil persilangan pada program Grading Up sapi PO dan program peningkatan mutu genetik sapi Jawa dengan cara menyilangkan sapi tersebut dengan sapi Madura dan sapi Bali. Oleh karena itu pada sapi Pasundan terdapat dua tipe, yakni bergelambir dan non gelambir. Pada kondisi kini, para Peternak sebagai subyek dalam produksi pedet belum sepenuhnya memahami mekanisme pembibitan untuk menghasilkan ternak yang baik. Sebagai contoh, sistem perkawinan belum optimal, dan program Inseminasi Buatan (IB) belum terlaksana dengan baik. Peternak dengan mudah melepas ...