THE CORRELATION AVAILABILITY NURSES AND EQUIPMENT WITH ACUTE MISSED NURSING CARE AT HOSPITALS (original) (raw)

THE RELATIONSHIP OF NURSING COMPLIANCE IN RUNNING INFUSION BASED ON STANDARD OPERATIOAL SYSTEM IN FLEBITIS EVENT CLASS 2, CLASS 3 AND EMERGENCY ROOM AT Dr. M. HASSANTOTO HOSPITAL BOGOR

Jurnal Ilmiah Wijaya, 2018

According to World Health Organization (WHO) surveillance data it is stated that the incidence of nosocomial infections is quite high at 5% per year, 9 million people out of 190 million hospitalized patients. Occurrence of phlebitis becomes indicator of hospital minimum service quality with standard of incidence ≤1,5%. The purpose of the study was to analyze the relationship of nursecompliance in running SPO infusion with the incidence of phlebitis class 2, class 3 and Emegergency room at RSAU dr M. Hassan Toto Hospital Bogor. The research design used was analytic survey. Sample of this study amounted to 46 nurses obtained by Acidental Sampling. This research was conducted in March 2017. Data collection was done by observing the infusion by nurses and observation of phlebitis occurrence. The results showed 46 respondents who obtained results 22 people (84.6%) obedient and not phlebitis during hospitalization. Result of statistical test using Creamer got value P = 0,009 which mean p ...

ENA'S GUIDELINES FOR DETERMINING EMERGENCY DEPARTMENT NURSE STAFFING (Panduan ENA Dalam Penentuan Kebutuhan Tenaga Perawat di Instalasi Gawat Darurat

Instalasi gawat darurat adalah bagian yang sangat penting dalam sistem pelayanan di rumah sakit. Selain itu dapat memberikan pengaruh besar terhadap tercapainya kualitas pelayanan. IGD sebagai pintu masuk pasien selain poliklinik memegang peranan crucial dalam upaya pemberian layanan paripurna kepada pasien. Oleh sebab itu, kualitas layanan di IGD dituntut dapat memuaskan pasien dan keluarga. Pelayanan yang cepat, tepat, komunikasi yang baik, peralatan yang lengkap dan optimal, serta ketrampilan petugas IGD menjadi hal yang harus diperhatikan untuk mewujudkan kualitas layanan sesuai harapan masyarakat. Salah satu unsur penting dalam pelayanan IGD adalah jumlah tenaga/ petugas. Untuk itu penghitungan jumlah ketenagaan menjadi hal penting. penghitungan jumlah ketenagaan staff perawat di rumah sakit di Indonesia sudah banyak dikembangkan, namun khusus untuk penghitungan staff IGD belum ada. Dalam penghitungan jumlah tenaga perawat IGD, perlu mempertimbangkan bahwa IGD adalah unit khusus yang memiliki metode dan konsep yang berbeda dengan ruangan yang lain. Di IGD pelayanan paien dituntut cepat namun tepat, dengan kondisi yang tidak terprediksi, bahkan datang secara tiba-tiba dan tidak jarang sekaligus dalam satu waktu datang pasien dalam jumlah banyak atau massal. Kondisi ini membuat pelayanan keperawatan menjadi berbeda sistem dan metodenya. Emergency Nursing Association (2003) telah mempublikasikan Guidelines of Determining Emergency Department Nurse Staffing. Pendekatan yang digunakan dalam Guidelines tersebut dengan memperhatikan faktor kekritisan pasien, lamanya perawatan (length of stay), atau beban kerja perawat (pemberian intervensi dan aktivitas). Dalam sistem tersebut, pasien di IGD dihutung sebagai single visit dengan memperhatikan respon/ keluhan saat masuk. Komponen-komponen utama dari ENA Staffing guidelines adalah:

