Upaya Meningkatkan Kompetensi Dan Profesionalisme Guru Pada Era Sertifikasi (original) (raw)

Sertifikasi untuk Meningkatkan Profesionalisme Guru

The low quality of education in Indonesia cannot be separated from the low quality of teachers. To achieve qualified teachers, so it needs the effective of teacher management start from the appointment, the placement, the induction, the welfare, and the teacher professional development. The certification program is one of government programs to increase the teachers' professionalism. However, this certification program was responded vary by teachers. Some of them respond it with sincerity and other consider it just as other policies. Meanwhile, the teacher certification could be interpreted as the government's efforts in providing education certificates to the teachers and lecturers who have met certain requirements, including academic qualifications, competence, professional in the field of education with the aim to increase learning motivation and teachers' welfare. Certification is a government program in increasing the teachers' motivation and professionalism. Thus, it is expected to be able to solve any problems in education world.

Sertifikasi dan Implikasinya dalam Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru

Al-TA'DIB: Jurnal Kajian Ilmu Kependidikan

This descriptive qualitative research aims to determine the professional competence of Islamic religious education teachers and the implications of certification in improving their professionalism. Data was collected through observation and interviews using snowball and purposive sampling. The results of qualitative data analysis indicate that Islamic religious education teachers have implemented materials, structures, concepts and some relevant knowledge related to Islamic education in schools. They also possess the competence in designing and applying knowledge in the context of learning and mastering basic competencies based on their knowledge for curriculum development. Teachers have social, professional, pedagogical and digital literacy competencies for everyday learning. The implications of this certification program can be useful in the world of education.Keywords: Certifications; Islamic educational teachers; teachers competence and professionalism; vocational school

Pengembangan Kompetensi Profesional Guru dalam Menghadapi Sertifikasi

Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 2010

Certification of teacher have been accounted for as one of the education core reforms to improve teacher professionalism. The release of the Act No. 14/ 2006 for Teacher and Lecturer (at higher education) is noticeable to be a historical tombstone which sets teacher and lecturer as profession as well as doctor, engineer or others. This will change the public perception to teacher to become more positive, to build up the teacher self-confident, and to magnetize the interest of those first quality candidates to turn out to be teachers, and to give the public trust back to school as an educational institution. It is highly recommended that the enhancement of teacher professional capacity to be integrated with the instructional activities implemented at schools, which, on one hand are capable of improving their quality of teaching as teachers, on the other hand capable of giving them the opportunities to improve their professional capacity while toting-up their cummulative credits man...

Sertifikasi Guru menuju Profesionalisme Pendidik

An educator or teacher greatly affect the quality of education, because the role of a teacher is to teach a wide range of knowledge to their students. Competence of teachers teaching agent formally evidenced by a certificate of educators. The minimum academic qualifications acquired through higher education, and educators competency certificates obtained after passing the certification exam. The position of teachers as professionals aim to implement the national education system and achieve national education goals, namely the development of students' potentials to become a man of faith and devoted to God Almighty, noble, healthy, knowledgeable, skilled, creative, independent, and became citizens of a democratic and responsible.

Upaya Kepala Sekolah Untuk Peningkatan Kompetensi Profesional Guru

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 2020

The purpose and target of this study was to describe the efforts of the principal to improve the professional competence of teachers in Public Elementary School No. 162/I Bukit Sari Village, Maro Sebo District. The aspects studied included the efforts of the principal to improve teacher professional competence, as well as inhibiting factors. The author uses a qualitative approach and chooses the type of case study. The principal is a subject. The principal and teacher are the data sources used as sources of information. Data collection uses interview techniques and documentation studies. Analyzing data is done by reviewing, data reduction, presenting data, and verifying data to then draw conclusions. The technique of checking the validity of the data using source triangulation. The results of this study explain that the efforts of principals to improve teacher professional competencies are by implementing a coaching process and involving teachers in various educational activities an...

Upaya Dan Problematika Peningkatan Kompetensi Guru

2018

Maraknya kasus kekerasan dan pelecehan seksual yang menimpa peserta didik di sekolah dengan tersangkanya adalah guru merupakan gambaran yang jelas betapa mirisnya dunia pendidikan di Indonesia. Guru yang seharusnya menjadi figur yang mengayomi dan membimbing telah bertransformasi menjadi sosok ‘iblis’ yang mengincar keselamatan para siswanya dan tak sedikit telah merenggut dan menghancurkan masa depan anak didik mereka. Banyak faktor yang menyebabkan para guru tersebut bertindak di luar kode etik profesinya, salah satunya adalah kurang pahamnya mereka tentang hakikat menjadi guru. Guru merupakan profesi yang memerlukan kompetensi yang meliputi kompetensi pedagogi, profesional, personal dan sosial. Apabila keempat kompetensi dasar guru tersebut dipahami dan diterapkan dengan baik oleh seorang guru, niscaya kasus-kasus kekerasan dan pelecehan seksual tidak akan pernah terjadi dalam dunia pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya-upaya serta problematika yang dihadapi...

