Daya Tangkap Kapal Pukat Cincin Dan Upaya Penangkapan Pada Perikanan Pelagis Kecil DI Laut Jawa (original) (raw)

Optimisasi Hasil Tangkapan Perikanan Pukat Cincin DI Perairan Laut Jawa Dan Sekitarnya

2016

Dinamika dan kompleksitas perikanan pukat cincin di Laut Jawa memerlukan kajian dari berbagai sudut pandang analisis. Perkembangan ini memberikan peluang dilakukannya pendekatan integrasi bio-ekonomi untuk menduga tingkat hasil tangkapan, upaya penangkapan dan biomassa optimum, melalui aplikasi model surplus produksi Schaefer dan konsep optimisasi Gordon & Schaefer. Pandangan umum selama ini mencerminkan bahwa sebagian besar pengelolaan perikanan di berbagai perairan selalu mengacu pada pencarian tingkat upaya penangkapan tertinggi untuk menghasilkan nilai hasil ekonomi maksimum (MEY) daripada mencari tingkat upaya penangkapan optimum untuk menghasilkan tangkapan lestari maksimum (MSY). Kajian ini secara umum memberikan indikasi bahwa semakin tinggi rasio nilai biaya eksploitasi (p/c) maka tingkat tangkapan optimum lestari (OSY) akan mendekati nilai MSY. Apabila nilai OSY atau JTB (total tangkapan yang diperbolehkan) sungguh-sungguh akan diterapkan sebagai landasan utama pengelo...

Kapasitas Penangkapan Kapal Pukat Cincin DI Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan

SAINTEK PERIKANAN : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology, 2011

ABSTRAK Isu dan permasalahan tentang kapasitas penangkapan (fishing capacity) telah menjadi hal penting bagi pengelolaan perikanan tangkap yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi perikanan Pukat Cincin dalam jangka panjang (antar tahun) maupun jangka pendek (antar kapal) serta mengestimasi proyeksi perbaikan efisiensi kapal-kapal pukat cincin di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pekalongan. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan November 2007-Januari 2008 di PPN Pekalongan, Jawa Tengah. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif yang bersifat studi kasus. Analisis data menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA) yang berorientasi pada pendekatan input dan output. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi kondisi kapasitas berlebih (excess capacity) pada perikanan Pukat Cincin di PPN Pekalongan baik dalam jangka panjang (10 tahun) secara agregat maupun dalam jangka pendek pada kapal-kapal Pukat Cincin...

Respons Radikal Kelebihan Kapasitas Penangkapan Armada Pukat Cincin Semi Industri DI Laut Jawa

2016

Kapasitas penangkapan berlebih dikenali oleh para pengelola sumber daya ikan sebagai masalah utama bagi pengelola perikanan. Antisipasi penurunan kapasitas penangkapan armada pukat cincin dilakukan melalui perubahan radikal wilayah operasi penangkapan melalui relokasi usaha perikanan dari kawasan jenuh tangkap (wilayah pengelolaan perikanan 712 Laut Jawa) ke perairan yang relatif rendah tingkat pemanfaatannya di kawasan timur Indonesia (wilayah pengelolaan perikanan 715, 716) dan Samudera Hindia (wilayah pengelolaan perikanan 573). Analisis Produktivitas kapal contoh yang digambarkan berdasarkan atas besarnya hasil tangkapan per upaya (ton/tawur), menunjukkan bahwa hasil tangkapan per upaya tertinggi ditemukan di perairan Kepulauan Kangean dan Laut Maluku sekitar 3 ton/tawur, sedangkan yang terendah di Samudera Hindia sekitar 1,11 ton/tawur. Kapal pukat cincin Pekalongan yang beroperasi di Laut Maluku dan Samudera Hindia melakukan perubahan secara fisik melalui penerapan metode pemb...

