Awarenes Training Dalam Meningkatkan Self Awereness Pada Keluarga Dengan Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 (original) (raw)
Related papers
2016
Diabetes mellitus tipe II merupakan penyakit dengan prevalensi yang semakin meningkat. DM tipe II disebabkan oleh pola hidup yang buruk, seperti pola konsumsi makanan dan kurangnya aktivitas fisik, serta yang lebih berpotensi adalah riwayat keluarga dengan diabetes mellitus tipe II. Cara untuk menghindari diabetes mellitus tipe II adalah meningkatkan self-awareness pada pola konsumsi makanan dan olahraga. Self-awareness dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain pikiran, perasaan, motivasi, perilaku, pengetahuan dan lingkungan. Jenis metode penelitian yang digunakan adalah case control. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster random sampling dengan jumlah 102 mahasiswa. Analisa data dilakukan dengan uji fisher dan uji chi square. Hasil dari penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden hanya memiliki self-awareness rendah pada pola konsumsi makanan dan olahraga. Hasil analisa pada self-awareness pola konsumsi makanan menggunakan uji fisher dengan taraf signifikan 0.0...
Self-Awareness Pada Keluarga Resiko Tinggi Diabetes Mellitus DI Tampat Durian Kuranji : Studi Kasus
Jurnal Kesehatan Mesencephalon
Type 2 Diabetes Mellitus disease is a disease with the greatest number of sufferers of all kinds of Diabetes Mellitus. Diabetes Mellitus disease can be prevented by modifying lifestyle. This study explores self-awareness of a group of high risk of Diabetes Mellitus. This case study uses descriptive qualitative research methods. Data were obtained by interviewing three participants who were at high risk and had family histories suffer from Diabetes Mellitus. The results of the interviews were analyzed using the Corbin and Strauss method where there were three stages of analysis, open coding, axial coding and selective coding. The results showed, a pattern that similar to all participants which is knowledge, attitudes and behaviors of Diabetes Mellitus that were not good in the community. The result reviewed using Johari Window theory. The lack of self-awareness of high risk Diabetes Mellitus community is because they are individuals who are in the hidden area. This individuals are difficult to care, share, open or accept the opinions of others. They solve problems based on their own thoughts and desires, therefore only themselves know about their health problems.
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871, 2019
Individuals who have a family history oftype 2 diabetes mellitus (DM) have a highrisk for type 2 diabetes. Type 2 diabetescan be prevented by improving modifiablerisk factors, supported by self-awareness,perceptions and attitudes of individualswho have a high family history of DM. Thisstudy used a qualitative phenomenologicaldesign. A Purposive Sampling techiniquewas applied to determine individuals whohad parents with type 2 diabetes. Nineindividuals participated in this study. AQualitative content analysis with Collaiziapproach used as a data analysis method.The main themes depicted individuals selfawareness,perceptions, & attitudes were:denials that diabetes caused by heredityfactors; misperception about diabetes;“traditional modalities” as a preventionmeasurement toward type 2 diabetes; andDM is perceived as a “threatening disease”.Further study is needed to examine indepth the themes that have been identifiedon the number of participants are morenumerous and varied.
Jurnal Ilmu Keperawatan (Journal of Nursing Science)
Ulkus diabetes mellitus merupakan komplikasi dari penyakit diabetes mellitus yang membutuhkan waktu penyembuhan yang lama dan biaya yang tidak sedikit.Kondisi pasien yang tidak stabil secara fisik maupun emosional bisa memperlama penyembuhan. Hal ini menyebabkan masalah psikososial seperti cemas pada care giver yang merawat pasien. Cemas dapat mempengaruhi keluarga dalam merawat pasien ulkus DM. Umumnya pasien dan keluarga hanya mendapatkan pendikan kesehatan terkait penyakit yang diderita pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas psikoedukasi keluarga dalam menurunkan ansietas pada caregiver dalam merawat pasien ulkus DM. Desain penelitian ini adalah quasi experimental pre-post test with control group. Cara pengambilan sampel dengan purposive smpling. Jumlah sampel sebanyak 30 caregiver yang terbgi dalam kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. instrumen yang digunakan adalah Zung Self Anxiety Scale (ZSAS) untuk mengukur ansietas. Psikoedukasi keluarga dilakukan dalam 5 sesi. Hasil penelitian menunjukkan p value (0,000) < α (0,05). Psikoedukasi efektif dalam menurunkan ansietas. Psikoedukasi dapat menjadi intervensi lanjut bagi keluarga pasien ulkus diabetes mellitus.
Jurnal Wiyata: Penelitian Sains dan Kesehatan, 2021
Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kronis yang membutuhkan perawatan jangka panjang sehingga memerlukan manajemen pengelolaan mandiri untuk mencegah terjadinya komplikasi. "Diabetes self managemen education" merupakan elemen yang sangat penting dalam pengelolaan diabetes yang baik, yang dapat memfasilitasi pasien dalam hal pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan perawatan diri. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Diabetes self managemen education terhadap peningkatan self-care pasien. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pra-experimental satu kelompok dengan desain intervensi pretest-postest, analisis data secara deskriptif, dengan melibatkan 25 pasien DM tipe 2 selama periode Oktober-November 2018 di Rumah Diabetes Ubaya. Subjek diberikan edukasi DSME sebagai intervensi dan hasil utama yang diukur adalah perubahan self-care. Penelitian ini menunjukkan terjadi peningkatan self care subjek antara sebelum dan sesudah diberikan DSME. Pemberian DSME menyebabkan peningkatan signifikan (p<0,05) tingkat self care pasien diabetes. Saran penelitian berikutnya pengambilan sampel pada populasi yang lebih luas lagi.
