Sinergitas Pemimpin Gereja Menuju Kepemimpinan Transformatif di Era Disruptif (original) (raw)
Related papers
Analisis Perpecahan Kepemimpinan Antargenerasi Di Lingkungan Gereja
Syntax literate : jurnal ilmiah Indonesia, 2021
The purpose of this paper is to find out why there are divisions and gaps in intergenerational leadership in the church environment and how to overcome them. The concept that underlies today's erroneous intergenerational leadership is the cause of divisions and gaps in church leadership in Indonesia. Millennial generation leaders feel that they are not being considered, given the opportunity and neglected by their capacity to lead, so they do not feel part of the goals the church is trying to achieve. This research uses descriptive qualitative research, with a literature analysis method approach and narrative interpretation, by collecting data through biblical sources, books, journals, digital articles, interviews and other documents related to the issues being studied. First, intergenerational leadership is seen as regeneration or taking turns, like a career path where seniority is a priority criterion. Second, there is no interaction between generations. In conclusion, it is necessary to have a correct understanding of intergenerational leadership in church organizations so that intergenerational leadership becomes a culture, so that not only trust arises, but also intergenerational cooperation and not division.
Kepemimpinan Gereja Yang Efektif DI Era Society 5 0
Veritas Lux Mea (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen), 2021
Churches always exist in a particular context and always choose to respond to the development of culture or civilization, including Society 5.0. Society 5.0, based on technology, provides the concept of a human-centered society and the integration between the virtual world and the real world, which is often expressed by the term super-smart society. Is the church ready for this civilization? To answer that question, we need a big picture of the leadership that exists in the church. By using eight dimensions of culture and leadership from the Global Leadership and Organizational Behavior Effectiveness, this article seeks to create a picture of the leadership culture in the church based on the congregation's perspective, to be taken into consideration for leadership in the church in the Society 5.0 era. The researcher uses the basic survey method to describe church leadership. The results of the church's descriptive analysis tend to future orientation, performance orientation, assertiveness, human orientation, and collectivism. However, the church needs to pay special attention to the cultural dimension of uncertainty avoidance that tends to hinder the flexibility of church leaders.
Peran Pemimpin Gereja Dalam Kepemimpinan Pelayanan Kaum Muda Masa Kini
HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen, 2020
Today's youth ministry is a ministry that has very different challenges and struggles than the youth ministry in the previous decade. The need for leaders in the service of young people today is needed so that youth services can be strong. Through a qualitative review of the literature using a practical theological research method that will discuss the role of church leaders in the leadership of youth ministry today. The purpose of this research is expected to open new understanding for church leaders to build and guide young people to become leaders for youth ministry. The benefit of this research is that the presence of young people in the church is well served to grow prospective young leaders who bring glory to the name of the Lord Jesus. Found several things that must be done by church leaders in building and guiding young people to be leaders in youth ministry are: First, as a spiritual guide. Second, as a pilot model followed. Third, the personal example of having the lov...
"Kepemimpinan Timotius: Menyelami Dinamika Kepemimpinan Dalam Konteks Gereja Modern"
Artikel ini mengeksplorasi dinamika kepemimpinan Timotius dalam konteks gereja modern dan relevansinya bagi hamba Tuhan. Menggunakan pendekatan studi kualitatif, penelitian ini menganalisis prinsip-prinsip kepemimpinan yang diajarkan oleh Paulus kepada Timotius dan bagaimana prinsip-prinsip tersebut dapat diadaptasi dalam konteks pelayanan gereja saat ini. Fokus utama dari kajian ini adalah pada karakteristik kepemimpinan Timotius, seperti keteladanan, integritas, dan kemampuan untuk memimpin dengan hikmat dalam situasi yang penuh tantangan. Artikel ini juga membahas bagaimana prinsip-prinsip tersebut dapat membantu hamba Tuhan dalam mengelola gereja dengan lebih efektif, membangun hubungan yang sehat dengan jemaat, serta menghadapi tantangan kontemporer dalam pelayanan. Dengan menganalisis surat-surat Paulus dan praktik kepemimpinan gereja saat ini, studi ini menawarkan wawasan tentang bagaimana pemimpin gereja modern dapat memanfaatkan pelajaran dari kepemimpinan Timotius untuk memperkuat pengaruh dan keberhasilan pelayanan mereka.
