Karakteristik Antimikroba Ekstrak Etanol dan Etil Asetat Kulit Kayu Sikam (Bischofia javanica BL) (original) (raw)
Related papers
Jurnal Farmasi Sandi Karsa, 2020
Berdasarkan catatan studi dermatologi kosmetika Indonesia didapatkan bahwa penderita ance vulgaris tahun 2006 sebanyak 60% dan tahun 2007 sebanyak 80%. Pada umunya insiden acne vulgaris terjadi sekitar usia 14 – 17 tahun pada wanita dan 16 – 19 tahun pada pria. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antibakteri ekstrak etanol dan etil asetat Daun Binahong dalam menghambat bakteri Propionibacterium acnes. Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode difusi agar pada medium NA. Hasil penelitian didapatkan Pada konsentrasi ekstrak etanol 2% diameter rata-rata adalah 10 mm, pada konsentrasi ekstrak etanol 4% diameter rata-rata adalah 12 mm, pada konsentrasi ekstrak etanol 6% diameter rata-rata adalah 14 mm, pada kontrol positif diameter rata-rata adalah 15,6 mm. Sedangkan pada konsentrasi ektrak etil asetat 2% diameter rata-rata adalah 8,3 mm, pada konsentrasi ektrak etil asetat 4% diameter rata-rata adalah 11 mm, pada konsentrasi ektrak etil asetat 6% diameter rata-rata adalah...
Indonesian Health Journal, 2023
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas fisik sediaan gel yang meliputi Organoleptik, pH, viskositas, homogenitas, daya sebar dan daya lekat serta untuk menentukan konsentrasi sediaan gel ekstrak Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) yang efektif dalam menghambat pertumbuhan Propionibacterium acnes penyebab jerawat. Metode penelitian yaitu secara eksperimental dimana akan dibuat sediaan gel facial wash dari ekstrak Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dengan konsentrasi 2,5%, 5% dan 10%. Kemudian dilakukan uji stabilitas menggunakan metode Cycling test dan uji efektivitas antibakteri sediaan gel facial wash ekstrak Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) terhadap Propionibacterium acnes dengan metode difusi sumuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan gel facial wash ekstrak Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) memiliki stabilitas fisik yang memenuhi persyaratan, serta pada konsentrasi 2,5% sudah efektif dalam menghambat bakteri Propionibacterium acnes penyebab jerawat dengan rata-rata diameter zona hambat 16,3 mm yang masuk dalam rentan kategori kuat.
2013
Ekstrak etanol patikan kebo mengandung senyawa antibakteri yang efektif untuk menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis. Bakteri Staphylococcus epidermidis merupakan bakteri penyebab jerawat. Pemanfaatan tanaman patikan kebo sebagai obat jerawat alami dapat ditingkatkan efektivitasnya dengan menformulasikan ekstrak etanol patikan kebo menjadi bentuk sediaan krim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri melawan bakteri Stapylococcus epidermidis dan sifat fisik (viskositas, daya menyebar, dan daya melekat) dalam sediaan krim ekstrak etanol patikan kebo. Pembuatan ekstrak etanol patikan kebo dilakukan dengan metode maserasi. Simplisia patikan kebo direndam dalam 7,5 liter larutan etanol 95% selama 48 jam. Krim dibuat dalam basis vanishing cream dengan konsentrasi ekstrak 5%, 7,5%, dan 10%. Pengamatan aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi dan diinkubasi pada suhu 37°C selama 18-24 jam. Hasil uji sifat fisik dianalisis secara deskrip...
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia), 2019
Limpasu merupakan tanaman yang berlimpah dari Kalimantan Selatan. Data empiris menunjukkan buah limpasu berpotensi untuk mengobati demam (karena infeksi), kesehatan kulit, dan antioksidan. Data ilmiah pendukung potensi limpasu sebagai anti-infeksi yang disebabkan bakteri masih minim. Penelitian ini bertujuan mendapatkan data ilmiah kandungan kimia secara kualitatif dan potensi ekstrak limpasu sebagai antibakteri. Bagian buah, daun, dan kulit batang limpasu diekstraksi menggunakan pelarut etanol 96% dengan soxhlet. Ekstrak cair diuapkan menggunakan rotary evaporator sehingga didapatkan ekstrak buah (EB), ekstrak daun (ED), dan ekstrak kulit batang limpasu (EKB). Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi padat menggunakan kertas cakram. Bakteri yang diuji terdiri dari Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Escherichia coli, Propionibacterium acnes, dan Staphylococcus epidermidis. Hasil penelitian menunjukkan, ekstrak etanol buah limpasu ...
