Potensi Berpikir Kreatif Siswa SMA (original) (raw)

Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Siswa SMP di Cimahi

Kreano: Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif, 2018

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir kreatif matematik siswa pada salah satu SMP di Cimahi. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Instrumen berupa tes uraian yang memuat indikator berpikir kreatif dan angket siswa. Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas VIII di salah satu SMP Cimahi yang berjumlah 33 siswa. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa kemampuan berpikir kreatif matematik siswa berada pada kriteria cukup baik. Rata-rata skor siswa berada pada tingkat cukup kreatif. Faktor penyebab kesulitan belajar dalam menyelesaikan soal kemampuan berpikir kreatif mengenai persamaan garis lurus adalah siswa tidak dapat memahami grafik pada soal dengan baik, siswa tidak dapat menentukan titik koordinat pada grafik, siswa tidak memahami konsep persamaan garis melalui gradien dengan baik, kemampuan operasi hitung aljabar siswa juga masih lemah sehingga jawaban menjadi salah. Ini menunjukkan bahwa siswa belum terbiasa menjawab soal-soal yang memuat indikator berpikir kreatif.

Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP dalam Menyelesaikan Soal Open-Ended

Jurnal Review Pembelajaran Matematika

This study aims to determine students’ creative thinking skills to solve arithmetic progression and series with the open-ended method. The study uses a qualitative method with a case study approach. The subjects in this study were three students of junior high school have high mathematical abilities. Data were collected by tests, interviews, field notes, and documentation. Data were analyzed using the triangulation method to gain a deeper understanding of the subject under study. The results of this study show that the student's ability to creative thinking because it meets three indicators of creative thinking, namely fluency, flexibility, and novelty. For the research conducted to get good results, the subject should find answers that can be categorized in creative thinking indicators in the form of novelty.

Profil Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa di Salah Satu SMP Negeri Surakarta

BIOSFER : Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi, 2018

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil keterampilan berpikir kreatif siswa di salah satu SMP Negeri di Surakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII dan VIII di salah satu SMP Negeri di Surakarta. Teknik sampling menggunakan stratified random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 50 siswa. Keterampilan berpikir kreatif diukur menggunakan tes tertulis yang dikembangkan oleh Dian Purnama Sari (2017). Indikator keterampilan berpikir kreatif yang diukur meliputi kelancaran, keluwesan, keaslian, dan keterincian. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan keterampilan berpikir siswa secara umum dalam kategori cukup kreatif, dengan capaian indikator kelancaran sebesar 1,4, keluwesan sebesar 1, keaslian sebesar 1,6, dan keterincian sebesar 1.

Profil Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Laki-laki dan Perempuan di Sebuah SMA Negeri Surakarta

2018

This research is aimed to know: (1) the creative thinking ability of male and female students at Surakarta State Senior High School; and (2) the difference of creative thinking ability between male and female students at Surakarta State Senior High School. This research uses ex post facto method. The sampling technique uses stratified proportional random sampling. The sample of the study was 36 students, consisting of 18 male students and 18 female students in a Surakarta State Senior High School. The students' creative thinking ability is measured using an essay test developed by Ulfah in 2016. Indicators of creative thinking ability measured include the ability to think fluency, flexibility, originality, and elaboration. The data were analyzed using quantitative descriptive and independent t test, calculation using SPSS vers. 21 with a significance level of 0,05. The results showed the average percentage of students' creative thinking ability of 55.21% in sufficient catego...

Menggali Potensi Lokal Kabupaten Banyumas Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SD

Profesi Pendidikan Dasar

Penerapan Kurikulum 2013 sebagai upaya membentuk generasi emas di tahun 2045 menjadi masyarakat yang cerdas dan berkarakter. Pendidikan karakter mempunyai peran utama dalam mempersiapkan generasi terbaik. Penerapan pendidikan karakter dilakukan melalui penanaman pengetahuan lokal. Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 memuat Standar Isi yang dilatar belakangi oleh adanya keberagaman budaya di Indonesia. Pendidikan harus memfasilitasi siswa untuk mengenalkan budaya lokal dan menanamkan sikap mencintai budaya lokal di daerahnya. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di sekolah dasar merupakan ilmu yang dimaksudkan agar siswa memiliki pengetahuan, gagasan, dan konsep yang diperoleh dari pengalaman. Salah satu tujuan dari IPA di SD/MI sesuai Permendiknas No. 22 tahun 2006 adalah mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep sains yang akan bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Memahami dan menggunakan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi sederhana adalah tujuan dari pendidikan (Rusilowati et al., 2015). Salah satu aspek yang tepat untuk diintegrasikan pada proses pembelajaran IPA adalah potensi lokal yang menjadi keunggulan tiap daerah. Hal ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Sistem

