Memaafkan Untuk Penyelesaian Kejahatan Masa Lalu (original) (raw)
Related papers
Pangrok Sulap: Sedekad Memetakan Masa Lalu, Mengukirkan Masa Hadapan
Jurnal Kinabalu, 2020
Perjalanan sejarah Sabah dalam Malaysia telah berusia selama 57 tahun lamanya. Dalam tempoh tersebut, matlamat penubuhan Malaysia untuk menjadikan Sabah setanding dengan kemajuan di Tanah Melayu masih jauh daripada yang diharapkan. Hakikat ini dapat dilihat apabila kedudukan Sabah diletakkan sebagai antara negeri termiskin di Malaysia sedangkan negeri tersebut kaya dengan hasil buminya. Konsep "sama rasa, sama raya" yang pernah dikemukakan oleh Pak Sako di Tanah Melayu sepatutnya dipanjangkan matlamatnya sehingga ke Malaysia Timur agar kemajuan bersama dapat direalisasikan secepat mungkin. Sekiranya perkara ini dapat dilaksanakan, sudah pasti persoalan 'penentangan', 'kritikan' dan 'kemarahan' daripada rakyat Sabah tidak akan 'mengisi' laporan akhbar, karya seni mahupun medium bersuara lainnya. Malangnya, keinginan tersebut masih 'tertunda' sehingga kini sedangkan kitaran ganas kemiskinan, kemusnahan flora dan fauna, kronisme, kemandulan intelektual serta pelbagai 'penyakit' lainnya tumbuh subur tanpa mampu dikekang oleh puncak kuasa sedia ada. Atas faktor ini munculnya kritikan daripada kolektif Pangrok Sulap yang lahir daripada 'ideologi punk' untuk mengabdi kepada masyarakat bawahan dan menentang segala bentuk penindasan, eksploitasi dan penyalahgunaan kuasa yang memiskinkan rakyat serta memusnahkan khazanah warisan Sabah. Oleh itu, penulisan ini akan menelusuri peranan Pangrok Sulap dalam mengangkat permasalahan masyarakat dan persekitarannya, sekali gus membolehkan literasi masyarakat tentang kewujudannya di Malaysia dapat diperluaskan. Dalam usaha mencapai matlamat tersebut, penulisan ini menggunakan kaedah temu bual sebagai sumber utama penulisan kerana kebanyakan maklumat berkenaan Pangrok Sulap belum didokumentasikan dan kekal dalam bentuk memori kolektif dalam kalangan anggotanya. Kini, telah sedekad lamanya Pangrok Sulap bersinggungan langsung dengan masyarakat dan lingkungannya sehingga membolehkan kolektif ini dianggap sebagai ‘kotak suara’ masyarakat terpinggir.
TAPAK TILAS PERADABAN ISLAM: Mengerti Masa Lalu Siap Untuk Masa Depan
Perdana Publishing, 2020
Dilarang memperbanyak, menyalin, merekam sebagian atau seluruh bagian buku ini dalam bahasa atau bentuk apapun tanpa izin tertulis dari penerbit atau penulis TAPAK TILAS PERADABAN ISLAM v KATA PENGANTAR R asa syukur ke hadirat Allah swt. mengiringi selesainya buku ini, dilandasi kesadaran bahwa, pada akhirnya, hanya Dia-lah penyebab tertinggi dari segala sesuatu yang ada dan terjadi. Salawat dan salam kepada junjungan Nabi Muhammad saw. sebagai pemain pertama dan paling utama dalam sejarah umat Islam.
Koeksistensi Penyelesaian Masa Lalu di Timor- Leste: Kebenaran, Keadilan dan Rekonsiliasi
Dedy Kristanto
Proses invansi Indonesia ke Timor-Leste banyak menimbulkan pelanggaran HAM dan kejahatan kemanusiaan berat. Persoalan tersebut sampai sekarang belum jelas pertangungjawabannya. Tanggung jawab atas persoalan kekerasan politik masa lalu di Timor-Leste semestinya berada di pundak Indonesia. Mengapa? Karena negara Indonesia secara resmi mendukung berbagai bentuk kekerasan politik bagi masyarakat Timor-Leste. Penyelesaian masa lalu antara Indonesia dan Timor-Leste sudah diupayakan dengan membentuk Komisi Kebenaran dan Persahabatan (KKP) HAM. Komisi ini dibentuk dengan semangat untuk melakukan rekonsiliasi. Namun sayang, rekonsiliasi tersebut mengabaikan dua prinsip mendasar yang lain yaitu kebenaran dan keadilan. KKP HAM sudah mencoba sedikit mengungkap kebenaran namun tanpa pemenuhan keadilan. Maka, rekonsiliasi sebagai penyelesaian masa lalu sangat didukung oleh para pelaku pelanggaran HAM dan kejahatan kemanusiaan berat karena memberikan ruang yang “nyaman dan aman” bagi mereka untuk mempraktikkan prinsip-prinsip supra individual. Politik supra individual ini membuat proses rekonsiliasi pun tidak ubahnya “mistifikasi” politik untuk menundukkan ruang semiosis para korban (survivors) yang menuntut pertanggungjawaban yang adil bagi pemulihan martabat dan sejarah hidup mereka di masa lalu. Rekonsiliasi akhirnya menjadi cara untuk tetap melanggengkan impunitas. Karena itu, testimoni dan kesaksian para korban harus bisa menjadi signifiant (penanda) sejarah working through agar tidak terjadi kembali pengulangan atas sejarah yang ditundukkan oleh prinsip-prinsip supra individual.
2018
Di zaman kini, ilmu pengetahuan mendominasi kehidupan umat manusia. Seiring berjalannya waktu ia semakin berkembang pesat, tidak terkecuali dalam bidang teknologi komunikasi dan informasi yaitu dengan munculnya internet. Dengan kemajuan tersebut telah memudah masyarakat dalam mengakses setiap hal, terlebih dengan munculnya internet yang membuat dunia seakan berada di genggaman tangan. Dalam pengertian yang luas, dakwah adalah upaya untuk mengajak seseorang atau sekelompok orang (masyarakat) agar memeluk dan mengamalkan ajaran Islam atau untuk mewujudkan ajaran Islam kedalam kehidupan yang nyata. Dakwah dalam konteks ini dapat bermakna pembangunan kualitas sumber daya manusia, pengentasan kemiskinan,memerangi kebodohan dan keterbelakangan serta pembebasan melalui pemanfaatan ilmu pengetahuan. Ada beberapa hal yang mesti menjadi perhatian bersama dalam upaya membumikan dakwah di era kini, yaitu dengan cara menyeimbangkan antara peluang dan tantangan dakwah melalui media internet. Pelu...
Buku TUMANG Melacak Jejak Peradapan Masa Lalu
Penerbit Sanggar Budi Rahayu , 2019
Buku sejarah Dusun Tumang ini mengisahkan sebuah perjalanan seoarang Bangsawan yang diasingkan dari istana. Kemusian Beliau tinggal dikampung kecil di lerang timur gunung Merapi-Merbabu. Beliau kemudian menjadikan desa tersebut menjadi ramai karena selain mendirikan jineman/pondok pesantren juga menjadikan desa ini sebagai sentra seni kriya logam yang produknya dipasarkan ke berbagai penjuru dunia.