Pengaruh Permainan Puzzle Terhadap Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia 24-36 Bulan (original) (raw)
Related papers
Desain Puzzle Sebagai Media Untuk Menstimulasi Motorik Halus Anak Usia 3-5 Tahun
Artika
Pentingnya melatih fisik motorik anak usia dini masih sering diabaikan oleh para orang tua. Padahal perkembangan motorik menjadi tolok ukur dalam menilai tumbuh kembang anak. Permainan puzzle adalah salah satu permainan yang mampu mengasah beragam kemampuan anak usia dini dikarenakan dalam memainkannya memerlukan konsentrasi dan kesabaran. Anak akan dilatih untuk mengingat bentuk gambar, kemudian membongkar dan menyusunnya kembali dengan tepat. Banyaknya jenis permainan puzzle di pasar tentunya memberikan banyak alternatif kepada para orang tua, namun ternyata tidak semua permainan puzzle yang beredar di pasar itu aman untuk dimainkan untuk anak usia dini, terutama puzzle yang berbahan dasar plastik yang banyak ditemui di pasar. Pada perancangan ini selain merancang puzzle sebagai media stimulasi perkembangan motorik halus untuk anak usia 3-5 tahun, puzzle ini juga menggunakan material yang ramah lingkungan dan tidak berbahaya untuk anak usia dini. Penelitian ini menggunakan metode ...
Pro Health, 2022
Masa kanak-kanak merupakan masa yang paling penting bagi perkembangan anak sehingga disebut dengan Golden Age, biasanya pada masa ini anak berusia 0-6 tahun yang mengalami tahap pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani yang paling pesat, baik fisik maupun mental. Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis pengaruh efektifitas bermain Puzzle pada perkembangan motoric halus pada anak usia 4-5 tahun di TK Zaky River Valley. Populasi penelitian ini adalah Populasi adalah keseluruhan elemen / subjek riset anak yang bersekolah di YPI Zaky River Valley sebanyak 20 orang jumlah siswa dari bulan Maret sampai Mei Tahun 2020. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan desain penelitian cross sectional. Pengambilan data menggunakan lembar ceklis. Data diolah dengan analisis univariat menggunakan statistik deskriptif dan analisis bivariat menggunakan uji wilcoxon. Hasil analisis untuk pengetahuan dan sikap denagan uji wilcoxon menunjukkan bahwa nilai p=0.000 yang berarti kurang dari α= 0,005, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya bahwa ada Pengaruh efektifitas bermain Puzzle terhadap tingkat kecemasan pada perkembangan motoric halus pada anak usia 4-5 tahun di TK Zaky River Valley tahun 2020.
Peningkatan Perkembangan Motorik Halus Melalui Permainan Paper Clay Pada Anak Usia 4-5 Tahun
PELANGI: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Islam Anak Usia Dini
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan perkembangan perkembangan motorik halus melalui permainan paper clay pada anak usia 4-5 tahun di Desa Madello, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru. Jenis penelitian menggunakan penelitian kuantitatif deskriptif. Populasi pada penelitian ini berjumlah 77 orang anak yang berusia 4-5 tahun di Desa Madello, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 7 anak usia 4-5 tahun yang bertempat tinggal di sekitar rumah peneliti di Desa Madello yang terpilih menggunakan Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun mengalami peningkatan, yang dilihat dari adanya kenaikan dari nilai rata-rata sebelum permainan paper clay (sebesar 16,71) ke nilai rata-rata setelah permainan paper clay (sebesar 33,14) dengan peningkatan sebesar 16,43. ...
Dampak Bermain Terhadap Perkembangan Motorik Halus Anak Usia Dini
Playing is the main activity of children. By playing, children gain knowledge and experience that fosters their development and prepares themselves for the next life. Playing is a bridge for children from informal to formal learning. By playing, children can carry out activities so that all aspects of development can develop optimally. This paper is a literature study that aims to describe fine motor development in early childhood. The method used in this research is literature review research. This paper focuses on the development of fine motor skills in early childhood. This is an important part of improving children's fine motor skills from an early age which will have an impact on the child's future. The results of this study indicate that the fine motor skills of children can be developed with various activities, such as writing, cutting, coloring, pasting, resonating, and also with daily activities such as digging sand and soil, pouring water, picking and collecting stones, leaves or other small objects and playing outdoor games such as marbles.
