Pembelajaran Sastra Dengan Pendekatan Behavior Berbasis Budaya Nilai (original) (raw)
Related papers
Penggalian Nilai-nilai Budaya Melalui Karya Sastra Dalam Pembelajaran BIPA
Abstrak Perkembangan pembelajaran BIPA yang semakin pesat dalam dua dasa warsa terakhir ini harus diimbangi dengan kreativitas penentuan bahan pembelajaran yang menarik dan mengintegrasikan unsur budaya, kebahasaan, dan seni sekaligus. Sehubungan dengan penentuan karya sastra sebagai bahan pembelajaran BIPA, di dalam makalah ini diuraikan (1) beberapa alasan pemilihan karya sastra sebagai bahan pembelajaran, (2) faktor-faktor penting dalam pemilihan bahan pembelajaran, dan (3) beberapa pendekatan pembelajaran, dan (4) analisis budaya Nostrand's Emergent Model. Beberapa alasan yang mendasar dalam pemilihan karya sastra sebagai bahan pembelajaran adalah: (1) karya sastra dapat berfungsi sebagai sarana memperkenalkan unsur-unsur budaya yang tercermin dalam ekspresi bahasanya (2) teks sastra menawarkan cakupan yang luas dalam gaya dan ragam bahasa (3) karya sastra merupakan akses pada latar belakang bahasa dan budaya (4) karya sastra mendorong pemerolehan bahasa dan mengembangkan kemampuan interpretasi pembelajar; (5) karya sastra menawarkan berbagai nilai kehidupan yang terkespresikan melalui tindakan bahasa. Faktor-faktor penting dalam pemilihan karya sastra sebagai bahan pembelajaran meliputi: (1) karya/teks sastra yang dipergunakan sebagai bahan pembelajaran, (2) latar belakang budaya dan kecakapan bahasa pembelajar, (3) guru/pengajar, (4) tingkatan pembelajaran. Adapun analisis budaya dalam karya sastra mempergunakan Nostrand's Emergent Model yang mendasarkan diri pada perasaan, kepercayaan dan proses berpikir anggota masyarakat budaya target..
Pendidikan Karakter Berbasis Nilai Budaya
Rayah Al Islam : Jurnal Ilmu Islam, Vol 5 No 2, 2021
This study aims to find a slice between cultural values and character education. Cultural values are a source of ethics to shape character. The Indonesian nation is a nation that is rich in culture. How are those cultural values transmitted through character education in educational trisentra, educational institutions, families, or the environment. This research is a library research by examining a sample of the writings of previous researchers, then analyzed and ended with a conclusion as the final result of the study. It is hoped that research can contribute to the development of character knowledge based on cultural values, and be able to contribute to developing methods and methods of character development in educational institutions.
Nilai Budaya dalam Novel Penulis ASEAN
JURNAL PERTANIKA MAHAWANGSA, 2017
Nilai budaya menggambarkan perilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Pemahaman tentang sistem nilai budaya dan orientasi nilai budaya akan menentukan konteks perilaku masyarakat tersebut. Walau bagaimanapun, nilai budaya bagi setiap masyarakat adalah berbeza antara satu sama lain. Kadang kala berlaku persamaan budaya dan dalam kebanyakan masa pula berlaku pertembungan budaya. Sehubungan dengan itu, makalah ini akan membincangkan nilai budaya masyarakat berdasarkan tiga buah novel terpilih, iaitu novel Laskar Pelangi-2007 (Indonesia), Kereta Api Terbalik Langgar Kerbau di Rembau-2015 (Singapura) dan Sarjana Bangsa-2015 (Malaysia), yang ketiga-tiganya merupakan penulis ASEAN. Selain itu, perbandingan nilai budaya dalam ketiga-tiga novel akan dikupas berdasarkan kerangka kebudayaan Anwar Din (2008). Aspek kebudayaan yang ditekankan ialah etos, norma, kepercayaan, pandangan dunia, simbol, dan hasil dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil kajian mendapati bahawa masyarakat ASEAN berkongsi nilai budaya yang hampir sama dalam kebanyakan aspek. Hal ini mungkin disebabkan ketiga-tiga karya tersebut dihasilkan oleh pengkarya yang mempunyai latar kebudayaan dalam lingkungan negara ASEAN. Secara keseluruhannya, novel yang dikaji memaparkan nilai budaya dan kesantunan berbahasa yang tinggi.
Perangkat Pembelajaran Naskah Drama Untuk Peningkatan Karakter Nilai Budaya
SeBaSa, 2018
This study aims to process the development of learning tools drama script oriented on the formation of cultural value characters. This development research refers to the Borg and Gall stage model. The stage consists of ten stages of development, namely the initial research and information collection stage, the planning stage, the initial stage of production format development, the initial test phase, the product revision phase, the field test phase, the product revision phase, the field test phase, the product revision phase end, and dissemination and implementation. In this study only until the final product revision stage without including the phase of dissemination and implementation due to limited time research. This research produced Syllabus, RPP, and textbook of drama script oriented to the formation of character of cultural values. The results of this study can be described that the validation of learning devices assessed by two validators, the language validator and graphic design validator. Validation results indicate that the textbooks are included in either category because the percentage is ≥ 75%, the initial trial results are trialed in limited to seven junior high school students generated by observation data, interview, and student questionnaire. Observation data can be analyzed that the learning of writing drama script with learning device of drama script oriented to the formation of character of cultural value is successful and the class is very active. Based on interview data submitted by the teacher in a positive way, it can be analyzed that the learning of writing drama script with a drama script-oriented learning tools oriented to the formation of cultural value character is successful. Based on the questionnaire data of students who have a positive opinion, it can be analyzed that the learning of writing drama script oriented on the formation of the character of cultural values is successful.
