WARTEG BELAJAR PADA JEMAAT PERGAMUS (original) (raw)
Related papers
WARTEG BELAJAR PADA JEMAAT LAODIKIA
INDRIA GUNTARAYANA, 2024
seri Pertumbuhan Gereja saat ini tibalah kita akan belajar mencermati ke jemaat ketujuh, jemaat terakhir, yang disapa Tuhan dalam kitab Wahyu. Jemaat Laodikia. Jemaat yang istimewa karena inilah satu-satunya jemaat, di antara tujuh yang disebut, yang tentangnya Kristus cuma mencela. Tak satu kalimat pun Ia memuji. Ia padahal kita kenal begitu objektif dan selalu berpikir positif. Yang dianggap sampah oleh masyarakat, tanpa malu-malu Ia hargai. Musuh 'bebuyutan'-nya, orang-orang Farisi, walau habis-habisan Ia kecam kalau salah, toh tak segansegan Ia puji bila memang pantas.
WARTEG By Indria Guntarayana,STh,MTh,M.Mis SERI PERTUMBUHAN GEREJA BELAJAR PADA JEMAAT FILADELFIA
INDRIA GUNTARAYANA, 2024
persaudaraan. Berasal dari kata φίλος-PHILOS, kasih; dan kata ἀδελφός-ADELPHOS, saudara. Mengapa Kota ini dinamakan Filadelfia ("kasih persaudaraan")???? karena kasih Attalus II bagi kakaknya, Eumenes II, dua raja Pergamus. Kota Filadelfia dibangun di perbatasan wilayah tiga bangsa: Misia, Lidia, dan Frigia. Bangsa Misia sudah memeluk kebudayaan Yunani, tetapi bangsa Frigia dan Lidia saat itu belum mau menerima bahasa dan budaya Yunani. Mereka dianggap liar dan tidak beradab. Filadelfia dibangun dengan suatu harapan menjadi saluran atau pintu gerbang untuk membawa kebudayaan Yunani kepada bangsa Frigia dan Lidia, atau untuk "meyunanikan" mereka. Maka dapat dikatakan, sejak didirikan Kota Filadelfia memang memiliki peranan "misionaris". Kota Filadelfia terletak di Lembah Kogamis, dan ini sungguh baik sebagai jalur perdagangan. Barang dari Filadelfia dan dari pelabuhan Smirna yang dibawa ke Frigia dan seluruh wilayah timur dari Frigia akan lewat Filadelfia. Tetapi dari segi yang lain, letak Kota Filadelfiatidak menguntungkan sebab gunung berapi dan gempa bumi sering terjadi di daerah itu. Pada tahun 17 M ada gempa bumi yang dianggap paling dahsyat sampai saat itu. Dua belas kota di daerah itu, termasuk Filadelfia dan sardis-, hancur. Ada penghuni Filadelfia yang begitu takut sehingga mereka tinggal dalam pondok di luar kota, dan tidak mau membangun kembali rumah mereka di kota. Pengalaman, perasaan dan ketakutan itu dapat dibandingkan dengan janji Tuhan Yesus bagi mereka yang setia, bahwa "ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ." Juga, di Filadelfia, kalau tokoh kota yang mengabdi dengan setia akan pensiun, sebuah sokoguru yang bertuliskan nama orang itu didirikan di kuil untuk menghormatinya. Mereka yang datang untuk menyembah di kuil itu melihat sokoguru itu dan mengingat dia yang telah mengabdi dengan setia. Filadelfia adalah pusat daerah penghasil anggur yang makmur, dan dewa utamanya ialah Dionisus, dewa anggur.
