teori Wu Xing / U Sing (original) (raw)

teori yin-yang

penjelasan singkat mengenai teori yin-yang dalam segi filsuf dan TCM

Pemikiran Xun Zi

Secara khusus, Xun Zi telah memberi tentangan dan kritikan terhadap sekolah Meng Zi, beliau memberi panggilan Meng Zi sebagai "Su Ru" (俗儒), manakala beliau memberi panggilan “Da Ru” (大儒) kepada sendiri. Beliau telah mendirikan satu pemikiran yang lain di sekolah Konfusianisme. Kedudukan berpegang pada pemikiran Konfusianisme, tetapi juga masih menyerap fikiran Taoisme dan fikiran Moisme secara kritikan. Hal ini telah menyebabkan Xun Zi mendirikan satu pemikiran sendiri yang unik.

WONG OSING: Jejak Mula Identitas dalam Sengkarut Makna dan Kuasa

Makalah dipresentasikan dalam SEKOLAH KRITIK BUDAYA (SKB) Angkatan Kedua, FOKUS BANYUWANGI, yang diselenggarakan oleh Matatimoer Institute pada 14-15 April 2018 di Sanggar " Angklung Soren" Desa Olehsari, Glagah Banyuwangi, 2018

Tulisan ini memaparkan bagaimana konstruksi identitas Osing mula pertama dibentuk pada era kolonial di awal tahun 1920-an, menggeliat di pertengahan tahun 1970-an dan berkembang beberapa dekade kemudian hingga masa kini, yang secara genealogis kultural terhubung dengan kebesaran Blambangan di masa lampau. Pemaknaan dan redefinisi atas identitas itu berlangsung dinamis dan mengalami perubahan makna dalam berbagai ruang dan media, dari olok-olok hingga menjadi identitas kultural yang otonom dan membanggakan. Konstruksi tentang identitas Osing melibatkan berbagai aktor dan relasi kekuatan, dengan membawa agenda kepentingannya masing-masing. Identitas sepenuhnya merupakan suatu konstruksi sosial budaya yang tidak dapat ‘mengada’ (exist) di luar representasi atau akulturasi budaya sehingga menjadikannya rentan terhadap setiap perubahan yang terjadi di sekelilingnya, seperti adanya dominasi, minoritas, serta hegemoni dari penguasa/ negara yang menyebabkan identitas mengalami perubahan. Hal ini sekaligus menegaskan bahwa identitas merupakan entitas yang dikonstruksi terus menerus, sebagaimana halnya kebudayaan, yang sesungguhnya tidak pernah bebas nilai dan kepentingan.

TEORI RUANG

Kota memiliki pengertian yang berbeda-beda, tergantung pada sudut pandang dan bidang kajian yang dilakukan. Secara umum beberapa unsur yang tedapat pada pengertian kota adalah: kawasan pemukiman dengan jumlah dan kepadatan penduduk yang relatif tinggi, memiliki luas areal terbatas, pada umumnya bersifat non agraris, tempat sekelompok orang-orang dalam jumlah tertentu dan bertempat tinggal bersama dalam suatu wilayah geografis tertentu, cenderung berpola hubungan rasional, ekonomis dan individualistis (Kamus Tata Ruang, 1997:52). Bentuk kota yang terjadi dekarang tidak terlepas dari proses pembentukankota itu sendiri. Perkembangan kota, pada hakekatnya menyangkut berbagai aspek kehidupan. Perkembangan adalah suatu proses perubahan keadaan dari suatu keadaan ke keadaan yang lain dalam waktu yang berbeda. Perkembangan dan pertumbuhan kota berjalan sangat dinamis. Menurut Branch (1995:37) beberapa unsur yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kota antara lain : 1. Keadaan geografis, yakni pengaruh letak geografis terhadap perkembangan fisik dan fungsi yang diemban oleh kota. Kota pantai misalnya akan berkembang secara fisik pada bagian daratan yang berbatasan dengan laut dengan perkembangan awal di sekitar pelabuhan. Oleh karenanya kota demikian memiliki fungsi sebagai kota perdagangan dan jasa serta sebagai simpul distribusi jalur transportasi pergerakan manusia dan barang. 2. Tapak (site), merujuk pada topografi kota. Sebuah kota akan berkembang dengan memperhitungkan kondisi kontur bumi. Dengan demikian pembangunan saran dan prasarana kota akan menyesuaikan dengan topografinya agar bermanfaat secara optimal. 3. Fungsi yang diemban kota, yaitu aktivitas utama atau yang paling menonjol yang dijalankan oleh kota tersebut. Kota yang memiliki banyak fungsi, seperti fungsi ekonomi dan kebudayaan, akan lebih cepat perkembangannya daripada kota berfungsi tunggal. 4. Sejarah dan kebudayaan yang melatarbelakangi terbentuknya kota juga berpengaruh terhadap perkembangan kota, karena sejarah dan kebudayaan mempengaruhi karakter fisik dan masyarakat kota.