Efektivitas Pemberian Snack Bar Tape Ketan Hitam Terhadap Frekuensi Defekasi Pada Remaja Putri (original) (raw)
Related papers
Jurnal Penelitian Kebidanan dan Kespro, 2023
early life is a completely important period of development for kids, which is marked through the maturity of the physical (sexual) organs so that later they may be able to reproduce. Menstrual ache (dysmenorrhea) is pain or cramping inside the decrease abdomen, which appears before or at some point of menstruation. Menstrual ache is normally felt by means of women on the first day of menstruation. remedy of dysmenorrhea can be achieved with pharmacological and non-pharmacological remedy. To find out the impact of giving dark chocolate (darkish chocolate) on lowering menstrual ache scale (number one dysmenorrhea) in grade 8 teenage girls at SMP Negeri 1 Deli Tua, Deli Tua sub-district, Deli Serdang Regency in 2023. The sort of studies used was the only organization Pre take a look at and post take a look at layout, particularly a study conducted to evaluate one group. Respondents, specifically the complete populace, might be used as a pattern, particularly all fifteenth grade younger women. The results of bivariate evaluation using the Stastic wilcoxon acquired p = 0.000 (p <0.05) so it was validated that there has been an effect of giving darkish chocolate to a decrease in menstrual ache scale (number one dysmenorrhea) in grade 8 adolescent women at SMP N 1 Deli old yr 2023.
Pemberian snack bar meningkatkan kadar hemoglobin (Hb) pada remaja putri
AcTion: Aceh Nutrition Journal
Program Pencegahan dan Penanggulangan Anemia Gizi Besi tidak selalu berhasil karena prevalensi anemia tidak banyak menurun, hal tersebut disebabkan antara lain penerimaan (compliance) suplemen yang rendah. Tujuan penelitian mempelajari perbedaan Hb remaja putri yang mendapatkan Snack Bar (SB) dan Suplemen Fe (SF). Penelitian ini adalah eksperimen dengan sampel remaja putri dengan Hb < 12 g/dl yang terbagi dalam 3 kelompok : kontrol (SF), P1 (SB dan SF) dan P2 (SB), dengan anggota kelompok minimal 15 orang, analisis menggunakan uji t-test. Hasil penelitan rerata Hb sebelum intervensi (Ob0) ; Kontrol = 11.74±0.62 g/dl, P1 = 11.12±0.53 g/dl dan P2 = 11.65±0.59 g/dl, sedangkan sesudah intervensi (Ob1) ; Kontrol = 12.81±0.54 g/dl, P1 = 12.88±0.56 g/dl dan P2 = 12.69±0.69 g/dl. Ada perbedaan Hb Ob0 dan Ob1 pada semua kelompok (p = 0.000). Terjadi peningkatan Hb Ob0 dan Ob1 pada semua kelompok, dengan rerata Kontrol = 1.08±0.66 g/dl, P1 = 1.75±0.61 g/dl dan P2 = 1.04±0.78 g/dl. Terda...
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh, 2021
Neonatus memiliki peran penting untuk tumbuh kembang anak. Neonatus memiliki komposisi udara sekitar 75% yang akan berkurang dalam minggu pertama karena terjadi pergeseran cairan dari intraseluler ke ekstraseluler. Proses kehilangan cairan dipengaruhui oleh frekuensi miksi, defekasi, dan mengakibatkan kejadian kejadian penurunan berat badan neonatus ≥5%. Menurut penelitian Mezzacappa 2016 didapatkan data neonatus sebanyak 25,8% yang mengalami penurunan berat badan berlebih yaitu sekitar 9,4% ± 1,1%, dan didapatkan neonatus yang mengalami penurunan lebih dari 10% yaitu sebanyak 4,8% neonatus. Penelitian ini bertujuan untuk melihat konferensi frekuensi miksi, defekasi,studi longitudinal ). Hasil analisis univariat didapatkan frekuensi miksi, defekasi, penurunan berat badan badan neonatus dalam batas normal. Hasil analisis bivariat menggunakan uji Chi-squaredan alternatifnya dengan mempertimbangkan nilai p <0.05 menunjukkan perbedaan antara frekuensi miksi dan penurunan berat badan ...