Dinamika Perikanan Pelagis Kecil Dengan Pukat Cincin DI Perairan Samudera Hindia Barat Sumatera

Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 2020

Sumberdaya ikan pelagis kecil hasil tangkapan pukat cincin di perairan Samudera Hindia Barat Sumatera memberikan kontribusi penting terhadap produksi perikanan di wilayah tersebut setelah ikan pelagis besar. Supaya pemanfaatannya berkelanjutan maka diperlukan upaya pengelolaan sumber daya ikan berdasarkan kajian perikanan dan biologinya. Data bulanan selama Maret sampai Desember 2018 dikumpulkan dari TPI Lampulo (Banda Aceh) dan Sibolga (Sumatera Utara), bertujuan untuk memperoleh informasi dan menganalisis tentang dimensi alat tangkap, daerah penangkapan ikan, komposisi hasil tangkapan, frekuensi ukuran ikan dan upaya penangkapan (hasil per unit upaya, CPUE). Selanjutnya data biologi ikan dianalisis dengan metode analitik. Hasil penelitian menunjukkan perubahan dimensi pukat cincin yang digunakan. Jenis ikan layang (Decapterus macarellus) merupakan hasil tangkapan dominan yang didaratkan di PPS Lampulo (Banda Aceh) dan PPN Sibolga (Sumatera Utara), masing-masing sebesar 82,2% dan 5...

Standardisasi Upayapenangkapan Pukat Cincin DI Laut Jawa

Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 2017

Pemanfaatan sumber daya ikan pelagis kecil di Laut Jawa didominasi oleh armada pukat cincin. Pukat cincin merupakan jenis alat tangkap yang efektif yang dalam kajian stok sumber daya ikan pelagis sering dijadikan sebagai alat tangkap standard. Oleh karena armada pukat cincin memiliki variasi karakteristik teknis, maka untuk menghindari bias perlu dilakukan standardisasi upaya. Standardisasi upaya penangkapan kapal pukat cincin di Laut Jawa periode 2006-2008 dilakukan menggunakan metode analisis komponen utama dari karakteristik teknis; panjang kapal, lebar kapal, dalam kapal, tonase, tenaga penggerak, daya lampu, dimensi jaring, kapasitas palka, dan jumlah ABK. Tiga komponen utama telah dapat menjelaskan lebih dari 60 % total varians yang difungsikan untuk menghitung fishing power masing-masing kapal. Metode analisis komponen utama menghindarkan ketergantungan terhadap satu karakter sehingga memungkinkan untuk melakukan penghitungan nilai fishing power bagi kapal pukat cincin baru y...

Kapasitas Penangkapan Pukat Cincin Mini DI Pemalang

Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 2017

Sumber daya ikan pelagis kecil di Laut Jawa merupakan komoditi perikanan yang penting dan bersifat strategis. Sejalan dengan perkembangan pemanfaatannya, tekanan penangkapan yang tinggi dialami oleh hampir seluruh kawasan, terlebih di wilayah tradisionil. Kapasitas penangkapan akhir-akhir ini menjadi isu penting dalam perikanan global, mengingat di berbagai kawasan terjadi kapasitas berlebih dan penurunan stok ikan. Salah satu cara untuk mengetahui status perikanan terkini dilakukan dengan mengukur kapasitas perikanan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei dan Juli tahun 2007 dengan metode Data Envelopment Analysis. Nilai rata-rata pemanfaatan variabel input (VIU) untuk daya lampu dan bahan bakar menunjukkan nilai di atas 1 (optimum = 1) yang mengindikasikan adanya kelebihan penggunaan variabel sehingga dipandang perlu untuk melakukan pengurangan variabel input. Nilai pemanfaatan kapasitas (CU) lebih besar dari 0,5 hampir mencapai 60% dari 106 kapal contoh. Hal ini menunjukkan bah...

