Profil Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Materi Aritmatika Sosial Berdasarkan Teori Polya Ditinjau dari Self-Confidence Siswa SMP (original) (raw)
Related papers
2019
Matematika merupakan ilmu pasti yang harus dipelajari oleh siswa mulai dari pendidikan paling dasar sampai ke Perguruan Tinggi. Matematika sangat berperan penting dalam memecahkan suatu masalah dikehidupan sehari-hari, sehingga kita perlu mempelajari, memahami, dan menguasai ilmu matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasikan kemampuan pemecahan masalah siswa SMP dalam memecahkan masalah aritmatika sosial. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus. Subjek penelitian ini adalah 3 siswa kelas VIII SMP. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan wawancara. Tes berupa 1 soal uraian yang digunakan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dan wawancara yang digunakan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang langkah-langkah siswa dalam memecahkan masalah. Polya mengungkapkan 4 langkah pemecahan masalah, yaitu menganalisa masalah, merencanakan strategi, melaksanakan strategi, dan mengevaluasi hasil jawaban. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa terdapat 3 pengklasifikasian kemampuan siswa, yaitu kemampuan tinggi, kemampuan sedang, dan kemampuan tinggi. Siswa dengan pengklasifikasian kemampuan tinggi dalam memecahkan masalahnya minimal memenuhi 3 indikator, yaitu menganalisa masalah, merencanakan strategi dan melaksanakan strategi. Siswa dengan pengklasifikasian kemampuan sedang dalam memecahkan masalahnya minimal memenuhi 2 indikator, yaitu memahami masalah dan merencanakan strategi. Siswa dengan pengklasifikasian kemampuan rendah dalam memecahkan masalahnya minimal memenuhi 1 indikator, yaitu memahami masalah.
Profil Pemecahan Masalah Matematika Berdasarkan Teori Polya Ditinjau dari Kemampuan Matematika Siswa
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika
Kemampuan dalam memecahkan masalah perlu dimiliki seluruh siswa. Selama ini yang menjadi masalah ialah bagaimana kemampuan memecahkan masalah dikembangkan pada proses belajar mengajar terutama matematika. Terdapat kesulitan siswa memecahkan masalah perlu mendapatkan perhatian dan di identifikasi secara lanjut. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan profil pemecahan masalah matematika berdasarkan teori Polya dengan tinjauan kemampuan matematika siswa. Metode penelitian yang dipergunakan yaitu kualitatif, sedangkan jenisnya deskriptif. Subjek penelitian ini terdiri atas subjek berkemampuan matematika tinggi, sedang, dan rendah. Teknik pengumpulan data yang dipakai yaitu teknik tes dan wawancara. Analisis data yang digunakan yakni hasil tes kemampuan matematika, hasil tes pemecahan masalah dan dikuatkan dengan hasil wawancara. Hasil penelitian menerangkan siswa dengan kemampuan matematika tingkat tinggi bisa mengatasi permasalahan, dan mengumpulkan informasi untuk mengatasi permasa...
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika, 2020
Siswa cenderung masih kesulitan merepresentasikan mata pelajaran matematika kedalam bentuk grafik, gambar, ataupun diagram. Salah satu kemampuan berpikir yang mendukung siswa dalam memecahkan masalah pada pembelajaran matematika adalah kemampuan representasi. Representasi diperlukan pada pemecahan masalah untuk mengkomunikasikan ide pemecahan masalah. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bagaimana profil kemampuan representasi matematika siswa berdasarkan pemecahan masalah ditinjau dari tahapan polya. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Pemilihan subjek menggunakan teknik purposive sampling. Subjek penelitian ini adalah 8 siswa kelas XI MIPA 2 SMA N 1 Gebog, terbagi atas siswa dengan kemampuan memahami masalah, menyusun rencana, melaksanakan rencana serta memeriksa kembali dengan kategori tinggi dan rendah. Teknik pengumpulan data berupa tes tertulis, observasi, dan wawancara. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi metode.Hasil peneli...
Teorema: Teori dan Riset Matematika
Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan di salah satu sekolah di Kabupaten Karawang. Penelitian ini bermaksud untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dalam memecahkan masalah berbentuk cerita pada materi ajar aritmatika sosial berdasarkan metode Polya dengan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa berkemampuan sangat rendah, rendah dan sedang. Pada proses pemecahan masalah Polya melibatkan memahami masalah, perencanaan pemecahan masalah, pelaksanaan rencana pemecahan masalah dan memeriksa kembali solusi yang diperoleh. Metode penelitiannya menggunakan metode kualitatif deskriptif. Subjek penelitian sebanyak 17 siswa kelas VIII di SMP Negeri di Kabupaten Karawang yang kemudian dipilih 3 siswa untuk dianalisis. Teknik pengambilan subjeknya menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitiannya yakni tes tertulis dan wawacara tidak terstruktur yang kemudian datanya dianalisis menggunakan metode interaktif; reduksi data, penyajian data, ...