Penerapan Pemberian Jamu Kunyit Asam Untuk Penurunan Disminore Pada Remaja Putri
Nursing Sciences Journal, 2020
; Berdasarkan hasil wawancara dengan 19 wanita muda, ada 11 remaja yang mengalami dismenore. Para remaja mengatakan bahwa tidak ada yang mengonsumsi asam tumerik asam herbal, tindakan yang biasanya diambil ketika mengalami dismenore adalah minum obat penghilang rasa sakit, minum paket herbal instan, dan bersantai. Tujuan; Untuk menggambarkan bagaimana menggunakan asam tumerik herbal untuk wanita muda untuk mengobati dismenore. Metode; Jenis penelitian yang digunakan adalah metodologi deskriptif dengan desain studi kasus yang menggambarkan rasa sakit pengurangan skala yang diberikan pada asam tumerik herbal pada wanita muda. Hasil; Ada penurunan skala dismenorea pada Ms. R adan Ms. D sebelum dan setelah diberi asam tumerik herbal selama 3 hari. On Ms. R memiliki skala nyeri 6 hingga skala nyeri 1 dan Ms. D memiliki skala nyeri 6 hingga skala nyeri 1. Kesimpulan; Terjadi penurunan skala dismenore setelah diberi asam tumerik herbal selama 3 hari.
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada
Pendahuluan dismenorea diakibatkan karena jumlah prostaglandin yang berlebihan. Kandungan kimia gingerol dalam jahe merah mampu memblokir prostaglandin sehingga dapat menurunkan nyeri pada saat mentruasi. Tujuan menganalisa efektivitas pemberian air jahe merah terhadap penurunan intensitas nyeri dismenorea pada remaja putri. Metode penelitian kuantitatif- preexperiment design, One Group Pretest Posttest Design. Sampel menggunakan teknik non-probability sampling dengan metode purposive sampling. Instrumen menggunakan kuesioner Numeric Rating Scale (NRS). Sedangkan analisis data menggunakan uji Wilcoxon dengan tingkat kepercayaan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan terdapat efektivitas antara air jahe merah dengan dismenorea dimana p value = 0,0001. Kesimpulan bahwa terdapat efektivitas antara air jahe merah dengan dismenorea. Disarankan temuan penelitian ini dapat menjadi solusi dalam mengatasi dismenorea dengan menggunakan jenis terapi non-farmakologi yaitu pemberian air jahe merah.
Peduli Kurang Energi Kronis (Kek) Remaja Putri Dengan Edukasi Sehat Tanpa Kek (Setapak)
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
KEK merupakan salah satu masalah gizi yang sering dan masih banyak dialami oleh remaja putri. Remaja putri cenderung mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar sehingga memiliki gaya hidup tidak baik yang merugikan kesehatan tubuhnya. Rendahnya pengetahuan pada remaja putri menjadi penyebab mudahnya seorang remaja putri terpengaruh lingkungan sekitar. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan edukasi terkait KEK pada remaja putri. Kegiatan ini dilakukan dengan metode penyuluhan secara online menggunakan media video kepada 23 siswi SMK Mutiara 17 Agustus. Sebagai evaluasi dilakukan pre dan post test selama kegiatan berlangsung. Hasil edukasi menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan terkait KEK sebesar 28 poin. Agar peningkatan kesehatan dan gizi remaja menjadi lebih baik, perlu dilakukan edukasi gizi menggunakan media yang menarik pada remaja putri secara komprehensif dan berkesinambungan
Jurnal Midwifery Update (MU), 2020
Dismenorea terbagi menjadi dismenorea primer yaitu nyeri karena kontraksi miometrium akibat produksi prostaglandin tanpa kelainan pada pelvis, dismenorea sekunder dimana nyeri disertai kelainan pada pelvis. Prevalensi dismenorea di Indonesia sebesar 64,25% yang terdiri dari 54,89% dismenorea primer dan 9,36% dismenorea sekunder. Dilaporkan 30-60% remaja wanita yang mengalami dismenorea, sebanyak 7-15% tidak pergi ke sekolah. Berdasarkan hasil wawancara dan studi pendahuluan yang dilakukan oleh siswi di SMPN 1 Kartoharjo Magetan Tahun 2020 dan diambil secara acak, didapatkan hasil bahwa dari 104 siswi didapatkan 58 siswi mengalami dismenorea dan tidak mengikuti pelajaran dikelas.Penelitian ini merupakan yang bersifat eksperimen semu (Quasi Experiment).Rancangan penelitian ini adalah Penelitian ini menggunakan one group pretest-posttest. Besar sampel berdasarkan total populasi sejumlah 58 responden. .Variabel bebas adalah Kompres Hangat. Variabel Terikat adalah Nyeri Dismenorea. Pengu...