2018
Starfruit (Averrhoa bilimbi Linn.) is containing several chemical contents including tannins, alkaloids, flavonoids, polyphenols and saponins, which can be efficacious as an antibacterial. The purpose of this study is determine stability of gel and the effect of gel formulation ethanol extracted from leaves starfruit (Averrhoa bilimbi Linn.) against the antibacterial activity of Staphylococcus aureus and Pseudomonas aeruginosa. This is an experimental laboratory research where the formulation of ethanol extracted from the leaves of starfruit (Averrhoa bilimbi Linn.) which obtained from the process of maceration with 96% of ethanol solvent formulated in a gel dosage form. Gel formulations of the ethanol extracted from leaves starfruit was made with various concentration of the extract including 35%, 50% and 65% with hidroksi propil metil cellulose (HPMC) as the base. We used without-extract as the negative control and 0.1% of gentamicin ointment as the positive control. The result gel from antibacterial activity was then processed using the agar diffusion method .The use of a gel formulation ethanol extracted from leaves starfruit affected the antibacterial activity of Staphylococcus aureus and Pseudomonas aeruginosa. The results showed that the ethanol gel extracted from leaves starfruit (Averrhoa bilimbi Linn.) had the best antibacterial activity, indicated by 65% gel concentration containing the ethanol extracted from leaves starfruit being able to inhibit the growth of Staphylococcus aureus that for 28.62 mm with greater barrier diameter and Pseudomonas aeruginosa for 19 mm. Irritation test to 20 female with age 20-30 years old man and woman with put it on the back of hands for 2 hours in 3 days and the result is no irritation indication happend. Gel stability was had test for 4 weeks and nothing change happend .
Jurnal MIPA, 2019
Daun Alpukat memiliki kandungan antara lain saponin, alkaloid, flavonoid, polifenol, quersetin yang bersifat sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi terbaik dari ekstrak etanol daun alpukat (Persea americana Mill.) yang diformulasikan sebagai sediaan masker gel peel off berdasarkan uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis. Penelitian ini menggunakan metode ekperimental laboratorium. Formula sediaan masker gel peel off ekstrak daun Alpukat dibuat dengan variasi konsentrasi 0.1%; 0.15%; 0.2%; 0.25% dan 0.3%. Ekstrak tanaman daun alpukat diperoleh dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Pengujian antibakteri dengan metode sumuran diameter zona hambat yang paling besar yaitu pada konsentrasi 0,3% dengan diameter zona hambat 3 mm ± 0,32 dan kemampuan daya hambat dikategorikan lemah. Dapat disimpulkan bahwa konsentrasi terbaik dari ekstrak etanol daun Alpukat (Persea americana Mill.) yang diformulasikan sebagai...
Potensi Antimikroba Ekstrak Etanol Kulit Luar Buah Cempedak (Artocarpus integer (Thunb.) Merr.)
Jurnal Surya Medika, 2019
The background of this research is to develop the potential of biological resources in South Kalimantan. In particular, the biological source is cempedak fruit. The use of cempedak which has been scientifically studied is the use of cempedak bark as anti-malaria. Other studies related to other parts of cempedak are still not widely used. Based on the potential possessed by cempedak bark, it is likely that other parts of cempedak also have potential as traditional medicine. This study aims to identify the content of secondary metabolites from the outer skin of cempedak fruit, analyze the potential of the outer skin of cempedak fruit as an antimicrobial and analyze the effective dose as an antimicrobial. The method used to see MIC values with liquid dilution and KBM values with solid dilution. The results of phytochemical identification showed that the ethanol extract of the outer skin of cempedak fruit contained secondary metabolites in the form of saponins, tannins, flavonoids and a...
UNESA Journal of Chemistry, 2016
Abstrak. Pohon juwet (Syzygium cumini) merupakan tumbuhan buah-buahan yang berasal dari Asia dan Australia tropis. Biasa tumbuh di dataran rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya senyawa metabolit sekunder apa saja yang terkandung pada bagian kulit batang tumbuhan juwet dengan melakukan pengujian fitokimia, dan juga dilakukan uji aktivitasnya sebagai antioksidan. Dalam penelitian ini sampel yang berupa serbuk halus kulit batang tumbuhan juwet di ekstrak dengan metode maserasi dengan menggunakan dua pelarut, yaitu metanol dan etil asetat,selanjutnya dilakukan uji fitokimia dan untuk uji aktivitas antioksidannya menggunakan metode DPPH. Pada ekstrak metanol, senyawa yang terkandung adalah Triterpenoid, Flavonoid, Saponin, Fenolik, dan Tanin. Untuk ekstrak etil asetat senyawa yang terkandung adalah Flavonoid, Fenolik, dan Tanin. Uji aktivitas antioksidan ekstrak metanol dan ekstrak etil asetat kulit batang tumbuhan juwet diuji dengan metode DPPH. Ekstrak Metanol...