Keperawatan akutanbilitas

Abstrack Akuntabilitas merupakan konsep yang sangat penting dalam praktik keperawatan. Akuntabilitas mengandung arti dapat mempertanggungjawabkan suatu tindakan yang dilakukan dan dapat menerima konsekuensi dari tindakan tersebut. Akuntabilitas dapat dipandang dalam suatu kerangkaistem hierarki, dimulai dari tingkat individu, tingkat intuisi/professional dan tingkat social. Pada tingkat individu atautingkat pasien, akuntabilitas direfleksikan dalam proses pembuatan keputusan tigkat perawat, kompetensi, komitmen dan integritas. Pada tingkat intuisi, akuntabilitas direfleksikan dalam pernyataan falsafah dan tujuan bidang keperawatanatau audit keperawatan. Pada tingkat professional, akuntabilitas direfleksikan dalam standar praktik keperawatan. Sedangkan pada tingkat soisal, direfleksikan dalam undang-undang yng mengatur praktik keperawatan. Akuntabilitas Perawatan Kritis Organisasi profesional mendukung praktisi perawatan kritis dengan cara menyediakan sumber daya. Society of Critical Care Medicine (SCCM) adalah organisasi internasional multi disiplin dan multi spesialisasi. Misi dari SCCM ini ialah untuk menjamin kualitas tertinggi, perawatan hemat biaya untuk semua pasien yang sakit kritis. Organisasi yang paling terikat dengan keperawatan kritis yaitu AACN. AACN juga menerbitkan beberapa materi, yaitu ringkasan EBP, dan peringatan praktik yang berhubungan dangan spesialisasi dan berada di garis terdepan dalam menetapkan standar keperawatan profesional (Urden, Linda D, Kathleen M. Stacy, 2018, p. 2).

Hubungan Ketersediaan Fasilitas Penunjang Terhadap Keberhasilan Pemberian Asi Eksklusif Pada Ibu Yang Bekerja Sebagai Tenaga Kesehatan

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, 2015

In 2013, UNICEF states that 136.7 million babies were born around the world and only 32.6% were exclusively breastfed. Riskesdas data coverage in the Indonesian Exclusive breastfeeding fluctuate and tend to decrease from 31.0% in 2010 to 30.2% in 2013 28% exclusive breastfeeding failure because mothers have to work. A research conducted in the health center Hartatik Bahorok Langkat (2010) obtained 20% of health workers providing exclusive breastfeeding and 80% did not give exclusive breastfeeding. From the results of research in the village Yuliarsi Sawangan Depok West Java (2012), 66.7% of working mothers had supporting facilities for exclusive breastfeeding in the workplace and 33.3% did not have supporting facilities. In PKU Muhammadiyah Gombong Hospital there are 32 female health workers who have toddlers.This study is to determine the correlation between the availability of supporting facilities for exclusive breastfeeding women with the succeed of exclusive breastfeeding of mo...

HUBUNGAN BAURAN PEMASARAN JASA PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LOYALITAS PASIEN CORELLATION BETWEEN MARKETING MIX OF NURSING CARE WITH PATIENT LOYALTY

High public interest to go abroad for treatment need to be a particular concern for hospitals in the country. The hospital is not only able to create berkelualitas services but also need to create loyalty to the patient. Loyalty will be created if any implementation of nursing services mix well done. This study aims to determine the relationship of nursing mix shipping services with patient loyalty. This type of survey research with cross sectional analytic study with a sample of 68 people. The way to get the sample with stratified proportional is random sampling. The research result was analyzed by using chi square and logistic regression test. The result of research showed that there is a significant relationship between the marketing mix with nursing service (product, place, price, promotion, people, and process, as well as physical evidence) with the patient loyalty in which score p > 0,05. A conclusion of the research is simplified that there is a relationship between the marketing mix with hospital service for the patient loyalty. The relationship could be seen at people variable and health insurance with patient loyalty. The development division for service and marketing at hospital is necessary to apply the specific cost as to promote the old patient and the qualified service of nursing. The other major focus want to develop the healthy service of nursing treatment, also provide the patients' satisfaction, thus it make patients' loyalty on the installation of hospitality of Ambun Pag.