Adaptasi Perikanan Pukat Cincin DI Laut Jawa Dan Implikasinya Terhadap Pengelolaan

Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia, 2014

Usaha perikanan akan mengalami fluktuasi terkait dengan dinamika faktor alam, sedangkan nelayan mempunyai kemampuan yang lentur dan adaptif dalam kelangsungan usahanya. Tujuan utama makalah ini adalah membahas tentang kemampuan adaptasi perikanan purse seine untuk bertahan dari usaha perikanan tangkap. Pemetaan rekaman data sistem pemantauan kapal (VMS) purse seine pelagis kecil tahun 2012 dilakukan berdasarkan kriteria kecepatan kapal nol adalah waktu melakukan aktifitas penangkapan. Daerah penangkapan perikanan pukat cincin pada saat ini telah menyebar semakin luas, tidak terbatas di wilayah teritorial dan perairan nusantara, tetapi sudah sampai ke wilayah Samudera (ZEEI). Jumlah hari laut pada perikanan cantrang kurang dari sebulan memperoleh rata-rata pendapatan nelayan ABK hampir dua kali lipat dari pada ABK pukat cincin yang beroperasi lebih dari sebulan. Rotasi penggunaan alat tangkap di Laut Jawa adalah suatu kondisi yang muncul ke permukaan sebagai sinyal pergeseran populasi ikan dari karakteristik sumber daya yang multi-spesies. Fenomena hasil tangkapan yang tidak tercatat dan dilaporkan menyebabkan pendugaan stok ikan dengan akurat yang rendah akan menimbulkan ketidakpastian dalam penyusunan rekomendasi. Tersedianya sistem pemantauan kapal perlu didukung oleh kegiatan validasi hasil tangkapan yang didaratkan, untuk itu sangat perlu meningkatkan keterlibatkan enumerator dan observer di atas kapal serta penguatan sistem logbook yang sedang berjalan.

Karakteristik Upaya Dan Daerah Penangkapan Pukat Cincin Pelagis Besar Yang Berpangkalan DI PPS Bitung

J.Lit.Perikan.Ind, 2016

ABSTRACT Ocean fishing port of Bitung has an essential role provides fishing operation needs of tuna and skipjack purse seine fishery that operating their fleets in four Fisheries Management Areas (FMAs) 714, 715, 716 and 717 represent archipelagic, IZEE and high seas waters. Fisheries logbook and Vessel Monitoring System (VMS) data were collected during the port performance research program in 2014. Exploratory data analyses were applied to data of 2011 to 2013. The objective of this study is to describe the purse seine fleet characteristics, distribution of fishing grounds including estimate of catch rates. Integrating VMS data and logbook were explored to estimate range of distance and duration between fishing activities. The average length over all (LOA) of active vessels in 2013 was 22.9 m (12.7 – 33.5 m) with tonnage of 69.6 GT (18-200 GT) and engine power of 317.5 HP (80- 1200 HP). Descriptive analysis indicates that 49% of 106 vessels operate only in one FMA, 41% in two FMAs and the last 10% operate in three FMAs, no fleet operate in four FMAs. The highest fishing activities in 2013 found in FMA 715 with 1828 hauls while the lowest are found on the high seas with 9 hauls. The highest catch per unit effort in 2013 was found on FMA 714 (20.9 tons/setting) while the lowest was found in FMA 716 (6.11 tons/setting). Fishing season is represented by frequency of gear setting indicated that there is no significantly seasonal differences.

Upaya Membangun Kembali Dan Pemulihan Stok Ikan Pelagis Kecil DI Laut Jawa

Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia

Tujuan utama makalah ini adalah mengevaluasi kondisi stok ikan pelagis kecil (dengan ikan layang Decapterus spp. sebagai acuan) sebagai pembangkit ekonomi di pantai Utara Jawa perairan laut Jawa WPPNRI 712. Analisis dilakukan sejalan dengan tren penurunan aktivitas penangkapan kapal pukat cincin yang berpangkalan di Pekalongan Jawa Tengah yang telah berlangsung selama hampir dua dekade. Teori klasik tentang penangkapan ikan mengisyaratkan bahwa pemulihan populasi ikan dapat berlangsung cepat jika penangkapan ikan dihentikan pada rentang waktu tertentu. Analisis menggunakan pendekatan surplus produksi non-ekuilibrium dengan bantuan perangkat aplikasi ASPIC 7 dan Kobe plot digunakan untuk memetakan perubahan arah status stok ikan pelagis kecil yang berkaitan langsung dengan perilaku perkembangan perikanan pukat cincin di laut Jawa pada kurun waktu 1976 - 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan drastis baik jumlah armada pukat cincin maupun aktivitas penangkapannya akiba...