Secara harfiah kesulitan belajar merupakan terjemahan dari Bahasa Inggris "Learning Disability" yang berarti ketidakmampuan belajar. Kata disability diterjemahkan kesulitan" untuk memberikan kesan optimis bahwa anak sebenarnya masih mampu untuk belajar. Istilah lain learning disabilities adalah learning difficulties dan learning differences. Ketiga istilah tersebut memiliki nuansa pengertian yang berbeda. Di satu pihak, penggunaan istilah learning differences lebih bernada positif, namun di pihak lain istilah learning disabilities lebih menggambarkan kondisi faktualnya. Untuk menghindari bias dan perbedaan rujukan, maka digunakan istilah Kesulitan Belajar. Kesulitan belajar adalah ketidakmampuan belajar , istilah kata yakni disfungsi otak minimal ada yang lain lagi istilahnya yakni gannguan neurologist. Defenisi yang dikutip dari Hallahan, Kauffman, dan Lloyd (1985): Kesulitan belajar khusus adalah suatu gangguan dalam satu atau lebih proses psikologis yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa ujaran atau tulisan. Gangguan tersebut mungkin menampakkan diri dalam bentuk kesulitan mendengarkan , berpikir , berbicara, membaca, menulis, mengeja , atau berhitung. Batasan tersebut mencakup kondisi-kondisi seperti gannguan perseptual, luka pada otak, disleksia, dan afasia perkembangan. Batasan tersebut tidak mencakup anak-anak yang memiliki problema belajar yang penyebab utamanya berasal dari adanya hambatan dalam penglihatan, pendengaran, atau motorik, hambatan karena tunagrahita, karena gangguan emosional, atau karena kemiskinan lingkungan, budaya, atau ekonomi. Menurut Hammill (1981) kesulitan belajar adalah beragam bentuk kesulitan yang nyata dalam aktivitas mendengarkan, bercakapcakap, membaca, menulis, menalar, dan/atau dalam berhitung. Gangguan tersebut berupa gangguan intrinsik yang diduga karena adanya disfungsi sistem saraf pusat. Kesulitan belajar bisa terjadi bersamaan dengan gangguan lain (misalnya gangguan sensoris, hambatan sosial, dan emosional) dan pengaruh lingkungan (misalnya perbedaan budaya atau proses pembelajaran yang tidak sesuai). Gangguan-gangguan eksternal tersebut tidak menjadi faktor penyebab kondisi kesulitan belajar, walaupun menjadi faktor yang memperburuk kondisi kesulitan belajar yang sudah ada. ACCALD (Association Committee for Children and Adult Learning Disabilities) dalam Lovitt, (1989) mengatakan bahwa kesulitan belajar khusus adalah suatu kondisi kronis yang diduga bersumber dari masalah neurologis, yang mengganggu perkembangan kemampuan mengintegrasikan dan kemampuan bahasa verbal atau nonverbal. Individu berkesulitan belajar memiliki inteligensi tergolong rata-rata atau di atas rata-rata dan memiliki cukup kesempatan untuk belajar. Mereka tidak memiliki gangguan sistem sensoris. Sedangkan NJCLD (National Joint Committee of Learning Disabilities) dalam Lerner, (2000) berpendapat bahwa kesulitan belajar adalah istilah umum untuk berbagai jenis
POTENSI BELAJAR DALAM AL-QUR'AN DOSEN PENGAMPU
2022
LATAR BELAKANG Realitas kehidupan manusia adalah kehidupannya di dunia bersamadunia. Dalam kehidupan inilah manusia dilahirkan, bertemu dan berinteraksi dengan sesamanya dan karena interaksi inilah manusia berkembang. Pertumbuhan dan perkembangan memang menjadi ciri dari pendidikan. Realitas kehidupan sebagai proses pertemuan dan interaksi manusia dengan lingkungannya memang merupakan suatu kehidupan nyata yang tidak dapat dihindarkan. Dan kehidupan nyata yang membawa interaksi manusia dengan lingkungannya inilah yang merupakan faktor pembawa perubahan. Interaksi manusia dengan manusia lain, manusia dengan lingkungan alamnya akan menjadi interaksi yang edukatif (mendidik) jikalau interaksi itu didasarkan interaksi yang ilahiyah, bukan interaksi yang bersifat menghancurkan. Interaksi yang mendidik mengajarkan pada setiap orang untuk berbuat baik terhadap diri sendiri dan berbuat baik terhadap sesama manusia. Menurut Islam, manusia adalah makhluk ciptaan Allah ia tidak muncul dengan sendirinya atau berada oleh dirinya sendiri. Fitrah manusia sejak asal kejadiannya, membawa potensi beraga mayang lurus. Manusia tidak dapat menghindar dari fitrah itu. Fitrah keagamaan itu akan melekat pada diri manusia untuk selama-lamanya, walaupun boleh jadi tidak diakui atau diabaikannya. Fitrah adalah bentuk dan sistem yang diwujudkan Allah pada setiap makhluk. Fitrah yang berkaitan dengan manusia adalah apa yang diciptakan Allah pada manusia yang berkaitan dengan jasmani dan akalnya. Manusia