Peran Pendidikan Jasmani dalam Meningkatkan Kesehatan dan Keterampilan Motorik (original) (raw)

Keterampilan Motorik Pada Pendidikan Jasmani Meningkatkan Pembelajaran Gerak Seumur Hidup

Sporta Saintika, 2020

Gerak merupakan aktivitas yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Dengan memiliki keterampilan motorik yang baik, maka dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Tujuan artikel ini adalah membahas tentang karakteristik keterampilan motorik pada manusia. Keterampilan motorik dapat terjadi karena faktor pertumbuhan dan keadaan individu yang mengharuskan untuk bergerak. Dalam masa pertumbuhan dan perkembangan keterampilan motorik cenderung dieksplorasi dan ditingkatkan melalui pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah. Guru pendidikan jasmani menjadi agen yang penting dalam membentuk keterampilan motorik yang baik pada peserta didiknya. Oleh karena itu pemahaman dan implementasi untuk memberikan layanan kepada peserta didik dalam meningkatkan keterampilan motorik sangat penting. Setelah manusia tumbuh dewasa maka keterampilan motorik salah satu faktor yang dapat menunjang kehidupannya.

Peran Pendidikan Jasmani dalam Pengembangan Motorik Kasar pada Anak Usia Dini

Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini

Motorik kasar merupakan keterampilan fisik yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari dan dapat berpengaruh pada perkembangan fisik, kognitif, dan sosial anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran pendidikan jasmani dalam pengembangan motorik kasar pada anak usia dini. Metode kajian studi literatur digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data dari berbagai sumber. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengevaluasi dan menganalisis berbagai sumber informasi yang telah dikumpulkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan jasmani memiliki peran penting dalam mengembangkan kemampuan motorik kasar pada anak usia dini, yang dapat memengaruhi perkembangan kognitif, sosial, dan emosional anak. Namun, masih terdapat permasalahan dalam pengembangan motorik kasar pada anak usia dini, seperti kurangnya pengetahuan dan pemahaman orang tua dan lembaga pendidikan mengenai pentingnya pendidikan jasmani. Penelitian ini memiliki implikasi untuk meni...

Peranan Intelegensi Terhadap Perkembangan Keterampilan Fisik Motorik Peserta Didik Dalam Pendidikan Jasmani

Multilateral Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga, 2017

Untuk dapat menyerap konsep-konsep gerakan dalam pembelajaran penjas dibutuhkan kemampuan inteligensi yang tinggi dari setiap peserta didik. Seorang peserta didik akan memiliki kemampuan intelegensi yang baik apabila rajin serta aktif dalam berlatih, sehingga nantinya kemampuan tersebut akan memberikan kontribusi kepada individu agar mampu mempelajari secara cepat dan cermat kecakapan dasar dan keterampilan motorik. Rahyubi (2014-209) ada beberapa hal yang mempengaruhi proses pembelajaran motorik, antara lain faktor individu, lingkungan, peralatan atau fasilitas, dan pengajar. Faktor individu berkaitan dengan potensi, bakat, kemampuan, dan kemauan seorang pembelajar. Dari pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kedua pendapat tersebut memiliki keterkaitan makna, yaitu tujuan sama yakni kesempurnaan keterampilan fisik dan motorik dipengaruhi oleh intelegensi. Hal ini membuat intelegensi sangat diperhitungkan dalam proses pembelajaran penja, karena intelegensi merupakan bagian dalam pembelajaran penjas terkait dengan pengembangan keterampilan fisik dan motorik.

Pengaruh Metode Pembelajaran Dan Kemampuan Motorik Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan Siswa

JURNAL STAMINA

Masalah dalam penelitian ini yaitu rendahnya hasil belajar keterampilan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) peserta didik SD Kartika 1-12 Padang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran dan kemampuan motorik terhadap hasil belajar PJOK SD Kartika 1-12 Padang. Metode penelitian ini adalah eksperimen rancangan factorial by level 2 x 2. Populasi adalah kelas IV, V, dan VI berjumlah 65 orang. Sampel sebanyak 48 orang berdasarkan pembagian kelompok 50% tingkat kemampuan motorik tinggi dan 50% kemampuan motorik rendah. Teknik pengumpulan data kemampuan motorik diukur dengan tes Scott Motor Ability dan untuk mengukur hasil belajar menggunakan tes keterampilan materi pembelajaran. Data dianalisis menggunakan ANAVA dua jalur pada taraf signifikansi α= 0,05. Selanjutnya, karena tidak ditemukan interaksi antara metode pembelajaran dan kemampuan motorik maka tidak dilakukan Uji Tukey. Hasil analisis data menunjukkan: (1) Secara keseluruhan tidak terda...

Pengaruh Media Pembelajaran Edukatif Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Terhadap Keterampilan Motorik Dasar Siswa Sekolah Dasar

TEGAR: Journal of Teaching Physical Education in Elementary School

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran edukatif dalam pemebelajaran pendidikan jasmani terhadap keterampilan motoric dasar siswa sekolah dasar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain Randomize Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas IV di Kota Cimahi, dengan teknik sampling menggunakan cluster random sampling . Penelitian ini dilaksakan selama 16 kali pertemuan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan Test Gross Motor Development – Second Edition (TGMD-2nd Edition) dari Ulrich. Dengan Analisis data menggunakan SPSS 17 dengan urutan analisis data menggunakan Uji T Paired Samples. Adapun hasil penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan dari media pembelajaran edukatif dalam pemebelajaran pendidikan jasmani terhadap keterampilan motorik dasar siswa sekolah dasar.

