ANALISIS KEBUTUHAN AIR IRIGASI PADA PERTUMBUHAN TANAMAN KAPAS (Gossypium hirtusum L.) DI KECAMATAN LAMURU, KABUPATEN BONE (original) (raw)
2020, Agroplantae: Jurnal Ilmiah Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Perkebunan
Pengembangan tanaman kapas di Sulawesi Selatan masih terkendala oleh ketersediaan air yang dipengaruhi oleh curah hujan dan kemampuan tanah untuk menahan air, sehingga untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman kapas perlu dilakukan metode khusus pemberian air.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan air irigasi dan memaksimalkan hasil produksi tanaman kapas dengan menggunakan aplikasi Cropwat 8.0 sebagai alternatif perhitungan kebutuhan air. Analisis perhitungan kebutuhan air irigasi tanaman kapas dengan Cropwat 8.0 dimaksudkan sebagai dasar untuk menentukan jumlah air yang akan diterapkan pada kegiatan irigasi dan menyediakan air irigasi.Hasil analisis kebutuhan air tanaman kapas yang dihitung berdasarkan fase pertumbuhan tanaman kapas menunjukkan nilai evapotranspirasi tanaman potensial (ETo) yang dihitung dengan program cropwat 8.0 mulai dari 3,12-4,53 mm/hari dan evapotranspirasi tanaman aktual (nilai ETc) mulai dari 1,06-4,56 mm/hari. Curah hujan efektif berkisar antara 5,9-15,7 mm/bulan. Jumlah total air yang diterapkan pada tanaman kapas adalah 512,5 mm, kebutuhan air irigasinya adalah 213,3 mm dan jumlah maksimum yang dibutuhkan per bulan adalah 19 mm.
Sign up for access to the world's latest research.
checkGet notified about relevant papers
checkSave papers to use in your research
checkJoin the discussion with peers
checkTrack your impact