Aturan bilangan oksidasi (original) (raw)

Penggunaan Konsep Bilangan Oksidasi

Definisi reaksi redoks berdasarkan konsep bilangan oksidasi lebih bisa diterima. Dengan konsep bilangan oksidasi, kita akan lebih mudah membedakan reaksi redoks dan bukan redoks. Pada reaksi redoks, dikenal juga reaksi autoredoks, yaitu satu zat berfungsi sebagai oksidator juga reduktor. Reaksi autoredoks dengan udah dijelaskan dengan konsep bilangan oksidasi. Bilangan oksidasi digunakan pula pada persamaan senyawa yang salah satu unsurnya memiliki biloks lebih dari satu.

KLASIFIKASI NUMBERIK.docx

Abstrak Mikroorganisme merupakan makhluk hidup yang berukuran sangat kecil yaitu dalam skala micrometer atau micron (μ) atau sepersejuta meter dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Klasifikasi numerik juga disebut taksonomi numerik adalah pengelompokkan suatu unit taksonomi dengan metode numerik ke dalam taksa atau takson tertentu berdasarkan atas karakteristik atau ciri-ciri yang dimiliki oleh suatu organisme.Tujuan utama taksonomi numerik yaitu untuk menghasilkan suatu klasifikasi yang bersifat teliti, reprodusibel serta padat informasi. Salah satu metode penunjang taksonomi numeris dalam proses klasifikasi adalah dengan adanya pendekatan logika fuzzy. logika fuzzy sebagai penunjang metode numeris agar memudahkan dalam objek studi klasifikasi mikroba sendiri di masa depan, dan dapat memberikan gagasan bagi penelitian selanjutnya. Logika fuzzy menggunakan ungkapan bahasa untuk menggambarkan nilai variabel. Logika fuzzy bekerja dengan menggunakan derajat keanggotaan dari sebuah nilai yang kemudian digunakan untuk menentukan hasil yang ingin dihasilkan berdasarkan atas spesifikasi yang telah ditentukan. Kata Kunci: Klasifikasi Numerik, Mikroorganisme, dan Logika fuzzy. ABSTRAC Microorganisms are living beings which are so small that in the scale of micrometers or microns (μ) or millionths of a meter and can not be seen with the naked eye. Numerical classification also called numerical taxonomy is a unit of taxonomic classification by numerical methods into specific taxa or taxon based on the characteristics or traits possessed by an organism. Numerical taxonomy main goal is to produce a classification that is accurate, reproducible and solid information. One method of numerical taxonomy support in the classification process is the presence of fuzzy. fuzzy logic approach as a support of numerical methods in order to facilitate the classification of microbes own object of study in the future, and can provide ideas for the next research. Fuzzy logic uses the expression language to describe the value of the variable. Fuzzy logic

Peraturan di bidang B3

Peraturan yang melandasi tentang penanganan pengolahan maupun penyimpanan limbah B3 dan semua yang terkait dengan masalah tsb

Pola Barisan Bilangan

Pola dan barisan bilangan meliputi pola bilangan dan barisan bilangan. Pola bilangan yaitu susunan angka-angka yang mempunyai pola-pola tertentu. Misalnya pada kalender terdapat susunan angka-angka baik mendatar, menurun, diagonal (miring). Pola Bilangan 1. Pola Garis Lurus dan Persegi Panjang Dalam pola persegi panjang biasanya terdiri dari kumpulan noktah berjumlah 2, 6, 12, dst. Untuk menentukan pola-pola bilangan tersebut kita dapat menggunakan rumus Un = n (n+1) dimana n adalah bilangan bulat bukan negatif. 2. Pola Persegi Pola ini memiliki bentuk kumpulan noktah menyerupai persegi dengan sisi-sisi yang sama besar. Perhatikan polanya. Kemudian kita dapat memperoleh pola-pola bilangannya yaitu : 1, 4, 9 dst di lihat dari jumlah noktah dalam susunan pola. Andaikan kita ingin mengetahui pola-pola bilangan persegi dapat kita lakukan dengan menggunakan rumus U n = n 2 dengan n adalah bilangan bulat positif. 3. Pola Segi tiga (segitiga sama sisi) Dalam membentuk pola ini dibutuhkan kumpulan noktah yang berbentuk segitiga sama sisi. Terdapat dua cara dalam menentukan pola segitiga, yaitu: Cara 1: dengan cara mengikuti pola berikut ini Kita mulai dengan angka 1 yang kemudian ditambahkan angka setelah angka satu yaitu 2 yang menghasilkan 3 dan 3 ditambahkan dengan 3 dimana tiga adalah bilangan setelah dua yang kemudian hansil jumlahnya 6, 6 dijumlahkan dengan bilangan berikutnya dari 3 dan menghasilkan 10, 10 dijumlahkan lagi denagn bilangan setelah empat yaitu lima akan menghsilkan 15 dan begitu seterusnya.