Hubungan Kemampuan Motorik Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan Siswa Kelas V Putra Sekolah Dasar Negeri 25 Air Tawar Selatan

Sport Science, 2019

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Belum di ketahui masalah pasti apa yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa. Banyak faktor-faktor penyebab yang memungkinkan rendahnya hasil belajar baik yang bersifat internal maupun eksternal. Adapun yang berfokus dalam penelitian ini tidak yang berkaitan dengan kemampuan motorik . Penulis ingin melihat apakah terdapat hubungan kemampuan motorik dengan hasil belajar . dengan demikian tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan kemampuan motorik dengan hasil belajar. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu suatu penelitian yang menetukan tingkat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Adapun hubungan yang akan diteliti adalah variabel bebasnya kemampuan motorik dengan variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa Sekolah Dasar Negeri 25 Air Tawar Selatan Kecamatan Padang Utara Kota Padang. Populasi dalam p...

Implementasi Pendekatan Taktis dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Terhadap Motivasi, Kebugaran Jasmani dan Kemampuan Motorik

JURNAL PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA, 2016

Penelitian ini dilatar belakangi oleh fakta di lapangan mengenai kondisi pembelajaran pendidikan jasmani saat ini, yang kecenderungannya masih menggunakan pendekatan konvensional. Proses pembelajaran ini cenderung membuat bosan dan kurang antusiasnya siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kontribusi pendekatan taktis dalam pembelajaran pendidikan jasmani terhadap motivasi, kebugaran jasmani dan kemampuan motorik. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan bentuk Non equivalent Pretest-Posttest Control Group Design.Subjek siswa yang akan dilibatkan adalah siswa kelas V sekolah dasar di MI Asshulaha dan SD Sukamanah 2. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 28 orang sesuai jumlah di kelas VB MI Asshulaha dan 28 orang di kelas V SD Sukamanah 2. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan angket motivasi belajar, tes kebugaran jasmani dan tes ke...

Hubungan Motivasi Olahraga Dan Kemampuan Motorik Dengan Hasil Belajar Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan

Jurnal Menssana, 2018

Abstrak Masalah dalam penelitian ini yaitu rendahnya hasil belajar pendidikan jasmani Olahraga dan kesehatan siswa SD Negeri 16 Sintoga Kec.Sintuk Toboh Gadang Kabupaten Padang Pariaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi Olahraga dan kemampuan motorik dengan hasil belajar pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan siswa SD Negeri 16 Sintoga Kec. Sintuk Toboh Gadang Kabupaten Padang Pariaman. Jenis penelitian ini adalah korelasional. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa di SD Negeri 16 Sintoga Kec. Sintuk Toboh Gadang Kabupaten Padang Pariaman yaitu berjumlah sebanyak 77 orang, terdiri dari kelas IV yang berjumlah sebanyak 39 orang dan kelas V berjumlah sebanyak 38 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Dengan demikian jumlah sampel di dalam penelitian ini adalah sebanyak 36 orang. Data motivasi olahraga di peroleh dari hasil penyebaran angket kepada siswa yang terpilih menjadi sampel, variabel kemampuan motorik di peroleh dari hasil pengukuran terhadap kemampuan motorik siswa dan data hasil belajar penjas orkes di peroleh dari nilai siswa yang tertera di dalam rapor. Data dianalisis dengan korelasi productmoment dan dilanjutkan dengan korelasi ganda. Berdasarkanhasilanalisis data menunjukkan bahwa motivasi olahraga mempunyai hubungan secara signifikan, karena ditemukanr hitung 0,341>r tabel 0,329 dant hitung = 2,11>t tabel 1,69 05. 0  . V ariabel kemampuan motorik mempunyai hubungan secara signifikan karena ditemukan r hitung 0,402 >r tabel 0,329 dant hitung = 2,56> t tabel 1,69 05. 0   Sedangkan variabel motivasi olahraga dan kemampuan motorik secara bersama-sama mempunyai hubungan secara signifikan dengan hasil belajar pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dan diterima kebenarannya secara empiris, karena ditemukan r hitung = 0,487> r tabel 0,329 dan F hitung = 5,13> F tabel 3,29. PENDAHULUAN Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat dalam kurikulum Sekolah Dasar. Menurut Mulyasa (2010:49) kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan pada SD/MI/SDLB dimaksud untuk "meningkatkan potensi fisik dan menanamkan sportifitas serta kesadaran hidup sehat". Artinya peserta didik setelah mendapat pembelajaran penjasorkes yang diberikan guru akan dapat memahami dan menerapkan kesadaran hidup sehat dan meningkatkan potensi fisik serta mempunyai sikap sportifitas yang tinggi. Mengajar sering diistilahkan dengan pembelajaran dalam kontek standar proses pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan tidak hanya sekedar menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga dimaknai sebagai proses mengatur lingkungan supaya siswa belajar. Hal ini mengisaratkan bahwa dalam proses belajar mengajar siswa harus dijadikan sebagai pusat kegiatan. Dengan demikian diharapkan akhir dari proses pembelajaran penjasorkes tersebut siswa akan mendapat atau memperoleh hasil belajar, setelah guru penjasorkes melakukan evaluasi atau penilaian. Dapat juga diartikan bahwa hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar adalah hasil belajar. Dari sisi guru tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar, dari sisi siswa hasil belajar