Kebutuhan Dasar Manusia (original) (raw)
Related papers
Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Ekonomi Islam
Kebahagiaan merupakan tujuan utama kehidupan manusia. Manusia akan memperoleh kebahagian ketika seluruh kebutuhan dan keinginannya terpenuhi, baik dalam aspek material maupun spritual, dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Terpenuhinya kebutuhan yang bersifat material, seperti sandang, rumah, dan kekayaan lainnya, dewasa ini lebih banyak mendapatkan perhatian dalam ilmu ekonomi. Pembahasan konsep kebutuhan dalam Islam tidak dapat dipisahkan dari kajian perilaku konsumen dari kerangka Maqasid Syariah. Tujuan Syariah harus dapat menentukan tujuan perilaku konsumen dalam Islam. Tujuan syariah Islam adalah tercapainya kesejahteraan umat manusia. Oleh karena itu semua barang dan jasa yang memiliki kesejahteraan umat manusia (maslahah) akan dikatakan kebutuhan manusia. Dan pembahasan berikut ini akan menguraikan kebutuhan secara lebih mendalam, mulai dari pengertian baik secara umum dan menurut Islam, jenis-jenis baik secara garis besar dan menurut Islam, faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan itu sendiri, dan lainnya.
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupuan psikologis, yang tentunya bertujuan untuk mempertahankan keseimbangan di dalam kehidupan. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang bersifat mutlak, artinya kebutuhan ini harus dipenuhi terlebih dahulu dari kebutuhan lainnya supaya kehidupan manusia bisa seimbang antara lahiriah dan batiniah.
Makhluk hidup di dunia ini mempunyai kebutuhan sendiri-sendiri, baik itu hewan, tumbuhan, dan manusia pasti mempunyai kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya. Dan dalam makalah ini yang menjadi objek pembahasannya adalah kebutuhan dari seorang manusia. 4 . Ibid. 5 . Khallaf [1996] 6 . Qardawi 7 . Khan, Op.cit, h.74.
Kebutuhan Manusia Terhadap Agama
Manusia memiliki bermacam ragam kebutuhan batin maupun lahir akan tetapi, kebutuhan manusia terbatas karena kebutuhan tersebut juga dibutuhkan oleh manusia lainnya. Karena manusia selalu membutuhkan pegangan hidup yang disebut agama karena manusia merasa bahwa dalam jiwanya ada suatu perasaan yang mengakui adanya yang maha kuasa tempat mereka berlindung dan memohon pertolongan. Sehingga keseimbangan manusia dilandasi kepercayaan beragama. Sikap orang dewasa dalam beragama sangat menonjol jika, kebutuhan akan beragama tertanam dalam dirinya. Kestabilan hidup seseorang dalam beragama dan tingkah laku keagamaan seseorang, bukanlah kestabilan yang statis. Adanya perubahan itu terjadi karena proses pertimbangan pikiran, pengetahuan yang dimiliki dan mungkin karena kondisi yang ada.