Berpikir Kreatif Siswa Impulsif

2017

Berpikir kreatif adalah kemampuan untuk menghasilkan beragam jawaban dan ide baru dalam memandang suatu masalah. Berpikir kreatif siswa dipengaruhi oleh gaya kognitif. Salah satu gaya kognitif siswa adalah gaya kognitif impulsif. Siswa dengan gaya kognitif impulsif memiliki karakteristik cepat dalam merespon tetapi cenderung kurang cermat dalam memroses suatu informasi. Dalam makalah ini akan dideskripsikan berpikir kreatif siswa impulsif pada materi luas daerah bangun datar. Subyek dalam penelitian ini adalah satu orang siswa impulsif yang sudah mempelajari materi luas daerah bangun datar. Selanjutnya, siswa impulsif diminta mengerjakan tes berpikir kreatif. Dari tes tersebut, diperoleh hasil bahwa berpikir kreatif siswa impulsif masih kurang. Hal ini dapat dilihat dari empat aspek berpikir kreatif yaitu kelancaran, keluwesan, keaslian, dan keterincian. Kelancaran siswa impulsif sudah terlihat dari 5 bangun datar yang telah dibuat dengan benar. Keluwesa juga sudah muncul pada adany...

Analisis Kemampuan Beripikir Kreatif Matematis Siswa SMP

Journal of Education, 2019

This study discusses the problem of students in solving creative mathematical problems and renewal where students do the problem also to learn the level of ability to think mathematically creatively. The method used in this research is descriptive qualitative research. While the population in this study were all junior high school students in the city of Bandung, while the sample was 30 grade VIII students in one of the junior high schools in the city of Bandung. The results obtained from this study indicate that indicators of flexible thinking and original indicators of thinking in students' creative thinking abilities obtain the lowest percentage of 41.67% and 39.06% respectively. Then the mistakes made by students in solving mathematical creative thinking problems are given in several aspects of making mathematical processes, regulating the adequacy of not and the concepts that are contained, and wrong in calculating operations. The level of students' creative thinking skills are still relatively low, as seen from the number of mistakes students make in completing test questions mathematical creative thinking skills.

Pengembangan Potensi Kreativitas Siswa Sekolah Luar Biasa

Jurnal Pengabdian Masyarakat : BAKTI KITA

Creative potential must be developed in an appropriate way to improve self-quality, self-confidence for students with special needs to eliminate unfavorable assumptions from the surrounding environment which will have an impact on their mental development. The purpose of this community service is to provide experience for them so they can experience firsthand the process of developing creativity activities, know the benefits and get encouragement to be able to hone and develop their potential. Therefore, it is important to carry out creativity development activities to provide skills in the hope of making a positive contribution to their future in society. The creativity potential developed by Bina Harapan SLB students includes batik, cooking and making handicrafts.

Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Open Ended

Asimtot : Jurnal Kependidikan Matematika

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan soal open-ended. Subyek dalam penelitian ini adalah satu orang siswa Kelas VIII SMPN 6 Amarasi Kabupaten Kupang. Pemilihan subyek berdasarkan hasil diskusi antara peneliti dan guru mata pelajaran matematika. Data yang dikumpulkan dari hasil tes pemecahan masalah dan hasil wawancara. Analisis data meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Untuk mengecek keabsahan data digunakan triangulasi waktu. Hasil analisis diperoleh kesimpulan subyek perempuan berkemampuan matematika tinggi mampu mengerjakan soal yang diberikan. Dalam aspek kelancaran (fluency), subyek dapat langsung mengerjakan soal yang diberikan dan menemukan 5 jawaban yang berbeda-beda. Dalam aspek keluwesan (flexibility) subyek menggunakan cara lain untuk menemukan harga pensil dan pulpen. Namun dalam kedua aspek ini (fluency dan flexibility) subyek menyelesaikan persoalan dengan cara yang biasa atau yan...

Pengaruh Field Trip Berbasis Scienctific Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMA

Utile: Jurnal Kependidikan, 2019

The purpose of this study is 1) To find out the creative thinking skills of students in the experimental class and conventional learning in the control class. 2) To compare the increase in each indicator of creative thinking using the scienctive-based Field Trip method. The research subjects were class X Science in Sukabumi Regency with 28 students. The research methodology used in this study is Quasi experiment with Non Equivalent Control Group Design, data collection techniques using purposive sampling. From the data analysis, it is known that the average value of the posttest of the experimental class students with a value of 77.88 using the Scientific-based Field Trip method and the average poststest value of the control class students by not using the Direct Intruction method is 66.76. There are significant differences in student learning outcomes, this is evidenced by the T-test obtained because Tcount = 4.444> TTabel = 2.004 then H0 is rejected and H1 is accepted, meaning ...