METAMORFOSIS | Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya
Keterpaduan apresiasi kajian sastra yang terintegrasi-komunikatif dengan empat aspek keterampilan berbahasa yang mewarnai pembelajaran ke arah literasi tingkat tinggi (high literacy), memungkinkan mahasiswa dan lulusan memiliki kemampuan berpikir kritis-kreatif-inovatif dan kecakapan hidup untuk dapat beradaptasi, berperan aktif, dan berfungsi maksimal di masyarakat yang dibanjiri arus globalisasi. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menemukan atau menggali (explore), mengembangkan (develop atau extention) dan menguji (testing) teori, khususnya untuk mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan model apresiasi kajian sastra terpadu melalui pengintegrasian kurikulum apresiasi kajian prosa fiksi, apresiasi kajian puisi, dan apresiasi drama. Teknik pengumpulan dan instrumen yang dipergunakan dalam rangka memperoleh data, dilakukan melalui studi dokumentasi, observasi, kuesioner/angket, wawancara, portofolio, dan Tes Hasil belajar pada mahasiswa Prodi. Pendidikan Bahasa dan Sastra ...
Peran Pembelajaran Sastra Dalam Menginternalisasikan Nilai Pendidikan Karakter
Konferensi Nasional Bahasa dan Sastra V, 2019
Penelitian ini berangkat dari pentingnya internalisasi nilai karakter bagi siswa di sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (1) karakteristik pembelajaran sastra yang ideal (2) peran pembelajaran sastra dalam menginternalisasikan nilai pendidikan karakter di sekolah. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan. Bahan-bahan dikumpulkan dengan cara mengumpulkan dan menganalisis beberapa referensi yang relevan dengan topik penelitian, kemudian menarik kesimpulan berdasarkan hasil kajian yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran sastra di sekolah memilikiperan penting sebagai wahana internalisasi nilai-nilai karakter. Pembelajaran sastra dapat memberikan kontribusi nyata terhadap pembentukan karakter anak dan sebagai upaya konkret pelestarian budaya daerah. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memilih cerita prosa, puisi, maupun drama yang memiliki tema yang edukatif, misalnya melakukan bermain peran berdasarkan naskah drama yang dapat diteladani, serta memberikan ceritacerita yang mendidik sebagai bahan bacaan sastra bagi siswa di sekolah. Teks sastra yang diberikan kepada siswa juga sebaiknya teks yang akrab dan disenangi oleh siswa. Dengan adanya hal ini, anak akan mencontoh perilaku dari apa yag guru ajarkan sehingga pendidikan karakter di sekolah dapat berlangsung dengan maksimal melalui pembelajaran sastra.
Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Sastra
Pembelajaran drama di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Pendidikan Bahasa Inggris selama ini menggunakan naskah-naskah karya penulis luar negeri. Hal ini menjadi beban bagi mahasiswa karena adanya kesenjangan antara latar budaya di dalam naskah dengan latar budaya mahasiswa. Kesenjangan budaya ini menyebabkan mahasiswa kesulitan memahami teks. Persoalan budaya adalah hal yang sangat penting dalam pembelajaran bahasa. Pembelajaran bahasa akan berhasil jika pembelajaran bersifat kontekstual, berkarakter dan bermakna. Penelitian ini bertujuan mengembangkan model pembelajaran drama berbasis karakter dan lokalitas. Metode yang digunakan adalah model pengembangan Dick, Carey and Carey . Pengembangan ini melalui sembilan tahapan. Hasilnya adalah produk model pembelajaran drama berbasis karakter dan lokalitas. Bahan ajar yang dihasilkan adalah naskah drama berbasis karakter dan lokalitas. Model dan naskah ini kemudian diimplementasikan dan diujikan pada mahasiswa. Hasilnya adalah terdapat perbedaan signifikan antara prestasi mahasiswa yang diajar dengan model pembelajaran drama berbasis karakter dan lokalitas dengan prestasi mahasiswa yang tidak mendapat perlakuan.
Pendidikan Karakter Berbasis Nilai
Nadwa, 2014
Internalization of values-based character education on student himself can be done through an objective and transparent assessment system. This will be useful to foster honesty, discipline, and responsibility of students. Objective assessment was actually born of conscience. The real truth in it as something that is produced by conscience is something that is pure and candid. Transparent assessment of the implementation of the assessment should be known, from the aspect of the values obtained, the basic decision-making, processing until the final result indicated value, and acceptable. With such a rating system that would give birth to a student who has a character to help form a strong mental. Strong mental is precondition to be qualified competitive human.
JPI (Jurnal Pendidikan Indonesia), 2015
Pembelajaran drama di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Universitas PendidikanBahasa Inggris selama ini menggunakan naskah-naskah karya penulis luar negeri. Hal inimenjadi beban bagi mahasiswa karena adanya kesenjangan antara latar budaya di dalamnaskah dengan latar budaya mahasiswa. Kesenjangan budaya ini menyebabkanmahasiswa kesulitan memahami teks. Persoalan budaya adalah hal yang sangat pentingdalam pembelajaran bahasa. Pembelajaran bahasa akan berhasil jika pembelajaran bersifatkontekstual, berkarakter dan bermakna. Penelitian ini bertujuan mengembangkan modelpembelajaran drama berbasis karakter dan lokalitas. Metode yang digunakan adalah modelpengembangan Dick, Carey and Carey (2001). Pengembangan ini melalui sembilantahapan. Hasilnya adalah produk model pembelajaran drama berbasis karakter danlokalitas. Bahan ajar yang dihasilkan adalah naskah drama berbasis karakter dan lokalitas.Model dan naskah ini kemudian diimplementasikan dan diujikan pada mahasiswa. Hasilnyaadalah terd...