ILMU BALAGHAH DALAM PEMAHAMAN AL-QUR'AN (original) (raw)

ILMU DALAM PERSPEKTIF AL-QUR'AN

Islam adalah agama yang mengajarkan umatnya untuk selalu belajar. Islam mengajarkan umatnya untuk selalu menggunakan akal pikiran yang sudah dikaruniakan Allah kepada manusia. Allah menciptakan manusia dari tidak tahu apa-apa, sebagaimana dalam firman Allah SWT;                  "Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur."(QS. An-Nahl: 78). 1 Islam juga agama yang memposisikan ilmu dalam posisi mulia. Sebagai tanda keutamaan ilmu dalam Islam adalah sifat ilmu adalah salah satu sifat wajib Allah SWT. 2 Sebagaimana firman Allah SWT;               "Dan Dialah Allah (yang disembah), baik di langit maupun di bumi; Dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu lahirkan dan mengetahui (pula) apa yang kamu usahakan."(QS. Al-An'am/6: 3). 3 Bagaimana kalau di dunia ini tidak ada ilmu? Bayangkan saja, pasti akan kacau dan gelap gulita. Manusia diciptakan oleh Allah sebagai makhluk yang berfikir. Manusia dianugerahi akal dan pikiran yang menjadikan dia lebih unggul dari makhluk lain dan dipercaya sebagai khalifah fil ardhi seperti dalam Al-Qur'an;

HAKIKAT ILMU DALAM AL-QUR'AN

Abstrak ini membahas hakikat ilmu dalam perspektif Al-Qur'an sebagai pedoman hidup umat Islam. Al-Qur'an memandang ilmu sebagai elemen penting yang berperan dalam membimbing manusia untuk memahami tujuan hidup, mengenal kebesaran Allah, dan memperbaiki hubungan dengan sesama. Ilmu dalam Islam tidak hanya terbatas pada pengetahuan intelektual, tetapi juga mencakup aspek spiritual yang memperkuat keimanan dan ketakwaan. Ayat-ayat Al-Qur'an menekankan pentingnya mencari dan mengamalkan ilmu dengan tujuan kebaikan

KONSEP ILMU MENURUT AL-QUR'AN

Wiwik Indah Handayani, 2021

ABSTRAKSI Wahyu pertama (surah al-'Alaq ayat 1-5) yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad saw. mengandung prinsip-prinsip ilmu dan teknologi. Kata Iqra' berarti bacalah, telitilah, damailah, ketahuilah ciri-ciri sesuatu; bacalah alam, tandatanda zaman, sejarah maupun diri sendiri, yang kesemua makna dapat dikembalikan kepada hakikat "menghimpun". Al-Qur'an adalah kitab suci yang berdimensi banyak yang kandungan isinya tidak saja berbicara tentang masalah-masalah keagamaan, tetapi lebih luas lagi meliputi berbagai aspek kehidupan manusia yang demikian kompleks, meskipun isinya tidak selalu tersusun secara sistematis sebagaimana layaknya buku-buku ilmiyah. Penafsiran Al-Qur'an telah berlangsung sejak masa Nabi saw., yang pada saat itu beliau sendiri bertindak sebagai mufassir, menjelaskan kepada sahabat tentang arti dan kandungan Al-Qur'an, khususnya yang menyangkut ayat-ayat yang sulit dipahami atau samara-samar artinya. Sepeninggal Nabi saw., maka para sahabatlah yang tampil sebagai mufassir dan sekaligus mubayyin khususnya bagi sahabat yang mempunyai kemampuan. Begitulah seterusnya usaha pemahaman terhadap kandungan Al-Qur'an terus berlangsung dari masa ke masa, sesuai dengan perkembangan hidup masyarakat.