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kemampuan Self-Care Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2
2016
Self-care merupakan hal penting pada pengelolaan Diabetes Melitus (DM) tipe 2 yang bertujuan untuk mengendalikan kadar gula darah. Perawatan DM tipe 2 membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga dapat menimbulkan kebosanan, kejenuhan bahkan frustasi pada pasien. Oleh karena itu, diperlukan motivasi baik internal maupun eksternal bagi pasien untuk dapat melakukan self-care diabetes dengan baik. Salah satu bentuk motivasi eksternal adalah dukungan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kemampuan self-care pasien DM tipe 2. Desain penelitian adalah cross sectional dengan jumlah sampel 24 orang yang diambil dengan menggunakan teknik total sampling. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data hasil penelitian menggunakan uji regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan self care pasien DM tipe 2 masih sangat rendah, yaitu rata-rata melakukan self care diabetes hanya 2.5 hari selama satu minggu. Dukunga...
Hubungan Kepatuhan Self Care Activity Dengan Dukungan Keluarga Pada Penderita Diabetes Mellitus
JINTAN: Jurnal Ilmu Keperawatan
Dukungan keluarga merupakan hal penting dalam penatalaksanaan pencegahan DM. Salah satu penatalaksanaan DM yakni melakukan self-care. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan dukungan keluarga dengan self-care activity pada penderita DM. Metode dalam penelitian ini menggunakan studi analitik korelasi dengan cross sectional yang dilakukan pada 23 responden yang menderita DM di RSU Delia, Kabupaten Langkat. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah pasien bersedia menjadi responden, dapat berkomunikasi secara verbal dengan kesadaran penuh dan pasien tinggal dalam satu rumah dengan keluarga serta menderita DM (Diabetes Mellitus). Kriteria ekslusi penelitian ini adalah pasien DM dengan komplikasi, seperti kaki diabetic, stroke dan pasien tidak mau atau tidak bersedia menjadi responden. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan alat ukur berupa kuesioner dukungan keluarga dan SDSCA (Summary of Diabetes Self-Care Activities yang telah dilakukan uji validitas...
Peningkatan Self Care Melalui Metode Edukasi Brainstorming Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2
Jurnal Ilmiah Kesehatan, 2020
Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kronis yang progresif, ditandaiketidakmampuan tubuh melakukan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang mengakibatkan hiperglikemi. Kurangnya pemahaman pasien terhadap penyakit dan self care-nya dapat memperburuk keadaan. Edukasi brainstorming menjadi metode yang membantu peningkatan pemahaman pasien. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh metode edukasi brainstorming terhadap self care pasien DM tipe 2. Menggunakan desain Quasi eksperimen pre and post test with kontrol group, dengan uji dependent t-test dan uji independen t-test. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Summary of Diabetes Self-Care Activities (SDSCA). Sampel 104 responden (intervensi dan kontrol). Ada pengaruh edukasi brainstorming terhadap self care diabetes melitus tipe 2 (p-value = 0,00). Ada pengaruh antara umur, pendapatan, lama sakit, dan pendidikan terhadap self care DM tipe 2, faktor yang paling dominan mempengaruhi self care yaitu pendidikan (p-value = 0,000...
Living and coping with diabetes can be difficult. However, it can have a full and active life even though for those who have diabetes. Diabetes self-management education (DSME) is the ongoing process of facilitating the knowledge, skill, and ability necessary for diabetes self-care The objective of this article is to discuss how to manage diabetes may not be easy but the benefits are worth the effort. The method used library research and analyzed descriptively. The conclusion are: (1) Diabetes self-management education gives the patiend and family the skills and confidence they need to learn to manage the diabetes. (2) The overall objectives of DSME are to support informed decision-making, self-care behaviors, problem-solving and active collaboration with the health care team and to improve clinical outcomes, health status, and quality of life.
Kecerdasan Spritual dalam Self-Management pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2
Critical Medical and Surgical Nursing Journal
Introduction. Kesadaran pasien DM tipe 2 yang kurang dan lamanya menderita merupakan faktor yang menghambat penderita DM tipe 2 sehingga tidak menjalankan self-management dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kecerdasan spiritual dan lama menderita dengan self-management pada penderita Diabetes mellitus (DM) tipe 2. Methods. Rancangan penelitian menggunakan cross sectional. Populasinya adalah pasien diabetes melitus tipe 2. Total sampel adalah 167 responden, diambil sesuai kriteria inklusi dan ekslusi. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Variabel independen adalah kecerdasan spiritual dan lama menderita. Variabel dependen adalah self-management. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner Kecerdasan Spiritual dan The Summary of Diabetes Self Care Activities (SDSCA), dan dianalisis menggunakan analisis spearman rho. Results.Hasil menunjukan bahwa ada hubungan kecerdasan spiritual dengan self-management (p=0,000) dan tidak ada...