Tanggung Jawab Pemimpin Kristen di Era Disrupsi
Kepemimpan adalah sebuah hal yang terus menerus dilakukan, baik dalam kehidupan personal individu maupun dalam kehidupan sosial manusia, munculnya generasi muda menjadi pemimpin bagi generasi senior adalah salah satu faktor yang mendorong soal kepemimpinan akan selalu di bahas dan diobservasi secara objektif. Salah satunya adalah kehadiran generasi muda yang memimpin di kalangan generasi senior. Hal ini bukanlah tanpa alasan, pandemi Covid-19 dan era disrupsi membawa perubahan yang signifikan dalam kehidupan gereja masa kini, Gereja sebagai gardan kekristenan harus tampil dengan pemimpin yang secara objektif dapat melihat dinamika dalam era disrupsi. Di era disruptif menuntut kepemimpinan yang strategis dan mampu menjawab kebutuhan untuk perkembangan gereja di masa yang akan datang. Kepemimpinan pada gereja-gereja aliran Pentakosta yang cenderung mempersiapkan anggota keluarga dalam regenerasi tidak memberikan jaminan sepenuhnya dapat menjawab kebutuhan dan bagi kesuksesan kepemimpinan selanjutnya. Kepemimpinan yang sesungguhnya dimulai dari diri pribadi seorang pemimpin dengan hati seorang hamba, kemudian dinyatakan keluar untuk melayani orang lain. Yesuslah yang menjadi model teladan bagi pemimpin Kristen, sehingga pemimpin Kristen diberikan kemampuan oleh Allah untuk membawa perubahan sesuai yang dikehendaki oleh Allah.
Syntax Idea, 2021
The purpose of this study was to analyze the crisis of the accuracy of church leadership: the foundation of the shepherd as the leader of the church based on 1 peter 5: 2-4. This research uses descriptive qualitative methods and literature analysis, with the aim of analyzing the crisis of exemplary church leadership and the role of pastors as church leaders based on 1 Peter 5:2-4. Data collection through Bible sources, books, journals, digital articles, and other documents related to the issues studied. Qualitative research according to Bodgan and Biklen. The result of his research is: First, the shepherd as the leader of the church needs to realize that his leadership is the trust and trust of the Lord. Second, the shepherd's leadership qualities must be superior to leadership in general by providing adence through volunteerism and self-devotion in serving the church he leads. Third, there is an eternal appreciation for the shepherd who leads by setting an example.
Mengintegrasikan Iman dan Kepemimpinan Pendekatan Praktis untuk Pemimpin Gereja
This study explores the integration of faith and leadership as a practical approach for church leaders. Leadership within the church is not merely a position, but a calling to serve and guide the community in faith. Church leaders are expected to incorporate Christian principles into their leadership practices, fostering an environment that promotes spiritual growth and community. In an ever-changing world, the challenges faced by church leaders are increasingly complex, from social dynamics to technological changes affecting interactions and worship. Integrating faith with leadership requires a deep understanding of Christ's teachings and their realworld applications. This paper discusses various strategies that church leaders can implement to effectively merge faith with leadership, emphasizing the importance of a clear vision, effective communication, and supportive relationships within the church community.
Peran Pemuridan bagi Kebangkitan Pemimpin Rohani Baru dalam Gereja Masa Kini
THEOLOGIA INSANI (Jurnal Theologia, Pendidikan, dan Misiologia Integratif)
Kepemimpinan merupakan kunci sebuah kegerakan. Kepemimpinan yang maksimal akan membuat kegerakan yang luar biasa. Khususnya dalam kepemimpinan gereja. Gereja menjadi tempat yang paling esensi untuk setiap orang percaya bertumbuh dewasa rohani dan maksimal dalam karunia-karunia rohani. Itu sebabnya pemimpin-pemimpin dalam gereja harus pemimpin-pemimpin yang memahami sebuah kegerakan gereja Tuhan. Gembala sidang menjadi sentral kepemimpinan yang akan memunculkan pemimpin-pemimpin baru dalam sebuah gereja. Munculnya pemimpin-pemimpin baru akan mempercepat kegerakan gereja lokal dan membawa dampak yang besar bagi gereja. Namun tidak bisa dipungkiri ada beberapa masalah yang terjadi dalam kepemimpinan gereja, yaitu terlambatnya sebuah regenerasi kepemimpinan, kebesaran hati pemimpin gereja untuk mendelegasikan kepemimpinan, dan strategi pemuridan yang tidak terlaksana dengan baik. Untuk mendapatkan data-data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, dalam penelitian ini penulis menggu...
Artikel ini meneliti konsep kepemimpinan yang berkompeten dalam konteks gereja, dengan fokus pada teladan kepemimpinan Yesus. Artikel ini menunjukkan bahwa kepemimpinan yang berkompeten dalam gereja harus didasarkan pada komitmen, kasih, kerendahan hati, dan kesediaan untuk melayani. Artikel ini menganalisis bagaimana teladan Yesus dalam hal rela menderita tanpa malu, kasih, kesediaan melayani, dan kerendahan hati dapat menjadi inspirasi bagi para pemimpin gereja untuk mengembangkan kepemimpinan yang berkompeten. Artikel ini menunjukkan bahwa kepemimpinan Yesus tidak hanya relevan dalam konteks keagamaan tetapi juga dapat diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan, menciptakan pemimpin yang tidak hanya efektif dalam mencapai tujuan tetapi juga transformatif dalam mempengaruhi kehidupan orang lain.