Analisis Penjadwalan Produksi Menggunakan Metode Nawaz Enscore Ham (Neh) Dan Heuristic Pour Dalam Meminimumkan Total Waktu Produksi (original) (raw)
Related papers
Optimasi Penjadwalan Produksi Menggunakan Metode Nawaz Enscore Ham Pada PT XYZ
Jumantara Jurnal Manajemen dan Teknologi Rekayasa
Pada PT XYZ terdapat 19 jenis produksi dalam seminggu yang diselesaikan dengan 3 shift dalam 7 hari kerja. Perencanaan produksi yang kurang tepat membuat produksi PT XYZ tidak mampu memenuhi target produksi sehingga mengakibatkan kurangnya produk yang diminta vendor, tidak ada upaya revisi penjadwalan yang dilakukan oleh PPIC dengan MPP mingguan menunjukkan bahwa proses produksi tetap berjalan walaupun dengan jumlah pada bulan minggu pertama terdapat kekurangan produksi yang sangat banyak sehingga mengakibatkan jadwal produksi yang tidak memenuhi target akan bergeser pada jadwal yang lain. sehingga menyebabkan keterlambatan produksi. Urutan penjadwalan perusahaan yang di jadwalkan yaitu Container
2017
PT. XYZ adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang memproduksi berbagai jenis cup insole. Sistem penjadwalan perusahaan saat ini menggunakan metode First Come First Serve (FCFS). Dalam hal ini perusahaan sering mengalami kesulitan untuk memenuhi permintaan konsumen secara tepat waktu. Masalah ketidaktepatan jadwal pengiriman pesanan tersebut disebabkan oleh jadwal produksi yang tidak tepat atau sistem penjadwalan produksi yang belum optimal. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan penelitian ini adalah untuk meminimasi makespan dengan mengakomodasi sistem yang ada di PT. Putri Riwayu Jaya. Dalam penelitian ini menggunakan metode penjadwalan produksi Campbell, Dudek, Smith dan metode penjadwalan Nawaz, Enscore, Ham yang bertujuan menentukan urutan produksi optimal untuk meminimumkan makespan pada perusahaan dengan pola lantai produksi flow shop. Berdasarkan hasil perhitungan dengan metode CDS, terdapat urutan job dengan total makespan terkecil yaitu sebesar 6828,...
Jurnal Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi, 2015
Dalam sebuah perusahaan yang bergerak di bidang manfacturing barang, penjadwalan merupakan elemen yang penting. Penjadwalan dilakukan oleh kepala produksi sebelum memulai pengerjaan guna menentukan urutan pengerjaan, mana yang harus di kerjakan dahulu dan mana yang harus di kesampingkan. Dengan urutan yang tepat waktu yang digunakan dalam proses produksi bisa lebih singkat karena bisa mengurangi waktu tunggu mesin. Tujuan dari skripsi ini adalah membangun sistem yang dapat menentukan urutan yang memiliki waktu kerja paling singkat. Dalam tugas akhir ini sistem yang dibangun menggunakan algoritma NEH (Nawaz, Enscore dan Ham). Algoritma NEH menggunakan variabel input berupa nama model yang di urutkan, proses kerja yang dilalui dan waktu yang dibutuhkan tiap model dalam tiap-tiap proses. Dari pengujian diperoleh urutan pengerjaan model yang memilik waktu kerja atau mekespan lebih kecil daripada sistem yang lama.
2017
ABSTRAK Perusahaan ini adalah perusahaan swasta yang bergerak dalam industri pembuatan daun pintu. Sistem penjadwalan yang diterapkan berupa First Come First Serve (FCFS). Perusahaan beberapa kali mengalami keterlambatan waktu pengiriman kepada konsumen. Hal ini karena jenis produk yang bervariasi memiliki tahap proses pengerjaan dengan penggunaan mesin yang sama sehingga terjadi penumpukan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penjadwalan ulang untuk meminimasi total waktu penyelesaian agar dapat memenuhi pesanan konsumen dengan menggunakan metode Harmony Search dan algoritma NEH. Penelitian dilakukan dengan membandingkan performansi kedua metode dengan metode aktual perusahaan untuk mendapatkan metode yang lebih baik dalam meminimasi total waktu penyelesaian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan nilai makespan yang diperoleh metode NEH lebih kecil dengan nilai 1269,66 jam dengan urutan job berupa job 5job 6 – job 4 – job 3 – job 2 – job 1. Sedangkan nilai Efficiency Index (EI) ya...
Implementasi Metode Cut and Fit Pada Penentuan Jadwal Induk Produksi Produk NSH
Jurnal Ilmiah Teknologi dan Rekayasa, 2020
Perusahaan dalam memenuhi permintaan produk NSH menjadwalkan produksi berdasarkan hanya pada jumlah permintaan yang ada bulan lalu, sehingga jika ada kekurangan permintaan pada bulan itu perusahaan hanya menambah jam kerja yang tidak menentu untuk para pekerjanya dan jika ada kelebihan produksi di bulan itu perusahaan menyimpannya untuk memenuhi permintaan untuk bulan berikutnya Berdasarkan masalah ini, PT. ABC memerlukan sistem jadwal induk produksi (JIP) menggunakan metode Cut and Fit yang dapat menjadwalkan kebutuhan produksi yang tepat sehingga jumlah produksi sesuai dengan jumlah permintaan konsumen. Perkiraan permintaan untuk produk A menggunakan metode Single Exponential Smoothing (SES). Total permintaan untuk masing-masing, yaitu 299.966 unit A dan 377.941 unit B. Perencanaan produksi agregat yang digunakan adalah metode tenaga kerja yang berubah (Chase Strategy). Tenaga kerja yang diubah adalah jumlah tenaga kerja yang tidak tetap, di mana metode tenaga kerja berubah untuk ...