Penguatan Kapasitas Profesionalisme Guru Sekolah Menengah Kejuruan

Mafaza : Jurnal Pengabdian Masyarakat

The quality of teachers will be better if the stakeholders are able to prepare competent teachers, so that teachers can make changes and adapt to the progress of science and technology. The problem experienced by partners is that not all teachers are looking to continue to develop themselves; limited trainings related to competency improvement, capacity building training models that can be implemented in schools. This activity aims to provide an increase in the professional capacity of SMK teachers. Partners in this activity are teachers of SMK Negeri 4 Lhokseumawe. As for the method of implementing the activities carried out by workshops and In House Training. The results of the evaluation of community empowerment service activities have been able to make a real contribution in increasing knowledge, understanding, and increasing the professional capacity of teachers through continuous training activities. The implementation of this service activity is able to help partner teachers ...

PERAN SERTIFIKASI GURU DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME PENDIDIK

Edukasi, 2010

Abtrak: Pemerintah secara resmi telah mencanangkan bahwa profesi guru disejajarkan dengan profesi lainnya sebagai tenaga profesional. Dengan ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan karena guru sebagai agen pembelajaran merupakan ujung tombak peningkatan proses pembelajaran di dalam kelas yang akan berujung pada peningkatan mutu pendidikan. Pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga profesional dibuktikan dengan sebuah sertifikat profesi guru yang diperoleh melalui uji sertifikasi. Sertifikat pendidik diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan sebagai guru profesional. Kata Kunci : guru, serifikasi guru, profesionalisme pendidik.

Kinerja Guru Tersertifikasi di Sulawesi Tenggara: Mengayuh antara Profesionalisme dan Kesejahteraan

Tujuan penelitian ini adalah : 1) menggambarkan tanggapan guru tentang sertifikasi; 2) menggambarkan kinerja guru tersertifikasi dengan yang belum sertifikasi; 3) menggambarkan kompetensi pedagogik guru tersertifikasi; 4) menggambarkan kemampuan guru tersertifikasi dalam pemanfaatan teknologi pembelajaran. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif, sehingga teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Data dianalisis melalui proses reduksi, display, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) para guru menanggapi persoalan sertifikasi sebagai momentum perbaikan kesejahteraan guru, juga peningkatan profesionalisme; 2) kinerja antara guru belum sertifikasi dengan guru sertifikasi tidak berbeda; 3) Kompetensi pedagogik guru yang telah lulus sertifikasi di pada umumnya sudah baik; 4) sebagian besar guru tidak mampu menggunakan dan mengoperasikan media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi. 1 Pendahuluan Salah satu kabar baik di era milenium dalam dunia pendidikan Indonesia adalah sertifikasi guru. Sekian lama tertatih mengelola pendidikan nasional nampaknya memberi kesadaran baru tentang pentingnya guru. Sebuah profesi "Oemar Bakri" yang melambangkan keikhlasan, tanpa pamrih, sederhana, dan jauh dari sejahtera. Menjadi ironi karena guru dibebani tugas mencerdaskan kehidupan bangsa, menjalankan amanat Undang-Undang Dasar 1945, menunaikan janji kemerdekaan. Singkatnya, maklumat sertifikasi guru melambungkan harapan tentang peningkatan harkat dan martabat guru, sehingga dapat menjalankan profesi keguruan secara sungguh-sungguh demi generasi bangsa yang unggul. Sertifikasi guru merupakan tonggak pengakuan guru sebagai profesi, sejajar dengan bidang pekerjaan lainnya yang lebih gemerlap seperti dokter. Meskipun demikian, sertifikasi guru hanya memunculkan optimisme kesejahteraan. Pada saat bersamaan, keraguan terhadap profesionalisme guru juga menguat. Sertifikasi guru pun dianggap sebagai hiburan bagi para guru, konversi pahlawan tanpa tanda jasa. Harapan menghadirkan guru profesional tentu harus dihidupkan. Tidak hanya formalisasi sebuah profesi dalam bentuk undang-undang guru dan dosen. Dibutuhkan proses yang terukur dalam rangka menjawab keraguan-keraguan di atas. Portofolio merupakan langkah paling awal yang dilakukan dalam proses sertfikasi. Di dalamnya mendeskripsikan jejak-jejak para guru selama menjalankan tugas sehingga menjadi ukuran untuk mendapatkan sertifikat profesi. Pilihan berikutnya adalah PLPG, dalam bentuk pelatihan yang melibatkan perguruan tinggi yang memiliki LPTK. Setelah melewati fase inilah seorang guru yang dinyatakan lulus akan diakui sebagai guru profesional atau tersertifikasi. Secara subtantif menimbulkan pertanyaan tentang validitas profesionalisme keguruan seorang guru pasca mengikuti PLPG. Waktu pelatihan yang sangat singkat menjadi salah satu dasar pertanyaan tersebut. Karenanya, artikel ini mencoba membentangkan kinerja guru tersertifikasi di Sulawesi Tenggara, sebuah pergulatan meraih kesejahteraan dan menguatkan profesionalisme.