FILSAFAT ILMU MENURUT AL-QUR'AN

three decades ago, philosophy as an object of investigation was still unlawful religiously among the santris and even among some Muslim university students in Indonesia. That is no longer the case now. Following the coming of some open-minded religious discourses in the country especially that which was brought about by a well-known scholar named Harun Nasution, the study of philosophy became lawful and even promising. This paper speaks about this phenomenon by looking at the evolution of the study of philosophy –especially the philosophy of science-in the academic study in Indonesia. Within the framework of evolution theory, the paper also tries to discuss how the study of this science evolves from a sheer Western-based study to include the Qur'anic perspective of it. This paper itself is a study of the Qur'anic perspective concerning the philosophy of science. And by doing that, it tries to show that this kind of study has become a trend in academic circle in Indonesia. Keyword: knowledge, philosophy of science, epistemology Pendahuluan Katakanlah: " Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula). 1 Ayat ini menggambarkan betapa luas kandungan ilmu-ilmu yang diturunkan Allah baik yang terdapat dalam ayat-ayat Qur'aniah maupun dalam ayat-ayat kauniah. Oleh karena itu, tidak heran jika para ulama dan para filosof muslim sejak zaman dahulu menjadikan al-Qur'an sebagai sumber ilmu pengetahuan. Para filosof muslim telah mengajukan berbagai argumen bahwa al-Qur'an bukan hanya tidak bertentangan tetapi justru sesuai dengan konsep-konsep pemikiran filsafat, bahkan ia menjadi sumber berbagai ilmu pengetahuan. 2 Dengan demikian, tulisan ini akan mengkaji konsep ilmu dalam al-Qur'an ditinjau dari sudut pandang filsafat. Kerangka yang dipakai untuk menganalisis tema ini adalah kerangka pemikiran filsafat. Dalam paradigma filsafat, konsep ilmu dapat diklasifikasi dalam tiga dimensi, yaitu: pertama, dimensi epistemologis, yakni kajian filsafat dari aspek bagaimana cara memperoleh ilmu pengetahuan. Bagian filsafat ini disebut teori ilmu pengetahuan, yaitu metodologi untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, atau cara mendapatkan pengetahuan yang benar, 3 kedua, dimensi ontologis, yakni cabang filsafat yang membahas tentang objek kajian ilmu pengetahuan, atau hakikat segala yang menjadi kajian ilmu, 4 dan ketiga, dimensi aksiologis, yakni cabang filsafat yang membahas tentang tujuan dan nilai guna serta nilai manfaat ilmu pengetahuan. Bagian filsafat ini lebih dikenal dengan teori nilai. 5 Bertitik tolak dari kerangka teori di atas, maka permasalahan yang akan dianalisis  Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati, Bandung.

KONSEP ILMU DALAM AL-QUR'AN

Wahyu pertama (surah al-"Alaq ayat 1-5) yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad saw. mengandung prinsip-prinsip ilmu dan teknologi. Kata Iqra" berarti bacalah, telitilah, damailah, ketahuilah ciri-ciri sesuatu; bacalah alam, tanda-tanda zaman, sejarah maupun diri sendiri, yang kesemua makna dapat dikembalikan kepada hakikat "menghimpun". Al-Qur"an adalah kitab suci yang berdimensi banyak yang kandungan isinya tidak saja berbicara tentang masalah-masalah keagamaan, tetapi lebih luas lagi meliputi berbagai aspek kehidupan manusia yang demikian kompleks, meskipun isinya tidak selalu tersusun secara sistematis sebagaimana layaknya buku-buku ilmiyah.