Penjadwalan Produksi Dengan Algoritma Heuristik Pour (Studi Kasus: Konveksi One Way – Malang)
Jurnal Teknik Industri
PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN ALGORITMAHEURISTIK POUR (STUDI KASUS: KONVEKSI ONE WAY –MALANG)ANDRI SULAKSMI, ANNISA KESY GARSIDE*, DAN FITHRIANY HADZIQAHJurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah MalangJl. Raya Tlogomas 246, Malang, Jawa Timur 65144Email: sulaksmiandri@gmail.com, anisa_garside@yahoo.com, fitriany17@yahoo.comABSTRAKKonveksi One Way memproduksi berbagai jenis kaos berdasarkan order yang datang dari konsumen.Dalam memenuhi order tersebut, perusahaan menggunakan aturan First Come First Serve dalammenjadwalkan urutan pengerjaan ordernya. Aturan ini sering tidak menguntungkan bagi order yangmembutuhkan waktu proses yang pendek karena apabila order tersebut berada di belakang antrian makaharus menunggu yang lama sebelum diproses dan menyebabkan waktu penyelesaian seluruh order menjadilebih panjang. Penelitian ini bertujuan untuk menjadwalkan urutan pengerjaan kaos di konveksi OneWay dengan menggunakan algoritma heuristik Pour sehingga waktu penyelesai...
Jurnal Ilmiah Teknik Industri
Banyaknya permintaan konsumen terhadap perusahaan, membuat produksi perusahaan mengalami keterlambatan untuk pengiriman. Pada saat ini kondisi penjadwalan di perusahaan belum dilakukan dengan optimal sehingga akan berpengaruh besar terhadap kinerja produksi perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memimalkan waktu produksi atau makespan dengan metode NEH dan Algoritma Johnson yang akan berdampak pada berkurangnya lateness produksi yang dialami oleh perusahaan. Metode Algoritma Johnson mencari makespan dengan cara pengurutan dengan melalui beberapa iterasi, dengan mencari waktu terpendek dari produksi atau SPT (Shortest Processing Time), adapula metode penjadwalan NEH mencari makespan dengan melakukan pengurutan berdasarkan LPT (Longest Processing Time) terlebih dahulu kemudian memasukkan job berdasarkan pengurutan tersebut satu persatu, yang akan melalui beberapa iterasi. Pada penelitian ini ditemukan bahwa metode penjadwalan NEH adalah yang paling tepat karena paling ban...
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu proses minimum yang dibutuhkan dalam penyelesaian suatu produk serta mengetahui metode penjadwalan produksi yang lebih efisien antara metode usulan dengan metode yang diterapkan di rumah Industri Wahyu, karena kondisi penjadwalan saat ini berdasarkan First Come First Serve (FCFS) yang menyebabkan adanya keterlambatan penyelesaian produk. Untuk itu, dilakukan penelitian dengan pendekatan deskriptif-kuantitatif serta menggunakan metode CDS (Campbell, Dudeck and Smith) dan metode Heuristic Palmer. Nilai makespan metode CDS yaitu 3.53 jam dengan urutan job J1-J2-J3. Metode Heuristik Palmer dengan urutan job J2-J1-J3 serta nilai makespan 3.44 jam. Makespan dari penjadwalan di Rumah Industri Wahyu yaitu sebesar 9,39 jam dengan urutan job J1-J2-J3. Dengan adanya metode usulan yang nilai makespannya 2 kali lebih kecil daripada metode yang telah diterapkan yang dapat mengatasi adanya keterlambatan penyelesaian produk sehingga permintaan konsume...
2017
PT Krakatau Wajatama merupakan perusahaan yang menggunakan sistem flowshop dan menggunakan aturan First Come First Serve (FCFS). Pada penjadwalan FCFS ini order yang telah tiba lebih dahulu akan dilayani lebih dahulu. Apabila ada order yang tiba pada saat yang bersamaan maka mereka akan dikerjakan melalui antrian Metode FCFS memiliki beberapa kelemahan antara lain, memiliki besarnya makespan (waktu penyelesaian) dan dampak lain yang di akibatkan oleh hal tersebut adalah besarnya waktu idle dan besarnya work in process (WIP), jika makespan terlalu besar dikhawatirkan kalau sewaktu-waktu terjadi keadaan dimana waktu penyelesaian dari job yang dikerjakan melewati due date yang telah ditentukan. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu bagaimana meminimumkan makespan pada PT Krakatau Wajatama dan bagaimana mendapatkan urutan job yang terbaik yang digunakan oleh PT Krakatau Wajatama. Oleh karena itu untuk dapat menjawab tujuan dari penelitian tersebut perlu dilakukan penjadwalan metode Ca...