Kompetensi Matematika: Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Menurut Polya
Journal of Research in Science and Mathematics Education (J-RSME)
Pemecahan masalah (Problem solving) merupakan pembelajaran yang melibatkan siswa untuk aktif, kreatif dan mampu berfikir logis, kritis dan mampu berfikir tingkat tinggi dalam menyampaikan gagasannya untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapinya. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan tahap pokok atau penting dalam memecahkan masalah yang sudah diterima luas, dan ini bersumber dari buku George Polya tahun 1945 berjudul How to Solve It. Penelitian ini merupakan kualitatif deskriptif untuk mengungkapkan pemecahan masalah Polya. Penelitian ini diawali dengan melakukan kajian terhadap sejumlah literatur yang dapat mendukung pendekatan analisis, meliputi: kajian tentang regulasi, dan prosedur, metode pemodelan dan pemograman kajian adalah berupa buku referensi, jurnal ilmiah yang dipublikasikan. Menurut polya dalam pemecahan masalah. Ada empat langkah yang harus dilakukan. Keempat tahapan ini lebih dikenal dengan See (memahami problem), Plan (menyusun rencana), Do (melaksanakan ren...
Al-Khwarizmi: Jurnal Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 2019
Abstract:The results of the TIMSS survey, PISA, and the facts show that students' mathematical problem solving abilities are still low. This means that students have difficulty working on math problems, especially problem solving problems. Adversity Quotient (AQ) has an important role for students in solving learning problems. There are 3 AQs namely quitters, campers, and climbers. This study attempts to describe the profile of students' mathematical problem solving based on Polya's steps in terms of quitters, campers, and climbers. The result shows that quitters students cannot carry out the four steps of Polya problem solving well, namely understanding the problem, making problem planning, carrying out problem planning, and re-examining the process and results of the settlement. Campers students are not able to re-examine the results and processes that have been written. While climbers students can carry out all four steps in solving the intended Polya problem. Abstrak...
Kemampuan Pemecahan Masalah Berdasarkan Teori Polya Pada Siswa Kelas VIII SMP Ditinjau Dari Gender
Natural Science Education Research
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis kemampuan pemecahan pemecahan masalah siswa kelas VIII-A SMP Negeri 1 Klampis berdasarkan teori Polya ditinjau dari gender. Jenis penelitian ini yaitu mixed methods dengan menggunakan explanatory sequential mixed methods design. Subjek penelitiannya yaitu 21 siswa kelas VIII-A dengan sampel wawancara 3 siswa laki-laki dan 3 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa laki-laki lebih baik daripada siswa perempuan dan secara keseluruhan, siswa laki-laki dan siswa perempuan belum memenuhi semua indikator Polya dikarenakan siswa sering melupakan indikator memeriksa kembali.
GAUSS: Jurnal Pendidikan Matematika
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pemecahan masalah matematis siswa di MTs Negeri 3 Serang pada materi sistem persamaan liniar dua variabel (SPLDV) berdasarkan teori Polya ditinjau dari kemampuan representasi matematis. Pemilihan subjek penelitian ini dipilih berdasarkan pada kategori siswa yang menguasai ketiga representasi matematis. Selanjutnya terpilih 3 siswa sebagai subjek dengan kategori memiliki ketiga kemampuan representasi matematik yaitu: representasi visual, representasi simbolik, dan representasi verbal. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah dokumentasi, hasil tes kemampuan pemecahan masalah, dan lembar wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek penelitian memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Semua subjek mampu memahami masalah, merencanaka...
Profil Kesulitan Pemecahan Masalah Matematika Berdasarkan Teori Polya Pada Materi Bilangan
JURNAL LENTERA PENDIDIKAN PUSAT PENELITIAN LPPM UM METRO
This study aims to find out the difficulty profile of solving mathematical problems based on Polya theory. This study uses a qualitative descriptive approach. The subjects in this study were class VII students at SMP Negeri 9 Metro. Research data collection techniques use instruments in the form of math problem solving tests and interviews. The question used as many as 5 questions. The result of this study is to know the difficulty of students in solving mathematical problems based on polya stages. Based on the results of analysis of tests and interviews, the difficulties experienced by students are, (1) difficulty in understanding the intent of the question, less precise in writing down what is known and asked, and less thorough in reading the question; (2) difficulty planning the steps to be used as well as the low ability of students in understanding the problem; (3) difficulty in decreasing number operations, incapable of counting operations, and less conscientious habits in working; (4) do not know how to double check the answer and the habit of not rechecking the answer, and is not precise in determining the answer and making the final conclusion.
Profil Berpikir Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematis Berdasarkan Model Polya
RANGE: Jurnal Pendidikan Matematika
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses berpikir yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika berdasarkan perkembangan kognitif Piaget. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah 4 siswa di SMP Negeri 15 Yogyakarta yang diambil secara purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, verifikasi data, dan penarikan Kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari siswa kongkret melakukan proses berpikir asimilasi dalam memahami masalah (tahapan diketahui dan ditanyakan), melakaukan proses berpikir akomodasi dalam melaksanakan rencana (tahapan dijawab), dan melakukan proses berpikir asimilasi dalam tahap memeriksa kembali (menyimpulkan hasil jawaban). Sedangkan pada siswa transisi melakukan proses berpikir berpikir asimilasi dalam memahami masalah (tahapan diketahui dan ditanyakan), melakaukan proses berpikir asimilasi dalam m...