KEWAJIBAN MENUNTUT ILMU MENURUT AL QUR'AN DAN AL-HADIS

Abstrak Sejak kehadirannya, agama islam telah banyak memberikan pengaruh yang besar terhadap ilmu pengetahuan yang ada di dunia. Terutama ilmu yang mengacu pada Al Qur'an dan Hadis, selain itu Al Qur'an juga dipergunakan sebagai bahan untuk memperdalam ilmu pengetahuan dan hadis sebagai pendukung sekaligus penopang dasar – dasar dari sebuah ilmu. Para ilmuan dan cendekiawan islam yang sadar akan keilmuan ilmiah yang bersumber dari Al Qur'an dan hadis membawanya dalam pencapaian terbesar dalam kejayaan peradaban islam. Salah satu sifat ilmuan adalah sikap terbuka yang menjadikan penemuan dalam perkembangan ilmu pengetahuan mengalami kemajuan yang sangat pesat dan positif serta dapat menerima ilmu pengetahuan dari peradaban lain tanpa prasangka buruk yang menghantui hati mereka. Tujuan penulisan ini sebagai salah satu upaya membumikan Alquran dan Hadits agar setiap muslim dapat menghargai Al Qur'an dan hadis tanpa melemparkan pandangan sebelah mata bahwa itu hanya dalam ruang lingkup keislaman saja tanpa ada manfaatnya untuk kehidupan terutama dunia keilmuan dan segala perangkat yang mendasari ilmu pengetahuan yang dapat dijelaskan dengan logika dan dapat di lakukan uji coba dengan mengkaji secara tematik khususnya tentang ilmu pengetahuan dan mengkaitkannya dengan disiplin ilmu pengetahuan lainnya. Diketahui bahwa dalam Islam tidak ada satupun ilmu yang berdiri sendiri dan terpisah dari bangunan epistemologis Islam, ilmu-ilmu tersebut tidak lain merupakan bayan atau penjelasan yang mengonfirmasi wahyu, yang kebenarannya pasti. Abstract Since its presence, the religion of Islam has provided a great influence on science in the world. Especially science that refers to the Qur'an and the Hadith, the Qur'an besides it is also used as an ingredient to deepen science and tradition as well as supporters of the support base-the basis of a science. Scientists and scholars of Islam are aware of the scientific scientific sourced from the Quran and Hadith bring it into the greatest achievement in the heyday of Islamic civilization. One of its characteristics is the open attitude of scientists who made the discovery in the development of science is progressing very rapidly and positively and can receive knowledge of other civilizations without prejudice that haunts their hearts. The purpose of this paper as an effort to unearth the Koran and Hadith that every Muslim can appreciate the Qur'an and hadith without throwing eye view that it is only within the scope of Islam without any benefit for life, especially the scientific world and all its underlying science knowledge which can be explained by logic and test can be done by examining the thematic particularly about science and link it with other science disciplines. It is known that in Islam no one science is independent and separate from the building epistemological Islam, these sciences is nothing but a parrot or explanation confirming revelation, the truth for sure.

ULASAN ILMU AL QUR'AN DAN WAHYU

Yang diampu oleh: S. SYEH ASSEGAF,S.S Disusun oleh: Lailatul Ridwanitayati : 20168401461007 INSTITUT AGAMA ISLAM AL-QOLAM FAKULTAS TARBIYAH PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INDONESIA TAHUN 201 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad dan kaunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini sebagai tugas mata kuliah studi Al Qur'an. Terima kasih kepada dosen pengampu yang telah memberikan saran terkait tugas ini, sehingga kami mampu menyelesaikannya mudah dan baik. Al Qur'an merupakan kitab suci umat islam yang diturunkan kepada rosul akhiruzzaman. Definisinya pun telah banyak dijelaskan oleh berbagai sumber dan dari berbagai segi. Dan juga telah dijelaskan secara intgral dan komprehensif didalam buku-buku tentang ulumul qur'an dan maupun didalam lembar kerja siswa sekolah menengah pertama atau sekolah menengah atas yang menjadi bahan acuan saya dalam menyelesaikan makalah ini. Makalah ini saya susun sebagai tugas mata kuliah studi al qur'an dan juga dapat digunakan sebagai bacaan ringan dalam memahami definisi tentang al qur'an. Tak hanya al qu'an, terdapat pula definisi tentang wahyu sebagai proses turunnya al qur'an tersebut. Di dalam penjelasan berikut, juga saya paparkan penjelasan tentang ilham, yang mana definisi ilham dan hadis yang mana seringkali tertukar atau disamakan dengan definisi wahyu. Padahal sebenarnya keduanya berbeda walaupun sama-sama datangnya dari Allah SWT. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin. Gondanglegi, 15 februari 2017 Lailatul Ridwanitayati 2