Jurnal Smart Paud, 2019
Perkembangan motorik halus merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam perkembangan individu secara keseluruhan. Kemampuan motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan dengan keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi mata-tangan. Saraf motorik halus ini dapat dilatih dan dikembangkan melalui kegiatan dan rangsangan yang kontinyu secara rutin, seperti bermain menggunakan media puzzle dengan pendekatan saintifik.Pendekatan saintifik di PAUD perlu diimplementasikan karena mampu memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna kepada anak dengan mendorong anak melakukan kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Anak adalah pembelajar aktif. Pembelajar aktif berarti anak belajar melakukan atas dasar idenya bukan hanya mengikuti instruksi atau arahan guru. Pembelajaran aktif tidak hanya aktif anggota tubuhnya, tetapi yang penting juga aktif proses berpikirnya
2017
Setiap anak memiliki kemampuan dan kecerdasan motorik yang berbeda-beda. Pada penelitian ini menunjukkan kemampuan motorik halus bermain puzzle yaitu kemampuan baik sebanyak 71,7% sedangkan kemampuan kurang 28,3%. Dengan kecerdasan motorik yang baik, kualitas hidup seseorang di masa depan dapat ditingkatkan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kemampuan motorik halus bermain puzzle pada anak prasekolah di RSUD Pasar ReboJakarta Timur. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif analitik dengan desain studi cross sectional dengan teknik pengambilan data concecutive sampling. Sampel pada penelitian ini adalah ibu dan anak usia prasekolah sebanyak 60 responden. Penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner dan observasi. Dari 60 responden 81,3% responden berpengetahuan baik terhadap kemampuan motorik halus bermain puzzle pada anak prasekolah (p value=0,002; OR=8,667). Sebesar 82,4% responden mempunyai stimulasi ba...
Jurnal Penelitian Kebidanan & Kespro, 2020
Introduction : Preschool children are children aged between there to six years which in this phase is known as the golden age. At this time children often experience delays in fine motor skills due to writing and drawing, this causes the act of using small muscles not according to age. One of the games that can improve the act of using small musclesis by playing puzzles.Puzzle is on of medium to stimulate the act of using small muscles. The research aimed to find the effect of “ puzzle playing method “ toward the act of using small muscles of preschool children. The research menthod used pre experiment one group pretest posttest and involving sampel of 18 respondents which selected by using purposive sampling. The experiment was carried out twice a week for 1 month. Fine motor development before having had not balanced and developed yet and started to develop 50,0 %, after playing puzzles on avarage to 44,4 % developing as expected. Out put results show the results of significance c...
Pengaruh Kegiatan Mozaik Terhadap Kemampuan Motorik Halus Anak Usia 4-6 Tahun
Ceria: Jurnal Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kegiatan Mozaik Terhadap Kemampuan Motorik Halus. Penelitian ini dilakukan dengan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen pada kelas B1 dan kelompok kontrol pada kelas B2. Subjek penelitian yang dilibatkan dalam penelitian ini berjumlah 25 siswa kelas B1 dan 25 siswa kelas B2, jumlah keseluruhan ada 50 siswa TK Al-Falahiyyah Rajeg, Kabupaten Tangerang. Metode penelitian ini adalah Quasi Eskperimen, penelitian ini difokuskan pada siswa B1 dan B2. Dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan test. Penggunaan uji normalitas menggunakan uji liliefors dan uji homogenitas yaitu menggunakan uji-f. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah dengan menggunakan uji-t pada taraf signifikan ɑ = 0,05. Dengan demikian jika hasil penelitian data diperoleh t hitung (11.636) > t tabel (2.021) hal ini membuktikan bahwa Ho ditolak dan Hi diterima, maka kesimpulan yang diperoleh adalah teknik mozaik berpeng...
Pengaruh Bermain Konstruksi (Lego) Terhadap Perkembangan Motorik Halus Anak Usia Prasekolah
2018
The development of fine motor is one of the factors determining the smoothness of the learning process both in the field of knowledge, as well as skills. Therefore, motor development greatly supports the success of learners learn. According to UNICEF in 2011 found 27.5 % or 3 million children experiencing disruption of fine motor development. In TK Raudhatul Jannah of 25 children there are 13 children have delays in fine motor development. If there is a disruption of fine motor development will lead to impaired concentration and learning difficulties. One of the games that can improve the smooth motor development is playing construction (lego). The game of construction (lego) can train eye and hand coordination. The purpose of this study to determine how the influence of playing construction (lego) to the smooth motor development of preschoolers. This research was conducted on 22 preschool children at TK Raudhatul Jannah Village Of Pangkalan Panduk Sub District Of Kerumutan Pelalawa...