Hubungan Konsumsi Makanan Berserat dengan Pola Defekasi pada Siswa SMA Negeri 1 Taebenu
Cendana Medical Journal (CMJ)
Latar Belakang : Serat merupakan bagian dari tumbuhan yang dapat dikonsumsi dan tersusun dari karbohidrat, memiliki sifat resistan terhadap proses pencernaan dan penyerapan di usus halus manusia serta mengalami fermentasi sebagian atau keseluruhan di usus besar. Sumber serat paling mudah ditemukan dalam sayuran dan buah-buahan. Salah satu fungsi serat adalah menyehatkan saluran cerna, Hal ini mendorong konsumsi serat makanan menjadi suatu kebutuhan yang harus dipenuhi karena serat dapat membantu memelihara kesehatan. Kebutuhan serat yang dianjurkan berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) untuk remaja usia 16-18 tahun adalah 29 g/hari sampai 37 g/hari. Asupan serat dalam makanan yang dikonsumsi, dapat mempengaruhi pola defekasi. Apabila konsumsi serat dalam makanan tidak terpenuhi maka akan menimbulkan gangguan di saluran pencernaan yaitu konstipasi. Pada usia remaja, dapat terjadi konstipasi, salah satu penyebab dikarenakan pola makan remaja yaitu kurang serat. Tujuan Penelitian : Pe...
Pengaruh Pemberian Tablet Besi (Fe) terhadap Status Anemia Remaja Putri
Maternal & Neonatal Health Journal
Anemia merupakan masalah kesehatan seluruh dunia, menurut World Health Organization (WHO) secara global, kasus anemia mempengaruhi 1,62 miliar orang atau setara dengan 24,8% dari populasi. Anemia pada remaja dapat menyebabkan menurunkan kemampuan dan konsentrasi belajar, menghambat pertumbuhan fisik dan kecerdasan otak, meningkatkan risiko infeksi, menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah sakit, menurunkan semangat, konsentrasi dan prestasi belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tablet besi (Fe)terhadap status anemia remaja putri di Wilayah Kerja Puskesmas Kerumutan Kabupaten Pelalawan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Desain penelitian adalah cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yakni seluruh siswi SMA Sederajat dengan jumlah 153 orang di Wilayah Kerja Puskesmas Kerumutan, Sampel yang diambil 15 orang responden. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini berupa variabel independen menggunakan Hb digital dan dependen adalah...
Hubungan Asupan Serat Makanan Dan Air Dengan Pola Defekasi Anak Sekolah Dasar DI Kota Bogor
Jurnal Gizi Dan Pangan, 2014
The study aimed to analyze correlation between dietary fiber and water intake with defecation pattern among elementary school students. A Cross-sectional design was used in this study. Subjects were 527 students of V and VI grades. The results showed that the mean of fiber and water intake of students was categorized as low. The average dietary fiber intake was 12.4 g/d. The average water intake was 1 086 ml. The average frequency of bowel movements was six times/week with the consistency of the stool according to Bristol Stools Chart categories was normal (type 4). Based on correlation test, there was significant correlation between fiber intake with stool frequency and consistency of stool (p<0.05). However, there was no significant correlation between fiber intake with painfulness during defecation, water intake with stool frequency, consistency of stool, painfulness during defecation, and constipation (p>0.05).