berjalan dengan kakinya adalah fitrah jasadiahnya, sementara menarik kesimpulan melalui premis-premis adalah fitrah akliahnya. Senang menerima nikmat dan sedih bila ditimpa musibah juga adalah fitrahnya. Universitas Islam As-syafiiyah Makalah Potensi Belajar Dalam Al-Quran Kelas: 31.3b Dosen: Dr. Abdul Hamid, Lc. M.kom.I Mata Kuliah: Tafsir Tarbawi Anggota Kelompok: Muhammad Shoffi (3120190119) Lulu Ira Septiani (3120190134)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGRAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAMULANG 2018 I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidik merupakan seseorang yang penting dalam berlangsungnya suatu pendidikan. Guru sebagai seorang pendidik hendaknya memiliki delapan keterampilan dasar mengajar, yaitu keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan menjelaskan, keterampilan bertanya, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan memberi penguatan, keterampilan membimbing diskusi, keterampilan mengelola kelas, dan terakhir keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan. Keterampilan mengajar bagi seorang guru merupakan hal yang sangat penting. Arti penting itu bertolak dari tugas dan tanggung jawab seorang guru yang cukup berat untuk mencerdaskan anak didiknya. Kerangka berpikir seperti ini menghendaki seorang guru untuk melengkapi dirinya dengan berbagai keterampilan yang diharapkan dapat membantu dalam menjalankan tugasnya dalam interaksi edukatif. Keterampilan dasar mengajar adalah keterampilan yang mutlak harus dimiliki oleh seorang guru. Keberhasilan mengajar, selain ditentukan oleh faktor kemampuan, motivasi, dan keaktifan peserta didik dalam belajar dan kelengkapan fasilitas atau lingkungan belajar, juga akan tergantung pada kemampuan guru dalam mengembangkan berbagai keterampilan mengajar. Keterampilan dasar mengajar adalah keterampilan yang mutlak harus dimiliki oleh seorang guru. Penguasaan terhadap keterampilan ini memungkinkan guru mampu mengelola kegiatan pembelajaran secara lebih efektif. Keterampilan dasar mengajar ini perlu dikuasi oleh semua guru. Oleh karena itu, pada kesempatan ini pemakalah akan membahas mengenai keterampilan dasar mengajar, guru diharapkan dapat memahani dan memiliki kemampuan untuk menerapkan keterampilan dasar mengajar tersebut secara utuh dan terintegrasi dalam meningkatkan kualitas proses pembelajarannya.
Lia Anggraini Saputri
GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIAH KOTABUMI 2020 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Minat Belajar" dengan baik. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah Pendidikan Karakter di SD Program Studi Pendidikan gru sekolah dasar Semester 2. Tak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada ibu dosen sebagai dosen pengampu yang telah membimbing penulis dalam menyusun makalah ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada temanteman mahasiswa yang telah memberikan kontribusi baik langsung maupun tidak langsung. Dengan selesainya tugas makalah ini, penulis berharap dapat memberikan pengetahuan tambahan tentang "Minat Belajar" dimasa yang akan datang dan juga sebagai bahan referensi bagi yang membutuhkan informasi tentang "Minat Belajar". Dan penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Seperti kata pepatah "Tak Ada Gading yang Tak Retak". Oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan berupa saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini dimasa yang akan datang.
RPS KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Capaian Pembelajaran (CP) CPMK (Capaian Pembelajaran Mata Kuliah) CPMK1 Memahami keterampilan-keterampilan belajar serta strategi pengembangan potensi peserta didik CPMK2 Mendemonstrasikan tahapan langkah pembelajaran dari berbagai macam model, metode, strategi pembelajaran IPA dan biologi CPMK3 Mendemontrasikan keterampilan dasar dalam melaksanakan pembelajaran CPMK4 Mendemontrasikan keterampilan dalam memanfaatkan media dan sumber belajar CPMK5 Menumbuhkan sikap ilmiah dan sikap peserta didik sesuai dengan kompetensi biologi Diskripsi Singkat Mata Kuliah Mata kuliah Keterampilan Dasar Mengajar adalah matakuliah penunjang profil lulusan sebagai pendidik/guru biologi. Mata kuliah ini merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa semester 6 di jurusan Tadris Biologi FTIK IAIN Tulungagung. Mata kuliah ini membekali mahasiswa agar memiliki keterampilan dalam melaksanakan/mengelola pembelajaran di dalam maupun di luar kelas (praktikum).